Bahan Pembenah

Tanah
Ry. Agustini
Rika.agustini@faperta.unsika.ac.id
1. KAPUR
JIKA KAPUR DIBERIKAN KE DALAM TANAH MASAM AKAN
TERJADI REAKSI SEBAGAI BERIKUT:

CaCO3 + H2O  Ca2+ + OH– + HCO3–

CaCO3
H + Ca2+ H+
+
Al3+ Ca 2+ Al3+

H+ + OH– H 2O
Al3+ + OH– Al(OH)3

KAPUR YANG DIBERIKAN KE DALAM TANAH DITEMUKAN

SEBAGAI:
 Ca DAN Mg DALAM LARUTAN
 Ca DAN Mg TERJERAP
 CaCO3
• BAHAN KAPUR YANG BISA MENGURANGI KEMASAMAN
TANAH ADALAH:
– CaCO3
– CaMg(CO3)2
– MgCO3
– CaO, MgO
– Ca(OH)2, Mg(OH)2

• YANG UMUM DIGUNAKAN ADALAH BENTUK CaCO3:

– MURAH
– TIDAK KAUSTIK
– BANYAK DIJUMPAI DI ALAM
MACAM KAPUR:
• KAPUR KARBONAT
– CaCO3 (KALSIT)
– CaMg(CO3)2 (DOLOMIT)

• KAPUR OKSIDA (KAPUR SIRIH, KAPUR TOHOR)

– CaO, MgO
– DIPEROLEH DARI PEMANASAN CaCO3
CaCO3 + PANAS  CaO + CO2

• KAPUR HIDROKSIDA (KAPUR TEMBOK)

– Ca(OH)2, Mg(OH)2
– DIPEROLEH DARI CaO DITAMBAH AIR
CaO + H2O  Ca(OH)2
JAMINAN KUALITAS KAPUR:
• JAMINAN KIMIA:
– KARBONAT TOTAL
– KADAR OKSIDA KONVENSIONAL (KOK)
– EKUIVALEN OKSIDA Ca (EO Ca)
– DAYA NETRALISASI (DN)
– PERSENTASE Ca ATAU Mg
• JAMINAN FISIK:
– JAMINAN KEHALUSAN KAPUR  SEMAKIN HALUS
SEMAKIN CEPAT REAKSINYA
100% LEWAT SARINGAN 60 MESH
50% LEWAT SARINGAN 100 MESH
60 MESH = SARINGAN YANG MEMPUNYAI JUMLAH
LUBANG SEBANYAK 60 DALAM 1 INCI2.
JAMINAN KIMIA DAPAT DINYATAKAN DALAM 5 MACAM:
1. KARBONAT TOTAL:
% CaCO3 + % MgCO3

2. KADAR OKSIDA KONVENSIONAL (KOK):

DINYATAKAN DALAM BENTUK % CaO DAN % MgO

BM CaO
% CaO = X KADAR CaCO3
BM CaCO3

BM MgO
% MgO = X KADAR MgCO3
BM MgCO3
 3. EKUIVALEN OKSIDA Ca (EO Ca)
SEMUA SENYAWA KAPUR DISETARAKAN KE DALAM
BENTUK CaO:

BM CaO
% CaO = X % MgO
BM MgO
EO Ca = % CaO

4. DAYA NETRALISASI (DN)

DINYATAKAN DALAM KESETARAAN DENGAN BENTUK
CaCO3:
% Ca CO3 = BM CaCO 3
X % MgCO 3
BM MgCO 3

DN = % CaCO 3
5. PERSENTASE Ca DAN Mg:
BA Ca
% Ca = X % CaCO3
BM CaCO3

BA Mg
% Mg = X % MgCO3
BM MgCO3

SII MENSYARATKAN KEMURNIAN BAHAN KAPUR:

 MIN. 47% SETARA CaO
 MAKS. 3% (Fe + Al) OKSIDA
 MAKS. 3% SiO2
 MAKS. 5% H2O
PENGARUH KAPUR TERHADAP TANAH:
• FISIK: GRANULASI DIRANGSANG
• KIMIA: pH NAIK, KB NAIK, Al MENGENDAP, KETERSEDIAAN
UNSUR HARA MENINGKAT
• BIOLOGI: KEGIATAN MIKROORGANISME DIRANGSANG

PEMBERIAN KAPUR TIDAK BOLEH BERLEBIHAN

(OVERLIMING), JIKA BERLEBIHAN AKAN BERAKIBAT:
• DEFISIENSI Fe, Mn, Cu, Zn, B
• KETERSEDIAAN P BERKURANG

PENGARUH PEMBERIAN KAPUR TERHADAP TANAMAN:

• AKIBAT ADANYA PERBAIKAN SIFAT FISIK, KIMIA DAN
BIOLOGI TANAH, MAKA AKAN TERJADI PERBAIKAN
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
ASPEK PRAKTIS PENGAPURAN:
• PENGAPURAN HANYA DIPERLUKAN PADA TANAH MASAM
• UNTUK BUDIDAYA TANAMAN YANG TIDAK TOLERAN
TERHADAP KEMASAMAN YANG TINGGI DAN KERACUNAN
ALUMINIUM
• BENTUK KAPUR YANG DIPILIH HARUS MEMPERTIMBANG-
KAN JAMINAN FISIK DAN KIMIA
• PERTIMBANGKAN HARGA
• JUMLAH KAPUR YANG DIBERIKAN DISESUAIKAN DENGAN
KONDISI YANG INGIN DICAPAI (TERGANTUNG PADA SIFAT
TANAH DAN KEBUTUHAN TANAMAN)
• CARA PEMBERIAN:
– DISEBAR RATA
– DALAM ALUR KIRI-KANAN TANAMAN
– DI SEKELILING BATANG POHON
WAKTU PEMBERIAN:
• SEBELUM TANAM (2 – 3 MINGGU) PADA TANAMAN PANGAN
MONOKULTUR
• SEBELUM TANAM (2 – 3 MINGGU) DAN DIBERIKAN
KEMBALI JIKA DIPERLUKAN PADA AWAL MUSIM HUJAN
UNTUK TANAMAN TAHUNAN
• UNTUK TANAMAN PANGAN SISTEM PERGILIRAN
TANAMAN, PENGAPURAN HARUS MEMPERTIMBANGKAN
KEPEKAAN JENIS TANAMAN TERHADAP KEMASAMAN DAN
KERACUNAN ALUMINIUM
CARA PENENTUAN KEBUTUHAN KAPUR ADA BEBERAPA
METODE:

1. METODE SMP (SHOEMAKER, MCLEAN & PRATT):

LARUTAN SMP + TANAH  pH SANGGA TANAH DIUKUR
KEBUTUHAN KAPUR

pH AKHIR=6
(TON CaCO3/Ha)

pH AKHIR=5

pH SANGGA TANAH
2. METODE KAMPRATH:
METODE INI DIDASARKAN PADA PENETRALAN
ALUMINIUM DAPAT DIPERTUKARKAN

CONTOH: BERAPA KEBUTUHAN KAPUR UNTUK

MENETRALKAN 10 me Al/100g TANAH?
BOBOT TANAH 1 Ha = 2 X 106 Kg (ASUMSI BI=1.0,
KEDALAMAN LAPISAN OLAH 20 cm)
1 me Al/100g  1 me CaCO3/100g
10 me CaCO3/100g = 10 X 50 mg CaCO3/100g
= 500 mg CaCO3/100g = 5000 mg CaCO3/Kg
= 5000 mg/Kg X 2 X 106 Kg CaCO3/Ha
= 10 X 109 mg CaCO3/Ha
= 10 TON CaCO3/Ha