Anda di halaman 1dari 17

PEMETAAN SOSIAL

DAN PENETAPAN
PENERIMA MANFAAT

PENINGKATAN KAPASITAS TFL


PROGRAM SANITASI PERDESAAN PADAT
KARYA
TA. 2020
Tujuan Pokok Bahasan :
1) Peserta memahami Tujuan Pemetaan Sosial
2) Peserta mengetahui Proses Pemetaan Sosial
3) Peserta terampil memfasilitasi proses pemetaan sosial di masyarakat
4) Peserta mengetahui output/dokumen hasil pemetaan sosial
PEMETAAN SOSIAL

1) Pemetaan sosial dilakukan oleh TFL


bersama aparat desa, dibantu oleh kader
masyarakat dan sanitarian setempat;
2) Kegiatan pemetaan sosial dilakukan untuk
pengumpulan data dan informasi
mengenai:
− kondisi sosial kemasyarakatan;
− potensi permasalahan konflik;
− ekonomi budaya;
− akses layanan sanitasi; dan
− kondisi kependudukan.
Metode Pemetaan Sosial:
 Pemetaan dilakukan secara Mandiri atau yg sering disebut
Survey Kampung Sendiri (SKS), artinya Masyarakat menjadi
Subyek dari survey, adapun pelaku survey dari komunitas
masyarakat sendiri melalui pemilihan ataupun ditunjuk
yang disebut Tim SKS yang di fasilitasi oleh TFL yang
merupakan perwakilan dari desa tersebut.
PEMETAAN SOSIAL
Data dan Informasi yang akan digali adalah:
1).Kondisi wilayah, dilakukan dengan membuat peta sederhana kawasan Desa, yang berisi:
✓ Tata letak tapak,
✓ Status tanah dan penguasaan,
✓ Peta Jaringan Sanitasi,
✓ Kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi yang ada,
✓ Permasalahan Sanitasi yang ada (Kesehatan dan Pencemaran Lingkungan)
2). Kondisi demografi, dilakukan dengan:
 Pengumpulan dan pemutakhiran data kependudukan;
 Pengumpulan data social masyakarat seperti tingkat pendidikan, strata ekonomi; dan
 Pengumpulan data permasalahan kependudukan yang mencakup permasalahan sosial seperti konflik antar
penduduk.
3). Kondisi Ekonomi, dilakukaan dengan:
 Pendapatan;
 Mata Pencaharian;

4. Kondisi Sosial Budaya, dilakukan dengan:


 Potensi Konflik;
 Aktivitas/kebiasaan masyarakat; dan
 Tokoh kunci masyarakat.
PENDEKATAN PEMETAAN
▪ Pendekatan yang digunakan dalam Pemetaan Sosial adalah
Pemetaan Desa secara cepat dan partisipatif
▪ Alat yang digunakan dalam Pemetaan meliputi :
1. Transect Walk (Kunjungan Lapangan/Survey) : Untuk melihat
kondisi lingkungan pemukiman dari aspek sanitasinya
2. In-depth Interview (Wawancara) dan pendataan gizi buruk
3. Survey Rumah Tangga : untuk mendata fasilitas sanitasi di
dalam rumah tangga termasuk BABS
4. Pendataan MBR : cross cek dengan data PODES (Penerima
Raskin, PKH dll)
KONSEP DASAR
TRANSECT WALK
• TRANSECT WALK adalah media/tool untuk
menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan
sebaran sumber daya, kawasan, penggunaan dan
status lahan. Berkaitan topografi lingkungan,
kepemilikan sarana sanitasi dan jenis sarana sanitasi
yang sudah ada, peta selokan/ saluran air,
kepadatan penduduk setiap lingkungan/ RT/RW,
letak badan sungai, fungsi (air) sungai, alternative
letak tangki septik, letak Fasos/Fasum.

• Dari peta transect walk dapat tergambar secara riil


kondisi riil calon titik lokasi.
PEMETAAN SANITASI TINGKAT DESA/KELURAHAN UNTUK
MELIHAT ANTARA LAIN:

1. Kondisi kerawanan sanitasi tingkat desa/kelurahan


a) Kondisi Air Bersih
b) Kondisi Air Limbah
c) Kondisi drainase
d) Kondisi Persampahan

2. Kepadatan Penduduk kurang dari < 150 jiwa/ha)


Kondisi Air Bersih
• Sumber air bersih sumur, PDAM, HIPAM,
Reservoir, sumur dangkal, dsb
• Jarak sumber air bersih dengan septic tank
• Kualitas Air Bersih
• Pemanfaatan air bersih

Kondisi Sarana Air Limbah


• Kepemilikan sarana pengolahan septic tank,
cubluk, dsb
• Kepemilikan MCK/jamban/kloset
Kondisi Sarana Drainase
• Hanya tersedia drainase
• Kondisi eksisting drainase
• Drainase melayani air hujan atau air hujan+limbah
domestik

Kondisi Sarana Persampahan


• Adanya pengolahan dan pemilahan sampah
• Adanya timbunan sampah (dibuang sembarangan)
• Adanya proses pembakaran sampah
TAHAPAN MELAKSANAKAN TRANSECTWALK

Unsur Transect Walk yang harus ada :


1) Peta Kepadatan Penduduk di calon titik lokasi;
2) Jumlah pemilik jenis sarana sanitasi yang ada (Misal:
Cubluk, Septictank, dll);
3) Letak dan jenis sarana pembuangan air limbah rumah
tangga;
4) Letak badan sungai;
5) Letak Fasos dan Fasum; dan
6) Data keluarga sesuai kriteria penerima manfaat.
TAHAPAN MELAKSANAKAN TRANSECTWALK

Hasil dari tracewalk


1. Peta Sanitasi Desa
2. Longlist calon penerima manfaat
PENYUSUNAN DAFTAR PANJANG (LONGLIST) CALON PENERIMA MANFAAT
Prioritas Kriteria Penerima Manfaat
KEL
UAR 1) memiliki ibu hamil;
Seluruh calon
penerima manfaat
GA harus memiliki
ketersediaan air
MB 2) memiliki bayi dibawah usia 3 tahun untuk
R (BATITA); penggelontoran

3) memiliki anak stunting;

4) memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan


khusus (disabilitas);

5) memiliki akses sanitasi berupa tangki septik dan


toilet yang layak atau sudah memiliki akses sanitasi
tetapi belum memenuhi kriteria teknis;
TUGAS SIMULASI

Simulasi Membuat Peta Sederhana

Fokus Group Diskusi (FGD) ada 3 kelompok


Presentasi hasil Simulasi
Ibu hamil BATITA
Jumla Jumlah anak belum memiliki
Disabilitas
NO DUSUN /LINGKUNGAN/RW h MBR MBR MBR stunting akses sanitasi layak
KK KK KK KK KK KK KK
1                
2                

Bahan:
Aturan simulasi :
1. Kertas plano
• Perwakilan dari TFL
2. Alat bantu
• Perwakilan masyarakat
3. lem
• Membuat pemetaan social
SIMULASI PENENTUAN PENERIMA MANFAAT
belum memiliki
akses sanitasi
IBU
Jumlah BATITA Stunting Disabilitas layak (memiliki
Jumlah HAMIL
LOKASI DUSUN/ MBR (MBR) (Balita-MBR) (MBR) toilet & Tangki
NO (MBR)
/RW/RT Septik Kedap)
(MBR)
KK KK KK KK KK KK KK
 Dusun A, RW 01, RT
1
01              
2                

Belum memiliki
Memiliki akses sanitasi
Jumlah Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Anggota
Termasuk Balita layak (memiliki
Aggota Sarana Air Ibu Hamil Batita dan Disabilitas dan
Nama Kepala MBR? Stunting dan toilet & Tangki
NO KK Bersih dan MBR? MBR? MBR?
Keluarga (KK) MBR? Septik Kedap)
dan MBR?

Jiwa (√ / x) (√ / x) (√ / x) (√ / x) (√ / x) (√ / x) (√ / x)
1  Bapak xx                
2  Bapak Haji xx                
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai