Anda di halaman 1dari 18

FASHION, GAYA HIDUP &

MAKANAN DALAM PERSPEKTIF


STUDI KULTURAL
Hello!

KELOMPOK 1
- BILLY NANDARAMA (CG317111034)
- DAVA ERLANGGA NUSANTARA (CG317111070)
- DELLA BUDI MEIZIANA (CG317111065)
- RIZKI ARDAWAN (CG317111064)
- SHINTA AGISTRIYANA (CG317112170)
- SITI HAMIDAH (CG317111069)
2
Apa itu studi kultural?

Studi kultural atau Kajian budaya merupakan suatu konsep budaya yang dapat
dipahami seiring dengan perubahan perilaku dan struktur masyarakat. Berbicara
tentang cultural studies atau yang kita kenal sebagai studi kajian budaya, di wilayah
barat perhatian kita tidak dapat dilepaskan dari dasar suatu pengetahuan yang
disesuaikan dengan konteks keadaan dan kondisi etnografi serta kebudayaan
mereka dan untuk wilayah timur kajian budaya digunakan untuk untuk meneliti
dan menelaah konteks sosial di tempat-tempat yang jarang disentuh para praktisi.
Kajian budaya tidak hanya berpusat dalam satu titik saja namun kajian budaya
mengkomposisikan berbagai kajian teoritis disiplin ilmu lain yang dikembangkan
secara lebih longgar sehingga mencakup potongan-potongan model dari teori yang
sudah ada.

3
Fashion Dalam Perspektif
Studi Kultural

Fashion menjadi bagian yang tidak dapat


dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian.
Benda-benda seperti baju dan aksesoris yang
dikenakan bukanlah sekadar penutup tubuh dan
hiasan, lebih dari itu juga menjadi sebuah alat
komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi.

Fashion disebutkan
sebagai fenomena kultural sejauh ia menunjukan
praktik-praktik penandaan. Melalui fashion, dengan
caranya sendiri dialami dan dikomunikasikan tatanan
sosial.

4
5
GLOBALISASI
◎ WESTERNISASI ◎ NASIONALISME

Teknologi informasi yang


berkembang saat ini mengakibatkan
masyarakat Indonesia lebih mudah
mengakses lebih luas tentang
berpakaian mereka, melalui
informasi yang pesat masyarakat
mudah mengakses maupun
menjangkau informasi untuk
peniruan terhadap budaya bangsa
barat.

6
Gaya hidup (lifestyle) secara sosiologis
(dengan pengertian terbatas) merujuk pada gaya
hidup khas suatu kelompok tertentu (Featherstone,
2001). Sementara dalam masyarakat modern,
gaya hidup (lifestyle) membantu mendefinisikan
mengenai sikap, nilai-nilai, kekayaan, serta posisi
sosial seseorang (Chaney, 2004).

Dalam masyarakat modern istilah ini mengkonotasikan


individualisme, ekspresi diri, serta kesadaran diri
untuk bergaya. Tubuh, busana, cara bicara, hiburan
saat waktu luang, pilihan makanan dan minuman,
Gaya Hidup rumah, kendaraan, bahkan pilihan sumber
informasi, dan seterusnya dipandang sebagai
indikator dari individualistis selera, serta rasa gaya
dari seseorang.

Chaney mengatakan bahwa semua


yang kita miliki akan menjadi budaya tontonan (a
culture of spectacle). Semua orang ingin menjadi
penonton dan sekaligus ditonton. Ingin melihat
tetapi sekaligus juga dilihat. Di sinilah gaya mulai
menjadi modus keberadaan manusia modern:
Kamu bergaya maka kamu ada! Kalau kamu tidak
bergaya, siap-siaplah untuk dianggap tidak ada;
diremehkan, diabaikan, atau mungkin dilecehkan.
7
8
MAKANAN (KULINER)
Makanan/Kuliner merupakan elemen
Hal ini dalam banyak hal yang biasa,
budaya dari suatu bangsa yang sangat
tetapi penting untuk semua. Kenyataan
mudah dikenali sebagai identitas suatu
adanya hasil konstruksi melalui
masyarakat. Kuliner merupakan salah
komunikasi lintas budaya, antara lain
satu unsur dari budaya dan
dengan tersebarnya resto cepat saji
menunjukkan adanya hubungan sosial.
McDonald yang dapat ditemukan di
Apa yang kita makan, dengan siapa
lebih dari 115 negara di dunia. George
kita makan, dan bagaimana penyajian
Ritzer menciptakan
makanan menunjukkan peranan yang
istilah”McDonaldization” untuk
penting dalam memaknai relasi sosial.
menyebut masyarakat yang
Makanan merupakan ranah budaya mencerminkan pengaruh restoran cepat
dalam kehidupan sehari-hari yang saji di seluruh dunia. Dengan
telah sangat dipengaruhi oleh penyebaran dan pertukaran makanan,
globalisasi. Makanan menghubungkan masing-masing pihak dan budaya
manusia, dan mungkin semua diletakkan dalam kontak dengan yang
makhluk hidup, oleh kebutuhan umum lain, dan saling memengaruhi.
untuk itu semua.

9

BUDAYA TRADISIONAL

12
Contoh Makanan Tradisional dan
Nontradisional

13
DALAM PERSPEKTIF STUDI KULTURAL

FASHION GAYA HIDUP MAKANAN

14
FASHION, GAYA HIDUP & MAKANAN DALAM
PERSPEKTIF STUDI KULTURAL ADALAH UNTUK:

JATI DIRI

STATUS
NOMI
SOSIAL/EKO

UN IKASI
N G S I KOM
FU

DER N
L I S A SI MO
A
GLOB

15
TERJADI KARENA
PERUBAHAN SOSIAL

16
DAFTAR PUSTAKA:

https://media.neliti.com/media/publications/103100-ID-fashion-dan-gaya-hidup-identitas-dan-kom.pdf

https://
www.kompasiana.com/syarifhidayat0145/5eb2605d097f36429915acc2/perubahan-gaya-berpakaian-ma
syarakat-indonesia-akibat-adanya-modernisasi-dan-globalisasi

Tomlinson, J. (2007). Globalization and Cultural Analysis. In Held, D., & MacGrew, A. (Eds.),
Globalization Theory: Approaches and Controversies. Cambridge: Polity.

https://
www.kompasiana.com/www.alhairatinfo.blogspot.com/552a42fff17e61466fd624b1/pengetahuan-penti
ng-makanan-di-lihat-dari-sisi-budaya

17
TERIMA KASIH!

Apakah ada pertanyaan?

18

Anda mungkin juga menyukai