http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pembangunan Karakter 1: Kepribadian “Stoik”
2020
Pembangunan Karakter Stoik
01
Agenda 04
Penguatan Karakter Islami II:
Sebagaimana sudah diuraikan, Mazhab Stoik percaya bahwa kebahagiaan tercapai jika orang
hidup selaras dengan alam. Prinsip itu kemudian diperluas memasuki ranah sosial.
Kaum Stoik memandang bahwa — hingga taraf tertentu — jalannya kehidupan tidak bisa diatur.
Seseorang tidak memilih dilahirkan di mana. Begitu pula dia tidak tahu besok bertemu siapa;
apakah akan tertimpa musibah; atau lain sebagainya. Betul bahwa orang dapat berusaha dan
berkehendak, akan tetapi kadang terdapat situasi yang tak bisa dilawan. (Irvine, hlm. 86-89)
“…There are things which are within our power, and there are things which are beyond our
power. Within our power are opinion, aim, desire, aversion, and, in one word, whatever affairs are
our own. Beyond our power are body, property, reputation, office, and, in one word, whatever are
not properly our own affairs.”
Menurut Epictetus,
[If] you desire any of the things not within our own power, you must necessarily be disappointed; and you are not yet
secure of those which are within our power, and so are legitimate objects of desire. Where it is practically necessary for you
to pursue or avoid anything, do even this with discretion, and gentleness, and moderation.
(Epictetus, “Enchiridion”, terjemahan T.W. Higginson)
Sebagai Kaisar Romawi, Aurelius mempunyai akses
pada kekayaan. Dia pun mempunyai istri dan anak.
Akan tetapi yang membedakan, Aurelius tidak hanyut
dalam urusan keduniaan. Dia adalah orang yang
sangat amanah hati-hati menjaga prohairesis.
Take care that thou art not made into a Caesar, that
thou art not dyed with this dye; for such things happen.
Keep thyself then simple, good, pure, serious, free
from affectation, a friend of justice, a worshipper of the
gods . . . Short is life. There is only one fruit of this
terrene life, a pious disposition and social acts.
Selain itu, jangan biarkan pengalih menyita perhatian, misalnya berita tentang
selebritas, gosip, dan kriminalitas. Peristiwa global cukup penting, tetapi jangan
stres atau panik karena hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan.
2. Nikmati “kekinian” (be fully present in the
moment) = mindfulness
Jangan menjalani hidup seperti tokoh film Scrooge yang berhati batu
karena ingin menunjukkan bahwa Anda mampu mengendalikan diri
dan berfokus pada kekinian. Sisihkan waktu untuk bersenang-senang
sambil menikmati hiburan dan keindahan alam.
Contohnya, saat menikmati kopi hangat di pagi hari, orang yang
menerapkan filosofi Stoic akan menyesapnya sambil merenungkan,
"Bagaimana seandainya ini adalah kopi hangat terakhir yang bisa aku
nikmati?" Pertanyaan tersebut mengungkapkan apresiasi atas setiap
momen yang layak disyukuri, bukan karena memikirkan kematian.
Pengendalian
Diri
Pemahaman Diri
1
Visualisasikan keberadaan Anda
di alam semesta (universe).
• Dalam filosofi Stoik, "lingkaran Hierocles" adalah alat bantu untuk
berlatih melakukan visualisasi guna merefleksikan keberadaan Anda
sebagai bagian dari alam semesta. Mulailah dengan membayangkan
diri sendiri lalu visualisasikan anggota keluarga dan teman-teman
mengelilingi Anda. Kemudian, bayangkan kenalan, tetangga, dan rekan
kerja di lingkaran kedua. Berikutnya, bayangkan penduduk di kota Anda
di lingkaran ketiga diikuti oleh semua manusia, semua makhluk hidup,
dan semua yang ada di alam semesta.
• Berlatihlah sekitar 10 menit secara rutin. Agar lebih mudah
berkonsentrasi, carilah tempat yang tenang untuk berlatih, duduklah
sambil memejamkan mata dan bernapas dalam-dalam dengan tenang
dan teratur.
• Latihan ini membantu Anda menyadari dan menghargai bahwa semua
hal di alam semesta saling terhubung. Anda adalah bagian dari
komunitas manusia yang terhubung dengan alam semesta.
2
Berlatihlah dengan
membayangkan Anda
kehilangan hal yang
sangat penting.
"Premeditatio Malorum" adalah meditasi Stoik yang
dilakukan dengan membayangkan Anda kehilangan
sesuatu yang sangat penting, misalnya pekerjaan atau
orang terkasih. Pikirkan skenario terburuk selama
beberapa detik. Meskipun terasa tidak nyaman, latihan
ini membantu Anda menerima hal-hal yang bersifat
sementara, mengantisipasi kendala, merefleksikan
kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, dan mengatasi
rasa takut.
Membayangkan hal tidak menyenangkan berguna
meningkatkan kekuatan mental saat menghadapi
keadaan yang tidak mampu Anda kendalikan. Ketika
terjadi hal buruk, Anda lebih mudah menghadapinya
3
Bacalah kutipan pesan bijak lalu
renungkan maknanya.Sisihkan
waktu setiap hari untuk membaca
pesan bijak dari filsuf Stoik.
Ucapkan berulang-ulang dalam hati sambil merenungkan
pesan yang ingin disampaikan. Meskipun ditulis lebih dari
20 abad yang lalu, berusahalah menerapkannya saat
menjalani keseharian.
Carilah pesan bijak di situs web yang berisi tulisan para
filsuf Stoic, misalnya Epictetus, Seneca, dan Marcus
Aurelius. Bacalah tulisan tentang paham Stoic di The
Internet Encyclopedia of Philosophy http
://www.iep.utm.edu/stoicism/
sebagai sumber bermanfaat untuk mencari tahu lebih jauh
tentang para filsuf dan pesan bijak yang mereka
sampaikan.
Selain itu, Anda bisa mencari nasihat, renungan, dan
informasi lain dengan mengakses blog sumber
pengetahuan, misalnya Stoicism Today:
4
Tulislah jurnal (logbook,
diary) hasil refleksi Saudari
secara verbatim setiap
malam.
Sebelum tidur malam, tulislah tantangan yang Anda
hadapi dan keputusan yang Anda ambil saat menjalani
aktivitas harian. Catat juga perilaku negatif yang sudah
diperbaiki. Refleksikan keputusan atau cara mengatasi
masalah yang masih perlu diperbaiki.
Sebagai contoh, tulislah, "Saat rapat tadi siang, Sam
berbicara kasar kepadaku. Sejujurnya, aku ingin
membentaknya, tetapi aku mampu mengendalikan
emosi. Meskipun masih perlu banyak berlatih, aku tidak
membiarkan orang lain mengusik ketenanganku".
Pembentukan Karakter II: Husnudzon
Contents _ Graph
Example Text : Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Contents _ Graph
Example Text : Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
Contents _ Graph
Example Text : Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Husnudzon (Berprasangka Baik)
Bersyukur terus karena sampai saat ini senantiasa masih
“sejahtera dan makmur”, hati-hati jika berlebihan mengeluh
atau merasa insecure…nanti jadi kufur!
Content Content
Here Here
Pembangunan Karakter IV:
Keteguhan/Ketegaran/Ketangguhan Mental
(Adversity Quotient) Komitmen
Ihsan
Konsisten
Kontinyu
Konsekuen
Adversity Quotient = Istiqomah, Gigih, Ulet, Giat
Elemen AQ
Pembangunan Karakter V: Muhasabah, Muraqabah,
Mujahadah, Musyahadah, Mu’aqabah
WHAT’S NEXT?
Musyahadah
Mujahadah
Muraqabah
Muhasabah
Muhasabah, Muraqabah, Mujahadah, Musyahadah
AWESOME
SLIDE
STRENGTHS
THREATS
S T
SWOT
Analisis Diri:
Tips & Trik Sikap Stoik
WEAKNESS
W O
OPPORTUNITIES
1. Terimalah dan akui hal-
hal yang tidak bisa diubah
(realistis-optimis)
Dalam kehidupan sehari-hari, ada hal-hal yang tidak bisa
dikendalikan, misalnya cuaca dan bencana alam. Jangan
menyalahkan diri sendiri karena sesuatu yang tidak bisa diubah. Alih-
alih, berfokuslah pada apa yang bisa diubah, misalnya keputusan dan
pemikiran Anda.
Gunakan pertandingan tenis sebagai contoh. Anda tidak bisa
mengatur kemampuan lawan saat bertanding, keputusan wasit, atau
dampak kekuatan angin terhadap gerakan bola. Akan tetapi, Anda
mampu memutuskan seberapa baiknya Anda mempersiapkan diri
dengan berlatih secara intensif, menjaga kesehatan, dan tidak
begadang di malam sebelum bertanding.
2. Biasakan berpikir sebelum berbicara atau
memberikan reaksi emosional. Belajarlah
mengendalikan diri dan memahami diri sendiri.
Menjalani hidup sesuai filosofi Stoik atau bersikap tawakal bukan berarti tidak berbicara sama sekali
sebab hal yang jauh lebih penting adalah membiasakan diri berpikir sebelum berbicara.
Contohnya, jika seseorang merendahkan Anda, jangan membalas menghina sambil marah sehingga
terjadi pertengkaran hebat. Alih-alih, pertimbangkan apakah ucapannya mengungkapkan kebenaran
lalu pikirkan cara memperbaiki diri.
Jika Anda merasa kesal dan tidak mampu berpikir objektif, bayangkan suasana yang menyenangkan,
nyanyikan lagu favorit dalam hati, atau ucapkan mantra untuk menenangkan diri, misalnya, "Aku selalu
tenang dan bahagia".
3. Jangan khawatir/takut karena
memikirkan reaksi /respons orang
lain.
Alih-alih tidak mau berbicara dengan orang lain, pastikan Anda tidak
mengucapkan sesuatu yang sia-sia dan bersikap seenaknya saat
bersosialisasi. Sia-sia saja merasa khawatir sebab Anda tidak bisa mengatur
orang lain. Akan tetapi, jangan mengikuti standar orang lain, apalagi jika
sampai mengabaikan nilai keutamaan yang Anda yakini.
4. Jadilah pribadi yang rendah
hati dan mau belajar pengetahuan
baru.
Manfaatkan setiap kesempatan untuk belajar, tetapi jangan menjadi orang
yang merasa serba tahu. Kesempatan belajar akan tertutup jika Anda
merasa sudah tahu semuanya. Kebijaksanaan adalah kebajikan utama Stoik
dan salah satu cara mengembangkan kebijaksanaan adalah mengakui
bahwa masih banyak yang perlu Anda pelajari.
Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar dengan membaca buku,
mendengarkan rekaman materi seminar, menonton film dokumenter, dan
(tentunya!) membaca artikel yang menjelaskan cara melakukan berbagai hal.
Dengarkan rekaman materi seminar melalui TEDTalks, RadioLab, dan
StarTalk Radio. Carilah film dokumenter tentang alam, teknologi, atau seni
melalui Netflix dan situs web lain.
Jika ingin lebih memahami filosofi Stoic, filsuf masa kini William B. Irvine
adalah pakar di bidang ini. Tulisannya mudah dipahami dan tidak
menggunakan banyak jargon filsafat yang sulit dimengerti.
5. Utamakan keadilan & kearifan, bukan
kekerasan. Sabar dan ikhlas yang utama.
Orang yang menerapkan filosofi Stoik tidak mau terlibat dalam konflik emosional, berpamrih,
membalas dendam, atau memendam kebencian. Akan tetapi, jangan bersikap dingin,
menjaga jarak, dan diam-diam menggerutu. Jika seseorang berbuat salah kepada Anda,
jangan sampai terjadi konflik emosional sebab Anda bisa memaafkannya.
Sebagai contoh, jika orang yang Anda sayangi marah kepada Anda, jangan membencinya.
Katakan kepadanya, "Lebih baik kita tidak saling menghina. Saat ini, kita perlu
menenangkan diri agar bisa mencari solusi yang masuk akal."
Prinsip "Jangan marah, yang penting adil" bertentangan dengan filosofi Stoik. Jadi, jangan
pernah membalas dendam. Contohnya, sebagai manajer yang bertugas menegur karyawan,
lebih baik Anda memikirkan kiat jitu agar ia mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab, alih-alih langsung memberikan sanksi yang tegas.
Pengantar
• Relaksasi imagery sebelum tidur dengan membayangkan tempat atau situasi yang membuatnya
merasa tenang dan nyaman sehingga tidur lebih nyenyak dan saat bangun tidur badan terasa lebih
segar. Apabila subjek dihadapkan pada situasi yang membuatnya marah atau sedih karena pandemi
COVID-19 ini subjek melakukan relaksasi pernapasan sederhana dengan cara menarik napas dalam-
dalam dari hidung dan mengeluarkan perlahan-lahan dari mulut
2. Kontrol impuls (impulse control)
• Berkaitan erat dengan regulasi emosi. Individu dengan kontrol impuls
yang kuat cenderung memiliki regulasi emosi yang tinggi, sementara
yang kontrol emosi rendah cenderung menerima keyakinan dengan
impulsif, yaitu meyakini suatu situasi sebagai kebenaran dan bertindak
atas dasar hal tersebut– misal mudah meyakini berita hoax.
• Individu yang optimis lebih sehat secara fisik dan produktif dalam bekerja.
• Daningratri (2016) dalam risetnya menunjukan pikiran negatif akan masa depan,
marah, khawatir, tidak berdaya, dan rasa bersalah dialami Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) mempengaruhi sikap optimis mereka terhadap masa depan,
dan optimisme membantu WBP sehat secara mental dalam menghadapi tekanan.
4. Analisis kausal (causal analysis)
• Kemampuan menganalisis masalah, merujuk pada kemampuan individu
secara akurat mengidentifikasi penyebab-penyebab dari masalahnya.
5. Empati (emphaty)
• Kemampuan sso untuk memahami kondisi emosi orang lain.
Pilihan caranya:
1. Membuka hati pada keadaan sekitar;
2. Memahami emosi pribadi agar bisa memahami emosi orang lain;
3. Mencoba peduli pada lingkungan sekitar;
4. Menjadi pendengar yang baik
5. Memahami kondisi orang lain;
6. Lebih seringlah membantu sesama.
6. Efikasi diri (self-efficacy)
Efikasi diri yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai suatu situasi dan mendapatkan
hasil positif. Keyakinan seseorang bahwa Ia mampu memecahkan masalah yang dialaminya
untuk mencapai kesuksesan.
Bandura (Santrock, 2007) mengatakan bahwa efikasi diri berpengaruh besar terhadap perilaku
Tekniknya:
- Melihat adanya keberhasilan dari suatu program di negara lain dengan memperkaya pengetahuan
menghadapi kondisi yang berat saat ini
- kemampuan individu untuk meningkatkan aspek-aspek yang positif dalam kehidupannya yang
mencakup keberanian individu dalam mengatasi ketakutan-ketakutan yang mengancam dalam
kehidupannya
7. Pencapaian (reaching out)
1. Be Kind/Be Nice to Your Self: bicara pada diri sendiri dengan kalimat
dan cara yang positif
2. Stop melihat orang lain yang ”lebih” tetapi melihatlah ke bawah
3. Berolahraga untuk membangun hormon endorphin
4. Fokus pada apa yang bisa Anda ubah
5. Temukan hobi untuk membuatmu bahagia di masa pandemic Covid-
19 ini
6. Bersikap membantu dan memperhatikan orang lain
7. Kelilingi diri Anda dengan orang yang membuat Anda tetap positif
tentang diri sendiri dan hindari orang-orang yang cenderung
memicu pemikiran negatif Anda
INDONESIA, SEHAT MENTAL!
INDONESIA, SEHAT MENTAL!
• Indonesia memiliki caranya sendiri dibanding warga negara lain dalam beradaptasi di
tengah pandemic Covid-19.
• Rasa solidaritas yang tidak hanya melibatkan keluarga dekat tetapi juga kalangan lebih
luas seperti tetangga, teman kantor atau bahkan kelompok sosial informal seperti
organisasi pemuda, alumni mendukung hadirnya kemampuan resiliensi masyarakat.
• Kehidupan spiritual yang menjadi bagian dari masyarakat juga meningkatkan resiliensi
karena masyarakat Indonesia meyakini adanya kekuatan yang Maha Besar yang
mengatur hidup matinya seseorang. Menggunakan spiritualitas sebagai mekanisme
koping melalui masa-masa sulit yang intens berkorelasi dengan tingkat harapan yang
lebih tinggi, optimisme, dan kehidupan yang positif.
INDONESIA, SEHAT MENTAL!
Spiritualitas adalah bagaimana seseorang memandang Time Manajemen
kehidupannya memiliki koherensi dan bertujuan,
namun juga memperoleh pengalaman personal Berkoordinasi selalu dengan guru (bagi
melalui kekuatan yang diyakini sebagai suatu yang
melingkupi, mendasari atau melampaui kehidupan, orangtua)
serta sebagai pencarian terhadap Yang Maha Suci Terhubung selalu dengan teman atau
sebagai aspek non material dari religiusitas.
Sahabat
Membangun kedekatan emosi dengan
Oleh karena itu banyak bertafakur dirumah, berdoa,
dan beribadah dengan konsentrasi penuh, dan anak
meditasi merupakan hal terbaik untuk dapat menjaga
kejiwaan kita berada dalam kondisi yang stabil.
Referensi:
Bramasta, Dandy Bayu. 2020. Update Corona di Dunia 9 Mei: 4 Juta Orang Terinfeksi, kekhawatiran WHO soal Minuman Anti-Corona.
www.kompas.com, diakses 9 Mei 2020
Bandura, A. 1997. Self Efficacy – The Exercise of Control (Fifth Printing, 2002). New York: W.H. Freeman & Company.
Hakim, Moh Abdul. 2020. Profiling Resiko Psikologis COVID-19 di Indonesia. Universitas Negeri Sebelas Maret & Ikatan Psikologi Sosial.
Ihsanuddin. 2020. "UPDATE 9 Mei: Bertambah 533, Kasus Covid-19 Kini Jadi 13.645",
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/09/16070131/update-9-mei-bertambah-533-kasus-covid-19-kini-jadi-13645
.
Li, Sijia; Wang, Yilin; Xue, Jia; Zhao, Nan dan Zhu, Tingshao. 2020. The Impact of COVID-19 Epidemic Declaration on Psychological Consequences: A Study on Active
Weibo Users. International Journal of Environmental Research and Public Helath. 2020, 17, 2032. doi:10.3390/ijerph17062032
John W. Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT. Erlangga.
Wijaya, Sastra. 2020. Dampak Psikologis Virus Corona di Indonesia dan Cara Mengatasinya. www.vivanews.com, diakses 9 Mei 2020.
Yahya, Achmad Nasrudin. 2020. "UPDATE 11 Oktober: Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 333.449, Tambah 4.497",
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/11/15273801/update-11-oktober-kasus-covid-19-di-indonesia-kini-333449-tambah-4497?page=all
.
12
2
Bliss-blessings-blips-burden & blow-outs
Referensi:
✖ https://tafsirweb.com/37406-quran-surat-al-falaq.html
✖ http://www.sarkub.com/terapi-hati-penyakit-hasud-iri-dengki/
✖ Dengki (hasud): Senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang.
12
3
✖ Salah satu penyakit hati yang sering merasuki jiwa manusia dengan tidak mengenal
golongan, pangkat, jabatan, keturunan dan usia baik laki-laki maupun perempuan
adalah dengki (hasud).
✖ Hasud (dengki) adalah sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh
orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut. Imam Ghazali
mengatakan bahwa hasud itu adalah cabang dari syukh ( لشخLL )اyaitu sikap batin yang
bakhil berbuat baik.
✖ Kata hasud berasal dari bahasa Arab, yaitu “hasadun” yang berarti dengki, benci.
Dengki merupakan suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, sakit,
dendam, tidak suka karena iri. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata “hasud” diartikan
membangkitkan hati seseorang supaya marah (melawan, memberontak, dan
sebagainya).
12
4
✖ Lebih jauh para ulama mengemukakan pengertian hasud atau hasad sebagai berikut :
✖ 1. Menurut Al Jurjani Al Hanafi dalam kitabnya “Al Ta’rifaat”, hasad ialah menginginkan atau mengharapkan hilangnya nikmat dari
orang yang didengki (mahsud) supaya berpindah kepadanya (orang yang mendengki).
✖ 2. Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab “Ihya Ulumuddin”, hasad ialah membenci nikmat Allah S.W.T. yang ada pada diri orang
lain, serta menyukai hilangnya nikmat tersebut.
✖ 3. Menurut Sayyid Qutub dalam tafsir “Al Manar”, hasad ialah kerja emosional yang berhubungan dengan keinginan agar nimat yang
diberikan Allah S.W.T. kepada seseorang dari hamba-Nya hilang dari padanya. Baik cara yang dipergunakan oleh orang yang dengki
itu dengan tindakan supaya nikmat itu lenyap dari padanya atas dasar iri hati, atau cukup dengan keinginan saja, yang jelas motif dari
tindakan itu adalah kejahatan.
✖ Hal inilah, seperti yang dijelaskan Al Qur’an sebagai berikut :
وال تحاسدوا والتقاطعوا والتباغضوا والتدابروا وكونوا عبادهللا إخوانا كما أمركم هللا
ِ ه ْﭐﻟﺒُ َﺨL) روا
( ﺎﺭﻱﱡ ومسلم
Artinya : “Janganlah kamu sekalian saling mendengki, membenci, dan saling belakang- membelakangi;
tetapi jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu” (HR.
Bukhari dan Muslim).
12
✖ 7
Jadi demikianlah sehingga sekiranya setiap muslim/muslimah wajib hukumnya menjauhi sifat hasud
karena hasud termasuk sifat tercela dan merupakan perbuatan dosa (QS. An-Nisa’ [4]: 32).
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih
banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada
Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
12
8
Islam on Hasad
✖ Dalam kitab Tanbihul Ghafilin yang dinyatakan Imam Abu Laits Samarqandi,
dijelaskan bahwa orang hasud (dengki) itu telah menentang Allah dalam
beberapa hal:
✖ 1. Membenci nikmat atau anugerah Allah yang diberikan kepada orang lain.
✖ 2. Tidak rela menerima pembagian karunia Allah atas dirinya.
✖ 3. Pelit terhadap pemberian Allah , kalau bisa semua anugerah Allah dan
kebajikan jatuh pada dirinya sendiri, tak perlu orang lain. Kalaupun orang lain
memperolehnya diharapkan di bawah derajat dirinya
✖ 4. Mengikuti pengaruh Iblis/syaithan yang sebetulnya sangat merugikan dan
menghinakan dirinya sendiri.
12
9
Bahaya-bahaya sifat hasud antara lain:
✖ Artinya: “Jauhilah darimu dari hasud karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan seperti
api memakan kayu bakar” (H.R Abu Dawud).
13
0
Islam on hasad
✖ Mengarah pada perbuatan maksiat, dengan berlaku hasud otomatis
seseorang pasti mudah mengarah melakukan hal-hal lain seperti
ghibah (bergunjing, mengumpat, menggosip orang (ghibah),
berdusta fitnah, mencela, bahkan mengadu domba (namimah),
memecah persatuan, membuat
resah/gelisah/galau/gundah/kecewa/marah/sedih, memutus tali
silaturahim, dsb.
✖ *pasif-agresif
13
2
✖ 1-30-2018 The Implementation of Mental Health ✖ Journal of Strategic and Global Studies | Volume 1, Number 1, January
Concept by Imam Al Ghazali in Islamic 2018 1 The Implementation of Mental Health Concept by Imam Al-Ghazali
Counseling Guidance Aliah B. Purwakania Hasan in Islamic Counseling Guidance Aliah B. Purwakania Hasan1*, Abas
Universitas Ibn Khaldun, Bogor, Indonesia, Mansur Tamam2 1Universitas Ibn Khaldun, Bogor, Indonesia 2Universitas
aliah@uai.ac.id. Abas Mansur Tamam Universitas Ibn Khaldun, Bogor, Indonesia
Ibn Khaldun, Bogor, Indonesia Follow this and ✖ https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ijni/article/view/1187/pdf_78
additional works at: ✖ Isu kesehatan mental telah menjadi masalah yang transformatif dan
https://scholarhub.ui.ac.id/jsgs transendental di lingkungan masyarakat dan wabahnya merakyat walaupun
✖ Recommended Citation Hasan, Aliah B. “understated”/kurang digubris – warga dapat berjalan dan nampak sehat-
Purwakania and Tamam, Abas Mansur (2018) produktif-fungsional, namun 85% secara psikis di dalamnya sakit (WHO,
"The Implementation of Mental Health Concept 2015). Semua itu asumtif kasat mata dan “more than meets the eye” – masih
by Imam Al-Ghazali in Islamic Counseling ada “lembah/lereng lautan dibawah ujung puncak gunung (Sigmund
Guidance," Journal of Strategic and Global Freud-“tip of the iceberg”). Menurut perspektif Islam Imam Al-Ghazali,
kesehatan mental dapat ditilik sebagai modul menuju akidah yang solid,
Studies: Vol. 1: No. 1 , Article 1. DOI:
pembebasan dari penyakit hati, penggemblengan karakter dan moral yang
10.7454/jsgs.v1i1.1000. Available at:
mulia dalam hubungan sosial, dan pencapaian kebahagiaan dunia akhirat.
https://scholarhub.ui.ac.id/jsgs/vol1/iss1/1 Artikel ini mendiskusikan tentang psikodinamika pemikiran Imam Al-
Ghazali, disesuaikan untuk kebutuhan panduan konseling psikologis.
13
4
✖ Journal of Islamic Ethics 2 (2018) 97–109. ✖ Al-Qur’an mengenali pentingnya emosi dan kebutuhannya untuk disiplin
Islamic Psychology: Towards a 21st Century
melalui iman dan nalar yang benar. Emosi yang tidak moderat kadang tidak
Definition and Conceptual Framework. Carrie
bisa dielakkan, namun kita perlu mengatur “suhu” nya sehingga tidak akan
York Al-Karam Ph. D; Faculty at University of
memblok jiwa kita secara negatif hingga mengganggu perkembangan spiritual
Iowa & Director of Al-Karam Lab for Islamic
kita. Banyak contoh perjuangan, ujian dan pengorbanan para Nabi dan Rasul
Psychology carrieyork21@hotmail.com
namun mereka selamat bermodalkan bekal percaya akan pertolongan dan
✖ https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?a pengampunan Allah. Melalui ilham Psikologi Al-Qur’an kita belajar
rticle=1000&context=jsgs menempatkan diri kita dalam worldview (sudut pandang dunia) yang lebih
✖ Penulis berupaya memberikan kritik dan besar secara metafisik, berdimensi suci/sakral, dimana kehidupan kita menjadi
rangkuman berbagai macam cara Psikologi ‘hamil’ dengan makna dan kita menjadi kendaraan penyampai pesan Al-
Islam didefinisikan & dikoseptualisasikan, lalu Qur’an.
mengajukan dan membahas konten model ✖ Kita menjalani hidup kita dengan resonan dengan matriks makna dan kita
konseptual yakni The Multilevel tawakal, ikhlas dan sabar menerima takdir/rencana Allah. Kini kita tergerak
Interdisciplinary Paradigm (MIP), sebagai untuk menyaksikan pertarungan kita seperti refleksi/berkaca dalam semua
ceruk/niche potensial yang menyatukan benag tahapan penciptaan-Nya. Essay ini mendidik kita untuk semua al-Iṣfahānī,
merah dari ranah lintas studi yang bermunculan emosi tidak tembus ‘air’/’tahan bocor’ (79 Al-Iṣfahānī, al-Dharīʿah, 336 80 Al-
– yang juga berlaku sebagai metodologi. Iṣfahānī, al-Dharīʿah, 337–38) – penyembuhan psikospiritual tidak hanya
Rekomendasi untuk kiat-kiat mempelajari memulihkan jiwa kepada tahap keseimbangan kognisi-afeksi-konasi, atau
Psikologi Islam juga disajikan. membantu seseorang menjadi tidak adaptif/luwes merespon sikon, namun akan
membantu jiwa bertransendensi (melewati/diatas batas) dan memasuki wilayah
rohani yang lebih agung berjalan selaras dengan fitrah manusia secara lahiriah.
✖ Kita telah mempelajari bahwa emosi irasional seperti rasa 13
✖ Lulus dari langkah pertama, dimana ada kemiripan dengan 5
marah, takut dan sedih atau kecewa dapat dipulihkan dengan
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang diarahkan
merubah perspektif seseorang. Karena keadaan emosional
etikanya oleh pandangan dunia Al-Qur’an yang menuntut
terkait dengan cara kita memandang dunia, maka kita harus
perubahan dan pembersihan qalbu’ (hati) seperti hidayah
menyesuaikan kembali pola pikir dan mengingat bahwa kita edifikasi untuk bertransformasi atas hukum Islam (Sacred
telah salah menjunjung tinggi/mendewakan/mengelu-elukan
Law) dengan struktur 4-M: (Mu’ahadah (janji dengan
dunia dan melupakan azas kebaikan yang akan meghantar
Allah), Mujahadah (bersungguh-sungguh, teguh hati
kita kepada tidak hanya kebahagiaan dunia namun pun
menjalankan ibadah dan berkarya amal shaleh),
akhirat, tujuan akhir hakiki.
Muraqabah (merasa selalu diawasi Allah dalam taqwa dan
✖ Dengan melestarikan pembelajaran edisi/versi Islamik klasik jujur terbuka), Muhasabah (introspeksi diri dalam hitungan
para ahli etika dapat belajar mengolah/menata ulang amal), dan Mu’aqabah (pemberian sanksi terhadap diri
(reengineering) banyak tentang daya emosi manusia dalam sendiri apabila berbuat salah/dosa). (Copyright © 2020.
merawat/memelihara karakter moral dan penyembuhan jiwa. Yaqeen Institute for Islamic Research. Perspectives on
✖ Healing of Emotions in the Qur’an) yang akhirnya Islamic Psychology: Al-Raghib al-Isfahani on The Healing
of Emotions in the Qur’an) yang akhirnya
melembuthaluskan hati keras menyambut sifat tawadhu’,
(rendah hati/humble), tadharru’ (takut Allah), tawassul melembuthaluskan hati keras menyambut sifat tawadhu’,
(rendah hati/humble), tadharru’ (takut Allah), tawassul
(mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan
(mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan
ketaatan), tadabbur (mencermati/mengamati dengan
ketaatan), tadabbur (mencermati/mengamati dengan
akhirnya), tafakkur (menyelami pasif, vakum), ke tadzakkur
akhirnya), tafakkur (menyelami pasif, vakum), ke
(mengingat dan menghayati), dan semacamnya.
tadzakkur (mengingat dan menghayati), dan semacamnya.
13
✖ Ketiga, spitefulness (dengki) ditemukan berasosiasi negatif dengan 6
✖ Bagaimana Anda meletakkan penelitian ini dalam diskusi komponen sosial-perseptual dan sosial-kognitif dari Teori Pikiran
teoritis dan penelitian yang telah ada? sehingga individu dengan kecenderungan dengki menampilkan
✖ Pertama, kebanyakan penelitian yang sudah diselenggarakan dengan topik kesulitan besar dalam menyelami kondisi mental orang lain. Seperti
pilihan penyusun lebih merunut kepada hubungan superficial/permukaan dua sisi mata uang, altruisme dan kedengkian cukup relatif. Jika kita
sampai ke intim antar pasangan untuk aspek keterbukaan/pengungkapan suka menolong dan ini bisa bersifat genetik turun temurun, maka kita
diri (self-disclosure), sehingga disini penyusun berkehendak melebarkan juga cenderung bisa membalas keburukan orang lain untuk kepuasan
jangkauan teoritis agar teori dapat secara fleksibel membahas hubungan pribadi.
pertemanan atau persaudaraan bahkan kekeluargaan. ✖ Kedengkian juga dapat selamat bertahan apabila dilestarikan dalam
✖ Kedua, dari temuan empiris yang dominan dari penelitian sebelumnya populasi kecil dan juga berkelanjutan di kelompok besar apabila
adalah bahwa keterbukaan diri (self-disclosure) adalah aspek terpenting lingkungannya ‘tepat’ (pretensius, penuh intrik, permainan/politik, dll.
dalam hubungan manusia – namun seketika dapat menjadi bumerang (Bester and Gu¨th, 1998). Sifat dengki/iri yang tidak dapat diobservasi
(backfire) karena bagi yang kepercayaan diri dan keterikatan emosionalnya (intangible) tidak akan dapat bertahan dan jika teridentifikasi maka
masih kecil / lemah atau terkesan dipaksakan dan tidak natural, maka pilihannya tidak harus tergantung pada rasa dengki/iri orang lain alias
subjek akan dianggap sebagai pribadi yang insecure (tidak nyaman dengan bisa atas rasa dengki/dendam pribadi - faktor kesalahpahaman, mencari
dirinya/tidak percaya diri), beresiko tidak disukai oleh lawan bicara dan alternatif lain menjadi tugas untuk eksperimen berikutnya (Guth and
bisa mendapatkan penolakan karena tidak lulus diterima oleh pihak lainnya Huck, 1997).
yang juga terbuka (Steinberg, 2007) – pemilihan waktu yang tepat dan ✖ Kedengkian hati juga bersifat fatal karena secara tipikal konsistensinya
keterampilan sosial menentukan kualitas pengungkapan diri dan timbal berlanjut seiring dengan berlalunya waktu dan tidak ada yang
balik yang mutual antar individu, bukan hanya niat semata. Teori and ambigu/ambivalen di tengah abu-abu, kontinum sentimen dengki hanya
model yang saling mendukung adalah Communication Privacy dari maksimal ke minimal (15 Agustus, Jurnal PLoS ONE - Erik
Management Theory (CPM), Social Penetration Theory (SPT), Social Kimbrough of Simon Fraser University in Canada and Philipp Reiss of
Exchange Theory (SET) and Johari Window Pane Model. Maastricht University in the Netherlands).
13
7
✖ Keempat, dalam memetakan struktur fundamental dari ✖ Keenam, Model Tripartit dari Subjective Well-Being (SWB) yang
kesejahteraan subjektif (subjective well-being) adalah berupa kuesioner terlapor pribadi berisikan tiga hal distinktif, yaitu
agenda multitasking yang memerlukan syarat dan dua reaksi emosional seperti afek positif yang sering didapat dan
ketentuan sintesis dari beragam sumber pembuktian. afek negatif yang jarang dihadapi, kemudian evaluasi kognitif
Untuk kali ini, yang ditawarkan sementara adalah seperti kepuasan hidup (Diener, 1984) - nantinya dapat
kesimpulan provisional bahwa ada sesuatu yang lebih dikonsolidasikan pelengkap atau penyempurna aspek kesejahteraan
diluar sana daripada (cuma) merasa bahagia di psikologis.
permukaan/superfisial dan puas dalam mengarungi ✖ Seumpama seorang hamba yang sedang menjalani tabayyun (adalah
bahtera kehidupan di dunia.
mencari kejelasan tentang sesuatu berita dari pihak lain hingga jelas
✖ Kelima, spite (dengki/iri) ironis justru penting dan benar keadaan sesungguhnya) yang mengarah ke tafakkur
kehadirannya karena akan mengembalikan motivasi dan (suatu perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara
keteraturan dengan fungsi hukuman altruistik, pun pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang
sebagai alat penegak keadilan dan barometer berhubungan dengan Allah. Tafakur dalam Islam akan
kebijaksanaan walaupun dengan cara egois seperti cara meningkatkan tauhid, keyakinan dan kepercayaan kepada Allah
beroperasi mafia/ “the wise guys/the mobster squads” berdasarkan akal pikiran dan perasaan), menanamkan tadharru’
yang memimpin dengan membuat rasa ketakutan (rasa takut akan Allah) tawassul (mengambil perantara/ syar’i
sehingga di tempat kekuasaan mereka tidak ada tuntunan Nabi untuk tersampainya hajat) sehingga menggiring
kriminalitas dari pihak luar – karena dari, untuk dan oleh kepada tawadhu’ (sikap kerendahan hati sebagai adab
merekalah pergerakan ekonomi dikendalikan. berilmu/humility/humbleness) sebagai alat membuka diri secara
konstruktif, filter dengki/iri dalam rangka memperjuangkan
kesejahteraan psikologis
Psychological Assessment The
Psychology of Spite and the
Measurement of Spitefulness David
K. Marcus, Virgil Zeigler-Hill, Sterett
H. Mercer, and Alyssa L. Norris
Online First Publication, February
17, 2014.
http://dx.doi.org/10.1037/a0036039
Marcus, D. K., Zeigler-Hill, V., Mercer, S. H., &
Norris, A. L. (2014, February 17). The
Psychology of Spite and the Measurement of
Spitefulness. Psychological Assessment.
Advance online publication.
http://dx.doi.org/10.1037/a0036039. The
Psychology of Spite and the Measurement of
Spitefulness David K. Marcus Washington
State University Virgil Zeigler-Hill Oakland
University Sterett H. Mercer University of
British Columbia Alyssa L. Norris Washington Dark Factor (D-Factor) Figure.
State University.
NeuroscienceNews.com; image is credited to University of Copenhagen .
https://www.researchgate.net/publication/2602
51335_The_Psychology_of_Spite_and_the_M
easurement_of_Spitefulness
13
9
1. Sejarah fenomenologi kedengkian dimulai jauh mundur secara evolusioner sejak jaman
organisme spesies bakterium.
2. Ada dua sekolah aliran pemikiran tentang kedengkian.
3. Kedengkian tidak terlalu berbeda dari altruisme seperti yang kita kira sebelumnya.
4. Laki-laki lebih dengki dibandingkan perempuan.
5. Anak-anak dan para lansia tidak terlalu berperilaku dengki.
6. Dengki sebenarnya mempromosikan keadilan.
7. Manusia bukanlah makhluk hidup “hewan” yang bersifat/berperilaku dengki.
8. Sifat dengki tidak sama dengan iri hati atau dendam.
9. Sifat kedengkian mungkin akan menjadi “permainan” manusia dalam waktu jangka panjang
dan akan berada di dunia ini dalam waktu yang cukup lama.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/03/21/world-happiness-report-2019-dirilis-
seberapa-bahagia-orang-indonesia
✖ Bangsa Indonesia dinilai “cukup bahagia” status kehidupannya Tentang Kesejahteraan/Kebahagiaan
(Subjective Well-Being/Happiness).
✖ Menurut indeks yang dilansir oleh Biro Pusat Statistik (BPS) di poin 70.69 dari kisaran skala 0-100 untuk tahun
2017 yang diumumkan pada hari Selasa, 15 Agustus 2017 (Courtesy of/www.lse.ac.uk) dan terlampir
pembaharuan termutakhir posisi ranking indeks kebahagiaan dengan rincian detil data antara lain sebagai
berikut di bawah ini:
15
3
About Happiness (Subjective Well-Being)
✖ World Happiness Report (WHR) 2019 baru saja merilis laporan terbaru mereka terkait daftar negara-negara bahagia di
dunia. Lagi-lagi, Finlandia menyabet gelar Negara Paling Bahagia di dunia, diikuti 4 negara kawasan Skandinavia yang
lain.
✖ Dari 156 daftar negara yang dirilis dalam laporan tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-92 dengan perolehan poin
sebanyak 5.192. Di Asia Tenggara, Indonesia masih agak jauh tertinggal dari Singapura, Thailand, Filipina dan
Malaysia, dan berada di atas Vietnam, Kamboja, Laos dan Myanmar.
✖ Indikasi poin kebahagiaan yang dirilis oleh WHR disusun berdasarkan beberapa faktor; di antaranya seperti harapan
hidup, dukungan sosial, serta tingkat korupsi.
✖ Meik Wiking, figur CEO dari lembaga Think Thank The Happiness Research Institute di Copenhagen, Denmark
menyatakan bahwa lima negara liga Skandinavia yang berada di urutan atas dianggap telah melakukan sesuatu yang
benar dalam menciptakan kondisi yang baik untuk kehidupan warganya.
✖ "Mereka sangat pandai mengonversikan kekayaan mereka menjadi kesejahteraan," kata Meik seperti dikutip majalah
The Guardian. "Temuan mengenai kebahagiaan para pendatang menunjukkan bahwa kondisi kehidupan yang ada di
bawah berpengaruh besar pada kualitas kehidupan. Jadi, kebahagiaan bukan sekedar masalah pilihan."
Infographic Style
Your Text Here
01 You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
6
Content Here
Content Here
You can simply impress
4 You can simply impress your audience and add a
your audience and add a unique zing.
Content Here unique zing.
2 You can simply impress
your audience and add a
unique zing.