PENDAHULUAN
Skrining (penyaringan) obat anti tumor dari tanaman melalui beberapa tahapan yaitu :
Material tanaman
Ekstrak kasar
Fraksinasi
Isolasi
Purifikasi
2. Skrining Pendahuluan
• Uji Sitotoksik
Untuk menentukan potensi suatu senyawa untuk menghambat proliferasi (pembelahan) sel yang
dinyatakan sebagai IC50.
Nilai IC50 : konsentrasi zat uji yang menghasilkan hambatan proliferasi sel 50 % dan menunjukkan
potensi toksisitas suatu senyawa terhadap sel
Nilai IC50 minimal 10 mikro gram/ml dianggap sudah berpotensi untuk dipelajari lebih lanjut
3. Uji Berat Tumor
• Homogenat sel tumor diperoleh dari hasil propagasi dari hewan
• Sel tumor diinokulasikan subkutan (di bawah kulit) pada kaki hewan lain
• Hewan tersebut diberi ekstrak obat yang akan diuji
• Pertumbuhan tumor dihitung (dalam berat) dengan membedakan berat selisih dari berat kaki
yang kena tumor dikurangi berat kaki normal (kaki yang satunya)
• Aktivitas dari obat yang diuji diistilahkan dengan % dari kelompok kontrol
• T/C x 100 %
Keterangan :
• T = berat hasil treatment
• C = berat hasil kontrol
• Nilai T/C ≤ 44% dianggap sebagai calon obat yang potensial untuk dipelajari lebih lanjut
4. Peningkatan Harapan Hidup
Cara : transplantasi sejumlah sel tumor pada hewan uji dan disediakan pula kontrol
• Daun kering dan batang diekstrak dengan metanol dan berikutnya dg etanol
5. Tetdranrine
• Minyak atsiri dari tanaman famili Zingiberaceae yaitu Curcuma zeloria Rose (kunyit putih), C. Wenyujin,
C.wenchowensis Sp.Not dan C. Xanthorrhiza (temulawak) digunakan sebagai obat kanker rahim di Cina.
Minyak atsiri curzerenone, curdione dan curcumol adalah senyawa utama
4. Gossypol
• Diisolasi dari tanaman kapas-kapasan seperti Gossypium hirsutum, G.barbadense
dan Hibiscus tiliaceus
• Gossypol lebih aktif