Anda di halaman 1dari 14

EKTIMA

Disusun oleh :
KIKI RISKY ANANDA S.Ked

Pembimbing :
Dr.cut putri yohana M.sc,SP.KK
Identitas

 Nama : Nn. Reza Putri Lianda


 Umur : 11 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Status : Belum Menikah
 Alamat : Alue bilie
 No. CM : 32-43-06
Anamnesa
 Keluhan Utama : Gatal-gatal dikaki kanan
 Keluhan Tambahan : Demam (-), Nyeri (+)
 Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 4 bulan
yang lalu timbul gatal-gatal dikaki kiri sehingga
membuat pasien menggaruknya dan
menimbulkan luka, lalu berair disertai nanah.
Awalnya luka tersebut sebesar jarum pentul
yang lama kelamaan semakin membesar.
 Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan
serupa (+) 2 bulan lalu. Riwayat alergi
makanan (-),obat(-),debu(-).
 Riwayat penyakit keluarga : Riwayat
keluhan serupa (+) adik kandung.
 Riwayat pemakaian obat : Puskesmas (salep)
=> keluhan tidak berkurang.
 Riwayat Kebiasaan Sosial : Pasien sehari-
hari lebih banyak melakukan aktivitas diluar
rumah.
Pemeriksaan Fisik/STDV
 Lokalisasi : Regio cruris dextra/sinistra
 Efloresensi : Tampak makula eritematosa lentikular
hingga numular,vesikel dan pustule miliar hingga
lentikular serta krusta yang bewarna kehijauan.

Pemeriksaan Penunjang
 Uji bakteriologis dengan pewarnaan gram

Diagnosa Banding
 Ektima
 folikulitis
 Impetigo krutosa

Diagnosa
 Ektima
Tatalaksana
 Sistemik :
• Erytromisin 500 gram 3x1
• Interistin 1x1

 Topikal :
• Fuladic 2x1
• Kompres NaCl 0,9% 3-4 kali perhari
Edukasi
 Menjaga kebersihan kulit dan
menghilangkan faktor resiko
 Menghindari makanan yang menimbulkan
alergi
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
 Definisi

Ektima adalah pioderma menyerang epidermis dan dermis,


membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh krusta
berlapis.

 Epidemiologi

Kebersihan yang
Udara
kurang dan Lingkungan
Anak-anak lembab dan higiene yang kotor
panas buruk
 Etilogi

Streptococcus piogenik

Staphylococcus aureus

 Patofisiologi
 Streptococus group A haemoliticus =>lesi sekunder
infeksi dari luka yg sudah ada sebelumnya
(eskoriasi,gigitan serangga,dermatitis) atau gangguan
imunitas (DM) =>Toksin=>kerusakan stratum korneum.
 Infeksi pada mulanya =>epidermis=>dermis=>sistem
limfe.
 Lesi dimulai dari fase eritem dengan vesikel,bula,pustul
yang membesar dan beruba menjadi krusta yang tebal
yang merupakan eksudat kering.
Manifestasi Klinis
 Vesikel atau Pustula
 Krusta
 Ulkus “Punched-Out” dengan peninggian dan
pengerasan dipinggirnya
 Ukuran lesi ektima dapat menetap dan dapat
juga terjadi progresifitas membesar hingga
diameter 0,5-3 cm.
Diagnosa Banding
 Ektima
 folikulis
 Impetigo Krustosa

Penegakan diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang

Histopatologi
Lesi ektima menunjukkan nekrosis dan
inflamasi,terdapat infiltrat granulomatosa
perivaskular serta edema endotel.
Penatalaksanaan

Non Farmakoterapi
 Perbaikan personal higine
 Membersihkan lesi menggunakan sabun dan air
 Kompres basah dengan cairan desinfektan
Farmakoterapi

 Sistemik
Pengobatan lini pertama (golongan Penisilin)
a. Dewasa: Dikloksasilin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7
hari.
   Anak    : 5 - 15 mg/kgBB/dosis, 3 - 4 kali/hari.
b. Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25 mg/kgBB
c. Sefaleksin 40 - 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari
Pengobatan lini kedua (golongan Makrolid)
a.Azitromisin 1 x 500 mg, kemudian 1 x 250 mg
selama 4 hari
b.Klindamisin 15 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
selama 10 hari
c.Dewasa: Eritomisin 4 x 250 - 500 mg selama 5
- 7 hari.  Anak    : 12,5 - 50 mg/kgBB/dosis, 4
kali/hari.
 Topikal

 Asam fusidat 2%.Cream dioleskan pada luka


pagi,sore dan malam.
 Basitrasin
Prognosis
 Lesi cenderung sembuh secara perlahan,
namun meninggalkan bekas luka.
 Ektima dapat berlanjut menjadi gangren jika
ketahanan tubuh rendah.

Anda mungkin juga menyukai