Temuan Audit
Temuan Audit
DAN
PERANCANGAN REKOMENDASI
Temuan audit :
hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang fakta
baik yang bersifat positif maupun negatif.
1) Kondisi
2) Kriteria
3) Penyebab
4) Akibat
5) Rekomendasi
Kondisi.
Kondisi adalah :
keadaan/kejadian sebenarnya yang ditemukan auditor
selama proses audit dilaksanakan dan diselesaikan.
Keadaan/kejadian yang dimaksud di atas dapat berupa
pelaksanaan prosedur kerja secara aktual,
situasi operasional, kondisi aset,
jumlah yang sebenarnya tercatat, dll.
Kondisi merupakan inti dari temuan audit,
oleh karena itu harus didasarkan kepada bukti audit
yang kompeten, relevan, lengkap, dan bermanfaat.
Auditee mungkin dapat tidak setuju dengan kesimpulan
dan interpretasi auditor, tetapi dia tidak dapat
menyangkal fakta yang mendasari suatu kondisi.
Kriteria (Praktek Yg Diharapkan).
Akibat :
dampak aktual atau potensial yang berkenaan dengan
kondisi yang ditemukan (terutama kondisi yang tidak
sesuai dengan kriteria).
Diminta :
1) Klasifikasikan ke-12 (keduabelas) item data
tersebut di atas ke dalam unsur-unsur
Temuan Audit yang terdiri atas : Kondisi (3
item) ; Kriteria (3 item) ; Penyebab (3 item),
dan ; Akibat (3 item)
2) Uraikan rekomendasi Anda berdasarkan
temuan audit tersebut !
Jawaban ….
Kondisi :
Laporan Bulanan mengenai penghapus-bukuan
piutang tidak tertagih (write-off) selalu disiapkan
tetapi hanya didistribusikan kepada Bag. Akuntansi
saja.
Laporan Kredit hanya digunakan bila ada transaksi
penjualan kredit yang baru.
Manajer Kredit yang baru berpandangan bahwa
kebijakan pemberian kredit tidak perlu ketat sebab
akan menghambat kinerja penjualan.
Kriteria :
Order Penjualan (yang dilakukan secara kredit)
yang nilainya besar harus memperoleh persetujuan
kredit dari Manajer Kredit.
Bag. Kredit menggunakan kebijakan Manajemen
untuk melakukan review atas referensi kredit untuk
semua tagihan yang ada.
Catatan mengenai pembayaran pada periode
berjalan direview sebelum memberikan tambahan
kredit kepada pelanggan dengan status open-
account (pelanggan ybs masih memiliki utang
kepada perusahaan atas transaksi sebelumnya).
Penyebab :
Hasil pengujian audit menunjukkan bahwa Bag.
Penjualan mengabaikan pedoman kredit pada saat
melakukan transaksi dengan Pelanggan.
Untuk mengurangi biaya, penggunaan laporan
kredit dari pihak luar (sebagai alat penelusuran
mengenai track record dan kemampuan bayar calon
pelanggan) dihentikan/ditiadakan.
Sejak dilakukannya pengurangan jumlah staf di
Bag. Kredit (dengan alasan untuk mengurangi
belanja pegawai), tagihan-tagihan yang baru hanya
direview secara selintas (tidak rinci).
Akibat :
Bag. Akuntansi mencatat bahwa piutang yang tidak
tertagih meningkat sampai 7% untuk tahun berjalan.
Kerugian dari tidak tertagihnya piutang meningkat
menjadi Rp 850.000.000,- selama tahun fiskal yang
diaudit.
Meskipun terdapat perbaikan pada prosedur dan
kriteria untuk mengurangi/menekan jumlah putang
tak tertagih yang dihapus-bukukan, tetapi komisi
penjualan yang diterima oleh beberapa petugas Bag.
Penjualan justru meningkat, padahal sumber tagihan
yang dihapusbukukan berasal dari petugas-petugas
yang dimaksud.
Rekomendasi :
Tingkatkan supervisi terhadap proses transaksi
untuk mendorong dipatuhinya kebijakan dan
prosedur penjualan kredit.
Sejalan dengan kebijakan pengurangan jumlah staf
pegawai di Bag. Kredit, Manajemen sebaiknya
memberikan tangungjawab tambahan kepada Staf
di Bag. Kredit untuk melakukan analisis umur
piutang/kredit setiap pelanggan/debitur dengan
status open-account (sebagai Pengendalian
Pengganti dari mekanisme review atas catatan
pembayaran debitur/pelanggan pada periode
berjalan)