Anda di halaman 1dari 24

KEPUTIHAN

PENDAHULUAN

 Fluor albus / keputihan adalah keadaan keputihan


pada vagina dan / atau serviks wanita. Fluor albus
dapat berupa fisiologis atau patologis

 Leukorea yang patologis diakibatkan oleh infeksi


pada alat reproduksi bagian bawah atau pada
daerah yang lebih proksimal, yang bisa
disebabkan oleh infeksi gonokokkus, trikomonas,
kandida, klamidia, treponema, human papiloma
virus, herpes genitalis
 Fluor albus patologis sering disebabkan oleh infeksi, salah
satunya bakteri vaginosis (BV) adalah penyebab tersering
(40-50% kasus terinfeksi vagina), vulvovaginal candidiasis
(VC) disebabkan oleh jamur candida species, 80-90% oleh
candida albicans, trichomoniasis (TM) disebabkan oleh
trichomoniasis vaginalis, angka kejadiannya sekitar 5-20%
dari kasus infeksi vagina (Haryadi, 2011)

 Oleh karena angka kejadian fluor albus cukup tinggi, kita


harus mengetahui penyebab dari fluor albus, agar dapat
didiagnosis dini dan melakukan penatalaksanaan yang
tepat.
PEMBAHASAN

 2.1 Definisi
 2.2 Etiologi
 2.3 Patogenesis
2.1 DEFINISI

 Leukorea (fluor albus/white


discharge/keputihan/vaginal discharge/duh tubuh
vagina) adalah pengeluaran cairan dari alat
genitalia yang tidak berupa darah

 Gardner menyatakan bahwa leukorea adalah


keluhan penderita berupa pengeluaran sekresi
vulvovagina yang bervariasi baik dalam jumlah,
bau, maupun konsistensinya
2.2 ETIOLOGI

Non sexually
Non infeksi transmitted
infection

Sexually
transmitted
infection
VAGINOSIS BAKTERIAL

 Sindrom klinis yang disebabkan oleh bertambah


banyaknya organisme komensal dalam vagina
(Gardnella vaginalis) serta berkurangnya
organisme laktobasilus terutama Lactobasillus
yang menghasilkan hydrogen peroksida
Diagnosis
Kriteria Amsel, berdasarkan 3 dari 4 temuan berikut :
 Duh tubuh vagina berwarna putih keabu-abuan, homogeny, melekat
di vulva dan vagina
 Terdapat clue-cells pada duh vagina (>20% total epitel vagina yang
tampak pada pemeriksaan sediaan basah dengan NaCl fisiologis dan
pembesaran 100 kali)
 Timbul bau amis pada duh vagina yang ditetesi dengan larutan KOH
10% (tes amin positif)
 pH duh vagina lebih dari 4,5
Diagnosis
Gambaran pewarnaan Gram duh tubuh vagina diklasifikasikan menurut modifikasi criteria Spiegel dkk, sebagai berikut :

 Diagnosis vaginosis bacterial dapat ditegakkan kalau ditemukan campuran jenis bacteria

termasuk morfotipe Gardnella dan batang positif gram atau negative gram yang lain atau

kokus atau keduanya. Terutama dalam jumlah besar, selain itu dengan mofotipe Lactovacillus

dalam jumlah sedikit atau tidak ada diantara flora vaginal dan tanpa adanya bentuk-bentuk

jamur.

 Normal kalau terutama ditemukan morfotipe Lactobacillus diantara flora vaginal dengan atau

tanpa morfotipe Gardnerella dan tidak ditemukan bentuk jamur.

 Indeterminate kalau diantara criteria tidak normal dan tidak konsisten dengan vaginosis

bacterial
Pengobatan

 Metronidazol dengan dosis 2x500 mg setiap hari


selama 7 hari
 Metronidazol 2 gram dosis tunggal
 Klindamisin 2x300 mg per oral sehari selama 7
hari
 Tinidazol 2x500 mg setiap hari selama 5 hari
 Ampisilin atau amoksisilin dengan dosis 4x500
mg per oral selama 5 hari
VULVOVAGINITIS

 Fluor albus pada kandidosis vagina


berwarna kekuningan. Tanda yang khas
ialah disertai gumpalan-gumpalan sebagai
kepala susu berwarna putih kekuningan
Diagnosis

 Pemeriksaan langsung
 Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa
dengan larutan KOH 20% atau dengan pewarnaan
gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu

 Pemeriksaan biakan
 Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar
dekstrosa glukosa Sabouraud
Pengobatan

 Pengobatan yang dianjurkan :


 Klotrimazol 200 mg, intravagina, setiap hari selama 3
hari ATAU
 Klotrimazol 500 mg, intravagina, dalam dosis tunggal,
ATAU
 Flukanazol 150 mg per oral, dalam dosis tunggal ATAU
 Itrakonazol 200 mg per oral, 2 kali sehari, dosis tunggal
 Pilihan lain
 Nistatin 100.000 IU, intravagina, setiap hari selama 14
hari
TRIKOMONIASIS

 Trikomoniasis merupakan infeksi saluran


urogenital bagian bawah pada perempuan
maupun laki-laki, dapat bersifat akut atau
kronik, disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis dan penularannya melalui kontak
seksual
 Lima puluh persen perempuan, asimtomatik. Yang
diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut
maupun kronik
 Fluor albus : Keputihan kental, berbau busuk, warna
kuning kehijauan, dan disertai dengan pruritus pada
vulva
Diagnosis

 Selain dengan pemeriksaan langsung dengan


mikroskop sediaan basah dapat juga dilakukan
dengan pemeriksaan pewarnaan Giemsa, akridin
oranye, leishman, Gram dan Papaniculou
 Pada pembiakan pemilihan media merupakan hal
penting mengingat banyak jenis media yang
digunakan.
 Media modifikasi Diamond misalnya In Pouch Tv
digunakan secara luas dan menurut penelitian yang
dilakukan media ini yang paling baik dan mudah
didapat
Tatalaksana

Non medikamentosa

 Bila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan


tetapnya (notifikasi pasangan)
 Anjurkan abstinensia sampai infeksi dinyatakan sembuh secara
laboratories, bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom
 Kunjungan ulang untuk follow up di hari ke 7
 Lakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi,
pentingnya keteraturan berobat
 Lakukan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) terhadap
infeksi HIV dan kemungkinan mendapatkan infeksi menular seksual
lain
 Bila memungkinkan lakukan pemeriksaan penapisan untuk IMS
lainnya
Tatalaksana

 Medikamentosa

Secara sistemik (oral)


- Obat yang sering digunakan tergolong
derivat nitromidazol seperti :
- Metronidazol 2x500 mg perhari selama 7
hari, atau dosis tunggal 2 gram
- Nimorazol dosis tunggal 2 gram
- Tinidazol dosis tunggal 1,5 gram
GONORE

 Disebabkan oleh kuman diplokokus negatif Gram :


Neisseria gonorrhoeae (Gonococcus).
 Kuman tersebut hanya patogen terhadap manusia, karena itu
infeksi terjadi secara kontak langsung dengan reservoir
yaitu manusia melalui kontak seksual
 Fluor albus disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
dari endocervicitis adalah purulen, tipis dan agak bau.
Selain keputihan, infeksi beberapa kali disertai
dengan keluhan disuria, dispareunia dan nyeri perut
bagian bawah, demam, mual dan muntah
Diagnosis

Sediaan Tes
Kultur
langsung identifikasi

Tes beta
Tes thomson
laktamase
Pengobatan

 Sefiksim
Merupakan sefalosporin geberasi ke-3 dipakai sebagai dosis tunggal 00
mg. efektivitas dan sensitifitas sampai saat ini paling baik, yaitu 95% 16
 
Levofloksasin
Dari golongan kuinolon, obat yang menjadi pilihan adalah Levofloksasin
500 mg, dosis tunggal. Dengan ciprofloksasin 500 mg, dan oflofoksasin
400 mg, per oral dosis tunggal, dilaporkan sudah resisten pada daerah
tertentu di Indonesia 16.
 
Tiamfenikol
Dosisnya 3,5 gram, dosis tunggal secara oral. Angka kesembuhan ialah
97,7%. Tidak dianjurkan pemakaiannya pada kehamilan
KESIMPULAN

 Fluor albus (white discharge, leukorea, keputihan)


adalah bukanlah suatu penyakit melainkan gejala
berupa cairan yang dikeluarkan dari alat-alat
genital yang berlebihan dan bukan merupakan
darah.
 Etiologi fluor albus akibat IMS: Bakteri
(Gardanerrella vaginalis, Chlamidia trachomatis,
Neisseria gonorhoae, dan
Gonococcus),Jamur(Candida albicans),Protozoa
(Trichomonas vaginalis)
 Gejala dapat berupa keputihan yang keluar dari
vagina,bisa gatal,berbau dan warna yang berbeda-

Anda mungkin juga menyukai