Anda di halaman 1dari 67

Financial Statement

 PENGERTIAN AKUNTANSI KEUANGAN


BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BUDI FIRDAUS DARMASILA, M.Sc., Apt.


PENGERTIAN AKUTANSI KEUANGAN
Adalah suatu proses pencatatan, pengukuran dan

09/21/20
pengkomunikasian informasi keuangan yang dibuat dalam
berbagai bentuk antara lain berupa Laporan Laba Rugi
(income statement), Neraca (balance sheet), Aliran kas
(cash flow) dan rasio keuangan.
Laporan ini merupakan salah satu sumber informasi yang
penting yang dapat digunakan oleh berbagai pihak sesuai
dengan kepentingannya masing-masing.
2
LAPORAN KEUANGAN DIBAGI MENJADI
1. PENGGUNA LANGSUNG
~Pemilik apotek (owners)
~Kreditor (bank)

09/21/20
~Manajemen & karyawan
~Pemerintah (petugas pajak)
2. PENGGUNA TIDAK LANGSUNG
~Analis dari perusahaan skuritas
~Konsultan atau financial advisor
~Asosiasi dagang
3
TUJUAN
• Agar calon apoteker pengelola apotek dapat
mengerti dan memahami mengenai:
• Fungsi kegiatan apa yang harus dilakukan dan tanggung
jawab dalam membuat laporan keuangan di apotek.

09/21/20
• Bagaimana cara atau proses membuat laporan keuangan
apotek.
• Ada berapa macam bentuk laporan keuangan di apotek.
• Bagaimana cara membaca laporan keuangan apotek.
• Ada berapa macam rasio atau indikator keuangan.
• Bagaimana cara membaca dan mengartikan indikator
keuangan.

4
Pembukuan (accounting) adalah sistem pencatatan dan peikhtisaran
transaksi dagang dan keuangan serta penganalisaan, pembuktian dan
pembuatan laporan.

09/21/20
Di Indonesia istilah fungsi (bagian) pembukuan yang terdapat di suatu
perusahaan juga dikenal dengan nama fungsi (bagian) Tata Usaha
yaitu bagian yang melakukan pencatatan, pemeriksaan, pembuatan
laporan dan pengarsipan.
Fungsi ini dalam melakukan pekerjaan hanya mengolah dokumen
transaksi dagang dan tidak berhubungan dengan uang atau barang,
maka fungsi tata usaha (pembukuan) yang ada diapotek menjadi fungsi
pencatatan yang dapat dipercaya kebenaran laporannya.
5
Dalam melakukan proses pencatatan dan pembuatan laporan
keuangan yang benar berfungsi :
~ Sebagai pelaksana fungsi pencatatan, yaitu yang mencatat,

09/21/20
memeriksa, membuat laporan dan mengarsipkan dokumen.
~ Sebagai pengendali, yaitu mengawasi dan mengendalikan jalannya
sistem prosedur operasi (SPO) yang berlaku pada setiap fungsi
kegiatan yang ada.

6
 PROSES
PEMBUATAN AKUTANSI KEUANGAN
Bahan baku untuk membuat laporan akuntansi
keuangan adalah dokumen transaksi yang terdapat

09/21/20
pada :
Fungsi pembelian
Fungsi gudang
Fungsi penjualan
Fungsi keuangan

7
 PROSES PEMBUATAN LAPORAN
Proses pembuatan laporan akuntansi keuangan terdiri
dari beberapa tahapan yaitu :
1. Mengumpulkan seluruh dokumen transaksi

09/21/20
2. Mencatat seluruh data transaksi ke buku jurnal
3. Memindahkan dari buku jurnal ke buku besar (posting)
4. Mencocokan (judgment) terhadap informasi terakhir
5. Menyusun (reporting) laporan dari data buku besar
6. Menutup buku besar dan membuat laporannya
7. Mengirimkan laporan ke pihak yang membutuhkan
8. Mengarsipak (filing) 8
 MEKANISME PENGAWASAN
SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL
Bagaimana fungsi tata usaha melakukan pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan SPO pada setiap fungsi
kegiatan di apotek?

09/21/20
~ Cara fungsi tata usaha dalam mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan SPO yaitu dengan melakukan pemeriksaan terhadap
keabsahan dokumen :
~KEGIATAN PENGADAAN (PEMBELIAN)
~Hanya faktur yang ada surat pesanan (SP) nya dan tanda terima (TT)
petugas penanggung jawab gudang yang dapat dinyatakan
sebagai dokumen pembelian barang apotek yang sah.
~Hanya faktur, yang harganya telah di periksa oleh petugas
pembelian, dapat dibukuksn sebagai hutang dagang apotek.
9
~KEGIATAN PENYIMPANAN BARANG (GUDANG)
~Hanya faktur yang ada SP-nya yang dinyatakan sebagai
dokumen yang sah.
~Hanya order list (OL) yang ada paraf peminta dari
penanggung jawab penjualan dan paraf petugas gudang,

09/21/20
yang dapat dibukukan sebagai barang keluar.
~KEGIATAN PENJUALAN
~Hanya sales report (SR), resep, nota otc, kuitansi atau
faktur yang dinyatakan sebagai dokumen penjualan tunai
yang sah, SR berguna sebagai alat kontrol untuk
mengetahui hasil penjualan setiap hari.
~Hanya alat tagih (kuitansi atau faktur) yang ada tanda
terima (TT) petugas keuangan, yang dapat dinyatakan
lunas dan dibukukan pada kartu piutang, sebagai alat
kontrol setoran penjualan kredit yang telah dilunasi 10
pelanggan
~KEGIATAN KEUANGAN (KASIR BESAR)
~Hanya fisik uang, cek, giro dan cash report (CR) yang ada
tanda terima (TT) petugas kasir kecil dan penanggung
jawab loket penjualan, yang dapat dibukukan sebagai uang
masuk.

09/21/20
~Hanya fisik uang, cek, giro dan kuitansi atau faktur tanda
lunas yang ada TT petugas juru tagih dan petugas
keuangan yang dapat dibukukan sebagai uang masuk.
~Hanya fisik uang, cek, giro dan faktur hutang dagang (HD)
yang telah disetujuioleh petugas tata usaha dan pimpinan,
yang dapat dibukukan sebagai uang keluar.
~Hanya fisik uang, cek, giro dan dokumen biaya variable
serta biaya tetap, yang telah disetujui oleh petugas tata
usaha dan pimpinan, yang dapat dibukukan sebagai uang 11
keluar.
BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Seluruh kegiatan transaksi uang dan barang yang terjadi
pada semua fungsi kegiatan di apotek, disajikan dalam
bentuk laporan akuntansi keuangan, sesuai dengan
bentuk standar laporan akuntansi Indonesia.

09/21/20
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa manfaat angka-
angka dan indikator-indikator pada laporan keuangan bagi
pengelola atau pemilik apotek?.

Apa akibatnya apabila pengelola dan pemilik apotek tidak


memahami dan mengerti angka-angka dan indikator-
indikator pada laporan keuangan tersebut?
12
HAKEKAT FUNGSI LAPORAN AKUTANSI
KEUANGAN
Laporan akuntansi keuangan pada hakekatnya adalah

09/21/20
berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengelola
atau pemilik apotek mengenai perubahan-perubahan
yang terjadi pada unsur-unsur kekayaan (neraca) yang
dimiliki apotek dari kondisi neraca awal menjadi neraca
pada akhir kegiatan apotek, sebagai akibat adanya
kegiatan transaksi jual-beli barang atau jasa selama pada
kurun waktu tertentu.
13
PROSES PERUBAHAN NERACA

Lap.Laba Rugi
- Penjualan

09/21/20
- Biaya Variable
- Biaya tetap
Neraca awal - Laba
-Asset Neraca
akhir
-Hutang Transaksi -Asset
-Ekuitas Jual beli Lap.Cash flow -Hutang
- Saldo awal -Ekuitas
- Penerimaan
- Pengeluaran
- Saldo akhir

14
Apoteker Pengelola Apotek sebagai pengelola apotek harus
dapat mengerti dan memahami serta dapat menjelaskan
perubahan kondisi kekayaan apotek melalui indikator-indikator
keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya, serta dapat
menjelaskan variable-variabel dominan, yang mempengaruhi
terjadinya perubahan harta kekayaan apotek tersebut.

09/21/20
Dengan demikian, seorang APA, berdasarkan analisis laporan
keuangan dapat dengan segera mengetahui penyakitnya dan
dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dimasa
yang akan datang.
Beberapa bentuk laporan akutansi keuangan, yaitu :
1. Laporan neraca (balance sheet)
2. laporan Laba-Rugi (income statement)
3. Laporan aliran kas (cash flow)
15
NERACA (BALANCE SHEET)
Neraca adalah laporan akuntansi keuangan yang
menggambarkan tentang kondisi harta (aktiva), hutang
(pasiva) dan modal sendiri (ekuity) yang dimiliki apotek
pada pada tanggal tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada

09/21/20
neraca meliputi :
 Aktiva (harta) terdiri dari;
 Aktiva lancar (harta lancar –likuit) seperti uang
(kas), surat berharga, piutang dan persediaan
 Aktiva tetap (harta yang tidak likuit) seperti
gedung, tanah

16
 Pasiva (hutang atau liability) terdiri dari :
 Pasiva lancar (hutang lancar) yaitu hutang jangka
pendek yang usianya kurang dari 1 tahun sperti hutang

09/21/20
dagang
 Hutang jangka panjang yaitu hutang yang usianya lebih
dari 1 tahun seperti pinjaman (loan) bank
 Modal sendiri (ekuitas) yaitu modal yang berasal dari
pemilik atau apotek, sehingga modal ini juga dianggap
sebagai utang apotek.

17
CONTOH NERACA APOTEK UTA 45

Aktiva Pasiva
Aktiva lancar (current asset) Pasiva lancar (current leability)
• Kas 100 • Hutang dagang 500
•Bank (surat berharga) 100

09/21/20
• Piutang 400
• Persediaan 400
Total Aktiva Lancar 1000 Total Pasiva Lancar 500
Aktiva tetap (fix asset) Hutang jangka panjang
• Tanah • Hutang Bank
•Bangunan • Modal sendiri / saham 500
•Mesin/peralatan  Modal disetor
•Kendaraan roda 4 dan 2  Laba ditahan
Aktiva Tetap - Hutang Jangka Panjang 500
Total Aktiva Total Pasiva 1000
1000
18
RUMUS NERACA
Neraca adalah suatu konstanta artinya bahwa jumlah aktiva
selalu = jumlah hutang (hak kreditor) + modal pemilik
(hak pemilik)
Rumus : Aktiva = Hutang + modal pemilik,

09/21/20
Pasiva = Hutang + modal pemilik,
Aktiva = Pasiva
Mengapa neraca disebut sebagai suatu konstanta?
Karena seluruh aktiva (kekayaan) yang dimiliki apotek diperoleh dari
pasiva (utang) yaitu hutang jangka pendek (hutang dagang), dan
hutang jangka panjang (pinjaman dan modal sendiri)
Sedangkan seluruh pasiva (hutang) merupakan gabungan dari hutang
jangka pendek dan panjang yang dipergunakan untuk keperluan aktiva
lancar dan aktiva tetap 19
CONTOH

SUMBER AKTIVA

09/21/20
Aktiva Pasiva

Aktiva lancar Pasiva lancar


(hutang jangka pendek)

Aktiva Tetap hutang jangka panjang

20
LAPORAN LABA-RUGI (INCOME STATEMENT)

Laporan Laba rugi adalah laporan akuntansi keuangan yang


menggambarkan tentang jumlah penjualan (sales), biaya
variable (vc), biaya tetap (fc) dan laba (earning) yang

09/21/20
diperoleh dalam satu periode tertentu.
 Unsur-unsur yang terdapat pada Laba Rugi meliputi :
 Penjualan (sales)
 Biaya variable (variabler cost)
 Biaya tetap (fix cost)
 Laba rugi sebelum bunga & pajak (EBIT)
 Bunga (interest)
 Pajak (tax)
 Laba bersih (EAT) 21
 Harga per lembar saham
CONTOH LAPORAN LABA-RUGI APOTEK UTA45

No. UraIan Rupiah %


1 Jumlah penjualan (sales) 35.000 100,00

09/21/20
2 Biaya variable (variable cost) 26.000 74,29
3 Biaya tetap (fix cost) 7.900 22,57
4 Laba sebelum bunga & pajak 1.100 3,14
• Bunga (interest) 220
• Pajak (tax) 326
Laba sesudah pajak (EAT) 654 1,89
Catatan : Variable cost = HPP (Harga Pokok Penjualan)
= COGS (cost of goods sol)
22
Fix cost = Biaya usaha
CARA MENGHITUNG HPP ATAU COGS

 Pertama faktor harga jual


Faktor harga jual - 1
Rumus = HPP = (100%)- 100% x -------------------------
Harga jual

09/21/20
Contoh :
Faktor harga jual resep tunai 1,25 sedangkan faktor harga beli =
Netto. Ditanyakan berapa HPP nya?
Jawab :
1.25 - 1
HPP = (100%) - 100% x ----------------
1.25
= 100% - 20% = 80%
 Kedua perhitungan nilai stok barang
Rumus :
HPP = (stok awal + pembelian) – stok akhir
23
CONTOH

Stok barang pada awal tahun 2019 = Rp. 100.000,- selama


tahun 2019 apotek membeli barang Rp. 80.000,- pada akhir
tahun 2019 stok barang Rp.100.000,- jumlah omzet Rp.
100.000,- dengan faktor harga jual 1.25.

09/21/20
Berapa HPP apotek tahun 2019 ?
Jawab :
HPP = (100.000 + 80.000) (100.000) = 80.000
Jadi HPP = 80.000 x 100% = 80%
100.000

24
FAKTOR HPP
 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai HPP atau
COGS yaitu :
 Faktor harga jual

09/21/20
Semakin besar faktor harga jual yang digunakan, maka semakin kecil
nilai HPP nya, dengan asumsi faktor harga belinya = netto,
sebaliknyaa semakin kecil faktor harga jual yang digunakan, maka
semakin besar nilai HPP nya.
Contoh :
Faktor harga jual = 1.25, faktor harga belinya = netto, Nilai HPPnya =
80% . ~gunakan rumus pertama.
Bila faktor harga jualnya naik menjadi 1.30, Faktor belinya = netto.
Maka nilai HPPnya = 76.92% ~ gunakan rumus pertama.
Jadi semakin besar faktor harga jual, maka semakin kecil HPPnya dan
semakin besar gross margin yang diperoleh apotek.
25
 Faktor harga beli
Semakin besar faktor harga beli (tidak ada diskon atau netto) yang
diperoleh dari supplier, maka semakin besar nilai HPPnya, dengan
asumsi faktor harga jual = 1.25. Dan sebaliknya semakin kecil faktor
harga beli yang diperoleh dari supplier, maka semakin kecil nilai

09/21/20
HPPnya.
Contoh :
Faktor harga belinya = netto, Faktor harga jualnya = 1.25, Nilai
HPPnya = 80% (rumus kedua), bila faktor harga belinya turun
menjadi netto – 5%. Maka nilai HPPnya = 76% ~gunakan rumus
kedua.
Jadi semakin besar faktor harga beli (semakin kecil diskon), maka
semakin besar HPPnya dan semakin kecil gross margin yang
diperoleh apotek.

26
CARA MENGHITUNG NILAI STOK BARANG
SISTEM FIFO (First in first out) adalah cara menilai stok
barang yang dihitung berdasarkan harga beli yang paling akhir.
Contoh :
Stok awal 2019 Parasetamol syr. 100 fls. Harga beli pada januari 2019 @

09/21/20
Rp.6.000,- Stok akhir 2019 sebanyak 100 fls. Harga beli pada bulan
desember 2019 Rp. 8.000,- per fls. Bila omzet selama tahun 2019 sebesar
Rp.10.000.000,- Pembelian selama tahun 2019 Rp. 7.000.000, Berapa HPP
Parasetamol syr. tahun 2019?
Jawab
Stok awal 2019 = 100 fls x Rp.6.000 = Rp. 600.000,-
Pembelian 2019 = Rp. 7.000.000,- Rp. 7.600.000,-
Stok akhir 2019 = 100 fls x Rp. 8.000 = Rp. 800.000,-
Rp. 6.800.000,-
Jadi HPP = ----------------- x100% = 68%
6.800.000 27
10.000.000
 SISTEM LIFO (Last in first out) adalah cara menilai stok
barang yang dihitung berdasarkan faktor harga beli yang
paling awal.

09/21/20
Jawaban dari contoh diatas adalah sbb:
Stok awal 2019 = 100 fls x Rp.6.000 = Rp. 600.000,-
Pembelian 2019 = Rp. 7.000.000,- Rp.
7.600.000,-
Stok akhir 2019 = 100 fls x Rp. 6.000 = Rp. 600.000,-
7.000.000 Rp.
7.000.000,-10.000.000
Jadi HPP = ----------------- x100% = 70%

28
 SISTEM RATA-RATA (AVERAGE) adalah cara menilai
stok barang yang dihitung berdasarkan faktor harga beli
rata-rata.
Jawab:

09/21/20
Harga rata-rata = ½ (6000+8000) = Rp. 7.000,-
Stok awal 2019 = 100 fls x Rp.6.000 = Rp. 600.000,-
Pembelian 2019 = Rp. 7.000.000,- Rp. 7.600.000,-
Stok akhir 2019 = 100 fls x Rp. 7.000 = Rp. 700.000,-
Rp. 6.900.000,-
6.900.000
Jadi HPP = ----------------- x100% = 69%
10.000.000

29
 Cara menghitung persentase unsur-unsur laporan laba-rugi
 Pembaginya adalah penjualan (netto)
 Untuk Penjualan yaitu penjualan dibagi penjualan x 100%

09/21/20
 Untuk HPP yaitu HPP dibagi penjualan x 100%
 Untuk Biaya Tetap yaitu Biaya Tetap dibagi penjualan x 100%
 Untuk Laba-Rugi yaitu laba-Rugi dibagi penjualan x 100%
 Cara menghitung pertumbuhan (growth)
 Unsur-unsur yang terdapat pada laporan laba rugi tahun 2019 pada
tabel laporan laba rugi APOTEK UTA 45 tahun 2019 sebagai
pembaginya
 Unsur-unsur yang terdapat pada laporan laba-rugi tahun 2019 dibagi
dengan unsur-unsur target laba rugi 2019 lalu x 100%
30
CONTOH LAPORAN LABA RUGI
APOTEK UTA 45 per 31-12-2019

No. UraIan Target 06 Real 05 Real 06 % %


(a) (b) (c) (C/a) (c/b)

09/21/20
1 Penjualan bersih (net sales) 32.000 28.000 35.000 109.37 125.00

2 B. Variable (variable cost) 24.000 21.000 26.000 108.33 123.81

3 Biaya tetap (fix cost) 6.500 5.800 7.900 121.54 136.21

4 • EBIT 1.500 1.200 1.100 73.33 91.67


 Bunga (interest) 200 200 220 110.00 110.00
 Pajak (tax) 450 400 326 72.44 81.50
 EAT 850 600 654 76.94 109.00

31
LAPORAN ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Secara tradisional perusahaan hanya menerbitkan laporan laba rugi dan
neraca. Sedangkan laporan aliran kas dibuat untuk menggambarkan
tentang estimasi rencana jumlah penerimaan dan pengeluaran kas
selama periode tertentu, penjelasan :

09/21/20
Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas yaitu :
 Saldo awal
 Penerimaan kas dari hasil operasi & investasi
 Pengeluaran kas dari kegiatan operasi & investasi
 Saldo akhir
Cara membuatnya
 Menghitung saldo awal kas yang dimiliki apotek
 Estimasi penerimaan uang tunai dari penjualan dan pencairan
piutang, pendapatan deviden, bunga bank
 Estimasi pengeluaran tunai untuk biaya operasional dan
membayar hutang dagang
 Menghitung saldo akhir (Saldo awal+Penerimaan-pengeluaran) 32
CONTOH
BENTUK LAPORAN ALIRAN KAS
No. UraIan Rencana realisasi Deviasi %

1 Saldo awal 25.000 25.000 100

2 Penerimaan 1.000.000 1.100.000 110

09/21/20
• Penjualan tunai 800.000 900.000 112.5
• Piutang 200.000 200.000 100
• Bunga 0 0 0
• Deviden 0 0 0
• Lain-lain 0 0 0

3 Pengeluaran 875.000 995.000 113.70


• Hutang Dagang 700.000 800.000 114.30
• Biaya operasi 80.000 100.000 125
• Biaya Bunga 20.000 20.000 100
• Pajak 25.000 25.000 100
• Lain lain 0 0 0
33
4 Saldo akhir (1+2-3) 175.000 180.000 104
CARA MENGEVALUASI
 Melihat saldo akhir, apakah mengalami devisit atau surplus.
 Bila mengalami devisit, maka APA dapat mencari sebabnya
dengan cara sebagai berikut :
Analisis data penjualan tunai

09/21/20
Apakah penurunan penjualan tunai lehih disebabkan
oleh faktor internal seperti barang kosong, pelayanan
lambat atau harga mahal? . Atau oleh faktor eksternal
seperti jumlah apotek bertambah, konsumen berkurang?
Analisis data penerimaan piutang
Apakah penurunan jumlah piutang yang lunas lebih
disebabkan oleh faktor internal seperti pengiriman alat
tagih terlambat, tidak memberikan insentif? Atau oleh
faktor eksternal seperti pelanggan belum mampu untuk
membayar, pelanggan kabur atau bangkrut.
34
Analisis data penerimaan piutang
Apakah penurunan jumlah piutang yang lunas lebih
disebabkan oleh faktor internal seperti pengiriman alat

09/21/20
tagih terlambat, tidak memberikan insentif? Atau oleh
faktor eksternal seperti pelanggan belum mampu untuk
membayar, pelanggan kabur atau bangkrut.
Analisis data pembayaran hutang dagang
Apakah ada faktur-faktur belum jatuh tempo sudah
dibayarkan, supplier memper-pendek masa kredit,
sehingga bayar hutang dagang lebih besar dari yang
direncanakan.
Analisis data penggunaan biaya usaha
Apakah ada pos-pos biaya yang melebihi anggaran,
petugas boros atau ada tuntutan pelanggan dan kebijakan 35
pemerintah, sehingga melebihi anggaran
CARA MENGATASI PENYEBAB

 Untuk penjualan tunai dan penerimaan piutang


 Jika disebabkan oleh faktor internal, maka apotek harus dapat
meningkatkan kualitas sumber dayanya seperti melengkapi barang,
melayani lebih cepat, mengirimkan alat tagih lebih cepat,

09/21/20
memberikan insentif atau diskon.
 Jika disebabkan oleh faktor eksternal, maka apotek harus dapat
merayu dan mempengaruhinya agar pelanggan suka membeli obat
ke apotek atau membayar piutangnya kecuali pelanggan yang kabur
dan bangkrut..
 Untuk pembayaran hutang dagang
 Jika penyebabnya faktor internal, ada unsur kesengajaan membayar
faktur yang belum jatuh tempo, maka bagian keuangan apotek harus
dapat menjelaskan, apakah ada tambahan diskon atau tidak?
 Bila penyebabnya faktor eksternal, maka apotek harus dapat merayu
dan mempengaruhi supplier untuk memberikan masa kredit lebih
lama atau apotek dapat menambah modal kerja dengan pinjam
bank, agar likuiditasnya lebih baik. 36
 Untuk penggunaan biaya usaha
 Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal
seperti pemborosan, maka apotek harus segera
melakukan cost reduction (pengurangan secara

09/21/20
bertahap) atau cost cutting (penghentian secara tiba-
tiba).
 Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor
eksternal seperti permintaan insentif yang lebih besar
atau karena adanya kenaikan tarif listrik, telepon atau
BBM, maka apotek harus merevaluasi cost-benefitnya,
dan melakukan cost reduction atau cost cutting.

37
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 Faktor-faktor yang digunakan dalam analisis
Cara melakukan analisis kinerja keuangan yang baik dapat
memberikan gambaran yang tajam, maka dalam melakukan
analisis terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan

09/21/20
untuk menjelaskan hal-hal yang menjadi penyebab utama
terhadap kondisi kinerja keuangan yang diperoleh, antara
lain :

 Data historis, yaitu data kondisi kinerja keuangan


beberapa tahun yang lalu, dapat digunakan untuk
memberikan gambaran seberapa besar kecenderungan
(tren) data-data historis tersebut dibandingkan
dengan kondisi kinerja keuangan saat ini, seperti
perolehan laba-rugi( penjualan, hpp, biaya usaha,laba),
neraca dan indikator-indikator keuangan..
38
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN

Data kinerja pesaing


Data-data historis kinerja

09/21/20
(kompetitor)
keuangan

Analisis kinerja
keuangan

Implementasi strategi Perkembangan data


yang sedang external (konsumen,
dilaksanakan supplier, pesaing)

39
 Data pesaing digunakan untuk membandingkan kinerja ke-
uangan apotek dengan angka-angka kinerja keuangan apotek
pesaing atau rata-rata industri sejenis dan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat keunggulan dan efisiensi apotek
pesaing.

09/21/20
 Implementasi strategi digunakan untuk memberikan gamba-
ran seberapa besar pengaruh (efek) dari implementasi strategi
apotek yang sedang atau telah dilaksanakan seperti menem-bah
karyawan, jumlah apotek, membeli kendaraan dinas, peralatan
dan sistem komputer, yang pembiayaannya meng-gunakan
perolehan laba, terhadap perolehan kinerja keuangan apotek.
 Perkembangan kondisi eksternal, digunakan untuk memberi-
kan gambaran seberapa besar pengaruhnya perkembangan
kondisi eksternal yang sudah dan sedang terjadi seperti,
pertumbuhan ekonomi dan pasar, apotek pesaing, pemasok,
regulasi (peraturan), terhadap perolehan kinerja apotek. 40
 METODE ANALISIS
Dalam melakukan analisis laporan kinerja keuangan dikenal
dua metode yang lazim digunakan yaitu :
~ Metode analisis common size

09/21/20
~ Analisis rasio :

1.Analisis common-size
Adalah suatu metode analisis laporan akuntansi keuangan
dengan cara membandingkan laporan keuangan yang
diperoleh pada saat ini dengan hasil laporan keuangan
sebelumnya.

41
CONTOH
LAPORAN LABA – RUGI (COMMON SIZE)

No. UraIan Th.2017 Th.2018 Th.2019

09/21/20
1 Penjualan 26.000 28.000 35.000
2 HPP 20.000 21.000 26.000
3 Biaya umum & Administrasi 3.500 3.800 4.400
Biaya penjualan 1.500 2.000 3.500
4 Laba sebelum pajak & 1.000 1.200 1.100
bunga (EBIT)/Earnings Before Interest
and Taxes

• Bunga (interest) 20% 200 200 220


• Pajak (tax) 30% 300 400 326

Laba sesudah pajak & 500 600 654


bunga (EAT)/ Earning After Taxes 42
C0NT0H LAPORAN NERACA (COMMON SIZE)
UraIan 2017 2018 2019
Aktiva
1. Aktiva lancar
– Kas 100 300 50
– Bank (surat berharga) 1.550 100 100
– Piutang 900 1.200 1.500
– Persediaan 2.000 5.000 7.000
2. Aktiva tetap (fix asset)

09/21/20
– Tanah / bangunan 2.000 2.400 3.000
– Mesin/peralatan 1.500 1.200 1.000
Total Aktiva 8.050 10.200 12.650
Pasiva
1. Pasiva lancar (Current liability)
– HUtang Dagang
4.000 5.000 6.000
– Pajak
400 813 326
– Bunga
Jumlah
300 360 220
2. Hutang jangka panjang 4.700 6.173 6.546
– Bunga obligasi 0 0 0
– Hutang bank 0 0 0
Jumlah 0 0 0
1. Modal sendiri (equity) 3.350 4.027 4.104
• Modal sendiri (saham)
43
0 0 0
• Laba ditahan (Returned earning)
3.350 4.027 4.104
Total Pasiva 8.050 10.200 12.650
2. Analisis Rasio
Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan
cara membandingkan angka-angka yang terdapat pada
laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca) dalam

09/21/20
suatu periode tertentu. Pada dasarnya analisis rasio terdiri
dari :
Rasio likuiditas (liquidity) adalah indikator yang
mengkur kemampuan apotek dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Pengukuran likuiditas
melalui angka yang terdapat pada laporan neraca yaitu
membandingkan aktiva lancar dengan pasiva lancar.
Rasio likuiditas dapat diukur sbb :
 Current Ratio (CR) adalah indikator yang mengukur
perbandingan antara jumlah nilai aktiva lancar dengan
jumlah nilai pasiva lancar.
Kas+bank+piutang+persediaan 8.650 44
Hutang dagang 6.546
Current ratio = ----------------------------- = ------- = 1.23 x
CR = 1.23 x artinya bahwa :
 Setiap Rp.1,- hutang dijamin oleh Rp.1,23,- aktiva lancar apotek
 Jadi semakin besar nilai jaminan, maka semakin besar kemampuan
apotek untuk melunasi hutangnya.

09/21/20
 Quick Rasio (QR) adalah indikator yang mengukur perbandingan antara
jumlah nilai aktiva lancar (tanpa persediaan) dengan jumlah nilai pasiva
lancar.
Rumus :
Kas+bank+piutang 1.650
Quick Ratio = ----------------------------- = ------- = 0,25 x
6.546
(Hutang dagang)

OR = 0,25, artinya bahwa :


 Setiap Rp.1,- hutang dijamin oleh Rp.0,25 aktiva lancar (tanpa
persediaan) apotek
 Jadi semakin besar jumlah persediaan, maka semakin sulit apotek
membayar hutang jangka pendeknya
45
 Ratio Aktivitas (activity) adalah indikator yang mengukur kemampuan
apotek dalam mengelola seluruh assetnya (assets utilities) yang terdapat
pada aktiva lancar dan aktiva tetap dalam satu periode. Ratio aktivitas
dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu :
 Perputaran persediaan (inventory turn over) – ITO)
ITO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek

09/21/20
memutar barang dagangannya (beli-simpan-jual) dalam satu tahun
Rumus :

HPP
ITO = ------------------------
Rata-rata persediaan

Rata-rata persediaan = ½ (persediaan awal + akhir)


= ½ (8.000 + 10.000) = 9.000
26.000
ITO = ------------ = 2,89 x
9.000
365
Rata-2 umur persediaan = --------------- = 365
---------- = 126 hari 46
ITO 2,89
ITO = 2,89 x artinya bahwa :
Apotek mampu memutar barang dagangannya sebanyak 2,89 kali dalam 1
tahun. Rata umur persediaan 126 hari artinya bahwa rata-rata waktu
barang dagangan apotek tersimpan digudang 126 hari

09/21/20
 Perputaran Piutang (Receivable turn over – RTO)
RTO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek untuk
memutar piutang (Jual-alat tagih-lunas) dalam 1 tahun.
Rumus : Jumlah Penjualan kredit
RTO = -------------------------
Rata-rata piutang

Rata-rata piutang = ½ (saldo awal + akhir)


35.000
= ½ (1.200 + 1.500) = 1.350
RTO = ---------- = 25.9 x
1.350
365 hari 365
Rata-rata umur piutang = ---------------
RTO
= ----------- = 14 haru
25.9 47
 Perputaran aktiva tetap (Fix asset turn over – FATO)
FATO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek dalam
mengelola dan memanfaatkan fix asset (fix asset utilities) untuk
menghasilkan sejumlah penjualan dalam 1 tahun
Rumus :

09/21/20
Penjualan 35.000
FATO = ------------ = -------- = 8.75 x
Fix asset 4.000
FATO = 8.75x artinya bahwa :
 Apotek mampu mengelola dan memanfaatkan fix asset yang ada (fix
asset utilies) untuk menghasilkan penjualan sebesar 8.75x dalam 1
tahun.
 Jadi semakin kecil tingkat pemanfaatan (penggunaan) fix asset, maka
penggambaran semakin banyak fix asset yang idle, yang tidak dapat
digunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan penjualan.

48
 Rasio aktivitas (Activity)
Adalah indikator yang mengukur kemampuan apotek dalam mengelola
seluruh assetnya (asset utilities) yang terdapat pada aktiva lancar dan
aktiva tetap dalam satu periode. Rasio aktivitas dapat diukur dengan
beberapa indikator yaitu :

09/21/20
Perputaran persediaan (Inventory turn over – ITO)
ITO adalah indikator yangmengukur tingkat kemampuan apotek
memutar barang dagangannya (beli-simpan-jual) dalam 1 tahun
Rumus :
HPP
ITO = --------------------
Rata-rata persediaan

Rata-rata persediaan = ½ (persediaan awal + akhir)


= ½ (8.000+10.000)=9.000
26.000
ITO = --------------- = 2.89 x
9.000
365 365
Rata-2 umur persediaan = ----------- = ----------- = 126 hari
ITO 2.89 49
ITO = 2.89 x artinya bahwa :
Apotek mampu memutar barang dagangannya (beli-simpan-jual)
sebanyak 2.89 kali dalam 1 tahun.
Rata-2 umur persediaan 126 hari artinya bahwa rata-2 waktu barang
dagangan apotek tersimpan digudang 126 hari.

09/21/20
 Perputaran piutang (receivable turn over – RTO)
RTO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek
untuk memutar piutang dagang (jual-alat tagih-lunas) dalam 1 tahun
Rumus :
Jumlah penjualan kredit
RTO = -----------------------
Rata-rata piutang

Rata-rata ppiutang = ½ (saldo awal + akhir)


= ½ (1.200+1.500)=1.350
35.000
RTO = --------------- = 25.9 x
1.350
365 365 50
Rata-2 umur piutang = ----------- = ----------- = 14 hari
RTO 25.9
 Perputaran aktiva tetap (Fix asset turn over – FATO)
FATO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek
dalam mengelola dan memanfaatkan fix asset (fix asset utilities) untuk
menghasilkan sejumlah penjualan dalam 1 tahun.
Rumus :

09/21/20
Penjualan 35.000
FATO = --------------- = ---------- = 8.75 x
Fix asset 4.000

FATO artinya bahwa :


 Apotek mampu mengelola dan memanfaatkan fix asset yang ada (fix
asset utilities) untuk menghasilkan penjualan sebesar 8.75 kali dalam
1 tahun
 Jadi semakin kecil tingkat pemanfaatan (penggunaan) fix asset,
maka menggambarkan semakin banyak yang idle, tidaK dapat
mendukung kegiatan penjualan.

51
 Ratio Solvabilitas (solvability) adalah indikator yang mengukur
kemampuan apotek dalam memenuhi seluruh kewajiban (hutang) jangka
pendek dan panjang dengan total nilai asset yang dimiliki. Apotek yang
solvable adalah apotekyang mempunyai total nilai asset lebih besar dari
total hutangnya.

09/21/20
Solvabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu :
 Solvabilitas adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan
apotek untuk menutup seluruh hutangnya (jangka pendek dan panjang)
dengan seluruh assetnya (current + fix asset)
Rumus :
Total hutang 6.546 + 0
Solvabilitas = --------------- = ------------ =
Total asset 12.650
0.52
Solvabilitas 0.52 artinya bahwa :
Setiap Rp.052 hutang apotek dijamin Rp.1,- dari seluruh asset yang
dimiliki apotek.
Jadi semakin kecil solvabilitasnya, maka semakin kecil beban utang yang
dimiliki oleh apotek (solvable)
52
Beban hutang semakin besar, resiko beban bunga yang ditanggung
semakin tinggi.
 Provitabilitas (Provitability) adalah indikator yang mengukur kemampuan
apotek dalam menghasilkan laba bersih(RAT) pada tingkat penjualan,
jumlah asset dan modal sendiri. Profitabilitas dapat diukur dengan
beberapa indikator:
 Provit adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek

09/21/20
untuk menghasilkan EAT pada tingkat penjualan tertentu
Rumus :

EAT 654
Profit = ------------------- x 100% = ----------- x 100% = 1.86%
Penjualan 35.000

Provit 1.86% artinya bahwa :


 Apotek mampu menghasilkan laba bersih (EAT) sebesar 1.86%
9.000 penjualan 35.000
pada tingkat 26.000
 Jadi semakin tinggi laba yang diperoleh berarti apotek semakin
efisien dalam mengelola variable dan fix cost.

53
Metode analisis
 ROA (Return On asset) adalah indikator yang mengukurtingkat
kemampuan apotek untuk menghasilkan EAT dari pemakaian seluruh asset
apotek. Rasio ini merupakan ukuran profit dari para kreditor, sehingga
ROA = ROI (return on investment)
Rumus :

09/21/20
EAT
654
ROA = ------------------- x 100% = ----------- x 100% = 5.17%
Total asset 12.650

ROA = 5.17% artinya bahwa :


 Apotek mampu mengla dan memanfaatkan seluruh asset (total
utilities asset) dan menghasilkan laba sebesar 5.17%.
 Jadi semakin tinggi kemampuan apotek dalam mengelola dan
memanfaatkan seluruh asset yang ada , maka semakin besar laba yang
diperoleh dan sebaliknya.
 Investor sering menggunakan tingkat suku bunga sebagai
pembanding ROA.
54
 ROE (Return On Equity) adalah indikator yang mengukur tingkat
kemampuan apotek untuk menghasilkan EAT dari pemakaian modal
pemilik (equity). Rasio ini merupakan ukuran profit dari sudut pandang
pemilik modal (pemegang saham)
Rumus :

09/21/20
Laba bersih 654
ROE = -------------------
Total Equity
x 100% = ----------- x 100% = 15.93%
4.104

ROE = 15.93% artinya bahwa :


 Dengan modal sendiri (ekuitas) sebesar 1.104 apotek mampu
menghasilkan laba sebesar 15.93%.
 Karena ROE ini sangat dipengaruhi ROA dan tingkat finansial
laverage apotek, jadi jika memanfaatkan asset kurang produktif,
maka ROA dan ROE menjadi kecil.

55
 Market rasio adalah indikator yang mengukur harga saham suatu
perusahaan dipasar bursa (relatif market price) terhadap nilai buku
sahamnya (book value). Rasio ini banyak digunakan sebagai ukuran harga
saham oleh para investor atau calon investor (analisis fundamental
perusahaan).

09/21/20
Rasio pasar yang sering digunakan sebagai indikator harga saham
perusahaan adalah :
 PER (Price Earning Rasio) menggambarkan angka harga saham yang
ditunjukkan oleh pembanding antara harga saham perusahaan dipasar
bursa dengan earning pershare (EPS) atau keuntungan per lembar
sahamnya.
Harga saham dipasar
Rumus : PER = ---------------------
EPS

EPSEAT
= ---------------------
Jumlah saham beredar
654.000.000
Keuntungan / lembar saham (EPS) = ---------------- = Rp. 65.4
10 juta lembar
56
Harga
Jadi PER = saham dipasar
--------------------- 260 = ------------ = 3.97 x
EPS 65.4
PROSES AKUNTASI SECARA UMUM

Transaksi Buku Harian

Pencatatan Jurnal

Pembukuan Buku Besar

Pengiktisaran Laporan Keuangan

Laporan Akuntansi Administrasi Perpajakan


DAFTAR GLOSSARY ISTILAH AKUNTASI/KEUANGAN

1. NERACA = BALANCE SHEET


2. Perhitungan Rugi/Laba = Income Statement/Profit and Loss Statement
3. Harta/Aktiva = Assets
- Harta Lancar : Current Assets
- Harta Tetap : Fixed Assets
4. Kewajiban/hutang/passiva = Liabilities
- Hutang lancar : Current Liabilities
- Hutang janka panjang : Long Term Liabilities
5. Modal = Equity/Paid up capital
Akumulasi Rugi/Laba = Accumulated Retained Earning
6. EBITDA + Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization
7. Penyusutan aktiva tetap + Depresciation
Penyusutan aktiva tidak berwujud = Amorization
8. Harta berwujud = Taangible Assets
Harta tidak berwujud = Intangible Assets
9. Bukur Besar = General Ledger
10. Likuiditas = Liquidity = kemampuan perusahaan untuk dapat dengan segera
membayar kewajiban – kewajiban jangka pendeknya.
11. Rentabilitas = Rentability = kemampuan perusahaan untuk dsapat
menghasilkan nilai tambah dalam setiap taransaksinya.
12. Operating Expenses = biaya operasionil perusahaan yang langsung
berhubungan dengan aktifitas usaha utama perusahaan untuk
menghasilkan suatu penjualan/sales/revenue.
13. Other Expenses = Biaya non operasionil yang bisanya terkait dengan biaya –
biaya permodalan atau yang secara tidak langsung berkorelasi timbal balik
dengan tingkat penjualan/sales/revenue.
14. Sovabilitas = Kemampuan untuk membayar hutang – tanpa menggangu
asset share holder
15. Biaya langsung = Direct Expense
Biaya tidak langsung = Indirect Expense
Biaya tetap = Fixed Cost
Biaya tidak tetap = Variable Cost
16. Laporan arus uang kas = Cash Flow Statement
17. NPAT = NET PROFIT AFTAER TAX
NPBT = NET PROFIT BEFORE TAX
LABA OPERASI = OPERATING PROFIT
18. LABA Kotor = Gross Profit
19. Biaya penjualan = Selling Expenses
20. Biaya umum & Administrasi = General & Administrasi Expenses
21. EBIT = Earning Before Interest and Tax
NERACA PERUSAHAAN APOTEK UTA 45
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(dalam ribuan)

AKTIVA KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Aktiva Lancar Utang Dagang 50.000
Kas 150.000 Wesel Bayar 25.000
Piutang Dagang 50.000 Aktual 25.000
Persediaan 100.000 Total Kewajiban Lancar 100.000
Total Aktiva Lancar 300.000

AKTIVA TETAP Kewajiban Jangka Panjang


Tanah 100.000 Utang Jangka Panjang 200.000
Peralatan 50.000 Total Kewajiban 300.000
Mebel&Perlengkapan kantor 50.000
Modal Pemegang Saham 200.000
Total Aktiva Tetap 200.000

Total Aktiva 500.000 Total Pasiva 500.000


LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Ribuan)

Penjualan Bersih (dikurangi utang ) 300.000


Harga Pokok Penjualan (HPP) 200.000
Laba Kotor (Margin) 100.000

Biaya-biaya
Upah 5.000
Angkutan 4.000
Piutang Ragu-ragu 3.000
Utilitas 5.000
Penyusutan 4.000
Asuransi 4.000
Pajak (Lokal) 5.000
Iklan 4.000
Bunga 5.000
Lain-lain 1.000
Total Biaya Operasi 40.000
Pendapatan usaha 60.000
Pendapatan lain-lain 10.000
Pendapatan Sebelum Pajak 70.000
MACAM – MACAM RASIO
A. RATIO LIKUIDITAS

1. Rasio Likuiditas Kemampuan melunasi utang jangka pendek


(Standard umum 2 X)
Aktiva Lancar = 300.000.000 = 3,0 kali
Kewajiban Lancar 100.000.000
2. Rasio Cash Flow Mengukur perputaran kas atau modal kerja
(Standar umum 5 – 6 X)
Penjualan Bersih = 300.000.000 = 1,5 kali
Modal Kerja * = 200.000.000
* Modal Kerja = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar
(300.000.000 – 100.000.000 = 200.000.000)
3. Ratio Utang pada Aktiva (Debt to : Equity Ratio)
Perbandingan antara utang dengan modal pemilik / pemegang saham
(max 80% atau 0,8)
Total Utang (Kewajiban) = 300.000.000 = 1,5
Modal Pemegang Saham 200.000.000
B. RATIO PROFITABILITAS

1. Ratio tingkat keuntungan dari penjualan (rate of return


on sales ratio)
Pendapatan usaha = 60.000.000 = 20%
Penjualan bersih 300.000.000
2. Ratio RoA (Return on Assets)
Pendapatan Sebelum Pajak = 70.000.000 = 14%
Total Aktiva 500.000.000
3. Ratio RoI (Rate on Investment)
EBIT (Earning before Interest and Tax)
Modal Pemegang Saham
= 70.000.000 + 5.000.000 = 37,5%
200.000.000
C. RASIO EFISIENSI
1. Rasio Pengumpulan Rata – rata (Average Collection Period)
 Mengukur perputaran piutang dari penjualan kredit
 Semakin kecil harinya semakin baik
Piutang Dagang * X Jumlah hari dalam 1bln/1 Thn
Penjualan Bersih
50.000.000 X 360 = 60 hari
300.000.000
* Diasumsikan seluruh penjualan dalam bentuk kredit

2. Rasio perputaran persediaan (Inventory Turn Over Ratio)


 Mengukur berapa cepat perpindahan / pergerakan barang dagangan dalam
satu periode (bulan/tahun)

HPP 200.000.000 = 2 kali


Persediaan Rata rata = 100.000.000
Jumlah Hari dalam 1 thn. = 360 =180 hari persediaan/thn.
Perputaran Persediaan 2 kali atau 15 hari/bulan

* Persediaan rata –rata = Persediaan awal + Persediaan akhir


2
3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

 Mengukur efektivitas manajemen dalam melakukan penjualan


terhadap investasi yang ada dalam aktiva tetap
 Standar umum : 3 s/d 5 hari

Penjualan Bersih = 300.000.000 = 1,5 kali


Aktiva Tetap = 200.000.000
RISIKO BISNIS RITEL
Jenis risiko bisnis ritel :
1) Customer Centered risk (klaim/komplain, retur barang)
2) Marketing centered risk (kegagalan bauran pemasaran =>
merchandise)
3) Supplier centered risk (pemasok nakal tidak bertanggung jawab,

pasokan tidak stabil/tidak kontinyu/tidak tepat waktu, mutu produk, dan


sebagainya)
4) Financial risk (gangguan cashflow, kredit bermasalah, risiko suku bunga,

risiko selisih kurs, dan sebagainya)


5) Property centered risk (kerusakan bangunan, fasilitas fisik, listrik, AC,
pengelola gedung kurang bertanggung jawab, kebersihan, parkir dan
keamanan tak terjamin, dan sebagainya)
6) Employee centered risk (karyawan yang tidak profesional, tidak
disiplin, tidak jujur, dan tidak bersahabat dalam pelayanan).

Kiat menanggulangi risiko :


- Menghindari risk (better plan)
- Mengurangi risk (slowdown the store growth)
- Transfer risk (asuransi, hedging, dan lain – lain)
PESAING MENURUNKAN HARGA

TIDAK
Apakah pesaing telah Tahan harga pada
Menurunkan harga? Tingkat sekarang;
Terus awasi
harga pesaing
YA
TIDAK TIDAK

Apakah harga itu


Secara singnifikan cenderung Apakah pengurangan
YA Berapa besar
Menghancurkan Harga Itu cenderung
Pengurangan
Penjualan kita? permanen
harga?
YA

Kurang dari 5% Antara 5 – 10%


Turunkan harga Lebih dari 10%
Berikan kupon potongan
Separuh dari pesaing Turunkan harga
Harga untuk pembelian
Sama dengan pesaing
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai