Anda di halaman 1dari 32

LISTRIK

PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI J
MATA PELAJARAN IPA SMP

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan
pembelajar menganalisis teknologi ramah
lingkungan.

2
INDIKATOR
1. Menjelaskan struktur atom;
2. Menjelaskan muatan listrik;
3. Mengidentifikasi adanya muatan listrik;
4. Menjelaskan hubungan muatan dan arus litrik;
5. Menjelaskan proses pemuatan;
6. Menggunakan hukum Coulomb;
7. Mengidentifikasi medan listrik;
8. Menjelaskan potensial listrik;
9. Menjelaskan beda potensial listrik.
10. Menjelaskan karakteristik rangkaian listrik
11. Membedakan rangkaian listrik seri dan paralel
12. Menjelaskan proses transmisi energi listrik
13. Menjelaskan sumber-sumber energi listrik alternatif
14. Menjelaskan upaya-upaya hemat listri
15. Menjelaskan penggunaan teknologi listrik di lingkungan sekitar.

3
SKENARIO

Melakukan
Pendahuluan Mengkaji modul
praktikum/latihan/diskusi

Review Latihan soal Presentasi dan konfirmasi

4
Struktur Atom

5
Arah garis gaya jenis muatan

6
Proses pemuatan muatan
• Atom kehilangan satu atau lebih elektron disebut
bermuatan/ion positif
• Atom mendapatkan satu atau lebih elektron disebut
bermuatan/ion negatif
• Contoh: garam dapur, yang mengandung ion natrium
positif (Na+) dan ion klorin negatif (Cl-)

7
Hukum Coulomb

F = gaya antar muatan,

k = konstanta di ruang hampa,

q = muatan,

r = jarak antara kedua muatan.

k = nilai konstanta diruang,

ε = nilai permitivitas medium,

8
Medan Listrik
• Medan listrik adalah daerah yang didalamnya masih
dipengaruhi oleh gaya listrik, ditandai dengan
adanya garis gaya listrik di dalam daerah tersebut.
• Nilai medan listrik (E) didefinisikan samadegan
besarnya gaya yang dialami oleh setiap satu satuan
muatan.
E = besar medan listrik (N/C) atau V/m
F = besar gaya listrik yang dialami oleh
suatu muatan (N)
q = besar muatan yang dipengaruhi oleh
medan listrik (C)

9
Potensial Listrik

Keterangan:
• V= beda potensial (volt=joule/coulumb)
• W= usaha (Joule)
• Q= muatan (C)
10
Arus Listrik
• Arus listrik: Perpindahan muatan listrik
• Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah (pada baterai dari kutub positif ke kutub negatif)
• Elektron bergerak dari yang kaya elektron ke yang
kekurangan elektron (dalam baterai dari kutub negatif
ke kutub positif)
• Listrik bergerak pada benda yang bersifat konduktor baik
yang berupa benda padat, cair, ataupun gas/plasma
Keterangan:
I = besarnya arus listrik(ampere)
q = banyaknya muatan yang mengalir (coulomb)
t = waktu (detik)

11
Hukum Ohm
Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian/konduktor berbanding lurus terhadap
beda potensial antar kedua ujung
rangkaian/konduktor dan berbanding terbalik
dengan hambatan yang dimiliki
rangkaian/konduktor tersebut

I = besarnya arus listrik (ampere)

V = besarnya beda potensial (volt)


R = besarnya nilai hambatan
rangkaian/konduktor yang dilewati (ohm)
12
Hambatan

Keterangan:
R = besarnya hambatan suatu kawat (ohm).
ρ = (rho) hambatan jenis kawat (ohm.m).
L = panjang kawat (m).
A = luas penampang kawat (m2).
α = (alpha) koefisien temperratur kawat.
∆ = (delta) perubahan
T = Suhu (K)

13
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
hambatan listrik pada suatu penghantar ada 4,
yaitu :
1. Jenis penghantar
2. Luas penampang penghantar
3. Suhu penghantar
4. Panjang penghantar

14
Hambatan Jenis
• Hambatan jenis suatu kawat nilainya bergantung pada bahan kawat

15
Transmisi Daya
Transmisi daya listrik merupakan proses
penyaluaran tenaga listrik dari suatu, misalkan
tempat ke tempat lainnya pembangkit tenaga
listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi
listrik (substation distribution) yang biasa
disebut gardu induk, dari gardu induk ke
jaringan tegangan menengah, sehingga dapat
disalurkan sampai pada konsumen pengguna
listrik
16
Pusat pembangkit Listrik

Yaitu tempat energi


listrik pertama kali
dibangkitkan, dimana
terdapat turbin
sebagai penggerak
mula (Prime Mover)
dan generator yang
membangkitkan listrik

17
Substation distribution

• Terdiri dari: Pusat Pengatur


(Distribution Control Center - DCC).
• Saluran tegangan menengah (6kV
dan 20kV yang juga biasa disebut
tegangan distribusi primer) yang
merupakan saluran udara atau kabel
tanah, gardu distribusi tegangan
menengah yang terdiri dari panel-
panel pengatur tegangan menengah
dan trafo sampai dengan panel-
panel distribusi tegangan rendah
(380V, 220V) yang menghasilkan
tegangan kerja/ tegangan jala-jala
untuk industri dan konsumen.

18
Beban
Merupakan
pengguna/
konsumer
Listrik

19
Rangkaian Listrik
• Seri • Paralel

20
21
Sumber Energi Listrik
• Nuklir
• Minyak
• Angin
• Tenaga gelombang
• Batubara
• Matahari
• Air

22
Hemat Energi Listrik
• Peninjauan ulang sistem teknis dan perbaikan
arsitektur bangunan
• Perbaikan prosedur operasionil secara manual.
• Perbaikan prosedur operasionil secara otomatis.
• Pemasangan alat penghemat listrik di seluruh
instalasi.
• Perbaikan kualitas daya listrik

23
Langkah sederhana: Penghematan energi pada pencahayaan

• Padamkan lampu apabila ruangan tidak dipakai.


• Padamkan lampu pada siang hari.
• Kurangi penerangan listrik yang berlebihan.
• Atur letak perabot agar tidak menghalangi cahaya
lampu dalam ruangan.
• Menyalakan lampu halaman/taman bila hari benar-
benar telah mulai gelap.
• Matikan lampu halaman/taman bila hari sudah
mulai terang kembali.
24
Penghematan energi pada tata udara/Air Conditioner (AC)

• Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
• Gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien.
• Gunakan pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat dibutuhkan.
• Kontrol temperature dengan termostat.
• Gunakan penutup pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung.
• Usahakan pintu, jendela dan ventilasi udara selalu tertutup agar kelembaban cukup
rendah.
• Hindari menempatkan sesuatu yang menghalangi sirkulasi udara.
• Bersihkan filter AC, coil kondensor dan sirip AC secara teratur.
• Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
• Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung, agar efek pendingin tidak
berkurang.
• Gantilah bahan pendingin yang dipakai (freon) dengan bahan pendingin hemat listrik
(hydrocarbon refrigerant), sehingga bisa menurunkan listrik s/d 25% dari AC.
25
• Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama.
Penghematan energi pada pompa air

• Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).


• Gunakan pelampung air di penampungan.
• Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran
dan pipa.
• Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak ada
pemakaian. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
 Rele tekan (pressure switch) tidak bekerja.
 Instalasi pipa air di dalam bangunan ada yang bocor.
 Kran air tidak ditutup sempurna atau rusak.

26
Penghematan energi pada mesin cuci
• Menggunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas.
• Kapasitas berlebih mengakibatkan perlambatan
perputaran mesin dan menambah beban pemakaian
listrik.
• Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien,
karena mesin cuci tersebut menggunakan energi yang
sama.
• Gunakan pengering hanya pada cuaca
mendung/hujan. Bila cuaca cerah, sebaiknya
memanfaatkan sinar matahari.
27
Penghematan energi pada lemari pendingin

• Memilih lemari es dengan ukuran / kapasitas yang sesuai.


• Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
• Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (Jangan terlalu sesak).
• Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung).
• Tempatkan lemari es min. 15 cm dari tembok, agar sirkulasi udara ke kondensor baik.
• Hindari penempatan bahan makanan / minuman yang masih terlalu panas.
• Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur
,semakin banyak energi listrik yang digunakan.
• Ganti karet isolasi pada pintu / kabinet secepatnya apabila rusak.
• Membersihkan kondensor ( terletak dibelakang lemari es ) secara teratur dari debu
dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan dengan baik.
• Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.

28
Penghematan energi pada setrika
• Atur penggunaan tingkat panas yang disesuaikan
dengan bahan yang diseterika (sutera, wol,
polyster, katun dan sebagainya).
• Bersihkan sisi besi bagian bawah seterika secara
teratur agar penghantaran panas berlangsung baik
• Menyeterika sekaligus banyak jangan hanya satu
atau dua potong pakaian.
• Mematikan seterika bila akan ditinggal cukup lama.

29
Penghematan energi lainnya
• Kurangi pemakaian listrik pada waktu beban puncak pada jam 18.00 - 22.00
• Gunakan Peralatan Listrik Hemat Energi
• Matikan magic-jar atau magic-com bila nasi sudah tersisa sedikit karena listrik untuk
menghangatkan nasi menjadi sia-sia.
• Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta perlatan audio visual lainnya, bila tidak
ditonton atau didengarkan.
• Lepaskan kabel peralatan listrik bila peralatan sedang tidak digunakan.
• Bila peralatan listrik yang menggunakan sistem remote sedang tidak digunakan, jangan
mematikan dengan remote control (stand by). Tetapi matikan dari tombol on-off atau
lepaskan tusuk kontak.
• Nyalakan water heater 20 menit sebelum air panas digunakan
• Bersihkan secara periodik kaca jendela. Kaca jendela yang bersih akan meneruskan
cahaya lebih banyak.
• Bersihkan secara periodik bola lampu / tabung lampu beserta reflektornya agar supaya
bersih agar tidak mengurangi cahaya.

30
Pemanfaatan Teknologi Listrik
• Sebagai penerangan
• Sumber Energi
• Sarana Hiburan
• Penghasil Panas
• Penghasil gerak

31
Terima Kasih

32

Anda mungkin juga menyukai