Anda di halaman 1dari 15

SYOK OBSTETRIK

dr. Firmansyah, Sp. OG (K)


Syok
.
adalah gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai kondisi tidak
adekuatnya transport oksigen ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh
gangguan hemodinamik

Gangguan hemodinamik terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan


berkurangnya aliran darah

Pendahuluan
Syok obstetrik merupakan syok yang dijumpai dalam masa kehamilan yang
disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya

Gejala klinik syok pada umumnya sama yaitu tekanan darah menurun, nadi
cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis, sesak nafas, pengelihatan kabur,
gelisah, dan akhirnya oliguria/anuria.
DEFINISI

 Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah kedalam


jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme
 Penyebab syok dalam kasus obstetri terbanyak adalah perdarahan, lalu
neurogenik, kardiogenik, endotoksik, anafilaktik dan penyebab syok lain
seperti emboli air ketuban.
 Sifat khas syok dapat berubah pada berbagai derajat keseriusan, syok
dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
 Tahap nonprogresif (disebut juga tahap kompensasi).
 Tahap progresif.
 Tahap irreversibel.
ETIOLOGI

 Perdarahan
 Infeksi berat
 Solusio plasenta
 Emboli air ketuban
 Supine hipotensive syndrom
 Abortus
 Inversio uteri
PATOFISIOLGI
•Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan cara mengaktifkan 4 sistem major
fisiologi tubuh: sistem hematologi, sistem kardiovaskular, sistem renal dan sistem neuroendokrin.

•Sistem kardiovaskular awalnya berespon kepada syok hipovolemik dengan meningkatkan denyut
jantung, meninggikan kontraktilitas myocard, dan mengkonstriksikan pembuluh darah jantung.

•Respon ini timbul akibat peninggian pelepasan norepinefrin dan penurunan tonus vagus (yang
diregulasikan oleh baroreseptor yang terdapat pada arkus karotid, arkus aorta, atrium kiri dan
pembuluh darah paru.

•Sistem urogenital (ginjal) merespon dengan stimulasi yang meningkatkan pelepasan rennin dari
apparatus justaglomerular.

•Sistem neuroendokrin merespon hemoragik syok dengan meningkatkan sekresi ADH.


•Setiap kompensasi yang timbul cukup efektif untuk menjaga perfusi pada organ vital akibat
kehilangan darah yang banyak
TANDA ATAU GEJALA
1. Nadicepat dan halus ( > 112 / menit )
2.Menurunnya tekanan darah ( diastotik< 60 )
3. Pernapasan cepat ( Respirasi> 32 / menit )
4. Pucat ( terutama pada konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir )
5. Berkeringat, gelisa, aptis / bingungan / pingsan / tidak sadar.
6. Penanganan awal sangat penting untuk menyelamatkan jiwa pasien.
Jenis atau Klasifikasi Syok
•Syok Hemoragik
Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak. Akibat perdarahan pada kehamilan muda,
misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas (mola hidatidosa)
•Syok Neurogenik
Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh kehamilan ektopik yang terganggu,
solusio plasenta, persalinan dengan forceps atau persalinan letak sungsang di mana pembukaan serviks belum
lengkap
•Syok Kardiogenik Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak efektif yang disebabkan oleh
infark otot jantung dan kegagalan jantung.Sering dijumpai pada penyakit-penyakit katup jantung.

•Syok Anafilatik
Yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap obat-obatan.
Penyebab syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus,

•Syok Endotoksik/septic
Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya toksin.Penyebab utama adalah
infeksi bakteri gram nagatif.Sering dijumpai pada abortus septic, korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan .
FAKTOR RESIKO
•Ketuban pecah yang lama, sisa konsepsi yang tidak keluar, dan instrumentasi
saluran urogenital merupakan faktor resiko yang lain untuk terjadinya sepsis.

•Syok septik akan menunjukan gejala-gejala seperti menggigil, hipotensi, ganguan


mental, takikardiatakipnea, dan kulit merahbila syok tambah berat, akan terjadi
kulit dingindan basah, beradikardia, dan sianosis
Pengkajian awal kasus kegawat daruratan kasus obstetri:

•Jalan nafas dan pernafasan


•Perdarah pervaginam
•Pasien tidak sadar atau kejang
•Demam yang berbahaya
•Nyeri bdomen
•Perhatikan tanda-tanda berikut: Keluarnya darah, adanya kontraksi uterus, pucat, lemah,
pusing, sakit kepala, pandangan kabur, pecah ketuban, demam dan gawat nafas.

PENANGANAN AWAL

•Nilai kegawatan dengan melakukan pemeriksaan tanda vital


•Cegah hipotermia dan miringkan kepala /tubuh pasien untuk mencegah aspirasi muntahan
•Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit
•Tinggikan tungkai untuk membantu kerja jantung
Untuk pemberian cairan infus, perhatikan :
•Jumlah cairan yang akan diberikan
•Lamanya pemberian per unit cairan
•Ukuran atau diameter jarum (no. 16-18) dan kecepatan tetesan. Jumlah permililiter tetesan
bervariasi antara 10 atau 20 tetes permililiter.
Kecepatan Pemberian Cairan Infus
Jumlah Waktu Tetes Per Tetes Per Menit
Cairan Pemberian Mililiter
1 Liter 20 menit 10 Tidak dapat dihitung
1 Liter 20 menit 20 Tidak dapat dihitung
1 Liter 4 jam 10 40
1 Liter 4 jam 20 80
1 Liter 6 jam 10 28
1 Liter 6 jam 20 56
1 Liter 8 jam 10 20
1 Liter 8 jam 20 40
TATALAKSANA

Transfusi Darah

Bila konsentrasi Hb < 6 g% atau hematokrit < 20 keadaan ini menunjukkan


kondisi yang kritis . kritis (kehilangan sangat banyak butir-butir darah merah) sehingga
mutlak diberi transfusi darah agar perfusi (pasokan oksigen) ke jaringan, pulih kembali

Pemeriksaan Laboratorium

Periksa hemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit dan lekosit, trombosit, golongan


darah,uji padanan stlang (crossmatch) dan bila tersedia, periksagas dan nitrogen-urea
darah.
TERAPI DEFINITIF

Setelah stabilisasi pasien tercapai, sambil tetap rnelanjutkan penanganan tersebut diatas dan
memantau tanda vital, cari penyebab syok. Karena syok hipovolemik akibat perdarahan hebat
yang disebabkan oleh kegagalan kontraksi uterus, sisa plasenta, robekan dinding uterus atau
jalan lahir maka menghentikan sumber perdarahan dari organ-organ tersebut merupakan
terapi kausatif yang defenitif.
PENANGANAN LANJUTAN

Setelah sumber perdarahan ditemukan, hentikan perdarahan, upayakan kondisi pasien tetap
stabil. Lakukan pernantauan lanjut tanda vital dan kemajuan pengobatan. Perhatikan produksi
urine, keseimbangan cairan dan sesuaikan pengobatan dengan perubahan kondisi pasien
KESIMPULAN
• Syok obstetrik merupakan syok yang dijumpai dalam masa kehamilan yang disebabkan baik
oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya. Gejala klinik syok pada umumnya sama
yaitu tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis, sesak
nafas, pengelihatan kabur, gelisah, dan akhirnya oliguria/anuria.
• Keadaan syok sulit di definisikan, hal ini berhubungan dengan sindrom klinik yang dinamis,
yang di tandai dengan perubahan sehubungan penurunan sirkulasi volume darah yang
menyebabkan ketidaksadaran jika tidak ditangani dapat menyebabkan kematian sehingga
membutuhkan tindakan segera dan intensif.
• Prinsip dalam tatalaksana syok obstetrik adalah penanganan awal, pemeriksaan tanda vital,
pembebasan jalan nafas, dan meninggikan posisi tungkai.Bila setelah itu ternyata tak tampak
secara jelasperbaikan kondisi syok pada pasien atau minimnya ketersedian pasokan cairan
dan medikamentosa atau adanya gangguan fungsi peralatan yang dibutuhkan bagi upaya
pertolongan lanjutan, sebaiknya pasien dipindah ke ruang perawatan intensif atau disiapkan
untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

 
Thank You

Anda mungkin juga menyukai