Anda di halaman 1dari 86

DETEKSI DINI PENYALAHGUNAAN

ZAT / ADIKSI

 
Dr Gerald Mario S SpKJ
RSKO
Fakta

• Tidak ada penyebab tunggal dalam masalah


adiksi Napza
• Perlu mengetahui:
– Faktor Risiko
– Faktor Pelindung

2
Apakah Adiksi itu?

Adiksi adalah penyakit primer kronis yang dipengaruhi oleh


faktor-faktor genetik, psikososial dan lingkungan dalam
proses perkembangannya. Penyakit seringkali berkembang
secara cepat dan berakibat fatal. Ditandai dengan
ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku penggunaan
Napza, preokupasi pada Napza, sekalipun mengetahui
konsekuensi negatif yang ditimbulkannya (Morse & Flavin,
1992)

3
Apa itu Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)?

• Zat yang jika masuk ke dalam tubuh akan


mempengaruhi fungsi sistem tubuh, terutama
susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan
gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial.

4
5
Alasan Menggunakan Napza

• Diperlukan untuk mengatasi keluhan fisik dan


psikologis (penyakit)
• Menghilangkan perasaan-perasaan yang tidak
nyaman (gelisah, cemas, krn berbagai sebab,
termasuk kehidupan yg sulit)
• Keinginan untuk memperoleh sensasi baru
• Agar bisa diterima secara sosial
• Wujud dari perilaku mengambil risiko

6
Perbedaan Adiksi & Ketergantungan

• Adiksi biasanya merujuk pada kondisi kehilangan


kontrol, melibatkan perilaku dan perasaan
• Ketergantungan (dependence) biasanya merujuk
pada adaptasi fisiologis terhadap Napza yang harus
digunakan untuk menghindari gejala putus zat atau
karena berbagai sebab membutuhkan Napza
tersebut
• Penggunaan kedua terminologi ini silih berganti

7
Kriteria Adiksi (DSM IV)

Terdapat setidaknya tiga gejala berikut ini yang timbul


dalam 12 bulan terakhir :
• Adanya toleransi, peningkatan dosis zat untuk dapat efek yang
sama atau lebih
• Adanya gejala putus zat
• Penggunaan yang meningkat baik dari jumlah maupun lama
penggunaan
• Keinginan untuk menggunakan secara terus-menerus
• Menghabiskan waktu yang cukup signifikan untuk penggunaan
zat
• Dampak negatif yang bermakna dalam bidang sosial, pekerjaan,
atau aktivitas rekreasional
• Tetap menggunakan zat meskipun telah mengetahui dampak
buruknya

8
Bagamana Napza Bekerja

Napza
OTAK
OTAK
Sel Reseptor

Neurotransmitter

Pola Pikir
Psikologis
Perilaku

9
10
Source: NIDA (www.projectcork.org)
11
Neuroadaptasi
• Toleransi
– Meningkatnya dosis
– Meningkatnya frekuensi
• Putus zat
– Simtom fisik negatif dan dysphoria
• Sensitisasi
– Respons terhadap Napza tersebut meningkat akibat
penggunaan yang berulang

12
Neuroadaptasi

• Penggunaan berulang/terus menerus


menyebabkan
– Berkurangnya drug receptor density
– Perubahan pada receptor morphology
– Drug receptor desensitization

13
Jenis-jenis Napza

• 1. Menurut Undang-undang
• 2. Efek terhadap susunan saraf pusat
• 3. Ketersediaan di masyarakat dan akibat yang
ditimbulkan
• 4. Penggunaan di bidang medis

14
Ad.1. Menurut undang-undang

• UU no 22 tahun 1997 tentang narkotika


• UU no 5 tahun 1997 tentang psikotropika

• Direvisi dg UU no 35 th 2009

15
• Narkotika Golongan I :
– Digunakan utk tujuan ilmu pengetahuan
– Tidak digunakan utk terapi
– Potensi sangat tinggi utk menimbulkan
ketergantungan
– Contoh : Tanaman/daun/buah/biji dari : papaver
somniferum, opium, koka, ganja, mekatinon,
metamfetamin,MDMA,dll

16
Opium

17
Koka

18
Ganja

19
• Narkotika Golongan II :
– berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir
– digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu
pengetahuan
– potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
– Contoh: fentanil, metadon,morfin, petidin

20
Morfin dan Petidin

21
Metadon

22
• Narkotika Golongan III :
– berkhasiat pengobatan
– banyak digunakan dalam terapi atau
pengembangan ilmu pengetahuan
– potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
– Contoh : kodein, buprenorfina,norkodeina, dll

23
Buprenorfin

24
Ad. 2. Efek thd susunan saraf pusat

• Prinsip :
– pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku

25
•  dibagi 3 golongan
• 1. Depresan
– Menekan susunan saraf pusat
– Menyebabkan penurunan aktifitas tubuh
– Merasa tenang, pendiam, tidur, tak sadarkan diri
– Contoh : putau, alkohol dosis kecil, obat tidur, obat
penenang

26
• 2. Stimulansia
– Meningkatkan kerja susunan saraf pusat
– Membuat tubuh menjadi aktif, segar, bersemangat
– Meningkatkan gairah kerja
– Contoh : shabu, ekstasi, kokain, kafein

27
Kokain

28
• 3. Halusinogen
– Menimbulkan halusinasi yang dapat merubah
alam pikiran dan perasaan
– Tidak digunakan di bidang medis
– Contoh : ganja, LSD, berbagai jenis jamur,
kecubung

29
Ad 3. ZAT YANG BEREDAR DI MASYARAKAT
TEMBAKAU (Nikotin)

EFEK JK. PENDEK EFEK JK. PANJANG


• Denyut nadi, TD naik – Nafas pendek, batuk
– Inf. sal,. Nafas
• Asam lambung naik
– Ggn. Paru-paru kronis
• Produksi urin turun – Serangan Jantung
• Rasa tenang – Kanker sal.pernafasan
• Nafsu makan turun – Gastritis
– Ggn Peny. Pembuluh darah
• Kelumpuhan silia – Infertilitas
• Aliran darah ke uj. Jari
turun
Benzodiazepine
• “ Benzodiazepines:
• the opium of the masses ”
Efek: Dosis Rendah

Jangka pendek Efek lainnya


• Tenang • Ngantuk, malas,
• Menghilangkan rasa khawatir atau nervous
lelah
• Anticonvulsant khasiates • Mengurangi kemampuan untuk
• Dapat melakukan kegiatan sehari-hariberfikir dan belajar
(walaupun duanjurkan untuk
• Anastesi
tidak mengemudi mobil dalam 2 minggu pertamaemosional
terapi)
• Tidak nyaman, ataxia
• Depresi
• Mood berubah-ubah
• Penglihatan kabur dan/atau
vertigo
• Kepala pusing-pusing
• Nausea, konstipasi, mulut
kering, hilang nafsu makan

33
Efek: Dosis Tinggi

Jangka
Efek lainnya
pendek
• Tenang
Paradoxical excitement
• Mood
Intoksikasi
yang berubah-ubah
• Perilaku
ngantuk kasar dan tidak dapat diprediksi

Toxicity
•Performance deficits
•Emotional blunting
•Otot-otot melemah
•Sensitivitas
•Mempotesialkan obat-
obatan lain
•Euforia, hipomania

34
Overdosis

• Benzodiazepin adalah obat yang paling berkaitan


dengan kasus overdosis

• Tidak menyebabkan kematian, tapi menyebabkan


depresi pernafasan

• Mengakibatkan implikasi serius/fatal apabila


dikombinasikan dengan depresan CNS yang lain

35
COCAINE CRACK

Stimulan

METHAMPHETAMINE

36
Stimulan
• Penjelasan: sekumpulan sintetis dan obat yang
berasal dari tumbuhan yang meningkatkan
kewaspadaan dan emosi dengan menstimulasi
sistem saraf pusat

• Penggunaan medis: terapi jangka pendek untuk


obesitas, narcolepsy,dan hiperaktivitas pada anak-
anak

• Metode penggunaan: intravenous, intranasal, oral,


merokok
37
Jenis Obat Yang Dapat Menstimulan

Stimulan Jenis Amfetamin


• Amfetamin “Speed”
• Dexamfetamin “Ice”
• Methylphenidate “Crank”
• Metamfetamin “Yaba”
“Shabu”

38
Jenis Obat Yang Dapat Menstimulan

Produk Kokain

• Bubuk kokain (biasanya dihirup, disuntik,


dirokok menggunakan kertas foil)

• “Crack” (dihisap/dirokok)

39
Bentuk Metamfetamin

• Bubuk metamfetamin
IDU description: Beige/yellow/off-white powder

• Base/paste metamfetamin
IDU description: Oily, gunky, gluggy gel, moist waxy

• Crystalline metamfetamin
IDU description: white/clear crystals/rocks, crushed
glass/rock salt

40
Efek Stimulan Akut

Psikologis

• Meningkatkan energi
• Membuat lebih jelas (increase clarity)
• Meningkatkan kompetensi
• Rasa seksualitas
• Meningkatkan mood
• Euforia yang besar dan menggebu-gebu – hanya untuk freebase
dan intravenous

41
Efek Stimulan Akut

Fisik
• Meningkatkan detak jantung
• Memperbesar ukuran pupil
• Meningkatkan suhu tubuh
• Meningkatkan pernafasan
• Konstriksi pembuluh-pembuluh darah kecil
• Menurunkan nafsu makan
• Mengurangi kebutuhan untuk tidur
• Nasal mucosa menjadi mati rasa/baal – hanya untuk intranasal

42
 Strokes, seizures, and headaches
 Irritability, restlessness
 Depression, anxiety, irritability, anger
 Memory loss, confusion, attention problems
 Insomnia
 Paranoia, auditory hallucinations, panic reactions
 Suicidal ideation
 Sinus infection
 Loss of sense of smell, nosebleeds, chronic runny nose,
hoarseness
 Dry mouth, burned lips

Efek jangka panjang stimulan





Worn teeth (due to grinding during intoxication)
Problems swallowing
Chest pain, cough, respiratory failure
 Disturbances in heart rhythm and heart attack
 Gastrointestinal complications (abdominal pain and nausea)
 Loss of libido
 Malnourishment, weight loss, anorexia
 Weakness, fatigue
 Tremors
 Sweating
 Oily skin, complexion

43
44
45
Meth use leads to severe tooth decay

“Meth Mouth”
46
(Source: The New York Times, June 11, 2005)
Gejala Stimulan “Withdrawal”

• Depresi
• Kesulitan berkonsentrasi
• Meningkatkan kebutuhan untuk tidur/insomnia
• Disfungsi memori
• Rasa khawatir
• Mengurangi nafsu sexual
• Energi berkurang
• Irritable/Tempramental
• Sakit kepala
• Keinginan mengkonsumsi kokain

47
Kokain

• Alkaloid dari daun tumbuhan Erythroxylon coca


• Lebih dikenal sebagai coke, charlie, snow, okey doke
• Dijual pada “lines’
• Stimulan CNS dengan anastesi lokal
• Juga menstimulasi SNS
• Blocks reuptake of dopamine, noradrenaline, and serotonin

Cocaine Crack Crack in vials


48
Kokain: Metabolisme

• Reaksinya cepat (2-8 menit)

• Level tekanan darah tertinggi terjadi sekitar 5-30 menit

• Terjadi dalam waktu yang singkat:


 Half-life dari 15-30 menit apabila disuntik
 Half-life di atas 30 menit apabila dihirup

• Metabolisme dilakukan oleh liver, 1-2% yang tidak berubah dikeluarkan


melalui urine

• Metabolisme yang tidak aktif dapat dideteksi melalui:


 Darah/urin selama 24-36 jam setelah penggunaan
 Rambut setelah beberapa minggu atau bulan setelah penggunaan

49
Kokain: Gejala Withdrawal

• Disforia (daripada depresi) yang mungkin terjadi


(lebih dari 10 minggu). Ditambah setidaknya dua
dari:
 Kelelahan yang luar biasa
 Insomnia/hipersomnia
 Gangguan psikomotorik
 Craving
 Meningkatkan nafsu makan
 Mimpi dramatis yang tidak menyenangkan
• Withdrawal lebih cenderung memuncak pada 2-4
minggu dari waktu akhir penggunaan

50
CRACK

Volatile Substances

51
Volatile Substance

• Biasanya direkomendasikan sebagai


‘inhalants’,’solvents’,’solvent based products’

• Istilah yang digunakan termasuk


‘chroming’,’huffing’,sniffing’,’bagging’

• Termasuk dalam kelompok chemical compounds yang berubah


bentuk dari cair atau semi padat menjadi gas ketika
disemprotkan ke udara

• Apabila gas tersebut dihirup melalui mulut atau hidung dapat


memberikan efek psikoaktif (intoksikasi dan euforia)

52
Zat Apa Yang Digunakan?
• Inhalant banyak ditemukan dalam
berbagai jenis produk di supermarket,
agen koran, toko perangkat keras, dan
area industri

• 4 kategori inhalant:
 Solvent
 Aerosol
 Gas
 Nitrat

53
Farmakologi

• High lipid solubility menyebabkan paru-paru menyerap dengan cepat

• Intoksikasi akut terjadi setalah 3-5 menit (10-15 tarikan nafas sudah
cukup)

• Konsentrasi peak plasma dicapai dalam 15-30 menit

• Half-life bervariasi dari hari ke hari

• Dimetabolisme di ginjal dan hati

• Diakumulasi di organ yang kaya akan lipid (hati, otak)

• Melewati hambatan placental

54
Tanda-Tanda Untuk Mendeteksi Penggunaan Yang Terakhir

• Mata merah dan berair


• Bersin dan batuk (gejala yang serupa dengan URTI)
• Nafas berbau zat kimia
• Lem, solvent, bekas cat tertinggal pada baju, jari tangan, hidung,
atau mulut
• Intoksikasi terlihat jelas/ perilaku menyimpang/ berani mengambil
resiko
• Membingungkan
• Koordinasi yang lemah
• Mengeluarkan keringat yang berlebihan
• Ada tanda-tanda tidak biasa/rash, iritasi kulit di sekitar mulut dan
hidung
• Sekresi nasal yang berlebihan, secara langsung menghirup

55
Volatile effects: Short term

Desired effects Negative Acute/ short-term


effects
• Euphoria • Drowsiness
• “Flu-like” symptoms
• Excitation • Nausea and vomiting
• • Headaches
Exhilaration
• Diarrhoea, abdominal pain
• Sense of invulnerability • Unpleasant breath
• Nosebleeds and sores
• Disinhibition. • Reckless behaviour.

56
Volatile effects: High doses
• Berbicara tidak jelas
• Koordinasi lemah
• Disorientasi, kebingungan
• Tremor
• Sakit kepala
• Delusi
• Gangguan penglihatan atau halusinasi
• Perilaku yang tidak dapat diprediksi
 ataxia
 stupor
 final stages (seizures, coma cardiopulmonary arrest, death).

57
Volatile - Overdosis

Dosis tinggi dapat menyebabkan pasien mengalami:


• Convulsions, seizures, coma
• Gangguan pernafasan
• Cardiac arrhythmias

Gangguan atau kematian dapat terjadi karena:


• Perilaku yang beresiko (tenggelam, jatuh, dll)
• Suffocation
• Aspiration of vomit
• Burns, explosions
• Keracunan, kegagalan organ tubuh (pengguna kronis)
• Laryngeal Spasm (Butane) Respiratory Arrest
• Lead Poisoning (bensin/solar)

58
Withdrawal

Permulaan dan lamanya


• Tidak diklasifikasikan dalam DSM IV tapi sifat dari gejala withdrawal
yang memungkinkan dapat terjadi pada 24-48 jam sesudah
penggunaan berakhir

Gejala Withdrawal
• Gangguan tidur
• Tremor
• Mudah tersinggung dan depresi
• Nausea
• Diaphoresis
• Ilusi hilang dengan cepat

Terapi
• Simtomatik

59
Cannabinoids

Marijuana Hashish
60
A B C

D
Kanabis: Bentuknya
E F G

61
Kanabis : Khasiatnya

• Biasanya, tapi salah, seringkali diklasifikasikan


sebagai narkotik, sedatif atau halusinogen. Berdiri
sendiri sebagai kelas yang unik

• Konstituen utama yang aktif adalah THC (delta-9-


tetrahydrocannabinol)
 Diserap dan dimetabolisme dengan cepat ketika
dihisap/dihirup, kurang cepat apabila dikonsumsi secara
langsung. (1-3 jam untuk efek psikoaktif)

• Berkaitan dengan spesifik reseptor kanabinoid


(endogenous brain molecule – anandamide)

62
Kanabis: Bentuk dan Metode

Bentuknya termasuk:
• Bunga kering/daun/pucuk (mariyuana/ganja)
 1-15% THC (tergantung pada faktor genetik dan lingkungan)

• Resin kering yang diekstrak, terkadang dicampur dengan bunga kering


dan dipress menjadi bentuk kubus (hashish)
 Sekitar 10%-20% THC

• Minyak yang diekstrak menggunakan solvent organik (hashish oil)


 15%-30% THC

Metode administrasi dapat mempengaruhi dosis:


• Dihisap (joint, pipe, bong, bucket bong & dose)
 Menyerap 50%, puncak konsentrasi 10-30 menit, bertahan 2-4 jam

• Dikonsumsi langsung (kue, biskuit)


 Menyerap 3-6%, puncak konsentrasi 2-3 jam, bertahan lebih dari 8 jam

63
Kanabis: Efek Akut

• Analgesia
• Euforia, konsentrasi berubah-ubah, istirahat, perasaan tenang
dan bahagia, disinhibition, kebingungan.
• Meningkatkan nafsu makan dan merasa haus
• Meningkatkan kemampuan melihat, mendengar dan olfaktori,
ketidakmampuan untuk menginterpretasikan lingkungan sekitar
• Mengurangi tekanan intra-okular (digunakan untuk terapi
glaucoma)
• Nausea, sakit kepala
• Dengan penggunaan yang konsisten, URTI
• Masalah berkaitan dengan intoksikasi

Overdosis karena kanabis tidak menyebabkan kematian

64
Efek Dosis Tinggi Jangka Pendek

Kanabis juga mempengaruhi:


• Memori jangka pendek
• Kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi
• Kemampuan mengerjakan tugas
• Keseimbangan, stabilitas, ketangkasan mental
• Sistem kardivaskular dan sistem pernafasan

Penggunaan dosis tinggi pada jangka pendek dapat menyebabkan:


• Synasthesia
• Halusinasi buatan atau yang sebenarnya
• Delusi, perasaan depersonalisasi
• Paranoid, khawatir, ‘psikosis’

65
Efek Jangka Panjang

• CNS
• Sistem pernafasan
• Sistem kardiovaskular
• Sistem kekebalan tubuh
• Sistem endokrin dan reproduktif
• Gangguan kesehatan mental
• Gangguan kognitif
• Ketergantungan
• Hubungan sosial terganggu

66
Gejala Withdrawal

• Kekhawatiran, kurang istirahat, mudah tersinggung, agitasi

• Banyak pikiran

• Mood berubah-ubah dan mudah marah

• Perasaan terhadap sesuatu yang tidak nyata

• Ketakutan, terkadang paranoid

• Anorexia, sakit perut

• Berat badan turun

• Suhu tubuh meningkat

• Nausea dan salivation

• Mengantuk, tidur terganggu, mengalami mimpi yang dramatis

67
Alkohol

68
Alkohol Akut dan Dampak yang
Berhubungan

Trauma fisik dan dampak psikologis dan


kematian muncul dari:
• Gangguan fisik, gangguan seksual, kecelakaan kerja dan
mesin, kebakaran, tenggelam, penyiksaan anak, sex yang
tidak aman mengakibatkan STDs, overdosis, komorbiditi,
dehidrasi, gangguan tidur, kenaikan tekanan darah, nafas
pendek.

69
A Standard Drink

70
Sindrom Alkohol Fetal

• Melonjaknya jumlah resiko


konsumsi alkohol pada
wanita, meningkatkan
perhatian pada sindrom /
efek alkohol fetal.

71
Alkohol: Efeknya Pada Otak

• Tidak ada reseptor tunggal – berinteraksi


dan mengubah komponen sel yang
berbeda-beda.
• Target utamanya adalah GABA, NMDA
glutamat, serotonin, dan reseptor ATP
• Menstimulasi dopamin, dan sistem opioid
• Efek pada konsumsi kronik berlawanan
dengan yang akut karena adanya
kompensasi homeostatik.

72
Efek Intoksikasi Alkohol

.01-.02 Clearing of head


.02-.05 Mild throbing rear of head, slightly dizzy,
talkative, euphoria, confidence, clumsy, flippant
remarks.
.06-1.0 ↓ inhibitions, ↑ talkativeness, ↓ motor co-ord, ↑ pulse,
0.2-0.3 stagger, loud singing!

0.3-0.4 Blackout, memory loss, emotionally labile

0.4+ Suport breathing reflex threatened, deep


anasthesia, death

73
Withdrawal

Biasa terjadi
Severity depends
6-24 on:
jam sesudak konsumsi alkohol yang terakhir:

• Pola, kuantitas, dan durasi penggunaan


Tremor
• Khawatirwithdrwal
Sejarah dan agitasi
sebelumnya
• Berkeringat
Harapan pasien
• Nausea
Rasa aman
dansecara
Vomitting
fisik dan psikologis (kesakitan atau trauma)
• Sakit kepala obat/ketergantungan
Penggunaan
• Gangguan
Kondisi di mana
halusinasi
gejalasensoris
withdrawal terjadi

74
Opioids

Opiate (n):
an unlocked door
in the prison
of identity.
It leads to the
jail yard.
Ambrose, Bierce (1906)
The Devil’s Dictionary

Opioids
Classification of Opioids
Pure Opioid Agonists
Semi-synthetic
opium
papaverine heroin Synthetic
morphine buprenorphine
codeine hydromorphone
LAAM
oxycodone
fentanyl
meperidine
Partial Agonists/Antagonists hydrocodone
methadone
naltrexone pentazocine
buprenorphine pethidine
LAAM
Opioids
Morphine: Efek segera (1)
• Perubahan persepsi, kemungkinan delirium.
• Analgesia.
• Gangguan fungsi kognitif ,meskipun taraf
kesadaran masih baik.
• Mempengaruhi sistem saraf otonom
• Supresi refleks batuk
• Mempengaruhi sistem gastrointestinal
• Hypothermia

Opioids
Morphine: efek segera (2)

• Miosis
• Retensi urin
• Mengurangi motilitas GI
• Endokrin
• Non-cardiogenic pulmonary oedema
• Koma atau kematian (akibat depresi pernapasan)
• Lainnya: pruritis; flushed skin; mulut,kulit dan mata kering.

Opioids
Opioid: Efek jangka panjang (1)
• Hanya sedikit kasus dengan efek toksik jangka panjang
secara langsung pada SSP pada pengguna opioid.
• Komplikasi kesehatan jangka panjang dapat timbul akibat
dari:
• ketergantungan
• Perilaku antisosial
• Perawatan kesehatan umum buruk
• Hukuman penjara
• Campuran obat yang tidak bersih atau
terkontaminasi,BBV.

Opioids
Opioid: Efek jangka panjang (2)

Kemungkinan terjadi:
• Konstipasi / narcotic bowel syndrome
• Gangguan fungsi kognitif akibat hipoksia karena
overdosis berulang.
• Gangguan reproduksi dan endokrin
( menstruasi tidak teratur)
• Medication-induced headaches
• Meningkatkan perasaan sedih (depresi,
dysthymia).

Opioids
Withdrawal Opiat
Tanda-tanda Simptom
• Yawning • Anoreksia and nausea
• Lakrimasi, midriasis • Abdominal pain or cramps
• Diaphoresis • Hot and cold flushes
• Rhinorrhoea, sneezing • Joint and muscle pain or
• Tremor twitching
• Piloerection • Insomnia
• Diare and muntah. • Drug cravings
• Restlessness/anxiety.

Opioids
Komplikasi Withdrawal Opiat

• Anxietas dan agitasi


• Toleransi rendah terhadap perasaan tidak nyaman
dan disforia
• “Drug-seeking behaviour” (meminta atau
mangharapkan medikasi untuk mengurangi gejala
withdrawal)
• Kram otot
• Kram abdomen
• Insomnia

Opioids
Withrawal Heroin

• tidak mematikan
• muncul 6–24+ jam setelah pemakai-
an terakhir
• puncak pada 24–48 jam setelah pemakaian
• berakhir setelah 5–7 hari.
Meningkatkan terjadinya fase withdrawal yang berlarut-larut
sampai beberapa minggu atau bulan, ditandai khas dengan
penurunan rasa nyaman- aman,insomnia,distimia,dan craving.

Opioids
Ad. 4. Penggunaan dalam bidang medis

• Untuk terapi medis sebagai obat antipsikotik,


antiansietas, antimanik, antiinsomnia,
analgetik, penekan batuk
• Penggunaan harus dibawah pengawasan
dokter
• Tidak dijual secara bebas

84
TERIMA KASIH

85
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai