Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI FISIOLOGI

Komposisi tulang
30 % bahan 70 % endapan
organik garam
 matriks, dan  kalsium, fosfat,
terdiri dari 90 % dengan sedikit
serat kolagen dan natrium,,
kurang dari 10 % kalium
proteoglikan. karbonat, dan
ion magnesium
Garam-garam menutupi matriks Endapan Garam
dan berikatan dengan serat kolagen 70%
melalui proteoglikan Proteoglika
30%
Kolagen
ANATOMI FISIOLOGI

Bahan organik  kekuatan tensil (resistensi


terhadap tarikan yang meregangkan).

garam-garam  kekuatan kompresi


(kemampuan menahan tegangan).
(Corwin, Elizabeth,290-291)

Sel pada tulang  osteoblas, osteosit dan


osteoklas
Proses remodeling : pembentukan dan perombakan
tulang yang terjadi secara kontinu. Proses remodeling
ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pembentukan tulang dan
tahap pengrusakan tulang.
ANATOMI FISIOLOGI
Fungis Vitamin D
Usus  ↑absorpsi kalsium dan fosfor

Tulang  mobilisasi kalsium dan fosfat


yang keluar dari tulang inti sel epitel

Ginjal  perannya dalam metabolisme


kalsium dan fosfat masih belum jelas.
Namun ginjal memproduksi hormon
calcitriol yang berfungsi untuk absorbsi
kalsium dlm makanan
ANATOMI FISIOLOGI
Metabolisme Kalsium
Dipengaruhi oleh  hormon paratiroid,
hormon kalsitonin dan vitamin D

Tulang tubuh terdiri dari 99%kalsium


yang tersimpan dalam bentuk
hydroksiapatit.
Fungsi :
1.Dekalsifikasi (Pengerasan tulang) 
mineralisasi tulang.
2.Pembentukan tulang dan gigi.
3.Mempertahankan struktur normal sel
4.Penyampaian pesan syaraf
5.Kontraksi otot.
DEFINISI
Osteomalasia adalah penyakit
metabolisme tulang yang
dikarakteristikkan oleh
kurangnya mineral dari Osteomalasia adalah perubahan
tulang (menyerupai penyakit patologik berupa hilangnya
yang menyerang anak-anak mineralisasi tulang yang disebabkan
yang disebut rickets) pada berkurangnya kadar kalsium
orang dewasa, osteomalasia fosfat sampai tingkat di bawah
berlangsung kronis dan kadar yang diperlukan untuk
terjadi deformitas skeletal, mineralisasi matriks tulang normal,
terjadi tidak separah dengan hasil akhirnya ialah rasio antara
yang menyerang anak-anak mineral tulang dengan matriks
karena pada orang dewasa tulang berkurang
pertumbuhan tulang sudah
lengkap (komplit). .
( Smeltzer. 2001: 2339 )
ETIOLOGI
Primer : Kekurangan kalsium dan vitamin D
Risiko : gangguan hati seperti sirosis, gangguan fungsi ginj
Pemakaian obat dalam jangka waktu panjang (Steroid),
Gangguan malabsorbsi
PATOFISIOLOGI
Kurang Terpapar sinar matahari,
vitamin D yang kurang dll.

Tidak ada pembentukan


Vitamin D

Arbsorbsi Kalsium dan


fosfor dalam usus ↓
Pakaian Tradisional Burka

Kadar kalsium dan


fosfor ↓
WOC
MANIFESTASI KLINIS
nyeri tulang dan kelemahan.
Kemajuan penyakit,
kaki terjadi bengkok
vertebra menjadi terteka
 pemendekan batang tubuh pasien
dan kelainan bentuk thoraks
(kifosis).
Penurunan berat badan
Anoreksia
MANIFESTASI KLINIS
1. Munculnya tonjolan tulang pada sambungan
antara tulang iga dan tulang rawan di bagian
dada.
2. Tulang terasa lunak dan jika disenduh akan
merasakan nyeri mengigit
3. Sakit pada seluruh tulang tubuhnya
4. Mengalami gangguan motorik karena kurang
beraktivitas dan menjadi pasif.
5. Merasakan sakit saat duduk&mengalami
kesulitan bangun dari posisi duduk ke posisi
berdiri.
6. Mudah Sekali mengalami patah
tulang. Terutama di bagian tulang panjang
seperti tulang lengan atau tulang kaki
PEMERIKSAAN DIASNOSTIK
1. Sinar – X, pada sinar-X jelas terlihat
demineralisasi tulang secara umum.
2. Pemeriksaan vetebra, memperlihatkan adanya
patah tulang kompresi tanpa batas vetreba yang
jelas.
3. Pemeriksaan laboratorium, memperlihatkan kadar
kalsium dan fosfor yang rendah
4. Biopsi tulang, menunjukkan peningkatan jumlah
osteoid. ( Smeltzer)
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medik
disuntikkan vitamin D 200.000 IU per minggu
selama 4-6 minggu.
Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia)
1,25-dihydroxy vitamin D.
Non Medik
Jika kekurangan kalsium  memperbanyak
konsumsi unsur kalsium(sayur-sayuran, buah, tahu,
tempe, ikan teri, daging, yogurt)
Jika kekurangan vitamin D  Berjemur saat pukul 7
- 9 pagi dan sore pada pukul 16 -­17 dan konsumsi ikan
salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu.
Pengkajian ------>> anamnese

Keluhan utama : Pasien dengan osteomalasia biasanya mengeluh nyeri tulang , dan
tulang terasa lebih lembek tidak sekeras orang yang normal

RPS : Penyakit ini disebabkan oleh perubahan mineralisasi pada tulang yang
disebabkan karena kurangnya kalsium dalam tulang yang menyebabkan
peningkatan absorbsi kalsium dalam tulang sehingga tulang menjadi lebih lembek
atau disebut “soft bone”

RPD : Pada penyakit osteomalasia ini ada beberapa penyakit yang dapat menjadi
pendahulu terjadinya osteomalasia seperti sirosis hati, gangguan fungsi ginjal
Pemeriksaan Fisik :
deformitas lengkungan tulang panjang membuat
penampakan pasien menjadi tidak normal dan jalannya
membebek. Dapat terjadi kelemahan otot. Pasien ini
merasa tidak nyaman dengan penmpilan mereka
DS : pasien mngeluh kalsium dalam tubuh Gangguan rasa nyaman
nyeri berkurang nyeri
P : pasien
mengkonsumsi kalsium demineralisasi tulang
yang sedikit
Q : seperti cekot cekot nyeri tulang dirasakan
R : daerah tulang (paha menyebar
atas dsb)
T : bebrapa jam Gangguan rasa nyaman
DO : nyeri
pasien meriang,
pasien terlihat gelisah
pasien memegang
bagian yang sakit
DS : pasien mengeluh kalsium dalam tulang Gangguan mobilitas
lemas berkurang fisik
DO :
pasien terlihat lemah demineralisasi pada
saat pasien bergerak tulang
pasien terlihat lemah
penipisan tulang dan
kelemahan otot

Gangguan mobilitas
fisik
DS : pasien defisiensi kalsium Gangguan body
mengeluh malu dalam tulang image
terhadap tulang menjadi
keadaannya saat ini lember “soft bone”
DO :
cara berjalan tungkai
seperti bebek atau melengkung
pincang kelainan bentuk
tungkau tulang
melengkung
gangguan body
image
INTERVENSI

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan kalsium dalam tulang
Tujuan : Nyeri teratasi atau berkurang ± 1 jam setelah tindakan
Kriteria Hasil :
1.Laporan secara verbal bahwa nyeri tulang berkurang.
2.Skala nyeri menurun.
3.Wajah nampak rileks.
4.Pasien dapat beristirahat tanpa terganggu rasa nyeri

A. Berikan tindakan kenyamanan


B. Mengajarkan pasien untuk melakukan relaksasi dengan cara
tarik napas panjang tanhan selama 1-2 detik kemudian
hembuskan lewat mulut.
C. Memberikan analgesik sesuai indikasi
D. Observasi PQRST
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penupisan tulang dan kelemahan
otot
Tujuan : Setelah di intervensi selama 3x24 jam pasien dapat melakukan aktivitas
dasar pribadi
KH :
1.Meningkatkan/mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang
mungkin
2.Mempertahankan posisi fungsional

A. Lakukan body mechanic dan ambulasi


B. Ajarkan cara-cara yang benar dalam melakukan macam-
macam mobilisasi seperti body mechanic ROM aktif, dan
ambulasi
C. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam penanganan traksi yang
boleh digerakkan dan yang belum boleh digerakkan
D. Kaji tingkat kemampuan ROM aktif pasien
Gangguan body image berhubungan dengan deformitas tulang (sperti :
tulang melengkung)
Tujuan : setelah melakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan pasien dapat meningkatkan rasa percaya diri pasien.
Kriteria: mengurangi perubahan bentuk tubuh yang berbeda

A. Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan


membuat jadwal aktivitas
B. Susun batasan pada perilaku maladaptif. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping
C. Catat karakteristik lokasi gangguan citra tubuh
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai