Anda di halaman 1dari 13

HIJAMAH

METODE SYARTHOH

Oleh:
Nursiami Rahmat Prihantoro
Jenis hijamah ‫الحجامة‬
‫الجافة‬
‫الحجامة‬
‫الدموية‬

Rasulullah hanya mengenal cara kedua dan tidak


mengenal cara pertama, dan cara mengeluarkan
darah ialah dengan sayatan (‫)ش ْرطَة‬
َ bukan tusukan
atau ats-tsaqbu. Pengeluran darah pada zaman
Rasulullah menggunakan syafrah (‫)ش فرة‬, yakni pisau
besi yang ujungnya lancip tanpa gagang, bermata
satu atau dua
Syarthoh, Insisi, Sayatan, Torehan

Sayatan hijamah secara anatomis hanya sebatas mengenai


pembuluh darah perifer, penghubung arteri dan vena di
bagian paling dekat dengan permukaan kulit luar, yakni
mengenai pembuluh darah KAPILER pada lapisan
EPIDERMIS.

Tidak ada target pengeluaran darah harus banyak


Karena hijamah untuk kepentingan pasien
BUKAN UNTUK KEPENTINGAN PENGHIJAMAH

Pelaksanaan hijamah sudah terpenuhi walau darah yang keluar hanya


sedikit, jadi banyaknya darah bukan target, OK !?
Penampang Kulit

rambut

epidermis
kapiler

anastomosis
dermis

Kelenjar keringat

subcutis Kelenjar
lemak
Kapiler utama

Vena utama
Batas Sayatan

Batas
sayatan

Sayatan
dalam

Sayatan
Super
dalam

Yang keluar lebih banyak darah segar


JARUM/LANCET SURGICAL BLADE
Rasanya cenderung lebih sakit karena ujung jarum Justru tidak lebih sakit daripada menggunakan jarum
mengenai lebih banyak pembuluh darah dan simpul
syaraf Hanya di permukaan kulit, sangat tipis dan hanya pada lapisan
Ujung jarum masuk lebih dalam di lapisan kulit hingga ke kulit epidermis
dermis dan bahkan subcutis Darah yang keluar hanya darah “kotor” saja, selagi sayatan
Darah yang keluar, di samping darah “kotor” juga berupa tidak dalam dan memang tidak boleh dalam.
darah segar Darah keluar dari pembuluh darah kapiler di epidermis
Darah keluar dari pembuluh darah yang lebih besar di Pola kerjanya adalah sayatan, bukan tusukan, dengan hasil
dermis atau subcutis, bukan dari pembuluh darah pembelahan sel darah yang lebih banyak dan lebih
kapiler optimal, sehingga lebih efektif mendatangkan efek
Pola kerjanya adalah tusukan, bukan sayatan, sehingga kesembuhan
kurang mendatangkan efek kesembuhan, terutama Di dalam hadits Rasulullah disebutkan sayatan (asy-
untuk kasus penyakit yang kronis dan akut syarthah).Disebutkan sayatan menggunakan asy-syafrah
Tidak ada satu kata pun dalam hadits Rasulullah yang (pisau).
menyebutkan tusukan (ats-tsaqbu).Di dalam kitab-
kitab syuruh disebutkan sayatan menggunakan
syafrah (pisau), bukan al-ibrah (jarum) Tidak mengalami akibat-akibat tersebut selagi dilakukan secara
benar
Penderita kanker/tumor mengalami akibat yang tidak
nyaman setelah dihijamah, seperti tidak dapat tidur,
demam, lebih sakit Lebih mengundang peningkatan Meminimalisir terjadinya dampak-dampak tersebut, apalagi
resiko, terutama pada titik-titik larangan, seperti di bagi penghijamah yang kurang mendalami anatomi tubuh
lutut belakang (kelumpuhan karena keluarnya cairan
sinovial) dan cervical 7 ke bawah (kesemutan di lidah) Dapat mengakibatkan scar permanen jika torehan terlalu
Tidak mengakibatkan scar karena hanya tusukan dalam
menggunakan jarum Tidak mengakibatkan banyak kerusakan jaringan kulit sehat
Merusak lebih banyak jaringan kulit sehat karena ujung selagi torehan tipis di epidermis
jarum masuk lebih dalam
Contoh Sayatan
BAGUS

MALPRAKTIK
TERLALU DALAM
DALAM BERBAHAYA
BAGUS

STANDAR

MALPRAKTIK
TERLALU DALAM
DALAM
Jangan Lakukan Torehan terhadap:

Penderita keloid

Darah terlalu cair

Di bagian wajah sinus Bisturi 11

Diabetes mellitus basah Mengapa tidak ?


SIAPA TAKUT…!?
Flek hitam
Scar dominan
di kulit

Sayatan harus benar-benar tipis

Pembersih darah harus benar-benar steril

Harus konsumsi madu dan habbah sauda’

Tambah lagi dengan jahe merah


Bahaya penggunaan silet
sebagai penyayat

SEPSIS

CARSINOGEN Masih ada


Kandungan
Penyebab Ni, Fe, Cr,
carsinoma/ Antikarat, dll
kanker

Muncul setelah
5, 6, 10 tahun
Atau lebih
Teknis Hijamah

Lama cupping 3 – 5 menit

Jumlah sayatan satu titik 10 - 15

Jangan ulangi penyayatan

Panjang satu torehan sekitar 0.5 cm, jangan lebih

Jangan terlalu pelan saat menyayat

Torehan tidak boleh panjang, tidak boleh dalam

Jangan membekan lebih dari 4 titik sekaligus


Prinsip14 Torehan
3–4–4–3 14

Merata dari pinggir kanan ke kiri

Merata dari pinggir atas ke bawah

Tidak ada torehan tunggal

SATU TOREHAN
Panjang 0.1 – 0,2 CM

Anda mungkin juga menyukai