Anda di halaman 1dari 10

Dosen Pembimbing : Dr. H.

Abdul
Majid, SKM, M.Kes.

Theory of Planned Behavior and Theory of


Reasoned Action

Fuji Ardiwinata
218240014
VI . Akk
Keterangan
● Teori Perilaku Terencana atau TPB (Theory of Planned Behavior)
merupakan pengembangan lebih lanjut dari Teori Perilaku Beralasan
(Theory of Reasoned Action).

● Teori perilaku yang direncanakan adalah sebuah teori tentang


hubungan antara keyakinan dan perilaku

● .Teori ini menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif,


dn persepsi pengendalian perilaku, bersama-sama membentuk niat
perilaku individu dan perilaku.

● Theory of Planned Behavior (TPB) dicetuskan oleh Icek Ajzen pada


tahun 1985 melalui artikelnya “From intentions to actions : A Theory of
planned behavior”.

● Menurut Ajzen (1991), faktor sentral dari perilaku individu adalah


bahwa perilaku itu dipengaruhi oleh niat individu (behavior intention)
terhadap perilaku tertentu tersebut.
Theory Of Planned Behavior And Theory Of Resoned Action
External variables
Behavioral
beliefs
Demographic
Attitude
variables
Evaluations of
behavioral
outcomes

Attitudes towords Normative


targets beliefs
Intention to
Subjective
Perform the
norm Behavior
Behavior
Personality Motivation to
targets comply

Control
beliefs
Other individual Perceived
difference control
variables
Perceived
power
Teori Perilaku Terencana dan Teori Tindakan Beralasan
Variabel Eksternal
Kepercayaan
perilaku
Variabel
Sikap
demografis
Evaluasi hasil
perilaku

Sikap terhadap Kepercayaan


target normatif
Niat untuk
Norma
melakukan
subjektif Tingkah laku
perilaku
Target Motivasi untuk
kepribadian mematuhi

Kontrol
keyakinan
Variabel Kontrol yang
perbedaan dirasakan
individu lainya
Kekuatan yang
dirasakan
Pendekatan Tindakan Beralasan Menggunakan
Sejumlah Konsep

● Perilaku

Peristiwa yang dapat diamati terdiri dari empat elemen: tindakan yang dilakukan,
target di mana tindakan itu diarahkan, konteks di mana itu dilakukan, dan waktu di
mana itu dilakukan.

● Niat

Perkiraan orang tentang kemungkinan atau kemungkinan yang dirasakan untuk


melakukan perilaku tertentu.

● Kontrol perilaku yang dirasakan

Persepsi orang tentang sejauh mana mereka mampu, atau memiliki kendali atas,
melakukan perilaku tertentu
Lanjutan…

● Kapasitas

Keyakinan bahwa seseorang dapat, mampu, atau mampu melakukan perilaku


(sebanding dengan konsep efikasi diri Albert Bandura); otonomi: tingkat kontrol yang
dirasakan atas melakukan perilaku.

● Kontrol Aktual

Keterampilan dan kemampuan yang relevan serta hambatan dan fasilitator kinerja
perilaku.

● Sikap

Disposisi atau kecenderungan laten untuk merespons dengan derajat tertentu suka atau
tidak suka terhadap objek psikologis.
Lanjutan…

● Aspek Instrumental

Konsekuensi positif atau negatif yang diantisipasi.

● Aspek Pengalaman

Pengalaman positif atau negatif yang dirasakan.

● Norma yang dirasakan

Tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku
tertentu.
Lanjutan…

● Aspek Instrumental

Persepsi tentang apa yang harus atau harus dilakukan.

● Aspek Pengalaman

Persepsi bahwa orang lain melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
bersangkutan.
Kontrol perilaku yang dirasakan adalah hasil dari kekuatan
keyakinan kontrol yang mencerminkan keterampilan,
hambatan, dan fasilitator yang dirasakan, masing-masing
dikalikan dengan tingkat kekuatan kontrol atas faktor-
faktor ini. Keyakinan yang mendasari ini harus diidentifikasi
melalui prosedur elisitasi yang cermat, menggabungkan
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai