Pengertian • Etik adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. • Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak). • Etis adalah berhubungan (sesuai) dengan etika, sesuai dengan asas perilaku yang disepakati secara umum. • Etiket adalah tata cara (adab sopan santun,dll) di masyarakat beradap dalam memelihara hubungan baik diantara sesama manusia • Moral adalah ajaran baik atau buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll, akhlak, budi pekerti, susila. Lanjutan..
• Hukum adalah peraturan, UU atau adab yang
secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguada atau pemerintah. • Nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya, sifat-sifat (sesuatu) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (cth:kejujuran). • Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat, digunakan sebagai panduan, tatanan, dan pengendalian tingkah laku yang sesuai. Lanjutan..
• Hak adalah benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu. • Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan. • Nurani adalah lubuk hati yang paling dalam, perasaan hati yang murni. • Tanggung Jawab adalah keadan wajib menanggung segala sesuatunya (jika terjadi sesuatu boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan) KONSEP NIFAS NORMAL
• Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik
maupun psikologis. • Memberi pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi keluarga, keluarga berencana, tata cara menyusui, pemberian imunisasi pada bayi. 9 Kompetensi Bidan • Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya. • Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua. • Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Lanjutan..
• Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir. • Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat. • Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan. Lanjutan..
• Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun). • Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. • Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi. KODE ETIK BIDAN INDONESIA • Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. • Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan. • Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. Lanjutan..
• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien. • Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. • Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal. Kewajiban bidan terhadap tugasnya • Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat • Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan Lanjutan..
• Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya • Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. • Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. Kewajiban bidan terhadap profesinya • Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat • Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. • Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri Lanjutan…
• Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya
agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik • Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi • Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air Lanjutan…
• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,
senantiasa melaksanakan ketentuan- ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga. • Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga Informed Choice • Memberitahukan atau menjelaskan pilihan- pilihan yang ada pada klien. • Informed Choice bukan sekedar mengetahui berbagai pilihan yang ada, namun juga memberi benar manfaat dan risiko dari setiap pilihan yang ditawarkan. • Informed Choice tidak sama dengan membujuk atau memaksa klien mengambil keputusan yang menurut orang lain baik (meskipun dilakukan dengan cara halus). Informed Consent • Suatu keputusan yang dibuat setelah melalui pertimbangan matang terhadap bukti-bukti ilmiah. • Inti dari proses Informed Consent adalah kesepakatan antara tenaga kesehatan dan klien, sedangkan formulir hanya merupakan pendokumentasian hasil kesepakatan. Klien dinyatakan memiliki kapasitas untuk memberi consent apabila : • Klien mampu memahami keputusan medis berdasarkan berbagai informasi yang ia peroleh. • Persetujuan dibuat tanpa tekanan. • Sebelum memberi consent, pasien harus diberikan informasi yang memadai (informed choise) ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI Kompetensi Ke-5 : Bidan memberi asuhan kepada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat. 1. Pengetahuan Dasar • Fisiologi Nifas • Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus. • Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, masitis, putting susu lecet, putting susu masuk. Lanjutan
• Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan
kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih. • Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir. • Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus. • “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif. • Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi. • Indikator masalah-masalah laktasi. Lanjutan
• Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan
misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia post partum. • Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi. • Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus. • Tanda dan gejala komplikasi abortus. 2. Keterampilan Dasar: • Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran. • Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu. • Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan. • Merumuskan diagnosa masa nifas. • Menyusun perencanaan. • Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif. Lanjutan
• Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu
meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir. • Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu. • Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai. • Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan. • Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan. • Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan. Lanjutan
• Melakukan kolaborasi atau rujukan pada
komplikasi tertentu. • Memberikan antibiotika yang sesuai. • Mencatat dan mendokumentasikan temuan- temuan dan intervensi yang dilakukan.
• Keterampilan Tambahan: 1. Melakukan insisi pada hematoma vulva. UTEROTONIKA DAN OBAT ANTIPERDARAHAN
• Oksitosik atau uterotonik ialah obat yang
merangsang kontraksi uterus. • Obat Uterotonika adalah obat yang digunakan untuk mempengaruhi kontraksi uterus.