Anda di halaman 1dari 67

n Resuscitation Council

Ns. I Kadek Artawan, M.Kep


Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui konsep serta dapat
mendemonstrasikan RJP
Tujuan Khusus
• Dapat mengenali tanda-tanda gangguan A, B, C
n Resuscitation Council

• Dapat melakukan teknik pembebasan jalan


nafas
• Dapat memberikan bantuan pernafasan
• Dapat mendemonstrasikan RJP
Letak Jantung
 Di dalam Pericardium di rongga
mediastinum dalam rongga Thorak
 Tepat di belakang tulang dada ( sternum )
 Kurang lebih 2/3 bagian terletak di sebelah
kiri dari garis tengah
n Resuscitation Council

 Jantung terletak di dalam rongga


mediastinum dari rongga dada / thoraks,
diantara ke-2 paru.
n Resuscitation Council
n Resuscitation Council
 RUANGAN JANTUNG

ATRIUM DEXTRA
Menerima darah dari ATRIUM SINISTRA
- v. cava superior Menerima darah dari
- v. cava inferior - V. Pulmonalis
- sinus coronarius
n Resuscitation Council

VENTRIKEL DEXTRA VENTRIKEL SINISTRA


Menerima darah dari Menerima darah dari
- Atrium dextra - Atrium sinistra
• TERDIRI DARI:

– JANTUNG SEBAGAI
POMPA
– KOMPONEN DARAH
SEBAGAI PEMBAWA
n Resuscitation Council

MATERI OKSIGEN DAN


NUTRISI
– PEMBULUH DARAH
SEBAGAI MEDIA
MENGALIRKAN DARAH
DENYUT JANTUNG
• NORMOCARDIA : 60 – 100 / MENIT
• TACHYCARDIA : > 100 / MENIT
• BRADYCARDIA : < 60 /MENIT

DENYUT JANTUNG  DENYUT NADI


n Resuscitation Council

 DENYUT JANTUNG  MCL , ICS V


 DENYUT NADI PALPASI ARTERI RADIALIS,
BRACHIALIS, CAROTIS,DLL
n Resuscitation Council
BHD penting??
• Otak
tidak dapat O2 mati
• Jantung
n Resuscitation Council

3 - 8 menit
KEMATIAN
• Mati Klinis
 Nafas (-)
 Jantung (-)
n Resuscitation Council

• Mati biologis :
 Kerusakan sel otak
 “mati betulan”
Konsep BHD
Bantuan Hidup (Life Support)
Usaha untuk mempertahankan kehidupan
saat penderita mengalami keadaan yang
mengancam nyawa.
n Resuscitation Council

Usaha ini tanpa memakai cairan intravena


dan obat-obatan (Basic Life Support)
• BLS adalah suatu cara memberikan
bantuan/pertolongan hidup dasar yang
meliputi bebasnya jalan napas
(Airway/A), pernapasan yang adekuat
(Breathing/B), sirkulasi yang adekuat
n Resuscitation Council

(Circulation/C).
n Resuscitation Council
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


n Resuscitation Council

3 menit 50 dari 100


10 menit 1 dari 100
Indikasi BHD
Henti napas.
Penyebab :
• Tenggelam,
• Stroke,
• Obstruksi jalan napas akibat benda
n Resuscitation Council

asing,
• Menghirup asap,
• Keracunan obat,
• Tersengat listrik,
• Tercekik, trauma, MCI, dll.
Cont...
Tanda Henti Nafas
• Tidak adanya gerakan dada
• Tidak ada aliran udara pernafasan dari
pasien.

“Pada awal henti nafas oksigen masih di dalam darah


n Resuscitation Council

untuk beberapa menit dan jantung masih dapat


mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital
lainnya, jika pada keadaan ini diberikan bantuan
nafas, maka akan sangat bermanfaat sehingga
pasien dapat tetap hidup dan mencegah henti
jantung”
Cont...
Henti jantung
Pada saat terjadi henti jantung, secara
langsung akan terjadi henti sirkulasi.
Henti sirkulasi ini akan dengan cepat
menyebabkan otak dan organ vital
n Resuscitation Council

kekurangan oksigen.
Penyebab henti
jantung
• Infark Miokard

• Emboli Paru
n Resuscitation Council
Tujuan BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
pasien yang mengalami henti jantung
n Resuscitation Council

atau henti nafas melalui resusitasi


jantung paru ( RJP ).
Obstruksi Jalan Nafas
(Tersedak/Choking)
“Foreign Body Airway Obstruction”
• Sumbatan yang disebabkan oleh benda
asing (padat) pada pangkal laring.
n Resuscitation Council

• Biasanya dimulai dari sumbatan parsial


menuju total.
Tanda Obstruksi
• Kesulitan bernafas
• Batuk tanpa suara
• Tidak bisa bicara (bersuara)
• Sianosis
n Resuscitation Council

• Korban tampak “memegang leher”


Pembebasan jalan nafas
Karena Tersedak
• Hemlich Manuver : dilakukan pada
korban sampai benda asing keluar
• Chest Thrust : dilakukan pada korban
ibu hamil atau obesitas
n Resuscitation Council

• Abdominal Thrust : dilakukan pada


korban tidak sadar
• “Sapuan jari“ bila benda terlihat lakukan
Hiemlich Manuver (Abdominal Thrust)
n Resuscitation Council
n Resuscitation Council

Chest Thrust
ALOGARITM BLS (AHA 2015)
n Resuscitation Council
Chain Survival Di RS
dan Luar RS (AHA 2015)
n Resuscitation Council
n Resuscitation Council
Alogaritma RJP (AHA 2015)
n Resuscitation Council
Langkah-langkah BHD
(American Heart Association 2015)
Korban dilakukan Primary Survey
dengan segera!!
n Resuscitation Council

Prinsip D – R – S – C – A – B
Langkah-langkah BHD
Danger (Do No Further Harm)
• Pastikan Keamanan Penolong
• Pastikan Keamanan korban
• Lakukan RJP pada permukaan yang
n Resuscitation Council

datar dan keras


Respon Cek Respon Pasien
Lakukan pengkajian segera dengan metode
“AVPU”
A: Alert
Sadar / kewaspadaan
n Resuscitation Council

V: Verbal
Panggil pasien, tanyakan pasien “pak/ bu” ,“Are
you all right?”
Sambil menepuk atau menggoyangkan badan
korban
Cont...
P: Pain
Berikan pasien rangsangan Nyeri.
Dicubit pada putting susu, penekanan
pada sternum atau pada pangkal kuku
n Resuscitation Council

U: UnRespon
Tidak ada respon segera “aktifkan EMS
panggil bantuan (118)
Memeriksa korban dengan
cara menggoncangkan bahu
n Resuscitation Council
SHOUT for help SEGERA BERTERIAK
MINTA PERTOLONGAN ( Aktifkan EMS/ Ambulance
118/ AED terdekat )
n Resuscitation Council
C Circulation

• Lakukan pemeriksaan Nadi karotis


“Tidak lebih dari 10 detik” bersamaan dengan
pemeriksaan napas
• Jika dalam 10 detik tidak teraba nadi maka
n Resuscitation Council

dianggap pasien “henti jantung”

RJP
Siklus 30 kompresi : 2 napas buatan
n Resuscitation Council

Cek Nadi
Kompresi Jantung Luar
• Pada sternum 2 jari di atas Prosesus
Xipoideus, diantara 2 putting susu
• Kedalaman kompresi jantung minimal
2 inchi (5 cm) maksimal 2,4 inchi (6
cm) dewasa
n Resuscitation Council

• Kecepatan minimal 100 – maksimal


120x/menit
• Rasio Kompresi Jantung Luar - Nafas
Buatan 30 : 2 ( satu atau 2 penolong)
selama 5 siklus
High-Quality CPR/
RJP berkualitas tinggi
• Kompresi dada minimal 100 kali maksimal 120 kali per
menit
• Kompresi dada kedalaman minimal 5 cm maksimal 6 cm
(dewasa)
• Minimal interupsi / penghentian kompresi dada. Kompresi
dada dilakukan terus selama nadi spontan belum ditemukan.
Kompresi dada hanya dihentikan saat memberikan bantuan
n Resuscitation Council

nafas, AED melakukan analisis dan AED melakukan


defibrilasi jantung
• Recoil sempurna yaitu dinding dada kembali ke posisi
normal secara penuh sebelum kompresi dada berikutnya
(lepaskan tumpuan setiap selesai kompresi)
• Menghindari bantuan nafas terlalu sering (avoid
hiperventilation)
HITUNG :
1-2-3-4-5-6-7-8-9-10
11-12-13-14-15-16-17-18-19-20
21-22-23-24-25-26-27-28-29-30
n Resuscitation Council

lakukan 5 siklus
1 siklus=( 30 kompresi : 2 ventilasi )
n Resuscitation Council

Kompresi Jantung Luar


n Resuscitation Council

Letak Tangan
n Resuscitation Council
n Resuscitation Council

A
AIRWAY
A AIRWAY
• Jalan nafas terdiri dari :
 Hidung / Mulut
 Faring
 Laring
n Resuscitation Council

 Trakhea
 Bronkus
 Bronkiolus
 Alveoli
• Pada pasien tidak sadar (Non
trauma)
1.Selalu timbul cairan dan refleks
menelan hilang.
n Resuscitation Council

2.Refleks batuk hilang

“OBSTRUKSI” Buka Jalan Nafas


SUMBATAN JALAN
NAFAS (Obstruksi Parsial)
• Gurgling: sumbatan karena benda cair
atau darah
• Stridor: Sumbatan partial karena
benda padat pada laring/faring
n Resuscitation Council

• Snoring: Sumbatan karena otot lidah


atau tenggorokan melemah.
Open Air Way
• Pastikan Pasien bernafas atau tidak
dengan melakukan manuver Head tilt
- Chin lift
• Lihat Benda asing
n Resuscitation Council
n Resuscitation Council

(Head Tilt-Chin Lift)


n Resuscitation Council
n Resuscitation Council

Pemeriksaan Airway
n Resuscitation Council
B Breathing

Tiga hal yang dilakukan dalam


Breathing:
•Nilai apakah breathing baik ( look, listen
dan feel ) kaji frekwensi nafas.
n Resuscitation Council

•Ventilasi tambahan apabila breathing


tidak adekuat
B Pengkajian Brething
Look, Feel & Listen!!

Lihat (look)
• Agitasi ->hipoksia
n Resuscitation Council

• Kesadaran menurun : hiperkabia


• Sianosis: Central Perifer
• Gerakan dada
Listen (dengar)
Suara nafas: Snoring, Gurgling, Stridor.

Feel (rasakan)
n Resuscitation Council

Rasakan hembusan nafas (ekspirasi),


bersamaan Raba Nadi Karotis
(circulation)
Look-Feel-Listen
n Resuscitation Council

Memastikan pasien tidak bernafas < 10 detik


Tindakan Rebreathing
• Apabila Breathing tidak adekuat (gasping)
berikan Nafas Bantuan (Ventilasi)
• Napas buatan: berikan 1 napas buatan
setiap 5-6 detik (10-12 x/menit)
• Segera panggil bantuan setelah 2 menit
• Terus lakukan Reevaluasi pernapasan
n Resuscitation Council

setiap 2 menit bersamaan dengan Cek nadi


• Jika Nafas sudah adekuat berikan posisi
Recovery
• Jika Nafas terhenti, Nadi tidak ada: Berikan
RJP 5 siklus
Tindakan Tanpa Alat
n Resuscitation Council

Mouth-Mouth Mouth-Nose
Tindakan dengan Alat
n Resuscitation Council

AMBUBAG MOUTH-MASK
Hitungan rescue breathing :
10 x per menit = 1 napas @ 6 detik
Tiup…. Satu, dua, tiga, empat, .....satu.
Tiup…. Satu, dua, tiga, empat,…..dua.
Tiup…. Satu, dua, tiga, empat,…..tiga.
n Resuscitation Council

Tiup…. Satu, dua, tiga, empat,….. dst..


Tiup…. Satu, dua, tiga, empat,….. 9
Tiup…. Satu, dua, tiga, empat,….. 10
RJP DIHENTIKAN

• Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan


• Ada yang lebih bertanggung jawab
• Penolong lelah atau sudah 30 menit
tidak ada respon.
n Resuscitation Council

• Tanda kematian yang irreversibel


RJP TIDAK DILAKUKAN

• DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)


• Tanda kematian : rigor mortis,
dekapitasi
• Sebelumnya dengan fungsi vital yang
sudah sangat jelek dengan terapi
n Resuscitation Council

maksimal
• Bila menolong korban akan
membahayakan penolong
n Resuscitation Council

Penolong??
KOMPLIKASI RJP
• Nafas buatan :
– inflasi gaster
– regurgitasi
– mengurangi volume paru
n Resuscitation Council

• Bila terjadi inflasi gaster


– perbaiki jalan nafas
– hindari TV yang besar dan laju
nafas yang cepat
KOMPLIKASI RJP
– Fraktur iga & sternum,sering terjadi terutama
pada orang tua, RJP tetap diteruskan
walaupun terasa ada fraktur iga. Fraktur
mungkin terjadi bila posisi tangan salah.
– Pneumothorax
– Hemothorax
n Resuscitation Council

– Kontusio paru
– Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang
terlalu rendah akan menekan procesus
xipoideus ke arah hepar dan limpa
– Emboli lemak
n Resuscitation Council

CHAIN OF SURVIVAL
n Resuscitation Council

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai