Anda di halaman 1dari 38

ABSES SUBMANDIBULA

Oleh
Yoga Gandha Prasetya 1840312654
Fatur Rahman 1510312018

Preseptor
Dr. Puti Alia Saus, SP. THT-KL(K)
Latar belakang
Abses leher
dalam

Infeksi
Menganca
odontogeni
m kematian
k

Abses
submandibula
THT-KL RSdr. M. Djamil
Padang (Oktober 2009-
Bakteri aerob gram positif Lebih ban yak ditemukan
September 2010)
merupakan bakteri yang pada laki-laki dibanding
didapatkan kejadian
paling sering perempuan
submandibuka ke-2
terbanyak pada ALD

Kuman aerob gram positif


yang paling sering
ditemukan streptococcus sumber infeksi tersering
viridans (39%) diikuti oleh adalah infeksi gigi (43%)
staphylococcus
epidermidis (21%)
BAB II
Tinauan Pustaka
 Umumnya terjadi pada remaja dan dewasa yang
dihubungkan dengan infeksi gigi yang tidak teratasi
 Penyulit dalam penanganan infeksi:
 Obstruksi jalan napas
 Mediastinitis (akibat abses ke inferior)
 Komplikasi vaskuler
 Sepsis osteomyelitis
 dll
Batasan masalah Manfaat penulisan
 Anatomi leher, definisi,,  Menambah pengetahuan
epidemiologi, etiologi dan pengalaman
pathogenesis, manifestasi menangani abses
klinis, diagnosis, submandibula bagi
pemeriksaan penunjang, presentan dan perserta
tatalaksana, komplikasi, ilmiah
prognosis
Metode penulisan
 Penulis membandingkan
teori yang didapat dari
tinjauan pustaka yang
bersumber dari berbagai
literature dengan temuan
pada pasien yang diperiksa
Definisi
 Abses pada ruang potensial submandibula (sub lingual dan
submandibular)
 Bagian dari abses leher dalam
 disertai
 Nyeri tenggorok
 Demam
 Trismus
Anatomi
Etiologi
infeksi leher dalam ruang potensial disebabkan oleh infeksi gigi

Penyebab lain sialadenitis kelenjar submandibula, limfadenitis, trauma,


atau pembedahan dan bisa juga sebagai kelanjutan infeksi ruang leher
dalam lain.

Sumber infeksi seringkali dari gigi molar ke dua atau ke tiga, ataupun
peradangan supuratif kelenjar limfe servikal di ruang sub mandibula
yang merupakan penyebab dari abses sub lingual ataupun submental

Pada kasus yang berasal dari infeksi gigi, sering ditemukan kuman anaerob
Bacteroides melaninogenesis, Eubacterium Peptostreptococus dan yang
jarang adalah kuman Fusobacterium (
Patofisiologi
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan
penunjang
Riwayat Pemeriksaa
anamnesis penyakit n fisik

keluhan leher
bengkak
bengkak bengkak
bengkak dibawah
dibawah
(asimetris),
(asimetris), Riwayat
Riwayat tonsilitis
tonsilitis rahang
rahang
trismus , tortikolis dan abses
(unilateral/bilateral
(unilateral/bilateral
(leher miring) dan peritonsil.
)) dan
dan fluktuasi
fluktuasi
penyempitan
penyempitan
ruang leher
Pemeriksaan penunjang
• gambaran pembengkakan jaringan lunak, cairan di
dalam jaringan lunak, udara di subkutis dan
Rongen pendorongan trakea Pemeriksaan radiologi yang
diperlukan berupa foto cervical lateral, foto mandibula,

foto
foto thorak ,Foto panoramik digunakan untuk menilai
posisi gigi dan adanya abses pada gigi. Pemeriksaan
ini dilakukan terutama pada kasus abses leher dalam
yang diduga sumber infeksinya berasal dari gigi

Tomograf
i
• kontras akan terlihat abses berupa daerah hipodens
yang berkapsul, dapat disertai udara di dalamnya,
dengan kontras merupakan standar untuk evaluasi
Kompute infeksi leher dalam, dapat menentukan lokasi, batas,
perluasan

r kepala
Tatalaksana

Antibiotik intravena yang Evakuasi abses


diberikan mencakup untuk drainase dibuat pada tempat
kuman aerob gram positif, yang paling berfluktuasi atau
aerob gram negatif dan setinggi os hyoid, tergantung
anaerob.( amoxcicilin, na letak dan luas abses.
clavulanat)
Airway( intubasi
endotrakea,
trakeostomi)
Resusitasi cairan diperlukan
Kultur pus didapatkan dengan karena hampir selalu terjadi
aspirasi baik ekstraoral dehidrasi oleh karena intake
maupun intraoral. yang tidak mencukupi karena
seringnya terjadi trismus .
Komplikasi
 Obstruksi jalan napas
 Aspirasi yg dapat terjadi pada intubasi endotrakeal
 Trombosis jugularis
 Defisit neurologis
 Emboli sepyik pada paru
 Shock sepsis
 Necorotizing cervical fascialis
 Osteomyelitis
Prognosis
1. 50% kematian akibat kasus abses submandibular
2. Karena perkembangan pengobatan (antibiotic) angka
mortalitas turun dibawah 50%
3. Pemberian AB intravena =prognosis baik
Laporan kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Y
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : malala
Suku Bangsa : Minang
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri menelan ada
Pasien datang dengan mulut tidak bisa Susah menelan ada
terbuka sejak 2 hari yang lalu SMRS Riwayat tonsilitis tidak ada
RPS : Riwayat ketulangan tidak ada
- Awalnya pasien mengalami bengkak Batuk pilek tidak ada
sebesar telur puyuh dan semakin
membesar sebesar telur ayam Riwayat alergi tidak ada
Pasien mengeluh pipi bengkak dirahang Nyeri telinga tidak ada
bagian bawah kanan sejak 2 mgg yll Nyeri kepala tidak ada
Pasien diketahui sedang hamil Suara serak tidak ada
29minggu G1A0P0H0 Sesak napas tidak ada
Sulit membuka mulut di rasakan sejak 6 Riwayat trauma tidak ada
hari yll SMRS dan semakin berat, pasien
sulit makan
Riwayat gigi berlubang pada M3 kanan
bwah. Sakit gigi sudah dirasakan sejak 2
bulan yang lalu hilang timbul
PEMERIKSAAN FISIK
Riwayat penyakit dahulu :
- Pernah mengalami bengkak ditempat
yang sama pada umur 8 tahun hilang Status Generalis
timbul Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Riwayat penyakit keluarga : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Tidak ada Frekuensi nadi : 92 x/menit
Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi dan
Frekuensi nafas : 18 x/menit
kebiasaan :
Pasien seorang ibu rumah tangga Suhu : 36.5 C
Riwayat sakit gigi dan pasien memiliki
kebiasaan menggosok gigi sampai
berdarah.
Pemeriksaan Sistemik

Kepala : normochepal
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik

Thorax : tidak diperiksa


Abdomen : tidak diperiksa
Extremitas : akral hangat dan refilling kapiler <2”
Status Lokalis THT

Telinga
Ada / Tidak Ada Ada
Pemerik Kelainan Dekstra Sinistra Serume Bau Tidak Tidak
saan n ada ada
Kel kongenital Tidak Tidak Warna kekunin Kekunin
Daun ada ada gan gan
telinga Trauma Tidak Tidak Jumlah Sedikit Sedikit
ada ada Jenis Kering Kering
Radang Tidak Tidak
ada ada
Kel. Metabolik Tidak Tidak Membran timpani
ada ada
Warna Tidak Putih,
Nyeri tarik Tidak Tidak
utuh mutiara
ada ada
Utuh Reflek cahaya - Ada,
Nyeri tekan Tidak Tidak
tragus ada ada
arah
Cukup lapang Cukup Cukup jam 7
Dinding (N) lapang lapang Bulging Tidak Tidak
liang Sempit - - ada ada
telinga Hiperemis Tidak Tidak Retraksi Tidak Tidak
ada ada ada ada
Edema Tidak Tidak
ada ada Atrofi Tidak Tidak
Massa Tidak Tidak ada ada
ada ada
Rinne Negatif Positif
Tes Schwabach Memanj Sama
Jumlah perforasi 1 - garpu ang dengan
Perfora Jenis Subtotal - tala pemerik
si Kwadran Post - sa
Lateralisasi ke
sup; kanan
post inf; Weber
ant inf; Kesimpulan Kesan tuli
ant sup konduktif telinga
kanan
Pinggir rata -
Audiometri Tidak dilakukan pemeriksaan
Tanda radang Tidak Tidak
ada ada
Mastoid Fistel Tidak Tidak
Sinus paranasal
ada ada
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Sikatrik Tidak Tidak Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
ada ada Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak Tidak
Rinoskopi Anterior
ada ada
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Nyeri ketok Tidak Tidak Vestibulum Vibrise Ada Ada
ada ada Radang Tidak Tidak
ada ada
Cukup + +
Cavum nasi lapang
(N)
Sempit - -
Lapang - -
Cukup Cukup lurus
Lokasi Tidak Tidak lurus/devi
Sekret ada ada asi
Jenis - - Septum Permukaa Licin
Jumlah - - n
Warna Merah muda
Bau - -
Spina Tidak ada
Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi
Krista Tidak ada
inferior Warna Merah Merah Abses Tidak ada
muda muda Perforasi Tidak ada
Permukaa Licin Licin Lokasi - -
n Bentuk - -
Edema Tidak Tidak Ukuran - -
ada ada Permukaa - -
Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi Massa n
Warna - -
Warna Merah Merah
Konsisten - -
muda muda
si
Permukaa Licin Licin
Mudah - -
n digoyang
Edema Tidak Tidak Pengaruh - -
ada ada vasokonst
riktor
Orofaring dan mulut
Pemeriksaa Kelainan Dekstr Sinistra
n a
Simetris/tidak Simetris
Palatum Warna Merah muda
mole + Edem Tidak ada Warna Merah Merah
Arkus Bercak/eksud Peritonsil muda muda
Faring Tidak ada
at Edema Tidak Tidak
Dinding Warna Merah muda ada ada
faring Permukaan - Abses Tidak Tidak
Ukuran T1 T1 ada ada
Warna Mera Lokasi Tidak
Merah h ada
muda mud Tumor Bentuk -
Tonsil a Ukuran -
Permukaan Licin Licin
Permukaan -
Muara kripti Tida
Konsistensi -
Tidak k
Gigi Karies/Radiks - -
Melebar Mele
Kesan -
bar
Detritus Tida Warna Merah muda
Tidak ada k Bentuk Normal
ada Lidah Deviasi Tidak ada
Eksudat Tida Massa Tidak ada
Tidak ada k
ada
Perlengketan Tida
dengan pilar Tidak ada k
ada
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher Tatalaksana:
Tidak ada pembesaran kelenjar getah -
bening. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Pemeriksaana Anjuran : Quo ad functionam : dubia ad bonam
- CT scan Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Diagnosis : abses submandibula

Diagnosis banding : -

Diagnosis tambahan : -
DISKUSI
KESIMPULAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai