Anda di halaman 1dari 18

Jenis- Jenis

Alat Ukur Psikologi


Disiapkan untuk
Mata Kuliah Psikologi Kesehatan
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Semester Genap 2019/2020
Apa saja yang akan kita lakukan hari ini?
Pk. 07.30 s/d 09.10 WITA

1. Pemaparan materi terkait jenis-jenis alat ukur


psikologi dan langkah-langkah
penyusunanannya.
2. Sesi tanya jawab.
Sesi 1. Pemaparan materi
Pk. 07.30 - 08.20 WITA
Masih ingat dengan bagian ini?
Alat ukur psikologi mengukur atribut psikologi yaitu:

Afeksi /
Perasaan

Kepribadian Minat

Non-
Kognitif

Kognitif

Bakat

Kecerdasan Prestasi
Bagian 1.
Bagaimana cara mengukur objek/ atribut
psikologi?
Jenis Deskripsi Contoh
Suatu pengukuran yg objektif & standar Tes Inteligensi, tes prestasi, tes
Tes pada sampel perilaku potensial khusus,

Depression Anxiety Stress Scales,


Instrumen pengukuran u/
Skala Kepercayaan diri, skala
Skala mengidentifikasi atribut psikologi kecerdasan emosi, skala kepatuhan
cenderung non kognitif minum obat, dll.
Minnesota Multiphasic Personality
Alat ukur u/ menaksir dan menilai suatu
Inventori atribut psikologi
Inventories, California Psychological
Inventory, inventori kepribadian.
Suatu set pertanyaan atau pernyataan Angket data diri, Angket riwayat
Angket tertulis tentang data faktual/ fakta. minum obat/ penyakit kronis.

Semua jenis alat ukur psikologi disusun berdasarkan teori tertentu.


Bagian 2.
Langkah-langkah dalam penyusunan alat ukur
psikologi?

revisi

revisi
Bagian 3.
Pembatasan ukur atribut psikologi non-kognitif
Konsep yang dirumuskan secara hipotetik u/
Atribut/ Variabel menjelaskan fenomena psikologis yg tampak pada
Sebagai konstruk perilaku

dituliskan dalam kalimat atau kata kerja, shg


> menggambarkan makna keperilakuan yg
dikehendaki yang dirumuskan melalui
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3
konstruk.

Deskripsi bentuk-
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 bentuk perilaku
yang
mengindikasikan
adanya atribut
psikologis yang
diukur. A.k.a: ciri-
Kalimat yang mengambarkan Item Item ciri/ gejala
indikator. Dibuat 2-3x lipat rencana 1,2,3,4 1,2,3,4
Bagian 4.
Pembuatan tabel kisi-kisi/ Blueprint
Disajikan dalam bentuk tabel, mencakup:
•Aspek/ dimensi keperilakuan, aspek yg lebih penting memiliki bobot yang lebih
besar/ jumlah aitem > banyak.
•Indikator keperilakuan,
•Nomor aitem
•Proporsi (%) aitem dalam masing-masing komponen didasari teori atau hasil
analisis faktor atau penilaian ahli atau diberi bobot yg sama.
•Aitem (optional, biasanya contoh aitem).
•Favorabel & unfavorabel

•Menjadi acuan dalam penyusunan alat ukur


Bagian 4.
Pembuatan tabel kisi-kisi/ Blueprint

No.
Dimensi/ Aitem
Indikator Bobot (%) Aitem
aspek Favorabel Unfavorabel
Bagian 4.
Mari kita coba mengisi tabel kisi-kisi/ pernyataan yang
Blueprint pernyataan yang
mendukung atau TIDAK
memihak objek ukur mendukung
objek ukur

No. Aitem Aitem


Dimensi/ Bobot
Indikator Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable
aspek (%)

Sulit 20% • Saya sulit fokus dalam


• Saya dapat berpikir tenang
Kognitif 8 10 menyelesaikan suatu tugas
konsentrasi
• Saya merasa sulit untuk
Mudah tenang setelah sesuatu • Saya dapat tenang di
20% membuat saya kesal.
Afektif marah/ 1, 3 9 situasi yang kurang
• Saya mudah menjadi marah menyenangkan.
gelisah
Distres karena hal-hal yang sepele.
• Saya sering menunda
menyelesaikan tugas yang
Kehilangan • Saya dapat mengerjakan
menjadi tanggungjawab
Konatif minat 5,7 6 saya.
tugas kuliah dengan
maksimal.
• Saya tidak bersemangat
berangkat ke kampus.
Bagian 5.
Observasi dalam setting klinis

-Observasi adalah sebuah pernyataan


yang menjelaskan fakta-

•Observer become aware of something using their senses.


•Observer melakukan observasi dengan melibatkan kelima
panca indera (mata, telinga, hidung, kulit, lidah).
Bagian 5.2
Observasi dalam setting klinis

Alasan mengapa menggunakan observasi?


1.Informasi didapat langsung
2.Untuk mendeskripsikan nature (bagaimana perilaku berlangsung).
3.Mengeneralisasi dan Menguji Hipotesis (observasi awal eksperimen)
4.Asesmen Perilaku, observasi dilakukan sepanjang proses
asesmen
5.Karena metode lain tidak dapat diterapkan, misalnya ingin mengetahui
bagaimana reaksi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya karena kematian,
atau bagaimana reaksi anak saat dipasang infus, bagaimana respon pasien terhadap
pelayanan rumah sakit.
6.Ada bukti fisik, atau hasil yang dapat mudah dilihat.
Bagian 5.3
Observasi dalam setting klinis

Observasi sebagai alat penyelidik ilmiah

1.Guideline dan pencatatan sesuai tujuan riset yang


telah dirumuskan.
2.Direncanakan secara sistematis.
3.Dicatat dan dihubungkan secara sistematis dengan
proporsi yang lebih umum, tidak hanya dilakukan
untuk memenuhi rasa ingin tahu saja.
4.Dapat dicek & dikontrol validitas, reliabilitas dan
ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya.
Bagian 5.4
Observasi dalam setting klinis

Langkah-Langkah dalam Observasi


1.Tentukan siapa atau apa yang akan diamati.
2.Tentukan aspek yang akan diamati (karakteristik, atribut, perilaku, dll).
People (individuals, groups, communities)
a. Characteristics
b. Interactions
c. Behaviors
d. Reactions
Physical settings
Environmental features
Products/physical artifacts
3.Tentukan dimana dan kapan pengamatan/observasi akan dibuat
4.Mengembangkan pedoman observasi
5.Uji coba panduan observasi
6.Melatih observer.
7.Melakukan pengamatan
8.Menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan.
9.Menulis dan menggunakan temuan.
Bagian 5.5
Observasi dalam setting klinis

Contoh skala
Bagian 5.6
Observasi dalam setting klinis

Contoh sheet/ lembar checklist observasi (patients requiring psychiatric care in an acute care facility)
Lembar observasi u/ Kesiapan memulangkan pasien psikiatri pasca rawat inap

Tanggal/
 (cek) Kriteria
waktu
Tidak lagi membahahayakan diri sendiri/ orang lain.

Kehidupan dasar dan kebutuhan kesehatan terpenuhi

Pengaturan hidup pasca pemulangan yang memadai

Pemikiran suasana hati dan / atau perilaku stabil

Tidak ada gejala penarikan diri

Komitmen verbal terhadap kepatuhan pengobatan


Lainnya:…………………………………
………………………………….
………………………………….
SESI 2. Diskusi & Tanya jawab
Pk. 08.20 – 09.10 WITA
Disiapkan untuk
Mata Kuliah Psikologi dan Ilmu Komunikasi
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Semester Genap 2019/2020
Terima kasih
Stay at home, Stay healthy & happy
-This too shall pass-

Anda mungkin juga menyukai