Anda di halaman 1dari 13

ANTITUMOR DARI METABOLIT SEKUNDER TANAMAN TINGKAT TINGGI

PENDAHULUAN

Metabolit Primer dari tanaman : hasil dari metabolisme karbohidrat yang


berikatan dengan nitrogen dan mineral. Contoh :protein, lipid, asam nukleat,
enzim, koenzim dll

Metabolit sekunder : berasal dari reaksi metabolit primer dengan molekul


tertentu, yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan menjaga kesehatan
bagi tanaman

Metabolit sekunder : sumber yang potensial sebagai bahan baku obat


Tanaman yang berdekatan secara taksonomi, umumnya memproduksi metabolit sekunder yang mirip
sehingga memiliki efek farmakologis yang hampir sama

Skrining (penyaringan) obat anti tumor dari tanaman melalui beberapa tahapan yaitu :

Material tanaman

Ekstrak kasar

Fraksinasi

Isolasi

Purifikasi

Pengujian pada hewan percobaan

Senyawa yang potensial

Uji klinis pada manusia


Metode Skrining Anti Tumor
1. Koleksi dan Ekstraksi Sampel Tanaman
• Sampel segar dihaluskan (jus) : umbi segar, daun segar, buah segar dll lalu ekstraksi langsung
dengan etanol
• Sampel segar dikeringkan, lalu dihaluskan, selanjutnya ekstraksi dengan etanol
• Sampel harus disiapkan dengan benar dan autentik oleh ahli taksonomi botani
• Harus memuat informasi tentang kondisi selama pengumpulan/pemetikan, deskripsi seluruh
bagian tanaman dan dipotret.

2. Skrining Pendahuluan
• Uji Sitotoksik
Untuk menentukan potensi suatu senyawa untuk menghambat proliferasi (pembelahan) sel yang
dinyatakan sebagai IC50.
Nilai IC50 : konsentrasi zat uji yang menghasilkan hambatan proliferasi sel 50 % dan menunjukkan
potensi toksisitas suatu senyawa terhadap sel
Nilai IC50 minimal 10 mikro gram/ml dianggap sudah berpotensi untuk dipelajari lebih lanjut
3. Uji Berat Tumor
• Homogenat sel tumor diperoleh dari hasil propagasi dari hewan
• Sel tumor diinokulasikan subkutan (di bawah kulit) pada kaki hewan lain
• Hewan tersebut diberi ekstrak obat yang akan diuji
• Pertumbuhan tumor dihitung (dalam berat) dengan membedakan berat selisih dari berat kaki
yang kena tumor dikurangi berat kaki normal (kaki yang satunya)
• Aktivitas dari obat yang diuji diistilahkan dengan % dari kelompok kontrol
• T/C x 100 %
Keterangan :
• T = berat hasil treatment
• C = berat hasil kontrol
• Nilai T/C ≤ 44% dianggap sebagai calon obat yang potensial untuk dipelajari lebih lanjut
4. Peningkatan Harapan Hidup
Cara : transplantasi sejumlah sel tumor pada hewan uji dan disediakan pula kontrol

• Hidup lebih lama (hari)


• Jika treatment x 100 ≥ 125 % pada dosis non toksik maka senyawa tsb dianggap aktif dan potent
Kontrol
dipelajari . Hewan coba yg umum : tikus
JENIS-JENIS METABOLIT SEKUNDER ANTI TUMOR
1. Camptothecin
• Diisolasi dari kayu dan kulit kayu , serta bagian lain dari tanaman Camptotheca acuminata,
Nothapodytes foefida
• Kayu dan kulit dihaluskan . Selanjutnya diekstrak dengan heptana mgn reflux. Residu
diekstrak dg etanol mgn reflux. Ekstrak dipekatkan dan dikeringkan.
• Digunakan sebagai obat anti kanker di USA, Eropa dan Japan
2. Ellipticine

• Diisolasi dari berbagai tanaman jenis Apocyanaceae,


Aspidosperma olivaceum
• Bubuk tanaman ini 1 kg diekstrak dg etanol 1% asam tartarat
• Ekstrak etanol dipekatkan 2500 mL, kedalamnya ditambahkan
1500 ml HCL 2 N, disaring
3. Homoharringtonine dan harringtonine
• Diisolasi dari tanaman Cephalotaxus spp, C. Harringtonia var. drupaceae

• Daun kering dan batang diekstrak dengan metanol dan berikutnya dg etanol
5. Tetdranrine

• Akar dari Stephania tetrandra, Cyclea barbata


• Diekstrak dg metanol, lalu pelarut diuapkan
2.Curzerenone, curdione dan curcurnol

• Minyak atsiri dari tanaman famili Zingiberaceae yaitu Curcuma zeloria Rose (kunyit putih), C. Wenyujin,
C.wenchowensis Sp.Not dan C. Xanthorrhiza (temulawak) digunakan sebagai obat kanker rahim di Cina.
Minyak atsiri curzerenone, curdione dan curcumol adalah senyawa utama
4. Gossypol
• Diisolasi dari tanaman kapas-kapasan seperti Gossypium hirsutum, G.barbadense
dan Hibiscus tiliaceus
• Gossypol lebih aktif

Anda mungkin juga menyukai