Anda di halaman 1dari 13

METODE

EKSTRAKSI
Ekstraksi Bahan Aktif
EKSTRAKSI
 Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan.

Berdasarkan wujud bahannya, ekstraksi dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu:
 Ekstraksi padat cair, digunakan untuk melarutkan zat yang dapat larut dari campurannya
dengan zat padat yang tidak dapat larut.
 Ekstraksi cair-cair, digunakan untuk memisahkan dua zat cair yang saling bercampur, dengan
menggunakan pelarut yang dapat melarutkan salah satu zat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HASIL
EKSTRAKSI
Ukuran Bahan
 Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan bahan sehingga mempercepat
penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan diekstrak dan mempercepat waktu ekstraksi.

Suhu Ekstraksi
 Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi, tetapi untuk beberapa komoditas dapat
menimbulkan kerusakan. Ekstraksi baik dilakukan pada kisaran suhu 30-50 oC
Pelarut
 Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor penting dalam ekstraksi.

Syarat pelarut untuk ekstraksi:


 Sifat kepolaran pelarut sama dengan zat terlarut
 Dapat melarutkan komponen interest dan dipilih yg dapat melarutkan sedikit komponen
 Pelarut sedapat mungkin harus murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak
terbakar, tidak eksplosif bila bercampur dengan udara, tidak korosif, tidak menyebabkan
terbentuknya emulsi, memiliki viskositas yang rendah dan stabil secara termis
PENGGUNAAN PELARUT
PROSES EKSTRAKSI
 Maserasi
 Ultrasound -Assisted Solvent Extraction
 Perkolasi
 Soxhlet
 Refluks dan destilasi uap
 Supercritical fluid extraction (SFE)
CARA MEMILIH PROSES
EKSTRAKSI
 Untuk cairan/komponen yangmudah menguap, dipilih metode penyulingan
 Untuk komponen yang tidak tahan panas, dipilih cara perendaman/perkolasi
 Metode sokletasi untuk bahan/komponen yang tahan panas, hemat dalam pemakaian pelarut
dan hasil yang diperoleh lebih pekat
MASERASI
 Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Cara ini sesuai, baik untuk
skala kecil maupun skala industri
 serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai dimasukan kedalam wadah inert yang tertutup rapat pada
suhu kamar.
Advantage
 menghindari rusaknya senyawa-senyawa yang bersifat termolabil

Disadvantage
 memakan banyak waktu
 pelarut yang digunakan cukup banyak
 besar kemungkinan beberapa senyawa hilang
 beberapa senyawa mungkin saja sulit diekstraksi pada suhu kamar.
ULTRASOUND
ASSISTED SOLVENT EXTRACTION
 maserasi yang dimodifikasi dengan menggunakan bantuan ultrasound (sinyal dengan frekuensi
tinggi, 20 kHz).
 Diberikan tekanan mekanik pada sel hingga menghasilkan rongga pada sampel. Kerusakan sel
dapat menyebabkan peningkatan kelarutan senyawa dalam pelarut dan meningkatkan hasil
ekstraksi
PERKOLASI
 serbuk sampel dibasahi secara perlahan dalam sebuah perkolator (wadah silinder yang
dilengkapi dengan kran pada bagian bawahnya)
Advantage
 sampel senantiasa dialiri oleh pelarut baru

Disadvantage
 jika sampel dalam perkolator tidak homogen maka pelarut akan sulit menjangkau seluruh area
 membutuhkan banyak pelarut
 memakan banyak waktu
SOXHLET
 Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung selulosa (dapat
digunakan kertas saring) dalam klonsong yang ditempatkan di atas labu dan di bawah
kondensor
Advantage
 proses ektraksi yang kontinyu
 sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi sehingga tidak membutuhkan banyak
pelarut
 tidak memakan banyak waktu

Disadvantage
 senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-
menerus berada pada titik didih
REFLUX DAN DESTILASI UAP
 metode reflux, sampel dimasukkan bersama pelarut ke dalam labu yang dihubungkan dengan
kondensor
 Destilasi uap memiliki proses yang sama dan biasanya digunakan untuk mengekstraksi
minyak esensial
 selama pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak saling
bercampur)
Disadvantage
 senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi
SUPERCRITICAL FLUID
EXTRACTION (SFE)

Anda mungkin juga menyukai