AIR PENGISI KETEL UAP

&
CARA PENGOLAHANNYA

Oleh
Sudirman Musry, ST
1
@ZM
AIR PENGISI DAN AIR KETEL UAP
A. PENDAHULUAN

1. AIR UNTUK KEPERLUAN INDUSTRI

1.1. AIR UNTUK PENCUCI
1.2. AIR UNTUK PENDINGINAN
1.3. AIR PENGISI KETEL UAP
1.4. DAN LAIN-LAIN.
2. JENIS DAN MUTU AIR
2.1. AIR MURNI (PURE WATER)
H2O : 11,19 % dan 88,8 % O2

2.2. SIFAT AIR MURNI

* MEMBEKU PADA SUHU O 0C
* MENDIDIH PADA SUHU 100 0C
* MENGUAP TANPA SISA (RESIDU)
* DIPEROLEH DENGAN CARA DESTILASI AIR
2
@ZM
B. SUMBER AIR

1. AIR HUJAN (RAIN WATER)

1.1. PARTIKEL PADAT
1.2. GARAM (SANGAT RENDAH)
1.3. GAS (O2, CO2, H2S, dll)
2. AIR PERMUKAAN (SURFACE WATER)
2.1. BERWARNA DAN BERBAU
2.2. ZAT ORGANIK DAN MINERAL
2.3. GARAM RENDAH
2.3. GAS
2.4. LUMPUR

3. AIR TANAH (GROUND WATER)

3.1. LOGAM (Ca, Mg, Na, Fe, Mn, Al, dll)
3.2. SISA ASAM DAN ASAM
3.3. GARAM RENDAH
3.4. GAS
3
@ZM
 C. ZAT YANG DIKANDUNG AIR

1. ZAT PADAT TIDAK LARUT (TERSUSPENSI)

1.1. PASIR HALUS DAN LUMPUR
1.2. ZAT ORGANIK DARI HEWAN DAN TANAMAN
1.3. LIMBAH INDUSTRI DAN RUMAH TANGGA
1.4. MINYAK
1.5. DAN LAIN-LAIN

2. ZAT PADAT TERLARUT (LIHAT TABEL)

3. GAS TERLARUT
3.1. OKSIGEN
3.2. KARBON DIOKSIDA (CO2)
3.3. HIDROGEN SULFIDA (H2S)
3.4. DAN LAIN-LAIN

@ZM
4
 TABEL

UNSUR SIMBOL MASALAH DALAM KETEL

KALSIUM Ca+2 MENAMBAH DS DALAM AK; UNSUR UTAMA
PEMBENTUKAN KERAK
MAGNESIUM Mg+2 MENAMBAH TDS DALAM AK; BERGABUNG
DENGAN ANION SEPERTI FOSFATE MEMBENTUK
KERAK DAN LUMPUR
SILIKA SIO2 MEMBENTUK KERAK YANG KERAS, TERUTAMA
DALAM KETEL
BESI Fe+3 Ferri SUMBER ENDAPAN DARI KOROSI, STAINING
Fe+2 Ferro
MANGANESE Mn+2 MENAMBAH TDS, BERPERAN PADA
PENGENDAPAN DAN STAINING
KHLORIDA Cl - MENAMBAH TDS, MENIMBULKAN KOROSI,
DIPAKAI UNTUK MENGUKUR CYCLES OF
CONCENTRATION YANG SEDANG DITERAPKAN
KARBONAT CO3 -2 ALKALINITY BUFFER (SANGGAH) ; BERALIH5
MENJADI CO2 DAN MEMBENTUK KOROSI. @ZM
 UNSUR SIMBOL MASALAH DALAM KETEL
BIKARBONAT HCO3- ALKALINITY BUFFER (SANGGAH) ; BERALIH
MENJADI CO2 DAN MEMBENTUK KOROSI
HIDARIOKSIDA OH - ALKALINITY BUFFER,BEREAKSI DENGAN SILIKA
UNTUK MENGENDALIKAN KERAK SILIKA,
CAUSTIC CORROSION
NITRAT NO3- MENAMBAH TDS ; TETAPI TIDAK MENIMBULKAN
MASALAH KARENA GARAM INI MUDAH LARUT
FOSFATE PO4 -3 MENAMBAH TDS, BERGABUNG DENGAN KATION
MEMBENTUKK KERAK

SULFATE SO4 -2 MENAMBAH TDS, BEREAKSI DENGAN KALSIUM

DAN KATION LAINNYA MEMBENTUK KERAK

SODIUM Na + MENAMBAH TDS, BEREAKSI DENGAN ANION,

(NATRIUM) TAPI TIDAK MASALAH, KRN GARAMNYA MUDAH
LARUT
POTASSIUM K+ MENAMBAH TDS, BEREAKSI DENGAN ANION,
6
(KALIUM) TAPI TIDAK MASALAH, KRN GARAMNYA MUDAH
@ZM
LARUT
 UNSUR SIMBOL MASALAH DALAM KETEL
ALUMINIUM Al +3 TIDAK BIASANYA TERDEPAT DALAM AIR, BILA ADA
BERARTI TIDAK TELAH TERJADI KOROSI DARI
LOGAM AL
BARIUM Ba +2 BEREAKSI DENGAN SULFAT MEMBENTUK KERAK
YG KERAS
TEMBAGA Cu +2 KOMPONEN DARI HE (HEAT EXHANGER)
MENUNJUKKAN ADANYA KOROSI PADA PIPA HE
SENG Zn +2 SEBAGAI INHIBITOR KOROSI, BERSUMBER DARI
PIPA GALVANISASI
KHROMATE Cr +2 UNTUK MENGENDALIKAN KOROSI
FLUORIDA F- DITAMBAH PADA AIR MINUM MENGENDALIKAN PERUSAKAN
GIGI TIDAK ADA MAKNANYA DLM W.T PROGRAM
SULFIDA S -2 KOROSIF BERSUMBER DARI H2S YG TERLARUT
DALAM AIR
SULFITE SO -2 DITAMBAH UNTUK MENYERAP OKSIGEN
TERLARUT, BEROBAH MENJADI SULFITE
7
NITRITE NO2 -2 SAMA SEPERTI SULFIDTE, BERUBAH MENJADI
NITRATE
@ZM
D. KESADAHAN (HARDNESS)

DISEBABKAN OLEH GARAM-GARAM CALSIUM DAN

MAGNESIUM DALAM IKATAN : CARBONAT,
BICARBONAT,SULFAT, KHLORIDA, DAN NITRAT

1. KESADAHAN CALSIUM
1.1. Ca CO3 dan Ca (HCO3)2
1.2. Ca SO4
1.3. Ca Cl2
1.4. Ca (NO3)2

2. KESADAHAN MAGNESIUM
2.1. Mg CO3 dan Mg (HCO3)2
2.2. Mg SO4
2.3. Mg Cl2
2.4. Mg (NO3)2
8
@ZM
3. KESADAHAN TOTAL = KESADAHAN Ca + KESADAHAN Mg

4. KESADAHAN KARBONAT / KESADAHAN ALKALI / KESADAHAN SEMENTARA

DISEBABKAN OLEH GARAM-GARAM CARBONAT, BICARBONAT DAN
HIDARIOKSIDA DARI Ca DAN Mg

5. KESADAHAN NON KARBONAT / KESADAHAN NON ALKALI / KESADAHAN TETAP

DISEBABKAN OLEH GARAM-GARAM CHLORIDA, SULFAT DAN NITRAT DARI Ca
DAN Mg

6. KLASIFIKASI AIR (LUNAK DAN KERAS)

KEKERASAN KLASIFIKASI
(ppm sbg CaCO3)
< 15 ppm Amat lunak
15 – 50 ppm Lunak
50 – 100 ppm Sedang
100 – 200 ppm Keras
> 200 ppm Amat keras
9
@ZM
7. KONVERSI KESADAHAN

Satuan Grains CaCO3 per British French Germen Ppm sbg

USG Amrican degrees degrees Degrees CaCO3
degrees

1 American 1,0 1,2 1,71 0,958 17,1

1 British 0,833 1,0 1,43 0,800 14,3
1 French 0,583 0,700 1,0 0,560 10,0
1 German 0,146 0,175 0,250 1,0 2,5
1 ppm Sbg 0,0583 0,070 0,100 0,056 1
CaCO3

10
@ZM
E. ALKALINITAS (ALKALINITY)

DISEBABKAN OLEH GARAM ALKALI BERIKATAN DENGAN CARBONAT,

BICARBONAT DAN HYDARIOKSIDA (OH)

1. M. ALKALANITAS (ALKALINITAS TOTAL)

ALKALINITAS BERASAL DARI CO3, HCO3, OH DALAM AIR

2. P. ALKALINITAS (ALKALI PHENOLPTHALEIN)

ALKALINITAS BERASAL DARI SEPARUH CO3 DAN SEMUA OH
DALAM AIR

3. CARA MENENTUKAN KANDUNGAN AIR

3.1. P = M OH
3.2. P > ½ M OH dan CO3
3.3. P = ½ M CO3
3.4. P < ½ M CO3 dan HCO3
3.5. P = 0 HCO3

11 @ZM
F. HUBUNGAN KESADAHAN DAN ALKALINITAS

1. BILA ALKALINITAS TOTAL < KESADAHAN TOTAL

MAKA :
KESADAHAN ALKALI = ALKALINITAS TOTAL

CONTOH :
AIR MEMP. ALKALINITAS TOTAL 50 Mgr/ l sbg CaCO3 DAN
KESADAHAN TOTAL 80 Mgr/l sbg CaCO3

MAKA AIR MENGANDUNG :

KESADAHAN ALKALI = 50 Mgr/l sbg Ca CO3

KESADAHAN NON ALKALI = 80 – 50 = 30 Mgr/l sbg CaCO3

12 @ZM
2. BILA ALKALINITAS TOTAL > KESADAHAN TOTAL

MAKA :
KESADAHAN YG TERDAPAT PADA AIR ADALAH KESADAHAN
ALKALI

CONTOH :

ALKALINITAS TOTAL 100 Mgr/l sbg CaCO3

KESADAHAN TOTAL 80 Mgr/l sbg CaCO3

MAKA KESADAHAN ALKALI = 50 Mgr/l sbg Ca CO3

KESADAHAN NON ALKALI = 0

KELEBIHAN ALKALINITAS 20 Mgr/l sbg CaCO3 MERUPAKAN
GARAM ALKALI DARI Na DAN K

13 @ZM
G. MASALAH YANG TIMBUL DARI AIR KETEL

1. TERBENTUK KERAK / ENDAPAN PADA KETEL UAP

1.1. KERAK KARBONAT (Ca CO3)
1.2. KERAK GIBS (Ca SO4)
1.3. KERAK SILIKAT (Ca SiO3)
1.4. ENDAPAN / LUMPUR

2. KOROSI
2.1. PENYERANGAN UMUM ELEKTROKIMIA
2.2. KOROSI SUMUR OKSIGEN
2.3. KOROSI KOSTIK (ALKALI HIDROKSIDA TINGGI ≥ 75.000 ppm)
2.3. KOROSI KONDENSAT
2.4. PENYERANGAN KOROSI KELAN
2.5. PENYERANGAN HIDROGEN
2.6. KOROSI ARUS LIAR
2.7. KOROSI STRESS – FATIC
2.8. KOROSI KHLORIDA
14 @ZM
3. PEMBUSAAN (FOAMING)

* ALKALINITAS
* PADATAN TERLARUT
* PADATAN TERSUSPENSI
* SURFAKTAN ORGANIK (DETERJEN, MINYAK)

4. PRIMING DAN CARRY OVER

CARRY OVER DISEBABKAN OLEH :

* RANCANGAN KETEL KURANG BAIK (RANCANGAN PEMISAH)

* PENINGKATAN BEBAN PANAS YG TIDAK TEPAT
* MEMBIARKAN TEKANAN UAP TURUN
* PERMUKAAN AIR TERLALU TINGGI
* PEMBUSAAN DAN PRIMING

15
@ZM
H. PENGOLAHAN AIR PADA KETEL UAP

1. PENGOLAHAN LUAR (EXTERNAL TREATMENT)

(PENGOLAHAN AIR PENGISI KETEL UAP)

1.1. MENGHILANGKAN ZAT PADAT TIDAK LARUT

* PENGENDAPAN
* PENYARINGAN
* PENJERNIHAN (FLOKULASI)

- TAWAS Al2 (SO4)3

- BESI SULFAT (Fe SO4)

16
@ZM
1.2. PELUNAKAN (MENGHILANGKAN KESADAHAN)
1.2.1. KIMIAWI

 PELUNAKAN DENGAN LIME SODA Ca (OH)2

(UNTUK KESADAHAN SEMENTARA)
 2 CO2 + Ca (OH)2 Ca (HCO3)2
 Ca (HCO3)2 + Ca (OH)2 2CaCo3 + H2O
 Mg (HCO3)2 + Ca (OH)2 MgCO3 + CaCO3 + H2O
 MgCO3 + Ca (OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3
 2Na (HCO3)2 + Ca(OH)2 Na2 CO3 + CaCO3 + 2H2O
 MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + MgSO4
 MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCl2

17 @ZM
  PELUNKAN DENGAN SODA ABU Na2CO3
(UNTUK KESADAHAN TETAP)

 CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4

 CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2NaCl
 MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaSO4
1.2.2 PELUNAKAN ION (SOFTENING ION EXCHANGE)

 CATION EXCHANGE (ION POSITIF)

• NATURAL ZEOLIITIS (Na2Z)

• SYNTHETIC ORGANIC POLYMER Na2R DAN H2R

CONTOH :
Ca + Na2Z 2Na + Ca Z

18
@ZM
  ANION EXCHANGE (ION NEGATIF)
 AMINE BASED
 ORGANIC POLYMER
 STYRENE DIVINYL BENZENA (OH)2 R

CONTOH :
H2CO3 + (OH)2R 2H2O + CO3R

1.2.3 REGENERASI
CATION
DIPAKAI Na Cl (GARAM DAPUR)
CONTOH : Ca R + 2NaCl Na 2R + Ca Cl

ANION
DIPAKAI Na OH (SODA API)
CONTOH : (R4N)2SO4 + Na OH 2R4NOH + Na2SO4
19
@ZM
1.3. DEAERASI (MENGHILANGKAN GAS)

o PEMANASAN PADA SUHU ± 1000C

o PEMBERIAN OXIDIZING AGENT

 NATRIUM SULFIT (Na2SO3)

2Na2SO3 + O2 2Na2SO4

 HIDARIAZINEC (N2H4)
N2H4 + O2 2H2O + N2

20 @ZM
2. PENGOLAHAN DALAM (INTERNAL TREATMENT)
(PENGOLAHAN AIR KETEL)
2.1 PENGONTROLAN KOROSI

a. KONTROL ALKALINITAS
 SODA KOSTIK (Na OH)
 SODA ABU (Na2CO3)

b. KONTROL PH
 SODA KOSTIK (Na OH)

c. KONTROL OKSIGEN (O2)

 SODIUM SULFIT (Na2SO3)

2Na2SO3 + O2 2Na2SO4

 HIDARIAZINE (N2H4)
N2H4 + O2 2H2O + N2
21
@ZM
d. KONTROL CO2 DAN H2CO3

 AMINE
- MORPHOLLINE 0,3
- DIETHYLAMINOETHANOL 1,7
- DIMETHYL PROPYLAMINE 1,7
- CYCLOHEXYLAMINE 4,0
- AMMONIA 10,0

e. FILM / SELAPUT PELINDUNG

 FILMING AMINES
- OCTADECYLAMINE
 FILMING AMIDA
- DIMETHYLAMIDA

22
@ZM
2.2. PENGONTROLAN KERAK

a. MENGENDAPKAN GARAM-GARAM CALSIUM

¤ SODA ABU (Na2Co3)
Na2Co3 + Ca+2 CaCO3 + H2O

KETEL TEKANAN TINGGI

Na2Co3 + Ca+2 + H2O CaCO3 + Na OH + CO2
2NaOH + Mg +2 Mg(OH)2 + 2Na
¤ PHOSPHATE CYCLE :
 ORTHOPHOSPHATE
 MONOSODIUMPH (MSP) --------- SEDIKIT ASAM
 DISODIUMPH (DSP) --------- SEDANG
 TRISODIUMPH --------- TINGGI
23
@ZM
  POLYPHOSPHATE :
 SODIUMTRIPOLY PHOSPATE (STPP)
 SODIUMHEXAMETA PHOSPATE (SHMP)
 TETRAPOTASIUM PYROPHOSPATE (TKPP)

3Ca ++ + 2 PO4 -3 Ca3(PO4)2

BILA ALKALINITAS DIKENDALIKAN DENGAN BAIK :

10Ca +2 + 6 PO4 -3 3Ca3(PO4)2 + Ca (OH)2

b. PADATAN TETAP LARUT (ANTI PRECIPITATION)

¤ KILAN TREATMENT
 ETHYLENE DIAMINE TETRA ACETIC (EDTA)
 NITRILOTRI ACETIC ACID (NTA)
¤ PHOSPATE TREATMENT
24
@ZM
 c. PENGONTROLAN KADAR KOTORAN
¤ BLOWDOWN

 MANUAL BLOWDOWN
 CONTINUOUS BLOWDOWN
 AUTOMATIC BLOWDOWN

2.3. PENGONTROLAN BUSA

a. POLYMERIZED ESTER
b. ALKOHOL AMIDA
c. GLIKOL

25
@ZM
26
RH & @zm 27
28
29
Terima Kasih

30
@ZM