Anda di halaman 1dari 39

Dr.

MAYA DAMAYANTI, SpPA


SISTEM URINARIA

Sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh yang tidak berguna lagi bagi
tubuh yang harus dikeluarkan (dieliminasi) dari dalam tubuh karena dapat
menjadi racun.

Proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi unrine (buang air kecil)
dan eliminasi alvi (buang air besar).
 Sistem urinaria terdiri dari

- 2 ginjal

- 2 ureter

- vesica urinaria

- 1 uretra
GINJAL

 Kedudukan ginjal di belakang peritoneum yang melapisi


kavum ( rongga ) abdominalis
 Terletak di sekitar Vertebra T12 sampai L3.
 Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri
untuk memberi tempat untuk hepar
 Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh costae 11
dan 12.
LAPISAN GINJAL

Setiap ginjal terbungkus selaput


tipis ( kapsula renalis ) berupa
jaringan fibrous berwarna ungu tua

Lapisan ginjal terbagi atas :


-Lapisan luar ( korteks / substantia
kortikalis )
-Lapisan dalam ( medulla /
substantia medullaris ).


 Unit fungsional dasar dari
ginjal adalah nefron yang
dapat berjumlah lebih dari
satu juta buah dalam satu
ginjal normal manusia
dewasa.
 Sebuah nefron terdiri dari
sebuah komponen penyaring
yang disebut korpuskula
(atau badan Malphigi) yang
dilanjutkan oleh saluran-
saluran (tubulus).
 Setiap korpuskula
mengandung gulungan
kapiler darah yang disebut
glomerulus yang berada
dalam kapsula Bowman.
Tubulus terdiri dari :
-proximal convoluted tubule
-loop of Henle
- distal convoluted tubule
 FUNGSI GINJAL
- Mengeluarkan zat toksik / racun
- Keseimbangan cairan
- Keseimbangan asam basa
- Mengeluarkan sisa metabolisme
(Ureum, kreatinin dll)
Fungsi dasar Ginjal

Filtrasi glomeruler

Reabsorpsi tubuler

Sekresi tubuler
URETER
 Jumlah : 2

 Dinding : 3 lapis  epitel,


otot polos, jaringan ikat

 Epitel transisional  dapat


mengembang

 Gerak peristaltik otot polos.


VESICA URINARIA
 Sebuah kantung yang berfungsi
sebagai penampung air seni yang
berubah-ubah jumlahnya karena
kandung kemih dapat mengembang
dan mengempis
URETRA
 Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih.
 Saluran yg menghubungkan kandung kemih ke lingkungan luar
tubuh.
 Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem
kemih atau ekskresi dan sistem seksual.
 Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai
saluran pengeluaran air mani
GANGGUAN SISTEM URINARIA
1. GLOMERULONEFRITIS
 peradangan dan kerusakan pada alat penyaring darah sekaligus kapiler
ginjal (Glamerulus), (Japaries, Willie, 1993).

 Glomerulus merupakan bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring


dan membuang cairan serta elektrolit berlebih, juga zat sisa (sampah) dari
aliran darah.

 Kerusakan pada glomelurus akan menyebabkan terbuangnya darah serta


protein melalui urine.
 Glomerulonefritis : - akut
- kronis
Glomerulonefritis akut biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi yang sedang
terjadi pada tubuh.
 biasanya terjadi sekitar 2-3 minggu setelah serangan infeksi streptococus.

Glomerulonefritis kronis : kerusakan glomeruli yang mengalami pengerasan (sklerotik).


Ginjal mengecil, tubula mengalami atrofi, ada inflamasi interstisial yang kronik dan
arteriosklerosis,
menyebabkan kerusakan ginjal yang tidak dapat diperbaiki kembali.
Glomerulonefritis kronis seringkali tidak diketahui penyebabnya dan tidak bergejala,
Glomerulonefritis kronis yang ditemukan awal, dapat dicegah perkembangannya.
 Glomerulonefritis dapat terjadi akibat berbagai kondisi, seperti

a. Infeksi,

b. Kelainan sistem imun, dan

c. Gangguan pembuluh darah


a. Infeksi. 

Glomerulonefritis dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau virus.

Infeksi yang terjadi pada tubuh mengakibatkan reaksi kekebalan tubuh yang
berlebihan sehingga mengakibatkan peradangan pada ginjal dan terjadi
glomerulonefritis.

Contoh infeksi yang dapat menyebabkan glomerulonefritis, antara lain adalah


infeksi bakteri Streptococcus pada tenggorokan, infeksi gigi,
 endokarditis bakteri, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
b. Kelainan sistem imun. 

Contohnya adalah
-Penyakitlupus yang menyebabkan peradangan pada berbagai organ tubuh,
termasuk ginjal.
-sindrom Goodpasture yang menyerupai pneumonia dan menyebabkan
perdarahan di paru-paru dan ginjal,
-nefropatiIgA yang menyebabkan endapan salah satu protein sistem
pertahanan tubuh (IgA) pada glomerulus ginjal.
c. Vaskulitis. 
-dapat terjadi pada berbagai organ, termasuk ginjal.
-Contoh penyakit vaskulitis yang menyerang pembuluh darah ginjal dan
mengakibatkan glomerulonefritis adalah poliarteritis dan granulomatosis
Wegener.
GAGAL GINJAL
 Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk
menyaring cairan dan sisa-sisa makanan.

 Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di
dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati
 Penyebab gagal ginjal dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

1. Gagal ginjal akibat kerusakan pada ginjal

 Kerusakan pada ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal. Beberapa diantara


penyebabnya antara lain:

 Diabetes (baik itu tipe I maupun II), yang dapat menyebabkan penumpukan
gula (glukosa) dalam darah yang dapat merusak glomeruli (pembuluh ginjal)

 Penyakit autoimun seperti eritematosis lupus sistemik, dimana sistem


kekebalan tubuh menyerang dan merusak ginjal
 Malaria dan penyakit kuning

 Tekanan darah tinggi, yang juga dapat merusak glomeruli

 Peradangan pembuluh ginjal (glomerulopephritis)

 Infeksi yang tidak diobati

 Penyalahgunaan narkoba dan alkohol


 Obat-obatan kemoterapi

 Jumlah racun, seperti logam, yang terlalu banyak

 Kondisi turunan seperti penyakit ginjal polikistik 


 2. Gagal ginjal yang disebabkan oleh hilangnya aliran darah ke ginjal

 3. Kesulitan untuk buang air kecil yang menyebabkan gagal ginjal


BATU GINJAL
 Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika material keras yang
menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal
 Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh
ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.
  Patofisiologi batu ginjal (nefrolitiasis) didasari pada dua fenomena, yaitu supersaturasi
urin dan deposisi materi batu pada ginjal.
 Komposisi senyawa yang paling banyak menyebabkan batu ginjal adalah kalsium
oksalat (CaOx) sebanyak 80% dan kalsium fosfat (CaP) sebanyak 15%.


 Batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu
struvit, dan batu sistin.

Batu Kalsium

Hiperkalsiuria
 Ditemukan pada 30 – 60% kasus nefrolitiasis dewasa.
Penyebab terjadinya hiperkalsiuria, antara lain:
 Peningkatan absorpsi kalsium di saluran cerna

 Penurunan reabsorpsi kalsium di ginjal

 Peningkatan pergerakan kalsium dari tulang


Batu Asam Urat

Sifat
terbentuknya: genetik, akuisata dan kombinasi. Sindrom metabolik
menjadi salah satu penyebab utama. Mekanisme yang terjadi:

Volume urin yang rendah

Hiperuricosuria

Urin
yang asam (pH <= 5.5), disebabkan karena gangguan ekskresi
ammonia dan peningkatan produksi asam dari dalam (endogen)
Infeksi (Batu Struvit)

Penyebabnya kemungkinan besar karena pH basa pada urin (>7.2) dan


adanya organisme yang memproduksi urease dan supersaturasi urin karena
magnesium, amonium dan ion fosfat.

Batu Sistin

Lebih banyak terjadi di anak-anak dibandingkan dewasa. Penyebabnya


adalah genetik (gangguan metabolisme).
UREMIA
 Uremia adalah sebuah sindrom atau kumpulan gejala komplikasi serius
dari penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal.

 Kondisi ini terjadi ketika kadar urea dalam tubuh sangat tinggi sehingga bisa
menjadi racun bagi tubuh

 Ketidakmampuan ginjal untuk bekerja maksimal, atau ketika ginjal mulai


mengalami penurunan fungsi kerja, sehingga urea yang pada dasarnya
adalah limbah, tidak bisa disaring dan dibuang sebagai urine atau air
kencing. Akibatnya, zat urea tetap berada pada darah dan mengalir bersama
darah ke seluruh tubuh. 
 Pengobatan terhadap uremia bisa dilakukan dengan cuci darah atau
dialisis. dengan tujuan untuk membuang limbah dan zat sisa metabolisme
pada darah agar tidak lagi beredar bersama darah ke seluruh tubuh.
 Namun cuci darah tidak bisa menyembuhkan uremia, dan hanya bisa
meredakan gejalanya saja.
 Cuci darah atau dialisis ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

- HEMODIALISA

- PERITONEAL DIALISA
ALBUMINURIA
 Albuminuria adalah suatu kondisi di mana urin mengandung protein
albumin yang banyak.

 Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah, sehingga


albuminuria disebut juga sebagai proteinuria.

 Protein merupakan senyawa kompleks yang terdapat di hampir semua


bagian tubuh, termasuk otot, tulang, rambut, dan kuku. 
 Saat darah melewati ginjal yang sehat, maka ginjal akan menyaring produk
limbah dan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh lalu
membuangnya melalui urin. Sedangkan albumin dan protein lain
merupakan zat yang masih diperlukan oleh tubuh sehingga tidak
dikeluarkan.

 Namun, ketika ginjal mengalami kerusakan dalam menyaring, maka


protein dari darah dapat bocor ke dalam urin.
SISTITIS
inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi
asenderen dari uretra.

Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung
kemih

Infeksi saluran kemih, lebih banyak menyerang wanita dari pada pria, karena
pada wanita muara uretra dan vagina dekat dengan daerah anal.
 Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui:
1. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat
saluran kemih yang    terinfeksi.
2. Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk
melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang
masuk melalui darah dari suplay jantung ke ginjal.
3. Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang
disalurkan melalui helium ginjal.
4. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.

Anda mungkin juga menyukai