Anda di halaman 1dari 20

A.

BILANGAN DESIMAL
  Adalah bilangan pecahan yang penyebutnya perpangkatan dari bilangan 10.
1. Persepuluhan
Sepersepuluh ditulis artinya satu bagian dari 10 bagian yang sama.
Cara penulisan dalam bentuk desimal adalah 0,1.
2.  Perseratusan

Seperseratus ditulis artinya satu bagian dari seratus bagian yang sama.

Penulisan dalam bentuk desimal adalah 0,01.

3. Perseribuan

Seperseribu ditulis artinya satu bagian dari 1.000 bagian yang sama.
Bentuk desimalnya adalah 0,001.
B. Nilai Tempat Desimal
contoh :

2,813

 3
1000

 8
10
 1
100

C.  Nilai Tempat Nol

Contoh :
0,5 =

0,50 =
  0,500 =
 0,5 = 0,50 = 0,500

Tetapi, 0,1 0,01


Karena, 0,1 =  1
10
Dan 0,01 =
D. Mengubah Bilangan Desimal
1. Dari pecahan biasa ke bilangan desimal
 Mengubah Penyebut
dapat diubah menjadi = = 0,5
 Pembagian
= 0,5
E.
  Persen
Kata Persen berarti perseratus yang diambil dari bahasa Latin yaitu Percentum.

Contoh :
Dea menyelesaikan 85 persen soal ulangan Bahasa Inggris artinya Dea
menyelesaikan 85 soal dari 100 soal yang ada. Simbol persen adalah
F. Mengubah Berbagai Bentuk Persen
1.  Persen ke Pecahan Biasa
25 = =
2. Pecahan Biasa ke Persen
= = = 60
3. Persen ke Desimal
9 = = 0,09
4. Desimal ke Persen
0,014 = 0,014 100 = 1,4
5. Persen ke Perbandingan
20% = =
6. Perbandingan ke Persen
2:5=
100% = 40%
G. Perbandingan Pecahan
  Membandingkan 2 Pecahan yang Sejenis
Contoh :
,

 Membandingkan 2 Pecahan dengan Pembilang yang sama


Contoh :
karena 43
karena 96
  Membandingkan 2 Pecahan dengan Pembilang dan Penyebut Berbeda
a. Menyamakan Penyebut
Contoh :
dan
Pertama cari KPK dari 10 dan 8 yaitu : 40
Kemudian ditentukan pecahan yang senilai dengan dan
serta memiliki penyebut 40.
= =
= =
Karena, maka diperoleh
b.  Melakukan Perkalian Silang
Contoh :
Bandingkan dan
Lakukan perkalian silang
2 11 = 22 dan 5 4 = 20
Jadi, 22 > 20 maka >
  Mengurutkan Pecahan
Contoh :
Susunlah , , dari yang terkecil sampai pada yang terbesar.
Pertama cari KPK dari penyebut di atas 8, 9, 1, 3, 6 yakni 72.

=
=
=
=
=
 Membandingkan Bilangan Desimal
a. Bandingkan bagian bilangan bulatnya.
Contoh :
43, 85 dan 48, 514 maka 43, 85 < 48, 514
b. Jika persepuluhan kedua bilangan tersebut sama, maka bandingkan angka
perseratusannya. Bilangan angka perseratusan yang lebih besar
akan bernilai lebih besar pula.
Contoh :
52, 472 dan 52, 452 maka 52, 472 > 52, 452
c. Jika perseratusannya juga sama, maka bandingkan angka
perseribuannya.
Contoh :
73, 224 dan 73, 225 maka 73, 224 < 73, 225
H. Operasi Hitung Pecahan

a. Penjumlahan Pecahan
b.Pengurangan Pecahan
c. Perkalian Pecahan
d.Pembagian Pecahan
a.   Penjumlahan
 Penjumlahan Pecahan Sejenis
+ + = =
 Penjumlahan Pecahan Tidak Sejenis
+ + =
=
=
=

+ += + += = =1
  Penjumlahan Desimal Sejenis
Contoh :
0,1 + 20,2 = 20,3
 Penjumlahan Desimal Tidak Sejenis
Contoh :
40,2 + 0,24 = 40,44
b. Pengurangan Pecahan
 Pengurangan Pecahan Sejenis
- = =
 Pengurangan Pecahan Tidak Sejenis
4- == - =
  Pengurangan Bilangan Desimal Sejenis
 Pengurangan Bilangan Desimal Tidak Sejenis

c. Perkalian Pecahan
 Contoh :
= =
 Kata “Dari” Sebagai Sebuah Penghubung
Contoh :
dari 18 = 12
Karena, 18 = 12
  Perkalian Desimal dengan Bilangan Bulat
Contoh :
9,2 3 = 3 = = 27,6
 Perkalian Desimal dengan 10, 100, 1000
Contoh :
9,65 10 = 96,5
9,65 100 = 965
9,651000 = 9.650
 Perkalian Desimal dengan Desimal
Contoh :
14,6 13,29 = = = 194, 034
d.  Pembagian Pecahan
 Contoh :
: = =
4,5 : 5 = : = = = 0,9
 Pembagian Bilangan Bulat dengan 10, 100, 1000
9,625 : 10 = 0, 9625
 Pembagian Bilangan Desimal dengan Desimal
2,48 : 3,1 = = = 0,8
I. Bilangan Bulat Berpangkat
  Adalah perkalian berulang dengan bilangan yang sama.
Kuadrat = perkalian bilangan yang berpangkat 2
Kubik = perkalian bilangan yang berpangkat 3
Contoh ;
=4
=8
 Sifat-Sifat
  Operasi Bilangan Berpangkat
a. Sifat Pangkat 0
= 1 dengan syarat a 0
b. Sifat Perkalian Bilangan Pangkat
=
Contoh ;
= =
c. Sifat Pembagian Bilangan Berpangkat
: =
Contoh ;
: = =
d. Sifat Bilangan Berpangkat Bulat Negatif
= atau =
Contoh :

=
J. Penarikan Akar Bilangan Bulat
  Penarikan akar bilangan bulat merupakan kebalikan dari perpangkatan bilangan bulat.
 Syarat umum penarikan akar :
= b, maka = a
Contoh :
= 4 , maka = 2
= 8 , maka = 2

Anda mungkin juga menyukai