Anda di halaman 1dari 19

KONSEP PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM

PENYIAPAN SDM DI ERA REVOLUSI


INDUSTRI DI SALAH SATU NEGARA
KAWASAN ASIA
Pendahuluan
Pendidikan abad ke-21 ini tidak dapat disamakan
dengan model pendidikan pada era sebelumnya.
Perubahan yang cukup drastis dan sporadis menuntut
aspek pendidikan itu sendiri untuk menjadi bagian
penting dalam memberi arah kemajuan bagi kehidupan
manusia.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai


pendidikan menengah yang mencetak lulusan siap
kerja, tentunya mempunyai tanggung jawab yang
besar untuk membekali siswa sehingga mempunyai
daya saing dalam menghadapi era MEA dan
mengantisipasi datangnya gelombang revolusi industri
4.0.
Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 1.0 berlangsung antara 1750 sampai 1850 dan
ditandai dengan ditemukannya mesin uap serta pergeseran
tenaga manusia yang digantikan dengan mesin

Revolusi industri 2.0 atau revolusi teknologi berlangsung antara


tahun 1870 sampai 1914 yang ditandai dengan produksi massal
dan elektrifikasi

Revolusi industri 3.0 berlangsung pada akhir abad ke-20 revolusi


industri. Tahap ini ditandai dengan teknologi komputer, sistem IT
dan otomatisasi.

Revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini. Pada tahap evolusi
industri 4.0 ini teknologi otomatisasi dan pertukaran data
berkembang sedemikan canggihnya. Teknologi yang berkembang
pada tahap ini misalnya internet of thinks dan big data.
Bagaiamana Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Era Revolusi Industri 4.0

1. Perkembangan revolusi industri dari tahap pertama hingga


keempat ini menyiratkan bahwa perkembangan teknologi
berjalan sangat cepat.
2. Di era revolusi industri 4.0 saat ini sangat dibutuhkan
tenaga-tenaga terampil yang mampu beradaptasi dengan
teknologi yang ada. Apabila tenaga kerja-tenaga kerja
yang ada tidak bisa menyesuaikan diri, maka berpotensi
menyebabkan pengangguran
3. Diperlukan suatu strategi agar output tenaga kerja bisa
mempunyai keterampilan yang memadai dan dibutuhkan
oleh industri yang ada .
Cara yang Up-skilling
dilakukan dalam SMK harus meningkatkan keterampilan siswa mereka melalui pelatihan
menyiapkan internal atau eksternal. Sebagai contoh, seorang siswa harus
meningkatkan mengembangkan keterampilan untuk bisa mengoperasikan alat baru
keterampilan
calon tenaga secara efisien. Hal ini tentunya dituntut kerjasama dengan dunia industri.
kerja (dalam hal Re-skilling
ini siswa SMK) Industri 4.0 diharapkan menghasilkan perpindahan kerja sampai batas
agar sesuai tertentu. Sejumlah pekerjaan tidak akan ada lagi. Dan sejumlah pekerjaan
dengan
kebutuhan baru akan tercipta. SMK harus melakukan investasi untuk melakukan re-
industri skilling siswa guna mempersiapkan perubahan yang diharapkan ini.
Continuous Learning
Cara yang
Teknologi akan menjadi usang pada tingkat yang lebih
dilakukan dalam
cepat. Strategi pengembangan profesional berkelanjutan
menyiapkan
akan diminta untuk dengan mudah menyesuaikan diri
meningkatkan
dengan perubahan yang dibawa oleh kemajuan teknologi.
keterampilan
Mindset Changer
calon tenaga
Mengingat bahwa siswa harus menyesuaikan diri dengan
kerja (dalam hal
sejumlah perubahan, mereka akan bisa menjadi mudah
ini siswa SMK)
menyesuaikan perubahan atau bahkan tidak dapat
agar sesuai
menyesuaikan dengan perubahan, akan tergantung pada
dengan
bagaimana SMK membekali siswanya. Ini akan
kebutuhan
mengharuskan SMK mempu merencanakan pembelajaran
industri
yang sesuai.
Cara yang dilakukan dalam menyiapkan meningkatkan
keterampilan calon tenaga kerja (dalam hal ini siswa
SMK) agar sesuai dengan kebutuhan industri
• Pada intinya, peningkatan sumber daya manusia
merupakan sesuatu yang harus dilakukan agar bisa
mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
• Pendidikan meru­pakan kunci untuk menyiapkan dan
meningkatkan keterampilan sumber daya manusia
tersebut.
• Pendidikan merupakan sebuah konsep yang dinamis,
dalam arti pendidikan mampu menyesuikan diri dengan
berbagai macam perubahan.
Optimalisasi Kompetensi Siswa SMK

Model Optimalisasi Kompetensi Siswa SMK


Sumber: Martono, et al (2018)

Pendidikan di Indonesia, khususnya melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus mampu
menyiapkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri. Sekolah Menengah Kejuruan
sangat terkait dengan era revolusi industri 4.0 ini, karena SMK menyiapkan lulusan yang terampil.
Permasalahan di era revolusi industri 4.0 ini bukanlah kurangnya lapangan pekerjaan, tetapi
kurangnya keteram­pilan dari tenaga kerja.
Sekolah Kejuruan di Jepang
• Teknik penyaringan pekerja di dalam suatu perusahaan juga
sangat ketat dan medapatkan perhatian khusus.
• Hanya pekerja yang benar-benar memiliki ke­mam­puan
kerja secara nyata yang akan dipakai di dalam perusahaan.
• Proses penya­ring­annya pun tidak main-main, karena para
calon pekerja sebelumnya harus bersaing secara ketat
dengan calon pekerja lain yang datang dari seluruh
penjuru jepang
• Di negara Jepang dikenal istilah “pekerjaan sepanjang
hayat”, dimana penularan dan pengembangan
keterampilan para pekerja di dalam perusahaan benar-
benar di­per­hatikan, misalnya melalui program pelatihan.
Program pelatihannya pun sebagian besar dilakukan atas
dasar kesadaran dan ditangani oleh perusahaan yang ber­
sangkutan.
Sekolah Kejuruan di Jepang
• Jepang memiliki tuntutan kurikulum yang sangat kompleks
dan ditetapkan oleh menteri pendidikan, dan untuk
pelaksanaan kurikulum tersebut Jepang harus men­jalankan
program pendidikan minimal 240 hari setiap tahun
• Siswa harus datang ke sekolah 6 hari dalam 1 minggu selama
40 minggu di dalam 1 tahun dan jelas mereka menghabiskan
banyak waktu di sekolah
• Di dalam masa sekolah, anak-anak Jepang mendapat pengetahuan tingkat tinggi melaui
bahasa ibu dan matematika dan memperoleh pembiasaan dalam hal kerajinan dan
ketekunan, dengan kata lain mereka benar-benar dipsersiapkan sebagai “pekerja masa
depan”
ekolah Kejuruan di Jepang
• Pada sekolah lanjut tingkat kedua terdapat dua tipe, yaitu
sekolah umum dan kejuruan.
• Substansi kejuruan bisa mereka dapat di pelatihan atau
pendidikan tinggi setelahnya.
• Kesimpulannya adalah jalan efektif untuk membentuk
pekerja terampil adalah dengan meyakinkan mereka untuk
benar-benar memiliki pondasi kuat di pendidikan umum
untuk mendongkrak struktur kejuruan di dalam
pelatihannya kelak.
• Sistem pendidikan kejuruan terintegrasi dalam Sekolah Menengah Kejuruan.
• Beberapa SMK menawarkan program eksklusif kejuruan maupun kejuruan umum. Beberapa
SMK dilaksanakan paruh waktu, ada juga yang dilakukan selama 4 tahun. Namun, untuk
memenuhi kebutuhan siswa, akhirnya SMK dilaksanakan full time dimana siswa memiliki
konsentrasi pada seluruh kejuruan.
• Selain dari pemerintah, penyediaan kebutuhan pendidikan kejuruan atau pelatihan juga
dibantu oleh pihak swasta
Sekolah Kejuruan di Jepang
• Secara umum, pembentukan pendidikan pelatihan memiliki 2 prinsip, yaitu bahwa:
a) Penyediaan kesempatan pelatihan yang cukup harus tersedia untuk meme­nuhi kebutuhan
pekerja individual pada semua bidang kehidupan pekerjaan mereka,
b) Penyediaan fasilitas pelatihan harus memperhitungkan perubahan teknologi industri dan
kebutuhan pasar, serta harus benar-benar mengevaluasi dan memahami kemampuan
pekerja mereka.
• Sistem pelatihan dan pendidikan kejuruan di Jepang merupakan salah satu system pendidikan
yang sangat kompleks, dan sistem pendidikannya merupakan bagian dari masyarakat Jepang.
• Hasil dari sikap dan nilai-nilai budaya, beberapa diantara berasal dari sejarah Jepang, dan
beberapa diantaranya merupakan hasil pendidikan pada masa perang maupun pengalaman
setelah perang.
Konten Pendidikan di Sekolah Kejuruan di Jepang

Gambar. Delapan pilihan pendidikan vokasi di Jepang


Sumber : j-study.org
3 Jenis Sekolah Tinggi
Pelatihan Khusus Jepang

1. Perguruan Pelatihan Profesional (program postsecondary) (専 門 学


a. Sekolah Pelatihan Khusus menyediakan pendidikan postsecondary yang disebut
Professional Training College.
b. Perguruan pelatihan profesional adalah pendidikan tinggi dan lulusan dapat pindah ke
universitas atau sekolah pascasarjana.
c. Jepang memiliki sekitar 3.000 perguruan tinggi pelatihan profesional dengan jumlah siswa
sekitar 5.7 juta siswa.
d. Persyaratan penerimaan adalah latar belakang pendidikan yang setara dengan ijazah
sekolah menengah atas atau program Sekolah Pelatihan Khusus Menengah Atas yang
sudah selesai 3 tahun.
e. Program memiliki durasi nominal 1 hingga 4 tahun.
f. Tidak semua perguruan tinggi pelatihan profesional menawar­kan program Diploma
dan program Diploma Lanjutan.
3 Jenis Sekolah Tinggi
Pelatihan Khusus Jepang

2. Sekolah Pelatihan Khusus Menengah Atas (program menengah atas) ( 高等 専 修


学校 Koto Senshu Gakko (Senshu Gakko Kohtohkatei).
a. Jenis Sekolah Pelatihan Khusus ini menawarkan program sekolah menengah
atas yang disebut Sekolah Pelatihan Khusus Menengah Atas.
b. Sekolah Pelatihan Khusus Atas menawarkan pelatihan kejuruan praktis
pendidikan berdasarkan pendidikan menengah atas
c. Dalam hal level, Sertifikat Kelulusan Sekolah Menengah ( 卒業 証明書
Sotsugyoshomeisho) dapat dibandingkan dengan diploma HAVO.
d. Ada sekitar 460 sekolah yang diakui dari jenis ini dengan sekitar 39.000 siswa.
e. Lulusan program dengan durasi nominal lebih dari 2 tahun dan lebih dari 2.589
jam studi memiliki hak untuk mendaftar ke universitas.
Pendidikan Kejuruan
di Indonesia
Dalam pola pendidikan SMK, siswa akan dibekali
sikap dan perilaku seorang untuk siap bekerja di
industri serta ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sedang berlangsung disana, dan yang
terpenting adalah penguasaan materi kejuruan
yaitu keterampilan dasar menjadi seorang pekerja.
Revitalisasi Pendidikan
Indonesia
5 Tujuan Revitalisasi Pendidikan Kejuruan
Indonesia
1. Mewujudkan Link and Match sekolah dengan Dunia Usaha/Industri
2. Mengubah paradigma dari push menjadi pull.
3. Mengubah pembelajaran dari supply driven ke demand driven
4. Menyiapkan lulusan SMK yang adaptable terhadap perubahan dunia untuk
menjadi lulusan yang tidak hanya siap untuk bekerja di bidangnya.
5. Mengurangi/­meng­hi­lang­kan kesenjangan antara pendidikan kejuruan
dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) baik dari aspek
teknologi, administratif, maupun kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai