Anda di halaman 1dari 20

OLEH :

Anik wahyuni S.ST


Penting untuk memeriksa plasenta
setelah plasenta lahir (karena sisa
plasenta akan menghalangi
kontraksi uterus sepenuhnya)
Setelah itu periksa perineum, vagina
dan vulva untuk mengetahui apakah
ada robekan (merah, oedem, lecet)
Periksa anus untuk mengetahui
apakah ada trauma atau
hemorrhoids atau thrombosis
Trauma jalan lahir perlu mendapat perhatian
karena dapat menyebabkan :

Disfungsional organ bagian paling luar


sampai alat reproduksi vital
Sebagai sumber perdarahan yang dapat
berakibat fatal
Sumber atau jalan masuknya infeksi
Karena itu setiap trauma jalan lahir
memerlukan tindakan yang cepat dan tepat
dengan tujuan :
• Melakukan operasi rekonstruksi
• Memerlukan ligasi sumber perdarahan
• Mengganti darah yang hilang dengan :
Cairan pengganti
Transfusi darah
• Mengangkat sumber perdarahan dan sumber
infeksi, sehingga jiwa penderita dapat
diselamatkan
Dalam melakukan tindakan operasi
rekonstruksi atau mengangkat sumber
perdarahan, sangat penting memasang infus
dengan tujuan vital :
a. Mengganti cairan yang hilang
b. Persiapan memberikan transfusi darah
c. Memudahkan untuk memberikan obat-
obatan intravenous :
 Anastesi umum yang ringan/sebagai
induksi
 Pemberian antibiotik
 Obat koagulansia atau obat lain yang
diperlukan.
Ruptur perineum dibagi menjadi 4
kategori :
Derajat I :mengenai mukosa dan kulit
perineum
Derajat II :mengenai mukosa, kulit dan
jaringan perineum.
Derajat III:mengenai mukosa, kulit, jaringan
dan spinhter ani.
Derajat IV:mengenai mukosa, kulit, jaringan,
spinhcter ani meluas sampai ke
rektum.
BENTUK GEJALA TINDAKAN
TRAUMA KLINIK
Trauma perineal : •Perdarahan ringan •Tanpa tindakan
•Lecet ringan •Perdarahan sedang •Tindakan
•Robekan •Perlukaan dalam disesuaikan
perineum Tk.I, II •Ikut serta spinkter dengan tingkat
dan III. ani dan mukosa
trauma
rektum
peritoneal
Jika perlukaan hanya mengenai bagian luar
saja atau tidak mengeluarkan darah biasanya
tidak perlu dijahit.
 Perlukaan bisa sembuh karena pembentukan
jaringan-jaringan baru yang tumbuh
diantara kedua sisi luka untuk kemudian
menyatu kembali dengan cara penjahitan.
Setiap kali tusukan jahitan dibuat, jaringan
akan terluka dan satu tempat baru
masuknya bakteri akan tercipta. Karena itu
sangat penting untuk menggunakan jumlah
jahitan yang sesedikit mungkin untuk
merapatkan jaringan dan untuk
menghentikan perdarahan dari luka.
Tujuan dari penjahitan perlukaan
perineum :
1. Mendekatkan jaringan-jaringan agar
proses penyembuhan bisa terjadi
2. Untuk menghentikan perdarahan

Setelah menentukan jenis laserasi yang


terjadi, siapkan peralatan yang
diperlukan untuk penjahitan
Penjahitan robekan perineum tingkat
III
Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk
melihat robekan
Jika perdarahan menutupi luka perineum, pasang
tampon atau kassa kedalam vagina
Pasang jarum jahit pemegang jarum dan kunci
Pasang benang jahit (No. 2/0)
Tentukan dengan jelas batas luka robekan perineum
Ujung otot sfingter ani diklem dengan pean lurus
Tautkan ujung otot sfingter ani dengan melakukan
2-3 jahitan angka 8 sehingga bertemu kembali
Lakukan jahitan lapis demi lapis seperti pada
robekan derajat II
Penjahitan Robekan Perineum Tingkat
IV
Inspeksi vagina untuk melihat robekan
Pasang tampon jika ada perdarahan yang
menutupi luka perineum
Pasang jarum jahit pada pemegang jarum
dan kunci
Pasang benang jahit pada mata jarum
Tentukan dengan jelas batas luka robekan
Mula-mula dinding depan rektum yang robek
dijahit dengan jahitan jelujur menggunakan
catgut kromik 2/0
Jahit fasia perirektal dengan
benang yang sama sehingga
bertemu kembali
Jahit fasia septum rektovaginal
sehingga bertemu kembali
Ujung otot sfingter ani diklem
dengan pean lurus
Robekaan Vulva dan Vagina
Robekan pada klitoris atau sekitarnya dapat
menimbulkan perdarahan cukup banyak
Sering juga mengenai musculus levator ani, hingga
setiap robekan perineum harus dijahit dengan baik
agar tidak menimbulkan kelemahan dasar panggul
atau prolaps.
Kadang-kadang terjadi kolpaporrhexis : robeknya
vagina bagian atas hingga serviks terpisah dari
vagina
Etiologi dan gejala sama dengan ruptura uteri
Terapi yang baik adalah dengan melakukan
laparotomi
BENTUK GEJALA TINDAKAN
TRAUMA KLINIK
Trauma vagina : •Perdarahan •Hentikan
•Luka terbuka •Gangguan vital T, perdarahan
N, dapat menurun dengan ligasi
•Hematoma
sampai syok.
•Terapi kosmetik
menghindari
rektokel dan
sistokel
•K/p vaginam
tampon
Robekan Serviks
Robekan yang dalam yang kadang-kadang
sampai ke fornix
Robekan biasanya terdapat pada pinggir
samping cervix kadang juga sampai ke SBR
dan membuka parametrium (dapat membuka
pembuluh-pembuluh darah yang besar dan
menimbulkan perdarahan hebat)
Terjadi pada persalinan buatan :forceps,
ekstraksi pada letak sungsang, versi dan
ekstraksi, dekapitasi, perforasi
Bila tidak dijahit dapat menyebabkan
servicitis, parametritis, carcinoma servix
Diagnosa
Perdarahan PP pada uterus yang
berkontraksi baik harus memaksa kita
untuk memeriksa cervix in speculo.
Sebagai profilaksis sebaiknya semua
persalinan buatan yang sulit menjadi
indikasi untuk pemeriksaan in speculo
Terapi
Dijahit kalau berdarah atau lebih besar
dari 1 cm
Kadang-kadang bibir depan serviks
tertekan antara kepala anak dan symphise,
menjadi nekrotis dan terlepas
Adakalanya portio keseluruhannya
terlepas, bagian yang etrlepas itu
merupakan cincin ( circular detachment).
Ini terutama terjadi pada primitua.
BENTUK GEJALA TINDAKAN
TRAUMA KLINIK
Trauma serviks : •Perdarahan terus •Ligasi luka
•Luka melintang baru (merah) serviks
•Kontraksi rahim menghindari
•Luka membujur
baik
dan dapat terus serviks
sampai segmen inkompeten
bawah rahim •Bila berlanjut
(SBR) ke SBR lakukan
laparotomi untuk
ligasi atau
histerektomi.
TATALAKSANA TRAUMA JALAN LAHIR
TRAUMA JALAN LAHIR

AKIBATNYA :
SEBABNYA :
•Disfungsi organ
•Persalinan dengan tindakan
•Sumber perdarahan
operasi vaginal
dan infeksi
•Persalinan dukun
•Kematian karena
•Spontan karena partus kasep
sepsis dan perdarahan

RINGAN : SEDANG : BERAT :


•Lecet •Robekan perineal II/III •Robekan serviks membujur
perineal •Robekan vaginal sampai SBR
•Robekan •Robekan serviks tanpa •Kolporeksis
perineal Tk.I ikut serta SBR •Ruptura uteri
PERSIAPAN TINDAKAN :
PERSIAPAN TINDAKAN :
•Perbaikan k/u :infus-transfusi
•Perbaikan KU infus-transfusi
darah pasif dan O2
•Berikan antibiotik : antipiretik
•Tindakan definitif :
•Anastesi lokal/general
- Menjahit kolporesis atau
•Tindakan :
histerektomi
- Rekonstruksi organ
•Evaluasi hasil tindakan dapat
- Ligasi hentikan perdarahan
dipulangkan 5 hari
- Pasang kateter
•Komplikasi :
•Evaluasi hasil tindakan dapat
- Rekto-vaginal fistula
dipulangkan 5 hari
- Vesiko-vaginal fistula
•Komplikasi :
- Rekto-vaginal fistula
- Vesiko-vaginal fistula

Anda mungkin juga menyukai