Anda di halaman 1dari 7

Rapat Pertama

Kongkres Pemuda 2
Oleh: Ni Made Carissa Nindita
Devi / 8D / 22
LATAR
BELAKANG

TANGGAL,
TEMPAT
PELAKSANAAN

KONGRES TOKOH YANG


SESI 1
PEMUDA II TERLIBAT

HAL YANG
DIBAHAS

HASIL RAPAT
SESI 1

Jens
Jens Martensson
Martensson 2
Latar Belakang, Tanggal dan Tempat Pelaksanaan
Sabtu, 27 Oktober 1928,
PK.19.30-23.30.diadakan
Tanggal,
di Gedung Katholieke
tempat
Jongenlingen Bond (KJB),
pelaksanaan
Waterlooplein (sekarang
Lapangan Banteng)
Rapat Kongres Pemuda 2 sesi pertama
memang sudah direncanakan pada
pertemuan terakhir, tanggal 12 Agustus
1928.

Latar Belakang
Dilatarbelakagi oleh semangat pergerakan
nasional sebagai tindak lanjut Kongres
Pemuda I yang belum mencapai tujuan,
juga sebagai bentuk pembahasan lanjut
akan keputusan kebangsaan seperti
penetapan bahasa nasional yang belum
rampung pada Kongres Pemuda I. Dengan
harapan kobgres ini dapat memperkuat
persatuan dalam sanubari para pemuda

Jens
Jens Martensson
Martensson 3
Tokoh yang terlibat
Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI) Beberapa Pembicara:
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong
Java)
1. Soegondo Djojopespito
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong
Soematranen Bond)

Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong


2. Muhammad Yamin
Bataks Bond)

Pembantu I: Johan Mohammad Cai


(Jong Islamieten Bond)
3. Siti Sundari
Pembantu II: R. Katjasoengkana
(Pemoeda Indonesia) 4. Poernomowoelan
Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong
Celebes)
5. Sarmidi Mangoensarkoro
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong
Ambon)

Pembantu V: Mohammad Rochjani 6. Sunario, dll


Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Jens
Jens Martensson
Martensson 4
Moh. Yamin
1. SEJARAH
Mengetahui bagaimana penderitaan masyarakat Indonesia saat Penjajahan, para
pemuda bersatu untuk mengusir penjajah Soegondo
Djojopuspito
2. BAHASA
indonseia terdiri dari banyak suku, masing-masing suku memiliki bahasanya sendiri. Karena
hal itu, masyarakat berbeda suku sulit untuk berkomunikasi satu sama lain. Maka dari itu
dibentuklah bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Dengan itu masyarakat Indonesia dapat
Menguraikan sejarah
berkomunikasi dengan mudah sehingga persatuan menjadi kuat pergerakan bangsa
Indonesia mulai dari
3. HUKUM ADAT
timbulanya Budi
Hukum adat adalah salah sau peraturan tidak tertulis yang berlaku di
seolompok masyarakat. Dengan hukum adat, masyarakat bisa Utomo dan diusul
mempertahankan budayanya dengan perkumpulan
4. PENDIDIKAN
kedaerahan lainnya
Dengan mengenyam pendidikan, seseorang dapat berpikir kreatif dan dapat mencatri
solusi dari suatu permasalahan. Tokoh terdidik pada masa itu mencai cara agar bisa
bersatu melawan penjajah dan menjadi bangsa yang merdeka

5. KEMAUAN
Pemuda Indonesia memiliki kemauanm untuk merdeka. Karena suatu kemauan,
pemuda akan melakukan segala cara agar kemauannya tercapai

HAL YANG DIBAHAS Jens


Jens Martensson
Martensson 5
NILAI PERSATUAN
Dalam rapat sesi I, kedua tokoh membahas tentang persauan. Karena persatuan bermakna dan penting dalam
mempersatukan negara (dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika) dan dan dalam mempersatukan perjuangan
(pemuda bersatu membentuk organisasi). Karena persatuan penting, nilai persatuan terkandung dalam ikrar
sumpah pemuda, yaitu Ikrar Pertama (Tanah Indonesia), Ikrar Kedua ( Bangsa Indonesia), Ikrar Ketiga
(Bahasa Indonesia).

NILAI SEJARAH => IKRAR KEDUA (BANGSA INDONESIA)


Dengan nilai sejarah, mengubah dari bangsa yang terjajah menjadi merdeka

NILAI BAHASA => IKRAR KETIGA (BAHASA INDONESIA)


dengan adanya Bahasa Indonesia, masyarakat mudah berkomunikasi satu sama lain, sehingga mudah untuk
bersatu
NILAI PENDIDIKAN => IKRAR KETIGA (BAHASA INDONESIA)
Dengan adanya Bahasa Indonesia, pendidikan dapat berlangsung
NILAI KEMAUAN => IKRAR KEDUA (BANGSA INDONESIA)
dengan adanya kemauan berbangsa yang satu, akhirnya Indonesia menjadi Bangsa Indonesia
HUKUM ADAT=>

HUBUNGAN HASIL RAPAT DENGAN SUMPAH PEMUDA Jens


Jens Martensson
Martensson 6
Kesimpulan
Rapat pertama Kongres Pemuda 2 dilatarbelakagi oleh semangat
pergerakan nasional sebagai tindak lanjut Kongres Pemuda I yang belum
mencapai tujuan, juga sebagai bentuk pembahasan lanjut akan keputusan
kebangsaan seperti penetapan bahasa nasional yang belum rampung
pada Kongres Pemuda I, yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Oktober
1928, di Gedung Katholieke Jongelingen Bond. Dengan tujuan
memperkuat persatuan para pemuda. Hasil dari rapat ini adalah terdapat
lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yakni
Pendidikan, Sejarah, Bahasa, Hukum Adat, dan Kemauan

Jens
Jens Martensson
Martensson 7

Anda mungkin juga menyukai