Anda di halaman 1dari 13

CIDERA KEPALA BERAT

Kelompok 4 :
1. Nafi'un Ni'am
2. nurfaiz najunda s
3. Nur cholifah
4. rachmandani lili N
5. riki puspita sari
6. rini putri o
7. rizky lutfi A
8. Sigit wahyudi
Definisi cidera kepala
Cedera kepala atau trauma kapitis adalah suatu ruda paksa (trauma) yang
menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan
atau gangguan fungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 2009). Menurut Brain
Injury Association of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala,
bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan
atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran
 dan dapat menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik (Langlo
is, Rutland-Brown, Thomas, 2006).
MEKANISME CIDERA KEPALA BERAT
 Akselerasi
Terjadi jika benda yang bergerak membentur kepala yang dalam
kondisi diam
Deselerasi
Terjadi jika kepala membentur objek yang diam
 Kompresi atau penekanan
British society of rehabilitation medicine me
mbagi cedera kepala menjadi beberapa bagia
n:

1. Cedera kepala ringan (GCS 13-15)


2. Cedera kepala sedang (GCS 9-12)
3. Cedera kepala berat ( GCS <9 )
Etiologi
Penyebab cedera kepala berat adalah:
1. Trauma tajam
Trauma oleh benda tajam dapat menyebabkan cedera setempat
dan
menimbulkan cedera lokal.
2. Trauma tumpul
Trauma oleh benda tumpul dan menyebabkan cedera menyelur
uh (difusi).
Tanda Gejala
Cedera kepala diklasifikasikan dalam berbagai aspek. Secara praktis
dikenal 3 deskripsi klasifikasi yaitu berdasarkan mekanisme, berat -
ringan, dan morfologi.
a. Mekanisme cedera kepala
Cedera kepala secara luas dapat dibagi atas cedera kepala tertutup
dan cedera kepala terbuka
b. Beratnya cedera kepala
Glasgow Coma Scale (GCS) merupakan suatu komponen untuk
mengukur secara klinisberatnya cedera otak. Glasgow Coma Scale
meliputi 3 kategori yaitu respon membuka mata, respon verbal, dan
respon motorik.
Lanjutan...
c. Morfologi
Secara morfologis cedera kepala dapat meliputi fraktur
kranium,
kontusio, perdarahan, dan cedera difus.
PATOFISIOLOGI
Trauma yang disebabkan oleh benda tumpul dan benda tajam ata
u kecelakaan dapat menyebabkan cidera kepala. Cidera otak prim
er adalah cidera otak yang terjadi segera setelah trauma. Cidera k
epala primer dapat menyebabkan kontusio dan laserasi. Cidera ke
pala ini dapat berlanjut menjadi cidera sekunder. Akibat trauma te
rjadi peningkatan kerusakan sel otak sehingga menimbulkan gang
guan autoregulasi.
Lanjutan
Penurunan aliran darah ke otak menyebabkan penurunan suplai
oksigen ke otak dan terjadi gangguan metabolisme dan perfusi
otak. Peningkatan rangsangan simpatis menyebabkan peningka
tan tahanan vaskuler sistematik dan peningkatan tekanan darah.
Penurunan tekanan pembuluh darah di daerah pulmonal menga
kibatkan peningkatan tekanan hidrolistik sehingga terjadi kebo
coran cairan kapiler. Trauma kepala dapat menyebabkan odeme
dan hematomapada serebral sehingga menyebabkan peningkata
n tekanan intra kranial. Sehingga pasien akan mengeluhkan pus
ing serta nyeri hebat pada daerah kepala (Padila, 2012).
Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma k
epala).
2.Ketidakefektifan pola nafas behubungan dengan depresi pada p
usat nafas di otak.
Intervensi
Dx 1. : - Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian anal
gesik pertama kali
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan d
ukungan
- Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, bera
pa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
dari prosedur
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti s
uhu ruangan, pencahayaan dan kebisinganKurangi faktor presi
pitasi nyeri
- kolaborasi dengan tim medis lainnya untuk mengontrol nyeri
dx 2 : - Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksige
nasi
- Monitor vital sign
- Monitor respirasi dan status O2
- Informasikan pada pasien dan keluarga tentang teh
nik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas.
- Pertahankan jalan nafas yang paten

Anda mungkin juga menyukai