09/21/20
pengkomunikasian informasi keuangan yang dibuat dalam
berbagai bentuk antara lain berupa Laporan Laba Rugi
(income statement), Neraca (balance sheet), Aliran kas
(cash flow) dan rasio keuangan.
Laporan ini merupakan salah satu sumber informasi yang
penting yang dapat digunakan oleh berbagai pihak sesuai
dengan kepentingannya masing-masing.
2
LAPORAN KEUANGAN DIBAGI MENJADI
1. PENGGUNA LANGSUNG
~Pemilik apotek (owners)
~Kreditor (bank)
09/21/20
~Manajemen & karyawan
~Pemerintah (petugas pajak)
2. PENGGUNA TIDAK LANGSUNG
~Analis dari perusahaan skuritas
~Konsultan atau financial advisor
~Asosiasi dagang
3
TUJUAN
• Agar calon apoteker pengelola apotek dapat
mengerti dan memahami mengenai:
• Fungsi kegiatan apa yang harus dilakukan dan tanggung
jawab dalam membuat laporan keuangan di apotek.
09/21/20
• Bagaimana cara atau proses membuat laporan keuangan
apotek.
• Ada berapa macam bentuk laporan keuangan di apotek.
• Bagaimana cara membaca laporan keuangan apotek.
• Ada berapa macam rasio atau indikator keuangan.
• Bagaimana cara membaca dan mengartikan indikator
keuangan.
4
Pembukuan (accounting) adalah sistem pencatatan dan peikhtisaran
transaksi dagang dan keuangan serta penganalisaan, pembuktian dan
pembuatan laporan.
09/21/20
Di Indonesia istilah fungsi (bagian) pembukuan yang terdapat di suatu
perusahaan juga dikenal dengan nama fungsi (bagian) Tata Usaha
yaitu bagian yang melakukan pencatatan, pemeriksaan, pembuatan
laporan dan pengarsipan.
Fungsi ini dalam melakukan pekerjaan hanya mengolah dokumen
transaksi dagang dan tidak berhubungan dengan uang atau barang,
maka fungsi tata usaha (pembukuan) yang ada diapotek menjadi fungsi
pencatatan yang dapat dipercaya kebenaran laporannya.
5
Dalam melakukan proses pencatatan dan pembuatan laporan
keuangan yang benar berfungsi :
~ Sebagai pelaksana fungsi pencatatan, yaitu yang mencatat,
09/21/20
memeriksa, membuat laporan dan mengarsipkan dokumen.
~ Sebagai pengendali, yaitu mengawasi dan mengendalikan jalannya
sistem prosedur operasi (SPO) yang berlaku pada setiap fungsi
kegiatan yang ada.
6
PROSES
PEMBUATAN AKUTANSI KEUANGAN
Bahan baku untuk membuat laporan akuntansi
keuangan adalah dokumen transaksi yang terdapat
09/21/20
pada :
Fungsi pembelian
Fungsi gudang
Fungsi penjualan
Fungsi keuangan
7
PROSES PEMBUATAN LAPORAN
Proses pembuatan laporan akuntansi keuangan terdiri
dari beberapa tahapan yaitu :
1. Mengumpulkan seluruh dokumen transaksi
09/21/20
2. Mencatat seluruh data transaksi ke buku jurnal
3. Memindahkan dari buku jurnal ke buku besar (posting)
4. Mencocokan (judgment) terhadap informasi terakhir
5. Menyusun (reporting) laporan dari data buku besar
6. Menutup buku besar dan membuat laporannya
7. Mengirimkan laporan ke pihak yang membutuhkan
8. Mengarsipak (filing) 8
MEKANISME PENGAWASAN
SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL
Bagaimana fungsi tata usaha melakukan pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan SPO pada setiap fungsi
kegiatan di apotek?
09/21/20
~ Cara fungsi tata usaha dalam mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan SPO yaitu dengan melakukan pemeriksaan terhadap
keabsahan dokumen :
~KEGIATAN PENGADAAN (PEMBELIAN)
~Hanya faktur yang ada surat pesanan (SP) nya dan tanda terima (TT)
petugas penanggung jawab gudang yang dapat dinyatakan
sebagai dokumen pembelian barang apotek yang sah.
~Hanya faktur, yang harganya telah di periksa oleh petugas
pembelian, dapat dibukuksn sebagai hutang dagang apotek.
9
~KEGIATAN PENYIMPANAN BARANG (GUDANG)
~Hanya faktur yang ada SP-nya yang dinyatakan sebagai
dokumen yang sah.
~Hanya order list (OL) yang ada paraf peminta dari
penanggung jawab penjualan dan paraf petugas gudang,
09/21/20
yang dapat dibukukan sebagai barang keluar.
~KEGIATAN PENJUALAN
~Hanya sales report (SR), resep, nota otc, kuitansi atau
faktur yang dinyatakan sebagai dokumen penjualan tunai
yang sah, SR berguna sebagai alat kontrol untuk
mengetahui hasil penjualan setiap hari.
~Hanya alat tagih (kuitansi atau faktur) yang ada tanda
terima (TT) petugas keuangan, yang dapat dinyatakan
lunas dan dibukukan pada kartu piutang, sebagai alat
kontrol setoran penjualan kredit yang telah dilunasi 10
pelanggan
~KEGIATAN KEUANGAN (KASIR BESAR)
~Hanya fisik uang, cek, giro dan cash report (CR) yang ada
tanda terima (TT) petugas kasir kecil dan penanggung
jawab loket penjualan, yang dapat dibukukan sebagai uang
masuk.
09/21/20
~Hanya fisik uang, cek, giro dan kuitansi atau faktur tanda
lunas yang ada TT petugas juru tagih dan petugas
keuangan yang dapat dibukukan sebagai uang masuk.
~Hanya fisik uang, cek, giro dan faktur hutang dagang (HD)
yang telah disetujuioleh petugas tata usaha dan pimpinan,
yang dapat dibukukan sebagai uang keluar.
~Hanya fisik uang, cek, giro dan dokumen biaya variable
serta biaya tetap, yang telah disetujui oleh petugas tata
usaha dan pimpinan, yang dapat dibukukan sebagai uang 11
keluar.
BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Seluruh kegiatan transaksi uang dan barang yang terjadi
pada semua fungsi kegiatan di apotek, disajikan dalam
bentuk laporan akuntansi keuangan, sesuai dengan
bentuk standar laporan akuntansi Indonesia.
09/21/20
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa manfaat angka-
angka dan indikator-indikator pada laporan keuangan bagi
pengelola atau pemilik apotek?.
09/21/20
berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengelola
atau pemilik apotek mengenai perubahan-perubahan
yang terjadi pada unsur-unsur kekayaan (neraca) yang
dimiliki apotek dari kondisi neraca awal menjadi neraca
pada akhir kegiatan apotek, sebagai akibat adanya
kegiatan transaksi jual-beli barang atau jasa selama pada
kurun waktu tertentu.
13
PROSES PERUBAHAN NERACA
Lap.Laba Rugi
- Penjualan
09/21/20
- Biaya Variable
- Biaya tetap
Neraca awal - Laba
-Asset Neraca
akhir
-Hutang Transaksi -Asset
-Ekuitas Jual beli Lap.Cash flow -Hutang
- Saldo awal -Ekuitas
- Penerimaan
- Pengeluaran
- Saldo akhir
14
Apoteker Pengelola Apotek sebagai pengelola apotek harus
dapat mengerti dan memahami serta dapat menjelaskan
perubahan kondisi kekayaan apotek melalui indikator-indikator
keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya, serta dapat
menjelaskan variable-variabel dominan, yang mempengaruhi
terjadinya perubahan harta kekayaan apotek tersebut.
09/21/20
Dengan demikian, seorang APA, berdasarkan analisis laporan
keuangan dapat dengan segera mengetahui penyakitnya dan
dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dimasa
yang akan datang.
Beberapa bentuk laporan akutansi keuangan, yaitu :
1. Laporan neraca (balance sheet)
2. laporan Laba-Rugi (income statement)
3. Laporan aliran kas (cash flow)
15
NERACA (BALANCE SHEET)
Neraca adalah laporan akuntansi keuangan yang
menggambarkan tentang kondisi harta (aktiva), hutang
(pasiva) dan modal sendiri (ekuity) yang dimiliki apotek
pada pada tanggal tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada
09/21/20
neraca meliputi :
Aktiva (harta) terdiri dari;
Aktiva lancar (harta lancar –likuit) seperti uang
(kas), surat berharga, piutang dan persediaan
Aktiva tetap (harta yang tidak likuit) seperti
gedung, tanah
16
Pasiva (hutang atau liability) terdiri dari :
Pasiva lancar (hutang lancar) yaitu hutang jangka
pendek yang usianya kurang dari 1 tahun sperti hutang
09/21/20
dagang
Hutang jangka panjang yaitu hutang yang usianya lebih
dari 1 tahun seperti pinjaman (loan) bank
Modal sendiri (ekuitas) yaitu modal yang berasal dari
pemilik atau apotek, sehingga modal ini juga dianggap
sebagai utang apotek.
17
CONTOH NERACA APOTEK UTA 45
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar (current asset) Pasiva lancar (current leability)
• Kas 100 • Hutang dagang 500
•Bank (surat berharga) 100
09/21/20
• Piutang 400
• Persediaan 400
Total Aktiva Lancar 1000 Total Pasiva Lancar 500
Aktiva tetap (fix asset) Hutang jangka panjang
• Tanah • Hutang Bank
•Bangunan • Modal sendiri / saham 500
•Mesin/peralatan Modal disetor
•Kendaraan roda 4 dan 2 Laba ditahan
Aktiva Tetap - Hutang Jangka Panjang 500
Total Aktiva Total Pasiva 1000
1000
18
RUMUS NERACA
Neraca adalah suatu konstanta artinya bahwa jumlah aktiva
selalu = jumlah hutang (hak kreditor) + modal pemilik
(hak pemilik)
Rumus : Aktiva = Hutang + modal pemilik,
09/21/20
Pasiva = Hutang + modal pemilik,
Aktiva = Pasiva
Mengapa neraca disebut sebagai suatu konstanta?
Karena seluruh aktiva (kekayaan) yang dimiliki apotek diperoleh dari
pasiva (utang) yaitu hutang jangka pendek (hutang dagang), dan
hutang jangka panjang (pinjaman dan modal sendiri)
Sedangkan seluruh pasiva (hutang) merupakan gabungan dari hutang
jangka pendek dan panjang yang dipergunakan untuk keperluan aktiva
lancar dan aktiva tetap 19
CONTOH
SUMBER AKTIVA
09/21/20
Aktiva Pasiva
20
LAPORAN LABA-RUGI (INCOME STATEMENT)
09/21/20
diperoleh dalam satu periode tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat pada Laba Rugi meliputi :
Penjualan (sales)
Biaya variable (variabler cost)
Biaya tetap (fix cost)
Laba rugi sebelum bunga & pajak (EBIT)
Bunga (interest)
Pajak (tax)
Laba bersih (EAT) 21
Harga per lembar saham
CONTOH LAPORAN LABA-RUGI APOTEK UTA45
09/21/20
2 Biaya variable (variable cost) 26.000 74,29
3 Biaya tetap (fix cost) 7.900 22,57
4 Laba sebelum bunga & pajak 1.100 3,14
• Bunga (interest) 220
• Pajak (tax) 326
Laba sesudah pajak (EAT) 654 1,89
Catatan : Variable cost = HPP (Harga Pokok Penjualan)
= COGS (cost of goods sol)
22
Fix cost = Biaya usaha
CARA MENGHITUNG HPP ATAU COGS
09/21/20
Contoh :
Faktor harga jual resep tunai 1,25 sedangkan faktor harga beli =
Netto. Ditanyakan berapa HPP nya?
Jawab :
1.25 - 1
HPP = (100%) - 100% x ----------------
1.25
= 100% - 20% = 80%
Kedua perhitungan nilai stok barang
Rumus :
HPP = (stok awal + pembelian) – stok akhir
23
CONTOH
09/21/20
Berapa HPP apotek tahun 2019 ?
Jawab :
HPP = (100.000 + 80.000) (100.000) = 80.000
Jadi HPP = 80.000 x 100% = 80%
100.000
24
FAKTOR HPP
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai HPP atau
COGS yaitu :
Faktor harga jual
09/21/20
Semakin besar faktor harga jual yang digunakan, maka semakin kecil
nilai HPP nya, dengan asumsi faktor harga belinya = netto,
sebaliknyaa semakin kecil faktor harga jual yang digunakan, maka
semakin besar nilai HPP nya.
Contoh :
Faktor harga jual = 1.25, faktor harga belinya = netto, Nilai HPPnya =
80% . ~gunakan rumus pertama.
Bila faktor harga jualnya naik menjadi 1.30, Faktor belinya = netto.
Maka nilai HPPnya = 76.92% ~ gunakan rumus pertama.
Jadi semakin besar faktor harga jual, maka semakin kecil HPPnya dan
semakin besar gross margin yang diperoleh apotek.
25
Faktor harga beli
Semakin besar faktor harga beli (tidak ada diskon atau netto) yang
diperoleh dari supplier, maka semakin besar nilai HPPnya, dengan
asumsi faktor harga jual = 1.25. Dan sebaliknya semakin kecil faktor
harga beli yang diperoleh dari supplier, maka semakin kecil nilai
09/21/20
HPPnya.
Contoh :
Faktor harga belinya = netto, Faktor harga jualnya = 1.25, Nilai
HPPnya = 80% (rumus kedua), bila faktor harga belinya turun
menjadi netto – 5%. Maka nilai HPPnya = 76% ~gunakan rumus
kedua.
Jadi semakin besar faktor harga beli (semakin kecil diskon), maka
semakin besar HPPnya dan semakin kecil gross margin yang
diperoleh apotek.
26
CARA MENGHITUNG NILAI STOK BARANG
SISTEM FIFO (First in first out) adalah cara menilai stok
barang yang dihitung berdasarkan harga beli yang paling akhir.
Contoh :
Stok awal 2019 Parasetamol syr. 100 fls. Harga beli pada januari 2019 @
09/21/20
Rp.6.000,- Stok akhir 2019 sebanyak 100 fls. Harga beli pada bulan
desember 2019 Rp. 8.000,- per fls. Bila omzet selama tahun 2019 sebesar
Rp.10.000.000,- Pembelian selama tahun 2019 Rp. 7.000.000, Berapa HPP
Parasetamol syr. tahun 2019?
Jawab
Stok awal 2019 = 100 fls x Rp.6.000 = Rp. 600.000,-
Pembelian 2019 = Rp. 7.000.000,- Rp. 7.600.000,-
Stok akhir 2019 = 100 fls x Rp. 8.000 = Rp. 800.000,-
Rp. 6.800.000,-
Jadi HPP = ----------------- x100% = 68%
6.800.000 27
10.000.000
SISTEM LIFO (Last in first out) adalah cara menilai stok
barang yang dihitung berdasarkan faktor harga beli yang
paling awal.
09/21/20
Jawaban dari contoh diatas adalah sbb:
Stok awal 2019 = 100 fls x Rp.6.000 = Rp. 600.000,-
Pembelian 2019 = Rp. 7.000.000,- Rp.
7.600.000,-
Stok akhir 2019 = 100 fls x Rp. 6.000 = Rp. 600.000,-
7.000.000 Rp.
7.000.000,-10.000.000
Jadi HPP = ----------------- x100% = 70%
28
SISTEM RATA-RATA (AVERAGE) adalah cara menilai
stok barang yang dihitung berdasarkan faktor harga beli
rata-rata.
Jawab:
09/21/20
Harga rata-rata = ½ (6000+8000) = Rp. 7.000,-
Stok awal 2019 = 100 fls x Rp.6.000 = Rp. 600.000,-
Pembelian 2019 = Rp. 7.000.000,- Rp. 7.600.000,-
Stok akhir 2019 = 100 fls x Rp. 7.000 = Rp. 700.000,-
Rp. 6.900.000,-
6.900.000
Jadi HPP = ----------------- x100% = 69%
10.000.000
29
Cara menghitung persentase unsur-unsur laporan laba-rugi
Pembaginya adalah penjualan (netto)
Untuk Penjualan yaitu penjualan dibagi penjualan x 100%
09/21/20
Untuk HPP yaitu HPP dibagi penjualan x 100%
Untuk Biaya Tetap yaitu Biaya Tetap dibagi penjualan x 100%
Untuk Laba-Rugi yaitu laba-Rugi dibagi penjualan x 100%
Cara menghitung pertumbuhan (growth)
Unsur-unsur yang terdapat pada laporan laba rugi tahun 2019 pada
tabel laporan laba rugi APOTEK UTA 45 tahun 2019 sebagai
pembaginya
Unsur-unsur yang terdapat pada laporan laba-rugi tahun 2019 dibagi
dengan unsur-unsur target laba rugi 2019 lalu x 100%
30
CONTOH LAPORAN LABA RUGI
APOTEK UTA 45 per 31-12-2019
09/21/20
1 Penjualan bersih (net sales) 32.000 28.000 35.000 109.37 125.00
31
LAPORAN ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Secara tradisional perusahaan hanya menerbitkan laporan laba rugi dan
neraca. Sedangkan laporan aliran kas dibuat untuk menggambarkan
tentang estimasi rencana jumlah penerimaan dan pengeluaran kas
selama periode tertentu, penjelasan :
09/21/20
Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas yaitu :
Saldo awal
Penerimaan kas dari hasil operasi & investasi
Pengeluaran kas dari kegiatan operasi & investasi
Saldo akhir
Cara membuatnya
Menghitung saldo awal kas yang dimiliki apotek
Estimasi penerimaan uang tunai dari penjualan dan pencairan
piutang, pendapatan deviden, bunga bank
Estimasi pengeluaran tunai untuk biaya operasional dan
membayar hutang dagang
Menghitung saldo akhir (Saldo awal+Penerimaan-pengeluaran) 32
CONTOH
BENTUK LAPORAN ALIRAN KAS
No. UraIan Rencana realisasi Deviasi %
09/21/20
• Penjualan tunai 800.000 900.000 112.5
• Piutang 200.000 200.000 100
• Bunga 0 0 0
• Deviden 0 0 0
• Lain-lain 0 0 0
09/21/20
Apakah penurunan penjualan tunai lehih disebabkan
oleh faktor internal seperti barang kosong, pelayanan
lambat atau harga mahal? . Atau oleh faktor eksternal
seperti jumlah apotek bertambah, konsumen berkurang?
Analisis data penerimaan piutang
Apakah penurunan jumlah piutang yang lunas lebih
disebabkan oleh faktor internal seperti pengiriman alat
tagih terlambat, tidak memberikan insentif? Atau oleh
faktor eksternal seperti pelanggan belum mampu untuk
membayar, pelanggan kabur atau bangkrut.
34
Analisis data penerimaan piutang
Apakah penurunan jumlah piutang yang lunas lebih
disebabkan oleh faktor internal seperti pengiriman alat
09/21/20
tagih terlambat, tidak memberikan insentif? Atau oleh
faktor eksternal seperti pelanggan belum mampu untuk
membayar, pelanggan kabur atau bangkrut.
Analisis data pembayaran hutang dagang
Apakah ada faktur-faktur belum jatuh tempo sudah
dibayarkan, supplier memper-pendek masa kredit,
sehingga bayar hutang dagang lebih besar dari yang
direncanakan.
Analisis data penggunaan biaya usaha
Apakah ada pos-pos biaya yang melebihi anggaran,
petugas boros atau ada tuntutan pelanggan dan kebijakan 35
pemerintah, sehingga melebihi anggaran
CARA MENGATASI PENYEBAB
09/21/20
memberikan insentif atau diskon.
Jika disebabkan oleh faktor eksternal, maka apotek harus dapat
merayu dan mempengaruhinya agar pelanggan suka membeli obat
ke apotek atau membayar piutangnya kecuali pelanggan yang kabur
dan bangkrut..
Untuk pembayaran hutang dagang
Jika penyebabnya faktor internal, ada unsur kesengajaan membayar
faktur yang belum jatuh tempo, maka bagian keuangan apotek harus
dapat menjelaskan, apakah ada tambahan diskon atau tidak?
Bila penyebabnya faktor eksternal, maka apotek harus dapat merayu
dan mempengaruhi supplier untuk memberikan masa kredit lebih
lama atau apotek dapat menambah modal kerja dengan pinjam
bank, agar likuiditasnya lebih baik. 36
Untuk penggunaan biaya usaha
Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal
seperti pemborosan, maka apotek harus segera
melakukan cost reduction (pengurangan secara
09/21/20
bertahap) atau cost cutting (penghentian secara tiba-
tiba).
Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor
eksternal seperti permintaan insentif yang lebih besar
atau karena adanya kenaikan tarif listrik, telepon atau
BBM, maka apotek harus merevaluasi cost-benefitnya,
dan melakukan cost reduction atau cost cutting.
37
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Faktor-faktor yang digunakan dalam analisis
Cara melakukan analisis kinerja keuangan yang baik dapat
memberikan gambaran yang tajam, maka dalam melakukan
analisis terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan
09/21/20
untuk menjelaskan hal-hal yang menjadi penyebab utama
terhadap kondisi kinerja keuangan yang diperoleh, antara
lain :
09/21/20
(kompetitor)
keuangan
Analisis kinerja
keuangan
39
Data pesaing digunakan untuk membandingkan kinerja ke-
uangan apotek dengan angka-angka kinerja keuangan apotek
pesaing atau rata-rata industri sejenis dan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat keunggulan dan efisiensi apotek
pesaing.
09/21/20
Implementasi strategi digunakan untuk memberikan gamba-
ran seberapa besar pengaruh (efek) dari implementasi strategi
apotek yang sedang atau telah dilaksanakan seperti menem-bah
karyawan, jumlah apotek, membeli kendaraan dinas, peralatan
dan sistem komputer, yang pembiayaannya meng-gunakan
perolehan laba, terhadap perolehan kinerja keuangan apotek.
Perkembangan kondisi eksternal, digunakan untuk memberi-
kan gambaran seberapa besar pengaruhnya perkembangan
kondisi eksternal yang sudah dan sedang terjadi seperti,
pertumbuhan ekonomi dan pasar, apotek pesaing, pemasok,
regulasi (peraturan), terhadap perolehan kinerja apotek. 40
METODE ANALISIS
Dalam melakukan analisis laporan kinerja keuangan dikenal
dua metode yang lazim digunakan yaitu :
~ Metode analisis common size
09/21/20
~ Analisis rasio :
1.Analisis common-size
Adalah suatu metode analisis laporan akuntansi keuangan
dengan cara membandingkan laporan keuangan yang
diperoleh pada saat ini dengan hasil laporan keuangan
sebelumnya.
41
CONTOH
LAPORAN LABA – RUGI (COMMON SIZE)
09/21/20
1 Penjualan 26.000 28.000 35.000
2 HPP 20.000 21.000 26.000
3 Biaya umum & Administrasi 3.500 3.800 4.400
Biaya penjualan 1.500 2.000 3.500
4 Laba sebelum pajak & 1.000 1.200 1.100
bunga (EBIT)/Earnings Before Interest
and Taxes
09/21/20
– Tanah / bangunan 2.000 2.400 3.000
– Mesin/peralatan 1.500 1.200 1.000
Total Aktiva 8.050 10.200 12.650
Pasiva
1. Pasiva lancar (Current liability)
– HUtang Dagang
4.000 5.000 6.000
– Pajak
400 813 326
– Bunga
Jumlah
300 360 220
2. Hutang jangka panjang 4.700 6.173 6.546
– Bunga obligasi 0 0 0
– Hutang bank 0 0 0
Jumlah 0 0 0
1. Modal sendiri (equity) 3.350 4.027 4.104
• Modal sendiri (saham)
43
0 0 0
• Laba ditahan (Returned earning)
3.350 4.027 4.104
Total Pasiva 8.050 10.200 12.650
2. Analisis Rasio
Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan
cara membandingkan angka-angka yang terdapat pada
laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca) dalam
09/21/20
suatu periode tertentu. Pada dasarnya analisis rasio terdiri
dari :
Rasio likuiditas (liquidity) adalah indikator yang
mengkur kemampuan apotek dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Pengukuran likuiditas
melalui angka yang terdapat pada laporan neraca yaitu
membandingkan aktiva lancar dengan pasiva lancar.
Rasio likuiditas dapat diukur sbb :
Current Ratio (CR) adalah indikator yang mengukur
perbandingan antara jumlah nilai aktiva lancar dengan
jumlah nilai pasiva lancar.
Kas+bank+piutang+persediaan 8.650 44
Hutang dagang 6.546
Current ratio = ----------------------------- = ------- = 1.23 x
CR = 1.23 x artinya bahwa :
Setiap Rp.1,- hutang dijamin oleh Rp.1,23,- aktiva lancar apotek
Jadi semakin besar nilai jaminan, maka semakin besar kemampuan
apotek untuk melunasi hutangnya.
09/21/20
Quick Rasio (QR) adalah indikator yang mengukur perbandingan antara
jumlah nilai aktiva lancar (tanpa persediaan) dengan jumlah nilai pasiva
lancar.
Rumus :
Kas+bank+piutang 1.650
Quick Ratio = ----------------------------- = ------- = 0,25 x
6.546
(Hutang dagang)
09/21/20
memutar barang dagangannya (beli-simpan-jual) dalam satu tahun
Rumus :
HPP
ITO = ------------------------
Rata-rata persediaan
09/21/20
Perputaran Piutang (Receivable turn over – RTO)
RTO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek untuk
memutar piutang (Jual-alat tagih-lunas) dalam 1 tahun.
Rumus : Jumlah Penjualan kredit
RTO = -------------------------
Rata-rata piutang
09/21/20
Penjualan 35.000
FATO = ------------ = -------- = 8.75 x
Fix asset 4.000
FATO = 8.75x artinya bahwa :
Apotek mampu mengelola dan memanfaatkan fix asset yang ada (fix
asset utilies) untuk menghasilkan penjualan sebesar 8.75x dalam 1
tahun.
Jadi semakin kecil tingkat pemanfaatan (penggunaan) fix asset, maka
penggambaran semakin banyak fix asset yang idle, yang tidak dapat
digunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan penjualan.
48
Rasio aktivitas (Activity)
Adalah indikator yang mengukur kemampuan apotek dalam mengelola
seluruh assetnya (asset utilities) yang terdapat pada aktiva lancar dan
aktiva tetap dalam satu periode. Rasio aktivitas dapat diukur dengan
beberapa indikator yaitu :
09/21/20
Perputaran persediaan (Inventory turn over – ITO)
ITO adalah indikator yangmengukur tingkat kemampuan apotek
memutar barang dagangannya (beli-simpan-jual) dalam 1 tahun
Rumus :
HPP
ITO = --------------------
Rata-rata persediaan
09/21/20
Perputaran piutang (receivable turn over – RTO)
RTO adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek
untuk memutar piutang dagang (jual-alat tagih-lunas) dalam 1 tahun
Rumus :
Jumlah penjualan kredit
RTO = -----------------------
Rata-rata piutang
09/21/20
Penjualan 35.000
FATO = --------------- = ---------- = 8.75 x
Fix asset 4.000
51
Ratio Solvabilitas (solvability) adalah indikator yang mengukur
kemampuan apotek dalam memenuhi seluruh kewajiban (hutang) jangka
pendek dan panjang dengan total nilai asset yang dimiliki. Apotek yang
solvable adalah apotekyang mempunyai total nilai asset lebih besar dari
total hutangnya.
09/21/20
Solvabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu :
Solvabilitas adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan
apotek untuk menutup seluruh hutangnya (jangka pendek dan panjang)
dengan seluruh assetnya (current + fix asset)
Rumus :
Total hutang 6.546 + 0
Solvabilitas = --------------- = ------------ =
Total asset 12.650
0.52
Solvabilitas 0.52 artinya bahwa :
Setiap Rp.052 hutang apotek dijamin Rp.1,- dari seluruh asset yang
dimiliki apotek.
Jadi semakin kecil solvabilitasnya, maka semakin kecil beban utang yang
dimiliki oleh apotek (solvable)
52
Beban hutang semakin besar, resiko beban bunga yang ditanggung
semakin tinggi.
Provitabilitas (Provitability) adalah indikator yang mengukur kemampuan
apotek dalam menghasilkan laba bersih(RAT) pada tingkat penjualan,
jumlah asset dan modal sendiri. Profitabilitas dapat diukur dengan
beberapa indikator:
Provit adalah indikator yang mengukur tingkat kemampuan apotek
09/21/20
untuk menghasilkan EAT pada tingkat penjualan tertentu
Rumus :
EAT 654
Profit = ------------------- x 100% = ----------- x 100% = 1.86%
Penjualan 35.000
53
Metode analisis
ROA (Return On asset) adalah indikator yang mengukurtingkat
kemampuan apotek untuk menghasilkan EAT dari pemakaian seluruh asset
apotek. Rasio ini merupakan ukuran profit dari para kreditor, sehingga
ROA = ROI (return on investment)
Rumus :
09/21/20
EAT
654
ROA = ------------------- x 100% = ----------- x 100% = 5.17%
Total asset 12.650
09/21/20
Laba bersih 654
ROE = -------------------
Total Equity
x 100% = ----------- x 100% = 15.93%
4.104
55
Market rasio adalah indikator yang mengukur harga saham suatu
perusahaan dipasar bursa (relatif market price) terhadap nilai buku
sahamnya (book value). Rasio ini banyak digunakan sebagai ukuran harga
saham oleh para investor atau calon investor (analisis fundamental
perusahaan).
09/21/20
Rasio pasar yang sering digunakan sebagai indikator harga saham
perusahaan adalah :
PER (Price Earning Rasio) menggambarkan angka harga saham yang
ditunjukkan oleh pembanding antara harga saham perusahaan dipasar
bursa dengan earning pershare (EPS) atau keuntungan per lembar
sahamnya.
Harga saham dipasar
Rumus : PER = ---------------------
EPS
EPSEAT
= ---------------------
Jumlah saham beredar
654.000.000
Keuntungan / lembar saham (EPS) = ---------------- = Rp. 65.4
10 juta lembar
56
Harga
Jadi PER = saham dipasar
--------------------- 260 = ------------ = 3.97 x
EPS 65.4
PROSES AKUNTASI SECARA UMUM
Pencatatan Jurnal
AKTIVA KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Aktiva Lancar Utang Dagang 50.000
Kas 150.000 Wesel Bayar 25.000
Piutang Dagang 50.000 Aktual 25.000
Persediaan 100.000 Total Kewajiban Lancar 100.000
Total Aktiva Lancar 300.000
Biaya-biaya
Upah 5.000
Angkutan 4.000
Piutang Ragu-ragu 3.000
Utilitas 5.000
Penyusutan 4.000
Asuransi 4.000
Pajak (Lokal) 5.000
Iklan 4.000
Bunga 5.000
Lain-lain 1.000
Total Biaya Operasi 40.000
Pendapatan usaha 60.000
Pendapatan lain-lain 10.000
Pendapatan Sebelum Pajak 70.000
MACAM – MACAM RASIO
A. RATIO LIKUIDITAS
TIDAK
Apakah pesaing telah Tahan harga pada
Menurunkan harga? Tingkat sekarang;
Terus awasi
harga pesaing
YA
TIDAK TIDAK