Anda di halaman 1dari 18

TEHNIK

PERHITUNGAN DAN
LANJUT
Kelompok 1:

Yusuf Nugroho Kawitanto 20178300012


Fitri Handayani 20178300029
Raehani Safina Al ‘arsy 20178300034
Materi Pembahasan
■ Aturan Penjumlahan & Perkalian
■ Prinsip Sarang Merpati
■ Inklusi – Eksklusi
■ Diagram Pohon
1. Aturan Penjumlahan
■ Definisi
Jika suatu kejadian dapat dikerjakan dengan beberapa cara, tetapi cara-cara ini tidak dapat
dikerjakan pada waktu yang sama.
Jika kejadian tersebut dapat terjadi dengan n1 cara,
atau kejadian tersebut terjadi dengan n2 cara,
atau kejadian tersebut dapat terjadi dengan n3 cara, atau
...................
kejadian tersebut dapat terjadi dengan np cara,
maka kejadian dengan ciri yang demikian dapat terjadi dengan
(n1+n2+n3+...+np) cara.
Contoh Soal Aturan Penjumlahan
Dalam sebuah pantia, wakil dari sebuah jurusan dapat dipilih dari dosen,
atau mahasiswa. Jika pada jurusan tersebut memiliki 37 dosen dan 83
mahasiswa, Berapa banyak cara memilih wakil dari jurusan tersebut?

Jawab: Ada 37 cara untuk memilih wakil dari sebuah jurusan yang berasal
dari kalangan dosen dan ada 83 cara memilih wakil dari sebuah jurusan yang
berasal dari kalangan mahasiswa. Karena pada jurusan tersebut tidak ada
dosen yang berstatus mahasiswa ataupun mahasiswa yang berstatus dosen,
maka berdasarkan aturan penjumlahan, ada 37+83=120 cara untuk memilih
wakil dari sebuah jurusan.
2. Aturan Perkalian
■ Definisi
Jika suatu prosedur dapat dipecah menjadi beberapa kejadian (kejadian 1,
kejadian 2, kejadian 3, dan seterusnya).
Jika kejadian pertama dapat terjadi dengan n1 cara,
kejadian kedua terjadi dengan n2 cara,
kejadian ketiga dapat terjadi dengan n3 cara,
...................
kejadian ke-p dapat terjadi dengan np cara, maka kejadian - kejadian dengan
urutan yang demikian dapat terjadi dengan (n1×n2×n3×...×np) cara.
Contoh Soal Aturan Perkalian
Sebuah perusahaan dengan dua pekerja, akhmad dan akhmadi, menyewa
sebuah bangunan yang terdiri dari 12 ruangan. Berapa banyak cara kedua
pekerja tersebut menempati ruangan yang berbeda?

Jawab: Prosedur untuk menempatkan 2 pekerja pada ruangan berbeda dapat


dilakukan sebagai berikut. Untuk menempatkan akhmad pada sebuah
ruangan di bangunan tersebut ada 12 cara, sedangkan untuk menempatkan
akhmadi pada ruangan yang berbeda dengan akhmad dapat dilakukan
dengan 11 cara. sehingga berdasarkan aturan perkalian, banyaknya cara
untuk menempatkan akhmad dan akhmadi pada ruangan yang berbeda
adalah 12 × 11 = 132 cara.
Prinsip Inklusi - Eksklusi
■  
Seorang professor mempunyai 25 mahasiswa Kalkulus, 31 mahasiswa stastistik dan 13
mahasiswa yang mengikuti keduanya. Berapa jumlah mahasiswa professor.
Jawab:
Misal A = himpunan mahasiswa kalkulus
B = himpunan mahasiswa Statistik

, , sehingga total mahasiswa ada:



Dalam
  teori bilangan, ini berkorespondensi dengan himpunan A dan B yang tidak saling
lepas. Maka:

Ini disebut prinsip inklusi-eksklusi.

Untuk tiga himpunan A, B, dan C berlaku:


Prinsip Sarang Merpati
Beberapa teori kombinasi didapatkan dari pernyataan-pernyataan seperti Prinsip Pigeonhole
(Sarang Merpati). Prinsip tersebut berbunyi :

“Jika (k+1) atau lebih merpati ditempatkan ke dalam k sarang, maka tedapat paling sedikit
satu sarang yang memuat dua atau lebih merpati”

Perluasan prinsip pigeonhole (sarang merpati) adalah sebagai berikut :

“Jika n sarang merpati ditempati oleh kn+1 atau lebih merpati, dimana k adalah bilangan
positif integer, maka dalam 1 sarang sedikitnya ditempati oleh k+1 atau lebih merpati ”

Dengan kata lain :

Jika N obyek ditempatkan ke dalam k kotak, maka terdapat paling sedikit satu kotak yang
memuat sedikitnya [N/k] obyek
Contoh Soal Sarang Merpati :
1. Jika dalam satu kelas terdapat 13 mahasiswa (merpati), maka sedikitnya terdapat 2
mahasiswa yang lahir pada bulan yang sama (sarang merpati).

2. Jika terdapat 11 pemain dalam sebuah tim sepakbola yang menang dengan angka 12-0,
maka haruslah terdapat paling sedikit satu pemain dalam tim yang membuat gol paling
sedikit dua kali.
Diagram Pohon
Terminologi pada Pohon Berakar

1. Anak (child atau children) dan


Orangtua (parent) b, c, dan d adalah
anak-anak simpul a, a adalah orangtua
dari anak-anak itu.
Diagram Pohon
2. Lintasan (path)
Lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j. Panjang lintasan dari a ke j
adalah 3.

3. Saudara kandung (sibling)


f adalah saudara kandung e, tetapi g bukan saudara kandung e,
karena orangtua mereka berbeda.
Diagram Pohon
4. Upapohon (subtree)
Diagram Pohon
5. Derajat (degree)

Derajat sebuah simpul adalah jumlah upapohon


(atau jumlah anak) pada simpul tersebut. Derajat a
adalah 3, derajat b adalah 2, Derajat d adalah satu
dan derajat c adalah 0. Jadi, derajat yang
dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar.

Derajat maksimum dari semua simpul merupakan


derajat pohon itu sendiri. Pohon di atas berderajat 3
Diagram Pohon
6. Daun (leaf) Simpul yang berderajat
nol (atau tidak mempunyai anak)
disebut daun. Simpul h, i, j, f, c, l, dan
m adalah daun.

7. Simpul Dalam (internal nodes)


Simpul yang mempunyai anak disebut
simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k
adalah simpul dalam.
Diagram Pohon
8. Aras (level) atau Tingkat 9. Tinggi (height) atau Kedalaman
(depth)

Aras maksimum dari suatu pohon


disebut tinggi atau kedalaman
pohon tersebut. Pohon disamping
mempunyai tinggi 4.
Aplikasi diagram pohon
Tentukan peluang munculnya paling sedikit 2 gambar pada sebuah koin
yang dilempar sebanyak 3 kali.
A AAA
A
G AAG
A
A AGA
G
G AGG
A
A
G
G
A
G
G

Anda mungkin juga menyukai