Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Ditjen Farmalkes) adalah unsur pelaksana di Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Direktorat
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
• Perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola perbekalan
kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
• pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola
perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
• Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga, tata kelola perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
• Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga, tata kelola perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
• Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga,
tata kelola perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan
• Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
3. Susunan Organisasi
• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1144/Menkes/PER/VIII/2010 Pasal
528, struktur organisasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri atas:
a) Sekretariat Direktorat Jenderal.
Sekretariat Jenderal memiliki tugas melaksanakan pelayanan teknis administratif kepada semua unsur di
• Penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional, dan hubungan masyarakat.
• Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata perusahaan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan perlengkapan.
- .Bagian Keuangan.
- Sub direktorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
- Sub bagian Tata Usaha.
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, dan
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan
kefarmasian.
• Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian menyelenggarakan fungsi antara lain: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang
standardisasi, farmasi komunitas, farmasi klinik, dan penggunaan obat rasional.
• Pelaksanaan kegiatan di bidang standardisasi, farmasi komunitas, farmasi klinik, dan penggunaan obat rasional.
• Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang standardisasi, farmasi komunitas, farmasi klinik, dan
penggunaan obat rasional.
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang standardisasi, farmasi komunitas, farmasi klinik, dan penggunaan obat
rasional.
• Pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi, farmasi komunitas, farmasi
klinik, dan penggunaan obat rasional.
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian terdiri atas :
Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi dibidang produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
• Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsiantara lain:
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan sertifikasi alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
• Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan sertifikasi alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga.
• Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan
sertifikasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan sertifikasi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
• Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian, inspeksi,
standardisasi dan sertifikasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Direktorat Bina Produksi dan
Distribusi Alat Kesehatan terdiri atas:
- Sub direktorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
e) Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian.
Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
• Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian menyelenggarakan fungsi antara lain:
• Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi dan distribusi kefarmasian.
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis, pengendalian, kajian, dan analisis di bidang produksi dan distribusi kefarmasian.
• Pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi kefarmasian