Anda di halaman 1dari 24

DETEKSI DINI PENYULIT

PERSALINAN DALAM KALA III DAN IV


part II
Gadar Maternal Neonatal & BLS
– DESSY LUTFIASARI, SST, M.Kes
Retensio Placenta
Plasenta belum lahir 30 menit
setelah bayi lahir
Penyebab placenta belum lepas dari

dinding uterus
Robekan Jalan Lahir

• Persalinan sering menyebabkan luka pada


jalan lahir
• Luka sering ringan, tetapi kadang juga
berat dan berbahaya
• Setelah persalinan harus selalu dilakukan
pemeriksaan pada vulva dan perineum
Luka pada vulva
• Sering terjadi pada primipara
• Di sekitar introitus vvagina dekat klitoris
Robekan Perineum
• Terjadi hampir semua persalinan pertama
• Robekan dapat dihindari dengan menjaga
jangan sampai dasar panggul dilalui oleh
kepala janin dengan cepat
Derajat rupture perineum
 Ruptur perineum derajat I, mukosa vagina dan kulit
perineum robek.

 Ruptur perineum derajat II, robekan derajat I dan


juga mengenai otot bulbocavernosus yang
merupakan otot yang membentuk badan perineum,
dan cincin hymen.

 Ruptur perineum derajat III,ruptur mengenai


spingter ani eksternal dan interna (kompleks
spingter ani),

 Ruptur perineum derajat IV, robekan hinggake


mukosa rektum.
• Derajat 1
• Derajat 2
• Derajat 3 dan 4
Perlukaan vagina
• Sering terjadi akibat ekstraksi cunam
• Robekan terjadi pada dinding lateral 
baru bisa dilihat dengan pemeriksaan dg
spekulum
• Perdarahan banyak dan mudah diatasi
dengan penjahitan
• Robekan di vagina biasanya karena
menjalarnya robekan pada serviks
Robekan serviks
• Robekan serviks yang luas dapat menjalar
ke SBR
• Pemeriksaan dilakukan dengan spekulum
• Perlu cunam ovum untuk menarik keluar
serviks dan memeriksa seberapa jauh
robekannya
• Tindakan berupa penjahitan
Inversio Uteri
• Bagian atas uterus memasuki kavum uteri
 fundus uteri sebelah dalam menonjol ke
dalam kavum uteri
• Sering terjadi setelah plasenta keluar
Tingkatan inversio uteri
1. Fundus uteri menonjol ke dalam cavum
uteri, tetapi belum keluar dari ruang
tersebut
2. Korpus uteri yang terbalik suudah masuk
ke dalam vagina
3. Uterus dengan vvagina, semuanya
terbalik,, sebagian besar terletak di luar
vagina
Syock Obstetri
• Keadaan klinis yang akut pada penderita
yang bersumber pada berkurangnya
perfusi jaringan dengan darah akibat
gangguan pada sirkulasi mikro
• Kekurangan oksigen  diimbangi dan
dikompensasi dengan metabolisme
anaerob dengan glukosa  timbunan
asidum laktikum dan asidum piruvikum 
asidosis metabolik  mengganggu
kehidupan sel.
• Jika terjadi dalam jangka waktu lama dan
progresif  merusak sel  kematian
Klasifikasi Syock
Predisposisi syock obstetri
Keadaan fisiologis Keadaan patologis
• Perubahan hemodinamik • Anemia
• Berupa peningkatan • Gangguan gizi
curah jantung • Partus lama disertai
• Perubahan mekanisme dehidrasi dan asidosis
pembekuan darah
Peristiwa yang dapat
menimbulkan syock
• Perdarahan
• Infeksi berat
• Solusio placenta
• Perlukaan dalam persalinan
• Inversio uteri
• Emboli air ketuban
• Supine hipotension syndrome
Penanganan
• Jika ada predisposisi  beri cairan intravena
• Selama perawatan  cek TTV, deuresis
Penanganan syock obstetri
Syock hemoragik Syock septik
• Hentikan perdarahan dan • Oksigenasi
ganti kehilangan darah • Infus
• Posisi trendelenburg • Antibotik
• Bebaskan jalan nafas • Glukokortikoid
• Infus • Jika asidosis 
• Bila perklu transfusi bikarbonat natrikus
• Pengawasan deuresis
• Tindakan operatif
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai