Konstruksi Alat Ukur 3 - Dari Konsep Ke Indikator
Konstruksi Alat Ukur 3 - Dari Konsep Ke Indikator
Indikator
Berbagai variabel psikologi bukanlah sesuatu
yang ada secara fisik melainkan sekedar
rumusan konsep teoretik (theoretical concept)
Variabel-variabel fisik sekalipun, juga tidak
lebih daripada konsep atau definisi untuk
menggambarkan dimensi-dimensi fisik
Variabel
Dalam psikologi banyak formulasi konsep
teoretik mengenai satu variabel psikologi yang
bernama sama dari berbagai tokoh
Contohnya variabel inteligensi
Variabel
Psikologi
Kejelasan konseptual mengenai atribut yang
hendak dijadikan objek ukur sangat penting
Agar dapat dihasilkan indikator dan aitem-
aitem yang befungsi secara valid dan reliabel.
Membangun konstrak ukur dapat dilakukan
Variabel melalui tiga langkah sistematik yang
Psikologi mencerminkan aktivitas dasar masing-masing
yaitu Select, Discover, dan Create.
Penyusunan skala psikologi selalu diawali oleh
penetapan pondasi awal berupa bangunan
konstrak dari atribut yang hendak diukur.
Pembuat skala harus betul-betul memahami
Select konsep mengenai atribut yang hendak diukur.
(Memilih Dari pemahaman mengenai konsep teoretik
Konsep tersebut hal yang paling penting dalam usaha
Teoretik) membangun konstrak ukur adalah dapat
diperolehnya ciri-ciri atau karateristik khas
individu yang memiliki atribut termaksud
Karena hampir dapat dipastikan bahwa bagi
setiap atribut psikologi terdapat lebih dari satu
sudut pandang teoretik yang membahasnya,
maka perancang skala harus memilih (select)
Select atau teori yang akan digunakan sebagai dasar
bangunan konstrak skalanya.
(Memilih
Konsep
Teoretik)
Membangun konstrak yang berangkat dari
konsep teoretik yang sudah tersedia, biasa
disebut sebagai pendekatan top-down.
Definisi konseptual mengenai atribut ukur
Select diperoleh rumusannya melalui forum seminar
(Memilih atau diskusi di kalangan mereka yang dianggap
Konsep memiliki kewenangan keilmuan mengenai
atribut tersebut. Ketika aitem-aitem dalam
Teoretik) skala telah selesai dibuat, validitas konstrak
yang didasari oleh definisi tersebut dapat diuji.
Pendekatan dalam perancangan skala seperti
ini disebut pendekatan bottom-up.
Aspek Keperilakuan adalah penerjemahan dari
ciri-ciri atribut yang sudah dibatasi secara
konseptual dalam teorinya menjadi bentuk
definisi keperilakuan (behaviorally defined).
Discover Dirumuskan dengan jelas dalam kalimat yang
(Menemukan menunjukkan seperti apa karakteristiknya
Aspek-aspek Konsep teoretik mengenai suatu atribut akan
Keperilakuan) memberikan gambaran tentang karakteristik
seseorang yang memiliki atribut tersebut.
Agresivitas
Introvert Extrovert
Aspek-aspek
Keperilakuan Aspek Aspek Aspek Aspek
Konstruk keperilakuan I keperilakuan II keperilakuan IV keperilakuan V
Bipolar
Aspek Aspek
keperilakuan III keperilakuan VI
Rendah Tinggi
Introvert Extrovert
Pola Asuh
Demokratis Otoriter
Keperilakuan Aspek
keperilakuan III
Aspek
keperilakuan VI
Konstruk
Ortogonal
Bebas
Aspek Aspek
keperilakuan VII keperilakuan VIII
Aspek
keperilakuan IX
Penerapan Pola Asuh
Demokratis
Rendah Tinggi
Aspek-aspek Buruk Baik
Keperilakuan
Konstruk
Ortogonal
IQ (WAIS)
Berperilaku Menyalahkan
kasar orang lain Suka melihat
orang lain
Mudah terlibat menderita
keributan
ASPEK INDIKATOR BOBOT (%)
Cenderung bertindak Suka berkelahi
emosional Berperilaku kasar 40%
Mudah terlibat keributan
Merasa dirinya lebih Tidak suka mengalah
dominan dari orang lain Menyalahkan orang lain 30%