Anda di halaman 1dari 22

Pemeriksaan Profil Lipid

Disusun Oleh :
1. Fandi Hammam B.
2. Perwirani Monalisa A.
3. Rizka Retnomawarti
4. Suci Widyawati
5. Sofi Hafidzah
6. Wiwid Fahira A.
Profil Lipid adalah
suatu gambaran
kadar lipid di dalam
darah.
Gambaran profil lipid
merupakan suatu indikator yang
baik untuk memprediksi apakah
seseorang memiliki resiko yang
besar untuk terkena Penyakit
Jantung Koroner (PJK)
Kolesterol
Total

• Pra Analitik
Low-density • Analitik High-density
lipoprotein kolesterol • Paska lipoprotein kolesterol
(LDL-C) (HDL-C)
Analitik

Trigliserida
Tujuan Pemeriksaan Profil Lipid

Profil lipid digunakan sebagai bagian dari penilaian risiko


penyakit jantung, membantu membuat keputusan tentang jenis
pengobatan, dan untuk monitoring kadar batas lipid apakah ada
risiko tinggi terhadap penyakit.

Hasil profil lipid bersama dengan faktor risiko lain pada


penyakit jantung digunakan untuk keperluan pengobatan dan
upaya tindak lanjut.
Kolesterol Total

High-density
lipoprotein
kolesterol (HDL-
Jenis C)
Pemeriksaan
Profil Lipid Low-density
lipoprotein
kolesterol (LDL-C)

Trigliserida
TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN

Pra Pasca
Analitik
analitik analitik
PRA ANALITIK
Identifikasi Sampel
Pemberian identitas
meliputi pengisian formulir Pemberian identitas ini
permintaan pemeriksaan setidaknya memuat nama
laboratorium dan pemberian pasien, nomor ID atau
label pada wadah spesimen. nomor rekam medis serta
tanggal pengambilan.
Persiapan Pasien
Alasan puasa :
1. Kadar trigliserida setelah makan
Pemeriksaan profil lipid (LDL, akan tetap tinggi selama beberapa
Trigliserida) memerlukan puasa 12-14 jam.
jam, selama puasa yang diperbolehkan 2. Nilai rujukan kebanyakan diambil
hanya minum air putih pada waktu puasa. Berdasarkan NCEP
(National Cholesterol Education
Program) dan guidelines dari Eropa.

Pemeriksaan kolesterol total dan HDL


diperkenankan tidak puasa.
Selain puasa/keadaan non puasa, ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi komponen lipid :
Perubahan posisi dari tegak ke posisi terlentang karena efek dilusi dapat
mengurangi kadar kolesterol sebesar 10% dan trigliserida sebesar 12%.

Aplikasi tourniquet berkepanjangan (2-5 menit) dapat meningkatkan


kolesterol dari 5 sampai 15%.

Kolesterol sedikit lebih tinggi di musim dingin daripada di musim panas


dan sebaliknya untuk trigliserida

Pada sindrom nefrotik akan terjadi peningkatan kolesterol total, LDL,


dan VLDL.

Hipotiroidisme meningkatkan LDL dan kolesterol total.

Infeksi dan inflamasi menurunkan kolesterol total dan HDL, serta


meningkatkan trigliserida.
Pengambilan specimen

Jenis specimen
Volume mencukupi
adalah serum

Menggunakan
Kondisi baik tabung tutup merah
(Plain)

Menggunakan cup
serum yang bersih
dan kering
ANALITIK
Persiapan Reagen
Mengkondisikan suhu
Masa kadaluwarsa
reagen sesuai
tidak terlampaui
dengan suhu ruang

Pastikan tidak
Pastikan tidak ada
terjadi perubahan
endapan
warna

Menggunakan reagen
dengan nomor lot
yang sama
PEMERIKSAAN SAMPEL

Pemeriksaan Larutan blanko dengan memipet 1000 µl reagen kerja kerja ke dalam tabung reaksi

Kolesterol
Larutan standar dengan memipet 1000 µl reagen kerja kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan dengan 10 µl reagen standar, homogenisasi, kemudian inkubasi selama 5 menit

Larutan sampel dengan memipet 1000 µl reagen kerja kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan dengan 10 µl sampel, homogenisasi, kemudian inkubasi selama 5 menit

Diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 505 nm

Pemeriksaan Larutan blanko dengan memipet 1000 µl reagen kerja kerja ke dalam tabung reaksi

Trigliserida
Larutan standar dengan memipet 1000 µl reagen kerja kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan dengan 10 µl reagen standar, homogenisasi, kemudian inkubasi selama 10 menit

Larutan sampel dengan memipet 1000 µl reagen kerja kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan dengan 10 µl sampel, homogenisasi, kemudian inkubasi selama 10 menit

Diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 505 nm


PEMERIKSAAN SAMPEL

Untuk membuat larutan pengendap, campur Reagen 1 dan Reagen 2 dengan perbandingan 4:1

Pemeriks Lalu campurkan larutan pengendap dengan 500 µl sampel serum, sentrifus selama 15 menit. Ambil bagian supernatant nya

aan HDL
Larutan standar dengan memipet 1000 µl reagen kolesterol ke dalam tabung, kemudian tambahnkan 50µl larutan standar, homogenisasi, kemudian inkubasi selama 5 menit di suhu ruang

Larutan sampel dengan memipet 1000 µl reagen kolesterol ke dalam tabung, kemudian tambahnkan 50 µl sampel, homogenisasi, kemudian inkubasi selama 5 menit di suhu ruang

Dibaca pada Panjang gelombang 500nm Kadar LDL Cholesterol dapat dicari dengan rumus :

Pemerik
saan LDL
Kadar LDL Cholesterol dapat dihitung dengan rumus :

LDL = Cholesterol – HDL – Trigllyseride


5
KALIBRASI ALAT

Kalibrasi yang tepat dari instrumen pengukuran sangat penting untuk presisi dan akurasi
pengukuran.

Hal yang penting adalah kalibrator sekunder, yang harus menggunakan serum atau plasma
manusia, idealnya dalam bentuk yang sama dengan sampel darah. Hanya dengan
kalibrator tersebut seseorang bisa memastikan bahwa tidak ada efek matriks. Untuk
keandalan kalibrator sekunder, harus dapat dilacak pada metode referensi yang diakui
secara internasional.
PEMANTAUAN MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL
PME melengkapi PMI dan tujuan utamanya adalah untuk memeriksa akurasi (bias).

Batas-batas peringatan dalam pengendalian mutu internal adalah ± 3% untuk kolesterol total dan ± 6% untuk
HDL-kolesterol. Batas maksimum adalah ± 4,5% untuk kolesterol total dan ± 9% untuk HDL-kolesterol. jika
nilai-nilai kontrol melampaui batas, running harus dihentikan, hasilnya tidak bisa digunakan, penyebab
masalah harus dihilangkan, dan metode harus dikendalikan sebelum pemeriksaan sampel dimulai.

Pemantauan mutu pada tahap analitik dilakukan menggunakan bahan kontrol yang serupa
dengan sampel (serum).

Kualitas bahan kontrol harus diperlakukan sama dengan sampel uji. Setiap menjalankan
analisis dimulai dengan kalibrasi standar (s), diikuti oleh sampel PMI. Hasilnya digunakan
untuk menunjukkan apakah pemeriksaan berada dalam kontrol dan apakah analisis
sampel dapat dimulai.
PASCA ANALITIK
Transkip Data

Kerapihan form
hasil laboratorium
Hal yang perlu diperhatikan pada pasca
analitik:
Kesesuaian antara Pada pelaporan perlu disesuaikan
mengenai desimal angka dan satuan
pencatatan dan yang digunakan terhadap keperluan
pelaporan hasil pasien pasien maupun terhadap nilai normal.
Bila diperlukan satu angkan bulat,
dengan spesimen yang cukup dilaporkan dalam angka bulat
sesuai. tanpa decimal di belakang koma.

Pada pelaporan juga perlu Pencantuman keterangan


dicantumkan nilai normal, yang penting, misalnya
yaitu rentang nilai yang
dianggap merupakan hasil
bila pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai