Modul 2 - Mekanika Tanah - Analisis Ukuran Butiran Dan Batas Atterberg
Modul 2 - Mekanika Tanah - Analisis Ukuran Butiran Dan Batas Atterberg
MEKANIKA
02
Fakultas :
TANAH
TEKNIK
Program Studi :
Teknik Sipil
dimana,
𝛾 𝑠−𝛾 𝑤 2 v = kecepatan (jarak/waktu)
𝑣= 𝐷
18 𝜇 w = berat voluem air (gr/cm3)
𝑫 𝟔𝟎
𝑪𝒖=
𝑫 𝟏𝟎
Dimana,
Cu = koefisien keseragaman
D60 = diameter yang bersesuaian dengan
60% lolos ayakan yang ditentukan dari
kurva distribusi ukuran butiran.
Koefisien Gradasi
• 𝐷 30 2
𝐶𝑐 =
𝐷 60 × 𝐷 10
Dimana,
Cc = koefisien gradasi
D30 = diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan
Konsistensi Tanah
Awal tahun 1900, seorang ilmuwan dari Swedia bernama Atterberg
mengembangkan suatu metode untuk menjelaskan sifat konsistensi
tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi.
•Suatu
tanah akan menyusut apabila air yang
dikandungnya perlahan-lahan hilang dalam tanah.
Dengan hilangnya air secara terus menerus, tanah
akan mencapai suatu tingkat keseimbangan
dimana penambahan kehilangan air tidak akan
menyebabkan perubahan volume.
Variasi volume dan kadar air pada kedudukan batas cair, batas Plastis dan batas susut
Terima
Kasih