ALIH JENJANG PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI TAHUN 2021 BELAKANG LATAR Petugas kesehatan mempuyai kewajiban dalam menangani pasien akibat bencana alam. Institusi pendidikan dokter dan kesehatan di Indonesia yang memproduksi tenaga kesehatan masih dalam tahap awal pengembangan pendidikan interprofesi. Kenyataannya, tenaga kesehatan belum terbiasa dengan kerja tim untuk melayani pasien, sehingga mereka belum siap betul dalam merespon masalah kesehatan atau penyakit yang timbul akibat bencana alam. makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada institusi kesehatan tentang konsep Interprofessional Education (IPE) dalam kondisi bencana alam. Selain IPE perlu juga melakukan kerja sama antar di siplin ilmu melalui pendekatan kolaborasi dalam ini sering disebut interprofessional collaboration. PENGERTIAN Manajemen Bencana adalah proses dinamis berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana. (UU 24/2007)
Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education
(CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau lebih profesi belajar dengan, dari, dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan.
The Canadian interprofessional health collaborative menyebutkan
interprofessional collaboration adalah kemitraan antara tim penyedia layanan kesehatan dan klien dalam pendekatan kolaboratif dan terkoordinasi partisipatif untuk pengambilan keputusan bersama seputar masalah kesehatan dan sosial. Interprofessional Education (IPE) Secara umum IPE bertujuan untuk melatih para petugas kesehatan untuk lebih mengenal peran profesi kesehatan yang lain, sehingga diharapkan tenaga kesehatan akan mampu untuk berkolaborasi dengan baik saat proses perawatan pasien.
Menurut Cooper (2001) tujuan pelaksanaan IPE antara lain:
Meningkatkan pemahaman interdisipliner dan meningkatkan kerjasama; Membina kerjasama yang kompeten; Membuat penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien; Meningkatkan kualitas perawatan pasien yang komprehensif Interprofessional Collaboration (IPC) Kerjasama merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama untuk mencapai suatu tujuan. Interprofessional Colaboration dapat diartikan sebagai suatu kolaborasi yang terkoordinasi di antara berbagai profesi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pasien untuk mengoptimalkan efektifitas kinerja, efisiensi biaya dan meningkatkan kepuasan pasien
Adapun tujuan IPC diantaranya adalah untuk menginternalisasikan
lima kompetensi kolaborasi interprofesi di bidang kesehatan yang meliputi etika dan nilai, berbagi peran dan tanggung jawab, komunikasi interprofesi, kerjasama, dan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu, keluarga dan komunitas. Menurut Siegler & Whitney (2000) proses kolaborasi harus memenuhi 3 kriteria berikut ini: 1) Arus melibatkan tenaga ahli dengan bidang keahlian yang berbeda, yang dapat bekerjasama timbal balik secara mulus, 2) Anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama, 3) Kelompok harus memberikan pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap anggota tim tersebut PERAN IPE DAN IPC & MANAJEMEN BENCANA Tim interprofesi dapat terdiri atas berbagai profesi kesehatan seperti konsultan, dokter, perawat, dokter spesialis, dan fisioterapis dan tim ini dapat diterapkan pada berbagai macam tatanan perawatan pasien pasca bencana di mana saja. Dalam penerapan kerjasama interprofesi, anggota tim interprofesi mungkin saja mengalami konflik karena beragamnya latar belakang profesi. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman tentang perawatan yang berfokus pada komunikasi dan sikap yang mengacu pada keselamatan pasien yang merupakan prioritas utama dalam penanganan pasca bencana PEMBAHASAN Pasien adalah fokus utama dari setiap kondisi darurat seperti pada bencana alam. Dalam kondisi bencana alam, kerja tim yang efektif merupakan kompetensi penting dalam IPE. Kinerja tim yang tidak efektif dapat mengakibatkan penanganan pasien yang tidak optimal. Penerapan IPC oleh tenaga kesehatan dalam menangani kondisi darurat akan menghasilkan kesembuhan pasien yang lebih baik jika tim memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai sesuai peran masing-masing profesi. IPE dan IPC tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling mendukung untuk agar terciptanya optimalisasi dalam majamen penanggulangan bencana khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT