Anda di halaman 1dari 25

ETIKA DAN KEWENANGAN

BIDAN DALAM MASA


NIFAS

By. Faradilla Safitri, S.ST., M.Kes


Pengertian
• Etik adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, nilai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
• Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak).
• Etis adalah berhubungan (sesuai) dengan etika, sesuai
dengan asas perilaku yang disepakati secara umum.
• Etiket adalah tata cara (adab sopan santun,dll) di
masyarakat beradap dalam memelihara hubungan baik
diantara sesama manusia
• Moral adalah ajaran baik atau buruk yang diterima
secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
dll, akhlak, budi pekerti, susila.
Lanjutan..

• Hukum adalah peraturan, UU atau adab yang


secara resmi dianggap mengikat, yang
dikukuhkan oleh penguada atau pemerintah.
• Nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan
manusia sesuai dengan hakikatnya, sifat-sifat
(sesuatu) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan (cth:kejujuran).
• Norma adalah aturan atau ketentuan yang
mengikat warga kelompok di masyarakat,
digunakan sebagai panduan, tatanan, dan
pengendalian tingkah laku yang sesuai.
Lanjutan..

• Hak adalah benar, milik, kepunyaan,


kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu.
• Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan, keharusan.
• Nurani adalah lubuk hati yang paling dalam,
perasaan hati yang murni.
• Tanggung Jawab adalah keadan wajib
menanggung segala sesuatunya (jika terjadi
sesuatu boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan)
KONSEP NIFAS NORMAL

• Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik


maupun psikologis.
• Memberi pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi keluarga,
keluarga berencana, tata cara menyusui,
pemberian imunisasi pada bayi.
9 Kompetensi Bidan
• Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan
keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,
untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
• Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya
dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka
untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang
tua.
• Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk
mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang
meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari
komplikasi tertentu.
Lanjutan..

• Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,


tanggap terhadap kebudayaan setempat selama
persalinan, memimpin selama persalinan yang
bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk
mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya
yang baru lahir.
• Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan
mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap
terhadap budaya setempat.
• Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai
dengan 1 bulan.
Lanjutan..

• Bidan memberikan asuhan yang bermutu


tinggi, komperhensif pada bayi dan balita
sehat (1 bulan – 5 tahun).
• Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi dan komperhensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan
budaya setempat.
• Melaksanakan asuhan kebidanan pada
wanita/ibu dengan gangguan sistem
reproduksi.
KODE ETIK BIDAN INDONESIA
• Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi,
menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
• Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra
bidan.
• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
Lanjutan..

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya


mendahulukan kepentingan klien, menghormati
hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa mendahulukan kepentingan klien,
keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
• Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana
yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajart
kesehatannya secara optimal.
Kewajiban bidan terhadap tugasnya
• Setiap bidan senantiasa memberikan
pelayanan paripurna kepada klien, keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kemampuan
profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
• Setiap bidan berkewajiaban memberikan
pertolongan sesuai dengan kewenangan
dalam mengambil keputusan termasuk
mengadakan konsultasi dan/atau rujukan
Lanjutan..

• Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan


keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien Kewajiban bidan terhadap sejawat dan
tenaga kesehatan lainnya
• Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan
teman sejawatnya untuk menciptakan suasana
kerja yang serasi.
• Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainnya.
Kewajiban bidan terhadap profesinya
• Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan
menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat
• Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan
diri dan meningkatkan kemampuan profesinya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
• Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam
kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang
dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
Lanjutan…

• Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya


agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik
• Setiap bidan wajib meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
• Setiap bidan wajib memelihara kepribadian
dan penampilan diri. Kewajiban bidan
terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan
tanah air
Lanjutan…

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya,


senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidang
kesehatan, khususnya dalam pelayananan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana
dan Kesehatan Keluarga.
• Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi
dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga
Informed Choice
• Memberitahukan atau menjelaskan pilihan-
pilihan yang ada pada klien.
• Informed Choice bukan sekedar mengetahui
berbagai pilihan yang ada, namun juga
memberi benar manfaat dan risiko dari setiap
pilihan yang ditawarkan.
• Informed Choice tidak sama dengan
membujuk atau memaksa klien mengambil
keputusan yang menurut orang lain baik
(meskipun dilakukan dengan cara halus).
Informed Consent
• Suatu keputusan yang dibuat setelah melalui
pertimbangan matang terhadap bukti-bukti
ilmiah.
• Inti dari proses Informed Consent adalah
kesepakatan antara tenaga kesehatan dan
klien, sedangkan formulir hanya merupakan
pendokumentasian hasil kesepakatan.
Klien dinyatakan memiliki kapasitas
untuk memberi consent apabila :
• Klien mampu memahami keputusan
medis berdasarkan berbagai informasi
yang ia peroleh.
• Persetujuan dibuat tanpa tekanan.
• Sebelum memberi consent, pasien harus
diberikan informasi yang memadai
(informed choise)
ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
Kompetensi Ke-5 : Bidan memberi asuhan
kepada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
1. Pengetahuan Dasar
• Fisiologi Nifas
• Proses involusi dan penyembuhan sesudah
persalinan/abortus.
• Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui
yang benar serta penyimpangan yang lazim
terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses,
masitis, putting susu lecet, putting susu masuk.
Lanjutan

• Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan


kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan
kandung kemih.
• Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
• Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan
abortus.
• “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru
lahir untuk menciptakan hubungan positif.
• Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang
terus-menerus, infeksi.
• Indikator masalah-masalah laktasi.
Lanjutan

• Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan


misalnya perdarahan pervaginam menetap,
sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia
post partum.
• Indikator pada komplikasi tertentu dalam
periode post partum, seperti anemia kronis,
hematoma vulva, retensi urine dan
incontinetia alvi.
• Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan
konseling selama dan sesudah abortus.
• Tanda dan gejala komplikasi abortus.
2. Keterampilan Dasar:
• Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan
yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang
kehamilan, persalinan dan kelahiran.
• Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada
ibu.
• Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan
perlukaan/luka jahitan.
• Merumuskan diagnosa masa nifas.
• Menyusun perencanaan.
• Memulai dan mendukung pemberian ASI
eksklusif.
Lanjutan

• Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu


meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi
dan asuhan bayi baru lahir.
• Mengidentifikasi hematoma vulva dan
melaksanakan rujukan bilamana perlu.
• Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati
sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan
yang sesuai.
• Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa
plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
• Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas
dan KB pasca persalinan.
• Melakukan konseling dan memberikan dukungan
untuk wanita pasca persalinan.
Lanjutan

• Melakukan kolaborasi atau rujukan pada


komplikasi tertentu.
• Memberikan antibiotika yang sesuai.
• Mencatat dan mendokumentasikan temuan-
temuan dan intervensi yang dilakukan.

• Keterampilan Tambahan:
1. Melakukan insisi pada hematoma vulva.
UTEROTONIKA DAN OBAT ANTIPERDARAHAN

• Oksitosik atau uterotonik ialah obat yang


merangsang kontraksi uterus.
• Obat Uterotonika adalah obat yang digunakan
untuk mempengaruhi kontraksi uterus.

Anda mungkin juga menyukai