Anda di halaman 1dari 32

HERNIA

Oleh:

Abimanyu D.
Devi M. J.
Aldi S.
Made Ayu
Andika Ridwan N.
Ni Made P. S.
Angie C.
Novita Arlisa L. R.
Brandon C.
Reandy Ilham A.
Brian R.
Rena Roy
Preceptor
dr. Deasiana Paksi Moeda, Sp. B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
2020
DEFINISI
Definisi

• Hernia diambil dari bahasa latin yang berarti rupture/pecah/

• Hernia berarti tonjolan abnormal pada organ (atau bagian dari organ) melalui
defek pada dinding/rongga yang meliputi organ tersebut.
KLASIFIKASI
Klasifikasi
Klasifikasi hernia

Menurut tempat

1. Hernia Inguinalis: menembusnya sakus hernialis melalui


kanalis inguinalis

2. Hernia Femoralis: menembusnya sakus hernialis melalui


kanalis femoralis

3. Hernia Umbilicalis: menembusnya sakus hernialis melalui


annulus umbilicus

4. Hernia Diafragmatika: menembusnya sakus hernialis


melalui diafragma
Klasifikasi

Klasifikasi hernia

Menurut gambaran klinis

A. Hernia Reponibilis
B. Hernia Ireponibilis
C. Hernia Inkarserata
D. Hernia Strangulata
Klasifikasi

Klasifikasi hernia

Menurut arah penonjolan

A. Hernia Interna
B. Hernia Eksterna
ETIOLOGI HERNIA
INGUINALIS
Etiologi Hernia Inguinalis

a. Kelemahan otot dinding abdomen.


1. Kelemahan jaringan
3. Trauma
b. Peningkatan tekanan intra abdominal
1. Obesitas
2. Mengangkat benda berat
3. Mengejan karena konstipasi
4. Kehamilan
5. Batuk kronik
6. Hipertropi prostate
E 75% dari semua kasus hernia muncul di daerah sekitar lipat paha.
P
I
Hernia indirect lebih banyak daripada hernia direct yaitu 2:1.
D
E
M Hernia sisi kanan lebih sering terjadi daripada di sisi kiri.

I
O Perbandingan pria : wanita adalah 7:1.

L
O Hernia femoralis kejadiannya kurang dari 10 % dari semua hernia tetapi 40%
dari itu muncul sebagai kasus emergensi dengan inkarserasi atau strangulasi.
G
I Hernia femoralis lebih sering terjadi pada lansia dan laki-laki yang pernah
menjalani operasi hernia inguinal.
PATOFISIOLOGI
HERNIA INGUINALIS
Jika
Jika hernia penekanan
mengalami terhadap
Tonjolan
perlengketan cincin
Faktor Melewati menuju
Hernia yang pada hernia, Nekrosis dan
kongenital anulus skrotum
dapat masuk kantung terjadihernia perforasi
dan faktor inguinalis (melewati tali
dan keluar hernia, strangulata pada hernia
didapat eksternus sprema pada
hernia tidak yang
laki-laki)
dapat masuk sebabkan
kembali ileus
obstruksi
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan Gejala

Menurut natadidjaja 2003 :

Adanya benjolan di daerah inguinalis yang muncul saat berdiri, batuk, bersin, atau
mengedan dan menghilang saat berbaring.
Pada anak dan bayi benjolan timbul saat menangis dan mengedan.
Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulate
Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri absomen seperti kram dan
distensi abdomen
Kembung
Perubahan pola eliminaasi BAB
Gelisah
Dehidrasi
Tanda dan Gejala

Menurut Mansjoer A, 2000 :

• Pasien mengatakan turun berok, burut atau kelingsir atau mengatakan adanya
benjolan di selangkangan/kemaluan.

• Benjolan biasa mengecil atau menghilang saat tidur, bila menangis, mengejan
atau mengangkat benda berat atau bila posisi pasien berdiri dapat timbul
kembali.

• Bila terjadi komplikasi akan terdapat nyeri.


PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Ideal dilakukan pemeriksaan saat berdiri untuk
meningkatkan tekanan intra abdomen dengan area
inguinal dan skrotum terekspos

• Dilihat tanda-tanda penonjolan, pembengkakan,


perubahan warna, dan adakah asimetri pada kedua sisi
bilateral inguinalis
Palpasi

• Palpasi dimulai dari kulit longgar terbawah skrotum


hingga annulus inguinalis interna

• Pada regio skrotum, palpasi mengikuti arah korda


spermatika ke atas hingga ligamentum inguinalis dan
orifisium annulus inguinalis eksterna
Palpasi
• Annulus inguinalis eksterna berada pada sisi medial
dan inferior dari tuberkel pubis. Kanalis inguinalis
berada pada sisi lateral dari annulus tersebut.

• Palpasi kanalis  pasien diminta untuk melakukan


manuver Valsava untuk mencari tonjolan hernia dan
menilai hernia dapat direduksi atau tidak
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Penunjang

Hitung Darah Lengkap Untuk mencari kemungkinan adanya


dan serum elektrolit, tekanan intra peritoneal meningkat,
sebagai penyebab timbulnya hernia :
dapat menunjukkan
• hemokonsenterasi • Rectal Toucher : BPH, Stenosis Anal,
(Peningkatan Hematokrit), Tumor Recti
• Thorax poto : Batuk kronis, Tumor
• peningkatan sel darah putih
paru
(Leukosit; >10.000- • Usg Abdomen : Asites, tumor
18.000/mm3) abdomen
• Ketidakseimbangan • Genitalia Eksterna : Striktura
urethra, Fimosis
elektrolit
DIAGNOSIS
Diagnosis

Kebanyakan kasus bisa didiagnosis melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik


Pemeriksaan Radiologis:

- Herniography: menggunakan kontras (sudah tidak digunakan)


- Inguinal Ultrasonography : memperkirakan diameter kanalis inguinalis

1. 3,6 + 0,8 mm : normal


2. 4,9 + 1,1 mm : Patent Processus Vaginalis
3. 7,2 + 2 mm atau lebih : Hernia
Glick PL. Boulanger SC. Inguinal Hernias And Hydroceles. Corran Pediatric Surgery 7th ed. 2012. 76: 985-1001
Differential diagnosis

• Congenital Hydrocele: adanya cairan di sekitar testis, di antara tunica vaginalis.


• Undesensus testis
• Inguinal adenopathy

Glick PL. Boulanger SC. Inguinal Hernias And Hydroceles. Corran Pediatric Surgery 7th ed. 2012. 76: 985-1001
PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan Hernia Inguinalis

NON OPERATIF OPERATIF


NON-OPERATIF

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan reposisi dan pemakaian penyangga /


penunjang  untuk mempertahankan isi hernia yang telah di reposisi.
Reposisi tidak dapat di lakukan pada hernia inguinal strangulata, kecuali pada anak-
anak.
Reposisi di lakukan secara bimanual.
Cara mereposisi  tangan kiri memegang isi hernia dan membentuk corong
sedangkan tangan kanan mendorong ke arah cincin hernia dan memberi sedikit tekanan
sampai terjadi reposisi.
Bila usaha reposisi tidak berhasil dalam waktu 6 jam harus di lakukan operasi.

sebaiknya cara seperti ini tidak dianjurkan  menimbulkan
komplikasi, antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut di
daerah yang tertekan.
OPERATIF

Pengobatan operatif  satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang

rasional.

Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis di tegakkan.

Prinsip pengobatan  herniotomi.

Pada herniotomi di lakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,

kantong di buka dan isi hernia di bebaskan kalau ada perlengketan, kemudian

di reposisi, kantong hernia di jahit-ikat setinggi mungkin lalu di potong.


Indikasi operatif

•Hernia inguinalis dengan komplikasi inkarserata ataupun strangulate

•Hernia inguinalis lateralis pada anak maupun dewasa (reponibilis atau

irreponibilis)

•Hernia inguinalis medialis yang cukup besar yang mengganggu

•Nyeri hebat, yang merupakan respon masuknya penonjolan memenuhi

kanal
PROGNOSIS
Prognosis

• Secara keseluruhan, hernia inguinalis prognosis yang baik.

• Resiko meningkat pada hernia incarcerated, strangulated and recurrent.

• Usia yang lebih tua, durasi hernia yang lebih lama, dan durasi irreducibilitas yang
lebih lama dianggap sebagai faktor risiko untuk komplikasi akut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai