Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PENDAHULUAN
HD DENGAN DM
Nama : Eli Yatul Hana Pratiwi
NIM : 108117080
DEFINISI
Diabetes Melitus Menurut American Diabetes Association (ADA)
2005, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible dan pada suatu derajat
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal.
ETIOLOGI
■ Hiperglikemia
■ Glikolisasi Non Enzimatik
■ Polyolpathyway
■ Glukotoksisitas
■ Mikroalbuminuria
■ Kelainan glomerulus
■ Proteinuria
Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik
Akibat Diabetes Melitus
■ Hubungan glomerulopati gula darah tinggi pada penderita DM
Penyebab pasti dari nefropati diabetik belum diketahui namun berbagai macam studi
mengatakan hal tersebut karena hiperglikemia yang memicu terjadinya hiperfiltrasi
dan kerusakan pada ginjal, kelanjutan glikosilasi, dan aktivasi dari sitokin. Adanya
pengontrolan terhadap glukosa darah menunjukan keseimbangan antara asupan atau
intake, glukoneogenesis, penggunaan pada jaringan atau penyimpanan sebagai
glikogen atau lemak dan oksidasinya. Keseimbangan ini diatur lewat produksi insulin
oleh sel beta pada pankreas. Insulin mengatur serum glukosa di hati, otot skelet, dan
jaringan lemak. Ketika terjadi resistensi insulin, insulin tidak dapat lagi melakukan
glukoneogenesis di hepatik dan menyebabkan terjadinya hiperglikemia.
■ Pengaruh DM terhadap glomerulopati
Terdapat 3 perubahan histologi mayor utama pada glomerulus seorang
dengan nefropati diabetik:
1. Ekspansi dari mesangial yang langsung diinduksi oleh hiperglikemia,
diperkirakan melalui peningkatan produksi matriks atau glikosilasi dari
protein matriks.
2. Penebalan dari membran basalis glomerulus terjadi.
3. Terjadi sklerosis dari glomerulus akibat hipertensi (diinduksi oleh dilatasi
dari arteri aferen renalis atau dari kerusakan atau iskemia yang diinduksi
oleh penipisan hialin dari pembuluh darah yang menyuplai ke glomerulus)
KOMPLIKASI
■ Komplikasi Akut
Kompliaksi akut yang paling sering dialami oleh penderita DM adalah
gangguan kontrol gula darah. Gangguan tersebut adalah
hiperglikemia/ketoasidosis dan hipoglikemia. Kondisi hipergilekmia akut
akan menyebabkan terjadinya gluconeogenesis
■ Komplikasi Kronik
Komplikasi kronik diabetes melitus terutama disebabkan gangguan
integritas pembuluh darah. Komplikasi kronis yang berhubungan dengan
DM adalah penyakit mikrovaskuler dan makrovaskuler. Komplikasi
tersebut kebanyakan berhubungan dengan perubahan-perubahan
metabolik, terutama hiperglikemia
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko
tinggi DM. Yaitu kelompok usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas,
tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan
berat badan lahir bayi >4.000 g, riwaya DM pada kehamilan, dan
dislipidemia. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan
pemeriksaan glukosa darah sewaktu, kadar gula darah puasa
2. Pemeriksaan hemoglobin glikosilasi
3. Pemeriksaan urin untuk glukosa
4. Pemeriksaan urin untuk keton
PENATALKSANAAN
– Edukasi
– Terapi Nutrisi Medis (TNM)
– Latihan Jasmani
– Intervensi Farmakologis
– Obat antihiperglikemia Oral
MANIFESTESI KLINIS
■ Poliuri (banyak kencing)
■ Polidipsi (banyak minum)
■ Polipagi (banyak makan)
■ Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang
■ Mata kabur
PROSES TINDAKAN
Pada proses hemodialisa, darah dialirkan ke luar tubuh dan
disaring di dalam ginjal buatan (dialyzer). Darah yang telah
disaring kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh. Rata –
rata manusia mempunyai sekitar 5,6 s/d 6,8 liter darah, dan
selama proses hemodialisa hanya sekitar 0,5 liter yang berada
di luar tubuh. Untuk proses hemodialisa dibutuhkan pintu
masuk atau akses agar darah dari tubuh dapat keluar dan
disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke dalam tubuh.
Terdapat 3 jenis akses yaitu arteriovenous (AV) fistula, AV
graft dan central venous catheter.
Diagnosa Keperawatan
 PRE HD
Diagnosa: Kelebihan volume cairan b.d Mekanisme peredaran
darah/cairan tidak efektif
 INTRA HD
Diagnosa : Resiko defisit volume cairan b.d Mekanisme peredaran
darah/cairan tidak efektif (proses dialisis berlangsung)
 POST HD
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai O2 dan kebutuhan
LAPORAN
PENDAHULUAN
CKD
DEFINSI
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat,
progresif, irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan
tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan, dan
keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia atau azotemia
ETIOLOGI
Diabetes dan hipertensi baru-baru ini telah menjadi etiologi
tersering terhadap proporsi GGK di US yakni sebesar 34% dan 21%
. Sedangkan glomerulonefritis menjadi yang ketiga dengan 17%.
Infeksi nefritis tubulointerstitial (pielonefritis kronik atau nefropati
refluks) dan penyakit ginjal polikistik masing-masing 3,4%.
Penyebab yang tidak sering terjadi yakni uropati obstruktif , lupus
eritomatosus dan lainnya sebesar 21 %. (US Renal
ETIOLOGI
■ Perjalanan umum GGK melalui 3 stadium:
1. Stadium I : Penurunan cadangan ginjal
2. Stadium II : Insufisiensi ginjal
3. Stadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremia
■ Patofisiologi umum GGK
Hipotesis Bricker (hipotesis nefron yang utuh)
“Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur,
namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal.
MANIFESTASI KLINIS
■ Manifestasi kardiovaskuler
■ Manifestasi dermatologi
■ Manifestasi Pulmoner
■ Manifestasi Gastrointestinal
■ Manifestasi Neurologi
■ Manifestasi Muskuloskeletal
■ Manifestasi Reproduktif
KOMPLIKASI
■ Hiperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis metabolik, kata
bolisme, dan masukan diit berlebih.
■ Perikarditis, efusi perikardial, dan tamponad jantung akibat retensi
produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
■ Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem
renin angiotensin aldosteron.
■ Anemia akibat penurunan eritropoitin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
■ Radiologi
■ Foto Polos Abdomen
■ Pielografi Intravena
■ USG
■ Renogram
■ Pemeriksaan Radiologi Jantung
■ EKG
■ Biopsi Ginjal
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan pasien GGK adalah untuk
mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa dan homeostasis
tubuh selama mungkin serta mencegah atau mengobati
komplikasi (Smeltzer, 2001; Rubenstain dkk, 2007). Terapi
konservatif tidak dapat mengobati GGK namun dapat
memperlambat progres dari penyakit ini karena yang
dibutuhkan adalah terapi penggantian ginjal baik dengan
dialisis atau transplantasi ginjal.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD adalah
sebagai berikut:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran
urin dan retensi cairan dan natrium.
2. Perubahan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi paru.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia mual muntah.
ASUHAN
KEPERAWATAN
CKD DENGAN
DIABETES
MELITUS
■ PRE HD
Persiapan HD:
Persiapan saat di ruang penerimaan:
■ Persiapan mesin HD
■ Persiapan alat dan bahan HD
1. Kelebihan volume cairan b.d mekanisme peredaran darah/cairan tidak
efektif
NOC : Keseimbangan Cairan
NIC : Fluid Balance
Intra HD
Pengkajian :
Persiapan Perawat:
■ Observasi Pasien
■ Memonitoring Mesin HD
■ Persiapan Pasien:
■ Pasien melakukan timbang badan untuk menentukan jumlah cairan
didalam tubuh yang harus dibuang pada saat terapi. 
2. Resiko ketidakseimbangan volume cairan b.d Mekanisme peredaran
darah/cairan tidak efektif (proses dialisis berlangsung)
NOC ; Keseimbangan Cairan
NIC : Fluid Manajement
POST HD
Pengkajian :
BB : 75 kg
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,2 °C
3 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
O2 dan kebutuhan
NOC : Toleransi terhadap aktivitas
NIC : -

Anda mungkin juga menyukai