TEORI ORGANISASI

KLASIK

1
ORGANISASI : STRUKTUR HUBUNGAN,
KEKUASAAN, TUJUAN, PERANAN, KEGIATAN,
KOMUNIKASI & FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG
TERJADI BILA ORANG BEKERJA SAMA

FOKUS PADA : STRUKTUR, TATA TERTIB,

ORGANISASI FORMAL, FAKTOR EKONOMI &
RASIONALITAS TUJUAN

SERING DISEBUT : TEORI MESIN 

ORGANISASI DIANGGAP SEBAGAI MESIN
YANG DISUSUN BERDASAR RANCANGAN
DENGAN PERINCIAN YANG JELAS DAN PASTI
 MEMENTINGKAN EFISIENSI  SISTEM
TERTUTUP

KEKUATANNYA TERLETAK PADA : (1) DAYA

TAHAN ORGANISASI TERHADAP TEKANAN
DARI LUAR & DALAM, (2) KEJELASAN, (3)
KETEGASAN

2
TEORI ORGANISASI
KLASIK BERKEMBANG
DALAM 3 ALIRAN :
1. MANAJEMEN ILMIAH
2. TEORI ADMINISTRASI
3. TEORI BIROKRASI

3
 MANAJEMEN ILMIAH
TOKOH : FW TAYLOR (1911)  “PRINCIPLES
OF SCIENTIFIC MANAGEMENT”

4 PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH 

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS : (1)
METODE KERJA SECARA ILMIAH, (2)
MENGADAKAN SELEKSI, PELATIHAN &
PENGEMBANGAN KARYAWAN SECARA
ILMIAH, (3) MEMBAGI KERJA &
TANGGUNGJAWAB SECARA SEIMBANG, (4)
MENGEMBANGKAN SEMANGAT & MENTAL
KARYAWAN

4
TEORI ADMINISTRASI

TOKOH : HENRY FAYOL, JAMES D.

MOONEY, ALLEN REILLY

3 PRINSIP ORGANISASI  MOONEY

& REILLY : (1) KOORDINASI, (2)
SKALAR (HIRARKIS), (3)
FUNGSIONAL

5
 14 PRINSIP ORGANISASI
 HENRY FAYOL :
1. PEMBAGIAN KERJA (DIVIDION OF WORK)
2. WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
(AUTHORITY & RESPONSIBILITY)
3. DISIPLIN (DICIPLINE)  MEMBUTUHKAN : (A)
ATASAN YANG BAIK, (B) PERJANJIAN
KERJA, (C) SANKSI
4. KESATUAN PERINTAH (UNITY OF
COMMAND)
5. KESATUAN PENGARAHAN (UNITY OF
DIRECTION)
6. MENDAHULUKAN KEPENTINGAN UMUM
DARIPADA KEPENTINGAN PRIBADI
(SUBORDINATION OF INDIVIDUAL INTEREST
TO GENERAL INTEREST)

6
7. BALAS JASA (REMUNERATION OF
PERSONNEL)
8. SENTRALISASI (CENTRALIZATION)
9. RANTAI SKALAR (SCALAR CHAIN)
10. ATURAN (ORDER)
11. KEADILAN (EQUITY)
12. KELANGGENGAN PERSONALIA (STABILITY
OF TENURE OF PERSONNEL)
13. INISIATIF (INITIATIVE)
14. SEMANGAT KORP (ESPRIT DE CORPS)

FOKUS PADA : STRUKTUR

ORGANISASI  REKOMENDASI
PADA SENTRALISASI

7
 TEORI BIROKRASI
TOKOH : MAX WEBER  MENGEMBANGKAN
MODEL STRUKTURAL

CIRI-CIRI : (1) PEMBAGIAN KERJA YANG

JELAS, (2) HIRARKI WEWENANG YANG JELAS,
(3) PROGRAM RASIONAL DALAM PENCAPAIAN
TUJUAN ORGANISASI, (4) SISTEM PROSEDUR
DALAM PENANGANAN SITUASI KERJA, (5)
SISTEM ATURAN YANG RINCI MELIPUTI HAK
DAN KEWAJIBAN, (6) HUBUNGAN TIDAK
DIDASARKAN ATAS HUBUNGAN PRIBADI

MENJADI PROTOTIPE RANCANGAN BAGI

ORGANISASI SEKARANG

8
 DAMPAK ORGANISASI
KLASIK
BAWAHAN TERIKAT PADA SATU ORANG
ATASAN

BIASANYA “BIAS” KE ARAH SUPERVISI YANG

KETAT

KARYAWAN BAWAHAN HANYA SEBAGAI

PETUGAS PELAKSANA SAJA

TIDAK MANUSIAWI

LEBIH MEMENTINGKAN PRESTASI DARIPADA

PERILAKU MANUSIA

9
 TEORI ORGANISASI KLASIK  ANATOMI
ORGANISASI FORMAL

 ORGANISASI FORMAL : KOORDINASI

SEJUMLAH KEGIATAN MANUSIA YANG
DIRENCANAKAN UNTUK MENCAPAI SUATU
TUJUAN BERSAMA MELALUI PEMBAGIAN
TUGAS & FUNGSI SERTA MELALUI
SERANGKAIAN WEWENANG DAN
TANGGUNGJAWAB

 BEDA ORGANISASI FORMAL & INFORMAL

TERLETAK PADA  ADA TIDAKNYA
KOORDINASI RASIONAL UNTUK MENCAPAI
TUJUAN BERSAMA YANG JELAS

10
 TIANG DASAR ORGANISASI FORMAL :
(1) PEMBAGIAN KERJA, (2) PROSES
SKALAR & FUNGSIONAL, (3)
STRUKTUR, (4) RENTANG KENDALI
(SPAN OF CONTROL)

 DAMPAK NEGATIF ORGANISASI

KLASIK  MENDORONG TIMBULNYA
HUMAN RELATIONS MOVEMENT 
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK

11
TEORI ORGANISASI
NEOKLASIK

12
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK 
MENITIKBERATKAN PADA ASPEK
SOSIAL DAN PSIKOLOGIS DALAM
PEKERJAAN DAN MEMBAHAS
ORGANISASI INFORMAL

4 FAKTOR TIMBULNYA TEORI

ORGANISASINEOKLASIK :
DEPRESI BESAR TAHUN 30-AN
GERAKAN BURUH
TULISAN HUGO MUNSTERBERG
PERCOBAAN HOWTHORNE

13
KRITIK DAN USUSL PADA TIANG
DASAR ORGANISASI FORMAL :
 PEMBAGIAN KERJA, MENGAKIBATKAN : (1)
TIMBUL MASALAH ANOMIE  SITUASI DIMANA
PEDOMAN KERJA TIDAK ADA DAN DISIPLIN
DIRI MENJADI BERKURANG, (2) TIMBUL
GEJALA DEPERSONALISASI & DYSFUNCTION
 TIDAK KOOPERATIF

 NEOKLASIK MENGUSULKAN : (1) PARTISIPASI

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, (2)
PERLUASAN KERJA, (3) MANAJEMEN
BOTTOM-UP

14
KRITIK DAN USUSL PADA TIANG
DASAR ORGANISASI FORMAL :

 PROSES SKALAR & FUNGSIONAL 

KAPASITAS DAN KEKUASAAN TIDAK DAPAT
DIKOMPENSASIKAN, KARENA BUKAN
MERUPAKAN SATU-SATUNYA HUBUNGAN

 NEOKLASIK MENGUSULKAN : ADA FAKTOR

LAIN YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN

15
KRITIK DAN USUSL PADA TIANG
DASAR ORGANISASI FORMAL :

 STRUKTUR ORGANISASI  MENYEBABKAN

TERJADINYA PERGESERAN INTERNAL DI
ANTARA ORANG-ORANG YANG
MELAKSANAKAN FUNGSI BERBEDA
 PENYEBAB : (1) PERBEDAAN TUGAS  LINI :
TEKNIS & GENERALIS, STAF : SPESIALIS, (2)
PERBEDAAN UMUR & PENDIDIKAN  LINI :
CUKUP UMUR & BERPENGALAMAN, STAF :
MUDA & LEBIH BERPENDIDIKAN, (3)
PERBEDAAN SIKAP  LINI : CURIGA STAF
MEMPERLUAS KEKUASAAN, STAF :
MEMBUKTIKAN EKSISTENSI
 NEOKLASIK MENGUSULKAN UNTUK
MENGATASI KONFLIK STRUKTURAL : (1)
PARTISIPASI, (2) MANAJEMEN BOTTOM-UP, (3)
KOMUNIKASI
16
KRITIK DAN USUSL PADA TIANG
DASAR ORGANISASI FORMAL :
 RENTANG KENDALI DI KLASIK : (A) 1 – 8
ORANG, (B) PENGAWASAN KETAT

 NEOKLASIK MENGUSULKAN : (1)

TERGANTUNG PERBEDAAN INDIVIDU DALAM
KEMAMPUAN MANAJEMENNYA, TIPE ORANG,
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI, FUNGSI
PENGAWASAN FORMAL, DAN DERAJAT
SENTRALISASI  RENTANG KENDALI TIDAK
KAKU, (2) PENGAWASAN BEBAS-
DEMOKRATIS

17
PANDANGAN NEOKLASIK
TERHADAP ORGANISASI
INFORMAL

 ORGANISASI INFORMAL :
TERDIRI DARI ORANG-ORANG
YANG BERGABUNG MENJADI
SUATU KELOMPOK DALAM
KERJANYA, TETAPI
PENGGABUNGAN INI TIDAK ADA
DALAM “BLUE PRINT”
ORGANISASI FORMAL

18
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
MUNCULNYA ORGANISASI
INFORMAL

 LOKASI  TATAP MUKA RUTIN  LOKASI

MENENTUKAN
 JENIS PEKERJAAN  SAMA  CENDERUNG
BERKELOMPOK
 MINAT  SAMA  PERBEDAAN MINAT DAPAT
MENJELASKAN TIMBULNYA ORGANISASI
INFORMAL YANG LEBIH KECIL
 MASALAH KHUSUS  BERSIFAT ALAMIAH,
TETAPI TIDAK PERMANEN. WALAUPUN TIDAK
SAMA DALAM LOKASI, JENIS PEKERJAAN
MAUPUN MINAT

MANAJER HARUS DAPAT BEKERJA SAMA

DENGAN ORGANISASI INFORMAL YANG ADA.

19
TEORI ORGANISASI
MODERN

20
 ORGANISASI : PROSES-PROSES YANG
TERSUSUN DALAM SUATU SISTEM DIMANA
ORANG-ORANG DIDALAMNYA BERINTERAKSI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN

 SISTEM : KELOMPOK UNSUR YANG SALING

BERGANTUNG DAN JALIN-MENJALIN SERTA
DAPAT DIANGGAP ATAU DIPERLUKAN
SEBAGAI KESATUAN

 TEORI ORGANISASI MODERN  MENEKANKAN

PADA PERPADUAN DAN PERANCANGAN
UNTUK MENYEDIAKAN PEMENUHAN SUATU
KEBUTUHAN YANG MENYELURUH

 TEORI ORGANISASI MODERN  MEMANDANG

ORGANISASI SEBAGAI SUATU PROSES
DINAMIS YANG TERJADI DENGAN DAN DALAM
HAL-HAL YANG UMUM, DIKENDALIKAN OLEH
STRUKTUR

21
 ORGANISASI MODERN  MEMANDANG
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TERBUKA
DENGAN DASAR ANALISA KONSEPTUAL DAN
DIDASARKAN PADA DATA EMPIRIS SERTA
SIFATNYA SINTESA DAN INTEGRATIF

 ORGANISASI MODERN  MENGANGGAP

SUATU ORGANISASI ADALAH SANGAT
KOMPLEKS, DINAMIS, MULTI-LEVEL,
MULTIDIMENSIONAL, MULTI-VARIABEL, DAN
PROBABILISTIK

 SISTEM DIKATAKAN TERBUKA JIKA : SISTEM

TERSEBUT SELALU BERHUBUNGAN DENGAN
LINGKUNGANNYA DAN DIPENGARUHI
OLEHNYA

22
 BAGIAN-BAGIAN SISTEM

 INDIVIDU  INDIVIDU DENGAN MOTIF DAN SIKAP 

HARAPAN UNTUK MEMPEROLEH KEPUASAN MELALUI
PARTISIPASI DALAM ORGANISASI

 ORGANISASI FORMAL  POLA HUBUNGAN ANTAR

PEKERJAAN  STRUKTUR DALAM SUATU SISTEM 
KESELARASAN INTERAKSI ANTARA PERMINTAAN
ORGANISASI DENGAN PERMINTAAN INDIVIDU

 ORGANISASI INFORMAL  INDIVIDU JUGA INGIN

MEMUASKAN KEBUTUHAN MELALUI HUBUNGAN
DENGAN ORANG LAIN DALAM PEKERJAANYA  POLA
INTERAKSI ANTARA INDIVIDU DENGAN KELOMPOK 
HUBUNGAN INFORMAL

 STRUKTUR STATUS DAN PERANAN  PERANAN

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL DALAM
MELAKUKAN PROSES PELEBURAN PADA POLA
PERILAKU INDIVIDU DARI ELEMEN-ELEMEN YANG
BERBEDA ITU SECARA BERSAMA-SAMA UNTUK
MEMELIHARA INTEGRITAS ORGANISASI

 LINGKUNGAN FISIK  MEMPERTIMBANGKAN TECHINAL-

ENGINEERING-EFFICIENCY SECARA BERSAMA-SAMA
23
 TUJUAN ORGANISASI SEBAGAI
SISTEM
 PERTUMBUHAN  (1) PERKEMBANGAN
(EMBRIO  DEWASA) DAN (2) EVOLUSI
STRUKTURAL (ADAPTASI DENGAN
LINGKUNGAN)

 STABILITAS  KEADAAN STABIL YANG

DICAPAI DENGAN DINAMIKA, SISTEM
BEKERJA UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN
MELALUI PROSES PENGENDALIAN DIRI

 INTERAKSI  SISTEM BERFUNGSI SEBAGAI

PERANTARA ASOSIASI ANGGOTA 
MEMPEROLEH KEPUASAN

24
 PROSES HUBUNGAN DALAM SISTEM

 KOMUNIKASI  (1) SEBAGAI RANGSANGAN YANG

MENIMBULKAN KEGIATAN, (2) SEBAGAI
PENGENDALI & PENGKOORDINASI MEKANISME
HUBUNGAN DALAM SISTEM  SINKRONISASI
HUBUNGAN

 KONSEP KESEIMBANGAN  PENYEIMBANGAN

MEKANISME  HARMONISASI HUBUNGAN ANTAR
BAGIAN DALAM SISTEM  DICAPAI DENGAN
STABILISASI

BENTUK KESEIMBANGAN : (1) QUASI AUTOMATIC

 KEADAAN STABIL YANG DICAPAI DENGAN
DINAMIKA (HOMEOSTATIS), (2) INOVATIF 
KREATIVITAS UNTUK MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
UNTUK MENJAGA SISTEM TETAP DALAM
KEADAAN SEIMBANG

25
 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 MERUPAKAN VARIABEL INTERNAL
DALAM ORGANISASI YANG
TERGANTUNG PADA PEKERJAAN,
HARAPAN INDIVIDU, MOTIVASI DAN
STRUKTUR ORGANISASI

KEPUTUSAN MELIPUTI 2 HAL : (1)

KEPUTUSAN UNTUK BERPRODUKSI
 MERUPAKAN HASIL INTERAKSI
ANTARA SIKAP INDIVIDU DENGAN
PERMINTAAN ORGANISASI, (2)
KEPUTUSAN UNTUK BERPARTISIPASI
 MENYANGKUT HUBUNGAN
IMBALAN YANG DIBERIKAN
ORGANISASI DENGAN PERMINTAAN
ORGANISASI

26