Anda di halaman 1dari 10

Ayat-Ayat Allah

• Hukum alam dalam dunia sains modern pada hakekatnya adalah sunatullah, yaitu aturan Allah
yang berlaku bagi alam semesta,
• Dalam QS: An Nahl/16: 11-12, Allah SWT berfirman
َ ‫ك َل َءايَةً لِّقَ ْو ٍم يَتَفَ َّكر‬
‫ُون‬ َ ِ‫ت إِ َّن فِى ٰ َذل‬ ِ ‫ب َو ِمن ُك ِّل ٱلثَّ َم ٰ َر‬ َ َ‫ون َوٱلنَّ ِخي َل َوٱأْل َ ْع ٰن‬َ ُ‫ت لَ ُكم بِ ِه ٱل َّزرْ َع َوٱل َّز ْيت‬ ُ ِ‫ي ُۢنب‬
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan
segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan (11)
‫ون‬ ٍ َ‫ك َل َءا ٰي‬
َ ُ‫ت لِّقَ ْو ٍم يَ ْعقِل‬ ٌ ۢ ‫س َو ْٱل?قَ َم َر َوٱلنُّجُو ُم ُم َس َّخ ٰ َر‬
َ ِ‫تبِأ َ ْم ِر ِٓهۦ ِإ? َّن فِى ٰ َذل‬ َّ ‫َو َس َّخ َر لَ ُك ُم ٱلَّ ْي َل َوٱلنَّهَا َر َوٱل‬
َ ‫ش ْم‬
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu
ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya) (12)
• Ayat tersebut menekankan pentingnya berfikir secara kritis dan rasional tentang fenomena alam
semesta.
• Pemikiran tersebut akan menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian dapat
dimanfaatkan untuk pengelolaan alam
Penguasaan Sains
• Penguasaan sains oleh seorang muslim akan mendorong memanfaatkan dan
memperlakukan alam secara bijak,
• Sains memungkinkan prediksi tanggapan alam atas tindakan manusia, sehingga
dapat dipilih tindakan yang membuat alam meresponnya secara baik,
• Manusia dapat berbuat sangat leluasa di alam, karena kemampuan yang
dimilikinya,
• Karenanya manusia disebuh sebagai “khalifatu al-ardl” penguasa bumi,
• Sebagai “khalifatu al-ardl” maka menusia membutuhkan penguasaan sains dan
teknologi untuk dapat memanfaatkan alam sekaligus melestarikannya,
• Karenanya mencari ilmu sifatnya wajib bagi setiap muslim, baik ilmu tentang
dunia dan ilmu akhirat.
Definisi (1)
• Sains: Usaha/percobaan (the attempt) untuk menemukan (to
discover), dengan piranti observasi (observation) dan pemikiran yang
mendalam (reasoning) berdasarkan hasil observasi tersebut, fakta-
fakta tertentu tentang alam semesta dan hukum-hukum yang
menghubungkan satu fakta dengan fakta-fakta alam yang lainnya,
• Sains focus pada dunia/alam yang secara fisika bertujuan mendapat
penjelasan yang akurat tentang fenomena alam,
• Sains hanya bergantung pada bukti fisik yang dapat diamati,
• Kebenaran sains dibatasi waktu serta bebas dari nilai-nilai moral,
Definisi (2)
• Teknologi: Himpunan pengetahuan manusia tentang proses-proses pemanfaatan
alam yang diperoleh dari penerapan sains,
• Terdapat 4 bentuk teknologi:
• Techno ware: teknologi dalam bentuk barang,
• Humanware: teknologi dalam betuk kemampuan manusia (pengetahuan, ketrampilan,
intuisi)
• Infoware: teknologi dalam bentuk Informasi, misalnya: teori, jurnal dan buku,
• Orgaware: Tecnology dalam bentuk organisasi yang diperlukan,
• Kemajuan teknologi bergantung pada sains, dan sains dapat berkembang karena
karena kemajuan teknologi.
• Teknologi sering dikaitkan dengan rekayasa dan ahlinya disebut engineer (Insinyur)
Obyek ilmu pengetahuan
• Obyek ilmu pengetahuan adalah semua makhluk yang ada di alam
semesta,
• Setiap makhluk memiliki karakteristik spesifik dan semuanya dapat
dijadikan obyek riset,
• Karena jumlah makhluk hidup obyek pengetahuan hampir tidak dapat
dihitung, maka jumlah sumber pengetahuan tidak terbatas,
• Jika jumlah pengetahuan yang telah dihasilkan dapat dihitung, artinya
jumlah pengetahuan yang masih dapat di ekplorasi masih sangat
tinggi.
SUNATULLAH
• Allah adalah pencipta /”Al-Khaliq” sedangkan manusia dan alam semesta
adalah yang diciptakan/”Al-Makhluq”,
• Mahluk diciptakan dengan karakter spesifik yang disebut “fithrah”,
• Karena Allah yang menciptakan, maka Allah yang maha mengetahui
(”Al-’Alim”) dan karenanya Allah yang berhak menentukan aturan dan
hukum bagi mahluk-Nya,
• Hukum/aturan Allah disebut Sunatullah dan dibedakan menjadi 2, yaitu:
• Ayat Qauliyah, yang merupakan hukum Allah yang tertulis atau diwahyukan
(tersurat),
• Ayat Qauniyah, yang merupakan hukum Allah yang tidak tertulis atau tidak
diwahyukan (tersirat).
Ayat Qauliyah dan Qauniyah
Ayat Qauliyah:
• Diturunkan melalui jalur resmi, diwahyukan kepada Rasul, kebenarannya bersifat
mutlak,
• Terhimpun dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits,
• Membentuk pengetahuan, yang disebut “ulum naqliyah” atau “ulum syar’iyah”
Ayat Qauniyah:
• Berupa ilham atau pengamatan/penelitian terhadap fenomena alam, yang
kebenarannya bersifat relative dan temporer,
• Ayat Qauniyah bermanfaatn dalam kehidupan praktis,
• Membentuk pengetahuan, yang disebut “ulum ‘aqliyah”
Dengan demikian sains bersumber dari Allah, berupa wahyu dan fenomena alam
Keterkaitan Ayat Qauniyah terhadap Ayat
Qauliyah
• Karena kebenarannya relatif dan terbatas waktu, ayat Qauniyah tidak dapat secara mutlak
dijadikan acuan kebenaran,
• Ayat Qauliyah memberikan indikasi awal pembuktian Ayat Qauniyah, misalnya:
• Terjadinya hujan (Qs: An-Nur (24), ayat 43),
• Kejadian manusia (Qs: Al-Mukminun (23), ayat 12 -14),
• Keseimbangan dan Kestabilan Sistem Tata Surya (Qs: Al-Ankabut (29), ayat 2
• Mempelajari Ayat Qauliyah bersifat fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari Ayat Qauniyah
bersifat fardhu kifayah,
• Ayat Qauliyah dan Ayat Qauniyah harus diintegrasikan dan diseimbangkan dalam diri setiap
muslim,
• Ayat Qauniyah dalam bentuk IPTEKS dalam memberikan kebaikan (mashlahat),
mementingkan secara berlebihan dapat mengabaikan kebenaran wahyu dan mendatangkan
keburukan (madharat) bagi manusia dan alam raya.
Landasan dalam mempelajari IPTEKS
• Al-qur’an sebagai pentunjuk (hudan) merupakan dasar memahami alam semesta,
• Penggalian pengetahuan tentang alam semesta dapat berawal dari informasi
dalam Al-Qur’an,
• Penemuan pengetahuan/teori tentang alam semesta dapat dicocokkan dengan
yang ada dalam Al-Qur’an,
• Hampir semua yang ditemukan dalam penelitian memberikan bukti kebenaran Al-
Qur’an,
• Riset yang dipandu oleh nilai-nilai dalam Al-Qur’an akan memberikan hasil yang
membawa kebaikan (mashlahat),
• Riset yang benar dan obyektif akan semakin meningkatkan keyakinan akan
kebenaran Al-Qur’an.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai