Anda di halaman 1dari 31

NEFROLITHIASIS

Indra Fransis Liong


112017039

Pembimbing:
dr. Dana S Kusnadi,Sp.B
GINJAL
ANATOMI GINJAL
Ginjal terletak di rongga retroperitonium dan terlindung oleh
otot-otot punggung di sebelah posterior dan oleh organ-
organ intraperitoneal di sebelah anteriornya.

Ginjal berwarna cokelat kemerahan dan terletak di belakang


peritoneum, setinggi dinding posterior abdomen di samping
kanan dan kiri columna vertebralis, dan sebagian besar
tertutup oleh arcus costalis.
Ginjal kanan terletak sedikit
lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri, karena adanya
lobus hepatis dextra yang
besar.
Ginjal mempunyai selubung
sebagai berikut :
- Capsula fibrosa
- Capsula adiposa : meliputi
capsula fibrosa
- Fascia renalis
- Corpus adiposum
pararenale, membentuk
sebagian lemak
retroperitoneal

Capsula adiposa, fascia


renalis, dan corpus
adiposum pararenale
menyokong dan memfiksasi
ginjal pada posisinya di
dinding posterior abdomen.
NEFROLITHIASIS
DEFINISI
 Suatu penyakit dengan
gejala ditemukannya satu
atau beberapa massa
keras seperti batu yang
terdapat di dalam tubuli
ginjal, kaliks,
infundibulum, pelvis
ginjal, serta seluruh
kaliks ginjal.
ETIOLOGI
Gangguan aliran urine  Ada 2 faktor :
 Infeksi sal. kemih Intrinsik  herediter,
 Dehidrasi umur,

Ekstrinsik  geografi,
iklim dan temperatur,
asupan air, diet,
pekerjaan
PATOFISIOLOGI
Kelainan / obstruksi sistem pelvikalises ginjal

batu sal. kemih

obstruksi saluran kemih

 Batu  kristal-kristal bahan organik maupun


anorganik yang terlarut dalam urine

 Kristal  presipitasi  inti batu  agregasi  batu


menjadi lebih besar  menempel pada sal. Kemih 
mengendap  obstruksi sal. kemih
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
 Keluhan yang bervariasi mulai dari tanpa keluhan, sakit
pinggang ringan sampai dengan kolik, disuria, hematuria,
retensio urin, anuria. Keluhan ini dapat disertai dengan
penyulit berupa demam, tanda-tanda gagal ginjal.

GEJALA KLINIS
 Rasa nyeri tergantung lokasi
 Demam
 Infeksi
 Hematuria dan kristaluria
 Mual dan Muntah
DIAGNOSIS
NEFROLITIASIS URETEROLITIASIS
 Tidak ada gejala atau tanda  Kolik:
 Nyeri pinggang, sisi - Serangan nyeri
kostovertebral - Mual muntah
 Hematuria makroskopik/ - Gelisah
mikroskopik
 Pielonefrtitis dan/ atau sistitis  Nyeri alih ke regio inguinal
 Pernah mengeluarkan batu  Hematuria
saat miksi  Tampak batu pada
 Nyeri tekan kostovertebral pemeriksaan radiologi
 Tampak batu pada
pemeriksaan radiologi
 Gangguan faal ginjal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris,
anemia, syok
Pemeriksan fisik khusus urologi
Sudut kosto vertebra : nyeri tekan , nyeri ketok,
pembesaran ginjal
Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli-buli
penuh
Genitalia eksterna : teraba batu di uretra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium :
 Darah rutin
 Sedimen urine : leukosituria, hematuria, kristal pembentuk batu
 Foto polos abdomen : batu radio-opak di saluran kemih

Tabel 4-1: Urutan Radio-opasitas Beberapa Jenis


Batu Saluran Kemih

JENIS BATU
Kalsium
MAP
Urat/ Sistin
 Pielografi Intra Vena (PIV) :
- anatomi dan fungsi ginjal
- deteksi batu semi-opak atau non-opak
 Ultrasonografi :
- pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PI
- deteksi batu di ginjal / buli-buli, hidronefrosis,
- pionefrosis, pengkerutan ginjal
 Pembentukan batu  Komposisi batu :
dipengaruhi :  kalsium oksalat
 suhu  kalsium fosfat
 pH larutan  asam urat
 koloid dalam urine  magnesium
 konsentrasi solut dalam amonium-fosfat 
urine batu infeksi
 laju aliran urine dalam  xanthyn
sal. kemih
 sistein
 korpus alienum
Teori Terbentuknya
Batu Saluran Kemih
 Teori Nukleasi : Batu terbentuk di dalam urine karena
adanya inti batu sabuk batu (nukleus).

 Teori Matriks : Matriks organik terdiri atas


serum/protein urine (albumin, globulin dan
mukoprotein) merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.

 Penghambat kristalisasi : Urine orang normal


mengandung zat penghatnbat pembentuk kristal,
KLASIFIKASI BATU SALURAN
KEMIH
Batu kalsium
Kalsium adalah jenis batu
yang paling banyak
menyebabkan BSK yaitu
sekitar 70%-80% dari seluruh
kasus BSK. Batu ini kadang-
kadang di jumpai dalam
bentuk murni atau juga bisa
dalam bentuk campuran,
misalnya dengan batu
kalsium oksalat, batu kalsium
fosfat atau campuran dari
kedua unsur tersebut.
Batu asam urat
Lebih kurang 5-10%
penderita BSK dengan
komposisi asam urat.
Pasien biasanya berusia >
60 tahun. Batu asam urat
dibentuk hanya oleh asam
urat.

Kegemukan, peminum
alkohol, dan diet tinggi
protein mempunyai peluang
lebih besar menderita
penyakit BSK
Batu struvit
(magnesium-amonium
fosfat)

Batu struvit disebut juga batu


infeksi, karena terbentuknya
batu ini disebabkan oleh adanya
infeksi saluran kemih.

Kuman penyebab infeksi ini


adalah golongan kuman
pemecah urea atau urea splitter
yang dapat menghasilkan enzim
urease dan merubah urine
menjadi bersuasana basa
melalui hidrolisis urea menjadi
amoniak
Batu Sistin
Batu Sistin terjadi pada
saat kehamilan, disebabkan
karena gangguan ginjal.
Merupakan batu yang
paling jarang dijumpai
dengan frekuensi kejadian
1-2%.
PENATALAKSANAAN
1.Konservatif
 Medikamentosa : batu < 5 mm  batu keluar spontan
tujuan :
* mengurangi nyeri  NSAID
* memperlancar aliran urine – diuretikum 
Minum sehingga diuresis 2 liter/ hari
Batas lama terapi konservatif adalah 6 minggu.
Di samping ukuran batu syarat lain untuk observasi
adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya
infeksi dan obstruksi.
2. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) :
 pemecahan batu tanpa tindakan invasif & pembiusan
efek samping : nyeri kolik dan hematuria
SYARAT ESWL
 Kesuksesan dari ESWL sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Tidak semua jenis batu dapat dihancurkan dengan
metode ini, ukuran, lokasi batu, anatomi ginjal dan kondisi
kesehatan pasien juga mempengaruhi. Kandidat yang baik
untuk ESWL antara lain :
 Ukuran batu antara 1-3 cm atau 5-10 mm dengan gejala
yang mengganggu.
 Jenis batu yang mengandung kalsium atau asam urat lebih
rapuh dan mudah dipecah.
 Lokasi batu di ginjal atau ureter bagian proksimal dan medial.
 Tidak adanya obstruksi ginjal
 Kondisi kesehatan pasien memenuhi syarat (lihat
kontraindikasi ESWL)
3.PCNL (Percutaneous Nephrolitotomy) mengeluarkan
batu yang berada di saluran ginjal dengan cara
memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui
insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau
dipecah terlebih dahulu.
TINDAKAN OPERASI
 a. Nefrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk
mengambil batu yang berada di dalam ginjal
 b. Ureterolitotomi merupakan operasi terbuka
untuk mengambil batu yang berada di ureter
 c. Vesikolitomi merupakan operasi tebuka untuk
mengambil batu yang berada di vesica urinearia
 d. Uretrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk
mengambil batu yang berada di uretra

Indikasi tindakan / terapi :


 Batu telah menimbulkan : obstruksi, infeksi, atau
indikasi sosial
PENCEGAHAN
1.Hindari dehidrasi
2.Diet kadar zat-zat komponen pembentuk batu
3.Aktivitas harian cukup
4.Medikamentosa
Diet mengurangi kekambuhan :
 rendah protein , karena protein akan memacu ekskresi
kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi
lebih asam
 rendah oksalat
 rendah garam karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuri
 rendah purin
PROGNOSIS
 Prognosis batu ginjal tergantung dari faktor-faktor
ukuran batu, letak batu, dan adanya infeksi serta
obstruksi.
 Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk
prognosisnya.
 Letak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat
mempermudah terjadinya infeksi.
 Makin besar kerusakan jaringan dan adanya infeksi
karena faktor obstruksi akan dapat menyebabkan
penurunan fungsi ginjal

Anda mungkin juga menyukai