Anda di halaman 1dari 11

Nama kelompok

• I Gusti Agung Diana Ratri Astuti 18.321.2832


• I Made Agung Surya Diyasa 18.321.2834
• Ni Luh Putu Widi Wulandari 18.321.2843
• Ni Made Vina Widya Yanti 18.321.2849
• Ni Putu Ari Adnyani 18.321.2852
• Putu Diah Wulandari 18.321.2862
MORBUS HANSEN (KUSTA)
Pengertian
• Penyakit Kusta adalah penyakit
menular menahun yang
disebabkan oleh kuman kusta
(Mycobacterium leprae) diketahui
secara jelas melalui gejala klinis
serta pemeriksaan bakteriologi
dan patologik. Kusta merupakan
masalah kesehatan masyarakat
yang menggambarkan transmisi
aktif penyakit di masyarakat dan
dianggap penting sebab memiliki
potensi mengalami kecacatan yang
memberikan dampak psikososial
pada pasien serta keluarganya
(Dayal dan Sanghi, 2010).
Etiologi
• Penularan penyakit dilakukan melalui kontak langsung dengan
penderita dimana untuk penularan kedua pihak harus memiliki
lesi baik mikroskopis maupun makroskopis dan adanya kontak
berkepanjangan dan berulang, selain itu penularan dapat
melalui pernapasan. Proses perkembang biakan
Mycrobacterium leprae dalam waktu 2-3 minggu, di luar tubuh
manusia bakteri ini dapat bertahan 9 hari kemudian membelah
dalam jangka 14-21 hari dengan masa inkubasi 2-5 tahun atau
lebih. Tanda-tanda kusta umumnya muncul setelah 5 tahun.
Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta
menjadi progresif, kerusakan permanen terjadi pada kulit,
saraf,anggota gerak, dan mata (Kemenkes, 2015).
patofisiologi
• Mekanisme penularan penyakit Morbus Hansen diawali
dari kumanMycobacterium Leprea. Kuman ini biasanya
berkelompok dan hidup dalam sel sertamempunyai sifat tahan
asam (BTA).Kuman Morbus Hansen ini pertama kali
menyerangsaraf tepi, yang selanjutnya dapat menyerang kulit,
mukosa mulut, saluran nafas bagianatas, sistem
retikuloendotelial, mata, otot, tulang, dan testis kecuali
susunan saraf pusat.Mekanisme penularan yang tepat belum
diketahui.Beberapa hipotesis telah dikemukakanseperti adanya
kontak dekat dan penularan dari udara.Terdapat bukti bahwa
tidak semuaorang yang terinfeksi oleh kuman M. leprae
menderita kusta, dan diduga faktor genetikajuga ikut berperan.
Tanda Dan gejala
• Bercak pada kulit yang
mengalami mati rasa; bercak
dapat berwarna putih
(hypopigmentasi) atau
berwarna merah (erithematous)
• Penebalan pada saraf tepi yang
disertai dengan rasa nyeri dan
gangguan padafungsi saraf yang
terkena. Gejala pada penderita
kusta yang dapat ditemukan
biasanya penderita mengalami
demam dari derajat rendah
hingga menggigil
Faktor resiko
• Kondisi Ekonomi Keluarga
• Tingkat Pengetahuan
• Kebersihan Perorangan
• Riwayat Kontak
• Lama Kontak
• Jenis Pekerjaan
• Jenis Kelamin
• Jarak Rumah Faktor lingkungan
KLASIFIKASI
Ridley dan Jopling memperkenalkan istilah spektrum
determinate pada penyakit kusta yang terdiri atas
berbagai tipe atau bentuk, yaitu:
• TT : Tuberkuloid polar, bentuk yang stabil
• Ti : Tuberkuloid indefinite
• BT : Borderline tuberkuloid
• BB: Mid borderline
• BL : Borderline lepromatous
• Li : Lepromatosa indefinite
• LL : Lepromatous polar, bentuk yang stabil
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
• Intervensi
Dalam penanganan modalitas fisioterapi yang diberikan adalah
hydroterapi, massage dan terapi latihan.Metode tersebut
digunakan untuk melembapkan kulit yang kering dan
menghaluskan kulit yang kasar disertai pecah-pecah.
• Edukasi
-Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien dengan lepra :
-Kualitas kelembahaban, pencahayaan, dan kebersihan
ruangan harus diperhatikan
-Terapi latihan harus rutin dilakukan untuk menjaga lingkup
gerak sendi dan kekuatan otot.

Anda mungkin juga menyukai