Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

Fixed Drug Eruption

Pembimbing :
dr. Ika Soelistina, Sp. KK

Indra Fransis Liong


112017039
STATUS PASIEN

Identitas Pasien

Nama : Tn. NI
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Satpam
Status Perkawinan : Belum menikah
Anamnesis

Dilakukan alloanamnesis pada tanggal 26 Februari 2019.


 
Keluhan Utama: Bercak kehitaman pada tangan kiri, kaki
kanan dan kaki kiri sejak 2 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli penyakit kulit dan kelamin dengan keluhan bercak kehitaman pada tangan
kiri, kaki kanan dan kaki kiri sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan keluhan ini timbul
semenjak 2 bulan lalu, namun hanya dibagian kaki kanan dan kiri saja. Tidak ada rasa nyeri, panas,
dan gatal pada bercak kehitaman tersebut. Keluhan tersebut muncul setelah pasien mengkonsumsi
obat kotrimoksazol hari ke 3 dari dokter penyakit dalam. Pasien mengatakan 2 minggu sebelum ke poli
kulit, pasien mendapat obat kotrimoksazol lagi dari dokter penyakit dalam dan 1 hari setelah
mengkonsumsi obat tersebut muncul lagi keluhan yang sama di bagian tangan kiri. Keluhan juga tidak
disertai rasa nyeri, panas, dan gatal. Pasien mengatakan diberi obat kotrimoksazol tersebut karena
pasien mempunyai keluhan BAB sudah 2 bulan tidak berhenti, batuk selama 2 minggu, berat badan
turun, dan sering lelah. Oleh dokter penyakit dalam pasien dilakukan screening HIV dan hasilnya
reaktif 1 reagen.
Anamnesis

Pasien mengatakan belum mengkonsumsi obat apapun untuk


keluhan bercak kehitaman di kulitnya. Pasien mengatakan belum
pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan tidak ada
riwayat alergi juga sebelumya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

 
Status Dermatologikus
Lokasi : Regio dorsum manus sinistra, dan
regio dorsum pedis dexra dan sinistra.
Efloresensi : Makula hiperpigmentasi, berbatas
tegas.
Anjuran Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada

Resume
Pasien laki-laki usia 37 tahun datang ke poli penyakit kulit dan kelamin dengan keluhan bercak
kehitaman pada tangan kiri, kaki kanan dan kaki kiri sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
keluhan ini timbul semenjak 2 bulan lalu, namun hanya dibagian kaki kanan dan kiri saja. Tidak ada
rasa nyeri, panas, dan gatal pada bercak kehitaman tersebut. Keluhan tersebut muncul setelah
pasien mengkonsumsi obat kotrimoksazol dari dokter penyakit dalam. Pasien mengatakan 2 minggu
sebelum ke poli kulit, pasien mendapat obat kotrimoksazol lagi dari dokter penyakit dalam dan
setelah mengkonsumsi obat tersebut muncul lagi keluhan yang sama di bagian tangan kiri. Keluhan
juga tidak disertai rasa nyeri, panas, dan gatal. Pasien mengatakan belum pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya dan tidak ada riwayat alergi juga sebelumya.
Pada pemeriksaan fisik berdasarkan status generalis didapatkan hasil yang normal. Berdasarkan
status dermatologis didapatkan lokasi di Regio dorsum manus sinistra, dan regio dorsum pedis
dexra dan sinistra., dengan efloresensi: makula hiperpigmentasi, berbatas tegas.
Pemeriksaan Fisik

Diagnosis Kerja
Fixed Drug Eruption

 
Diagnosis Banding
Lentigo
Eritema Multiforme
TATALAKSANA

Non-Medikamentosa
Hentikan obat penyebab munculnya keluhan
Tidak menggaruk-garuk bercak apabila terasa gatal.
 
Medikamentosa
Prednison tablet 3 x 10 mg sehari
PROGNOSIS
ad vitam : Bonam
ad functionam : Bonam
ad sanationam : Dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
 Fixed drug eruption (FDE)
 Eksantema fikstum , Fixed exanthema.
• Reaksi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi akibat pemakaian
jenis 0bat-obatan tertentu.
• Karakteristik : timbulnya lesi berulang
o Pada tempat yang sama
o Pemakaian obat yang sama
Epidemiologi
Beberapa penelitian tentang morfologi dan agen pencetus
pada pasien-pasien dengan erupsi obat dirumah sakit atau
bagian kulit dan kelamin pada tahun 1986-1990 dilaporkan
pada 135 kasus

eksantematous (39%), urtikaria/angioedema (27%), FDE


(16%), eritema multiform (5,4%) dan reaksi kulit lainnya
(18%)

Sejak tahun 1956 proporsi dari reaksi erupsi obat berupa


urtikaria menurun dan terjadi peningkatan angka kejadian
FDE.
Etiologi

 Karakteristik molekular dan sensitisasi


 Variasi metabolik individu

 Kemampuan imunogenetik

 Usia
Faktor yang mempengaruhi terjadinya FDE
Paparan obat
Waktu kejadian
Uji eliminasi pemakaian obat
Pemaparan obat ulangan
Patofisiologi
Gejala Klinis
 Disekitar lesi yang disertai
 Rasa terbakar
 Malaise
 Nyeri, rasa tidak nyaman, dan kadang gatal

 Sistemik
 Demam
 Mual, diare, anorexia
Gejala Klinis
 Lesi bulat atau oval, diameter 1 cm atau lebih, plak
eritema, hiperpigmentasi, dan dapat disertai edema.
Predileksi
Bibir
Tangan
Genital
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Histopatologi
 Dyskeratosis
 Basal vacuolization
Diagnosis Banding

Lentigo

Eritema Multiforme
Penatalaksanaan

 Kausal
 Sistemik
 Kortiksteroid
Prednison : 1 x 30 mg sehari
 Antihistamin
Loratadine : 1 x 10 mg sehari
 Topikal
 Basah, dapat diberi kompres
 Kering, dapat diberi krim kortikosteroid (hidrokortison 1 % atau
2,5 %)
Prognosis

 Pada dasarnya FDE akan menyembuh bila penyebabnya dapat


diketahui dan segera disingkirkan. Akan tetapi beberapa bentuk,
misalnya eritroderma dan kelainan-kelainan berupa sindrom Lyell dan
sindrom Steven Johnson, prognosis dapat menjadi buruk bergantung
pada luas kulit yang terkena

Anda mungkin juga menyukai