Anda di halaman 1dari 16

INTESTINAL AMEBIASIS

Bagian Parasitologi FK Unimal


 Disentri Basiler (shigellosis)
Etio: bakteri genus Shigella
Gejala :nyeri perut bawah, rasa panas rectal, diare berdarah
disertai demam,tenesmus.
 Th/:Mengatasi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
dengan rehidrasi oral atau intravena
 Antibiotik : berdasarkan beratnya penyakit. Ampisillin 4x500
mg/hr atau kotrimoksazol 2x2 tablet/hr atau tetrasiklin 4x500
mg/hr selama 5 hari. Dilaporkan bahwa pada daerah tertentu di
Indonesia kuman shigella telah banyak yang resisten dengan
antibiotika tersebut di atas  antibiotic lain golongan kuinolon
dan sefalosporin generasi III terutama pada pasien dengan gejala
klinik yang berat.
 Pengobatan simtomatik. Hindari obat yang dapat menghambat
motilitas usus seperti narkotika dan derivatnya
Intestinal Amebiasis
•Def. Adalah infeksi pada kolon disebabkan oleh
Entamuba histolitika.
•Entamuba histolitika.
–Motil, pseudopodia, oval, fagositosis.
–Lingk. Hidup : anaerob atau kadar O2 5%.
–Bentuk : tropoziod dan kista.
–Tropozoid : bentuk minuta & magna.
•Minuta : non patogenik, memakan bakteri&cairan usus
•Magna :
–Patogenik, memakan eritrosit/hematofagous
–Bisa menginfasi sampai submukosa, membentuk
koloni >> tjd ulkus pada dinding usus.

Kista:
- bulat/agak oval
- inti 1 - 4 buah.
- infektif.
• Patogenesa :
– Kista tertelan ->>pecah/menetas di usus halus
-->>amuba berinti 4 keluar dari kista ->>tjd
pembelahan sitoplasmik ->>terbentuk 8 tropoz.
– Tropoziod menginvasi kolon ->>tjd fokus lesi
->>beberapa fukus bergabung mjd ulkus
(berbentuk spt. botol) ->> ulkus makin dalam
->> mencapai p. darah ->>vaskulitis ->>trombus
->> nekrosis ->> perdarahan.
Tanda & Gejala Klinis :

•Asimtomatis : E.histolitika hidup scr komensal.


•Ringan :
–Abd. discomfort, freq. BAB bertambah, lemah,
diare dan obstipasi silih berganti, kalau kronis BB
menurun, gejala menghilang ->>bbrp bulan
muncul lagi.

•Berat :
–Diare lendir dan darah, tenesmus, kolik, muntah,
kram otot perut, BB menurun, demam,
lemah, nyeri tekan perut kanan bawah/seluruh
abdomen, hiperperistaltik.
•Laboratorium:

- Tinja mikroskopis:
- Dgn eosin 1% + brilliant crystal blue 0,2%
- Diperiksa < 30 menit stlh pengambilan.
- Terdapat tropozoit.
Tanda: bergerak, tdp pseudopodi jernih,
plasma mengandung eritrosit.

- Kultur tinja : Medium : Diamond’s, Lock Egg Serum

- Serologis : ELISA, Complement fixation.


- PCR.
Entamoeba histolytica Antigen Detection

The "Entamoeba Test" (designed to detect but not differentiate the antigens
of E. histolytica and E. dispar in stool specimens) and

"Entamoeba histolytica Test" (designed to detect specifically E. histolytica in


stool) are available from the manufacturers (TechLab, Inc., Blacksburg, VA).
•Diagnosa Banding :
- Tuberkulosis intestinalis.
- Ca kolon.
- Inflammatory bowel disease.
- Disentri basiler.
- Demam tifoid.
- Brusellosis.
Pengobatan:
•Asimtomatik : Diloksanid furoat 3 x 500 mg : 10 hari
Paromomycin 3 x 500 mg : 10 hr

•Simtomatik : Metronidazole 3 x 750 mg : 10 hari


bersama dengan diloksanid furoat atau
•Komplikasi :
Intestinal :
1. Perdarahan massif.
2. Perforasi usus.
3. Apendisitis amuba.
4. Ameboma (penebalan dinding usus)
5. Striktur kolon.
6. Kolitis ulserativa
Ekstraintestinal:
1. Amebiasis hati ( Abses hati amuba)
2. Amebiasis pleuropulmonal
(empiema, abses, fistula hepatopleural)
3. Amebiasis perikardial.
4. Amebiasis serebral. 5. Amebiasis kulit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai