Maternitas
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
Yuliaqueen84@gmail.com
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
A. Pengkajian
Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan selama kehamilan.
Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka Anda harus melakukan pengkajian pada ibu hamil
tersebut.
Beberapa tujuan dari perawatan ibu hamil antara lain (Reeder, Martin, Griffin, 2011) adalah:
1. Pemeliharaan kesehatan janin.
2. Penentuan akurat usia kehamilan.
3. Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemen risiko intervensi yang tepat.
4. Rujukan ke sumber daya yang tepat.
Pengkajian pada kehamilan terdiri atas 1) pengkajian riwayat kehamilan secara
menyeluruh, 2) pemeriksaan fisik, dan 3) pemeriksaan laboratorium (Reeder,
Martin, Griffin, 2011). Berikut penjelasannya satu per satu.
f. Abdomen
a. Kepala dan leher Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan palpasi abdomen, auskultasi denyut jantung janin.
mulut. Lalu palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid Denyut jantung janin yang diauskultasi dengan USG
atau tidak? Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara
b. Dada dan jantung kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu. Denyut jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan janin normal berada antara 120 x/menit sampai 160
stetoskop daerah jantung dan paru–paru. x/menit.
c. Payudara g. Vagina vulva
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna
palpasi area payudara dan axilla di seluruh kuadran. kebiruan pada mukosa vagina, terjadi peningkatan
d. Kulit leukorhea/ keputihan.
Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum. h. Panggul
e. Ekstremitas Komponen bimanual pemeriksaan panggul
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan memungkinkan pemeriksa untuk meraba dimensi
menggunakan reflex hammer. pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu
memperkirakan usia kehamilan, baik
mengkonfirmasikan taksiran persalinan (TP) berdasar
HPHT atau menyediakan informasi dalam HPHT
tertentu.
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan data tentang
perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi
(Reeder, Martin, Griffin, 2011).
Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara lain pemeriksaan golongan darah,
ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria).
Tabel 2.1. Komponen Kritis atau Tanda Bahaya pada Kehamilan
Trimester I Trimester II Trimester III
Kram perut atau nyeri: Kemungkinan Nyeri perut atau panggul menunjukkan Nyeri perut atau panggul (ISK,
terancam aborsi, Infeksi Saluran kemungkinan ISK, pielonefritis pielonefritis, apendisitis).
Kemih/ISK, usus buntu/ apendisitis. (gangguan ginjal), apendisitis (usus Penurunan atau tidak ada gerakan janin.
Bercak atau perdarahan vagina: buntu). Mual berkepanjangan dan muntah
kemungkinan terancam aborsi. Tidak adanya gerakan janin setelah ibu (dehidrasi, Hiperemesis gravidarum).
Tidak adanya denyut jantung janin (DJJ): merasakan gerakan setiap hari Demam, menggigil (infeksi)
Kemungkinan aborsi menunjukkan kemungkinan kematian Disuria, frekuensi, urgensi (ISK).
Disuria (nyeri berkemih), frekuensi janin. Perdarahan vagina (infeksi), leher rahim
berkemih meningkat, urgensi (tidak bisa Mual berkepanjangan dan muntah gembur akibat kehamilan perubahan
menahan berkemih): Kemungkinan ISK menunjukkan kemungkinan hiperemesis atau patologi, plasenta previa, abruptio
Demam, menggigil: 66Infeksi gravidarum, berisiko untuk dehidrasi. plasenta: terjadi ketika plasenta telah
Mual berkepanjangan dan muntah: Demam dan menggigil menunjukkan mulai terpisah dari dinding rahim
Hiperemesis gravidarum kemungkinan infeksi. sebelum bayi lahir
Disuria, frekuensi, dan urgensi (kamuskesehatan.com).
mengindikasikan kemungkinan ISK. Vagina bercak atau pendarahan.
Perdarahan vagina mengindikasikan Tanda/gejala gangguan hipertensi: sakit
kemungkinan infeksi, serviks tidak kuat kepala parah, langkah–langkah
karena perubahan kehamilan, plasenta perubahan visual, edema wajah atau
previa, solusio plasenta, peningkatan umum.
risiko dehidrasi. Mual dan muntah.
Tidak adanya gerakan janin.
Tidak adanya denyut
jantung janin (DJJ).
B. Perencanaan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, maka kemungkinan diagnose keperawatan yang akan Anda temukan
pada klien ibu hamil antara lain (Chapman & Durham, 2010) adalah:
Masalah No 1:
Perubahan Pola Eliminasi
Tujuan : Kembalinya pola eliminasi bowel (BAB).
Hasil : Pasien akan melanjutkan pola eliminasi bowel (BAB) normalnya.
Masalah No 2:
Perubahan asupan cairan berhubungan dengan mual dan muntah. Tujuan : asupan cairan normal.
Hasil : asupan cairan normal dan penurunan mual dan muntah.
Masalah no 3:
Penurunan motilitas lambung. Tujuan : Peningkatan motilitas.
Hasil : Pasien memiliki gerakan usus normal.
Masalah no 4:
Ketidaknyamanan dengan buang air besar karena hemoroid. Tujuan : Penurunan nyeri saat buang air besar.
Hasil : Pasien akan mengalami penurunan nyeri dan menjaga fungsi usus (bowel) yang adekuat.
PETA KONSEP
Perubahan
Perubahan pola
pola eliminasi:
eliminasi:
Penurunan
Penurunan frekuensi
frekuensi yang
yang
normal
normal buang
buang air
air besar.
besar.
Buang
Buang air
air besar
besar setiap
setiap 3
3 hari.
hari.
Sensasi
Sensasi perut kembung.
perut kembung.
Perubahan
Perubahan Intake
Intake cairan
cairan Perubahan eliminasi BAB: Penurunan Motilitas Gastrointestinal
berhubungan
berhubungan dengan
dengan mual
mual dan
dan Konstipasi berhubungan dengan perubahan fisiologis berhubungan dengan efek dari
muntah
muntah sesekali.
sesekali. dan anatomi dalam kehamilan termasuk perubahan prostaglandin pada otot polos usus
Laporan
Laporan mual
mual sekali
sekali atau
atau dua
dua bising usus akibat relaksasi otot polos, meningkat halus:
kali
kali seminggu.
seminggu. mual dan muntah dan pergeseran usus besar dan
Feses yang keras dan kering.
Sesekali
Sesekali muntah.
muntah. halus oleh uterus yang besar
Meningkatkan reabsorpsi air dari
Penurunan
Penurunan asupan
asupan oral.
oral. usus.
Hemoroid:
Hemoroid:
Varises
Varises visual
visual jelas
jelas di
di dubur
dubur
pada pemeriksaan dubur.
pada pemeriksaan dubur.
Ibu
Ibu melaporkan
melaporkan sakit
sakit di
di rektum
rektum
pada
pada saat
saat defekasi
defekasi (BAB).
(BAB).
PETA KONSEP
Frustrasi
Frustrasi
Wanita Takut
Wanita mengekspresikan
mengekspresikan
kemarahan Perempuan menyatakan dia takut
kemarahan atau
atau agresi.
agresi. kematian janin.
Penarikan
Penarikan dari
dari kehamilan
kehamilan atau
atau
Perempuan menyatakan dia takut
pasangan.
pasangan. cacat lahir.
Ibu menangis.
Komplikasi Kehamilan
Wanita didiagnosis dengan kehamilan resiko
tinggi.
Ancaman
Ancaman untuk
untuk Self–Esteem
Self–Esteem
Ibu
Ibu merasa
merasa kurang
kurang percaya
percaya
Cemas
Cemas diri
diri berhubungan
berhubungan dengan
dengan
komplikasi
komplikasi kehamilan
kehamilan yang
yang tak
tak kehamilan.
kehamilan.
terduga.
terduga.
Ibu
Ibu merasa
merasa dia
dia telah
telah gagal
gagal
gangguan
gangguan tidak
tidak terduga
terduga dalam
dalam sebagai
sebagai seorang
seorang ibu.
ibu.
kehamilan
kehamilan yang normal.
yang normal.
Ibu
Ibu merasa
merasa sedikit
sedikit
.. kepercayaan
kepercayaan diri
diri untuk
untuk
menjadi
menjadi ibu.
ibu.
c. PELAKSANAAN
Implementasi masalah no 1
1. Menilai pola eliminasi bowel (BAB) sebelum kehamilan termasuk
frekuensi, konsistensi (lembek atau keras), bentuk (padat atau cair), dan
warna.
2. Mengauskultasi bising usus.
3. Menjelajahi strategi sukses sebelumnya untuk sembelit.
4. Menjelaskan faktor yang berkontribusi terhadap sembelit pada kehamilan.
5. Memberikan pendidikan kesehatan (penkes) untuk menghadapi konstipasi
termasuk pola makan, berolahraga, dan asupan cairan yang cukup.
6. Mendorong makanan tinggi serat dan buah–buahan dan sayuran segar.
7. Menetapkan waktu yang teratur untuk buang air besar.
8. Mendiskusikan dengan dokter untuk pemberian pelunak tinja dan / atau obat
pencahar.
c. PELAKSANAAN
Implementasi masalah no 3
1. Memberikan informasi diet untuk meningkatkan serat dalam diet.
2. Menganjurkan mengkonsumsi makanan berserat tinggi, misalnya, pir, apel,
plum, kiwi dan buah–buahan kering.
3. Mengkonsumsi sereal/gandum di pagi hari.
4. Mendiskusikan strategi untuk meningkatkan asupan cairan
5. Mendorong latihan/olahraga untuk meningkatkan peristaltik.
6. Memberi ibu pujian karena telah melakukan diet, olahraga, dan asupan
cairan untuk mengatasi sembelit.
c. PELAKSANAAN
Implementasi masalah no 1
1. Menilai pola eliminasi bowel (BAB) sebelum kehamilan termasuk
frekuensi, konsistensi (lembek atau keras), bentuk (padat atau cair), dan
warna.
2. Mengauskultasi bising usus.
3. Menjelajahi strategi sukses sebelumnya untuk sembelit.
4. Menjelaskan faktor yang berkontribusi terhadap sembelit pada kehamilan.
5. Memberikan pendidikan kesehatan (penkes) untuk menghadapi konstipasi
termasuk pola makan, berolahraga, dan asupan cairan yang cukup.
6. Mendorong makanan tinggi serat dan buah–buahan dan sayuran segar.
7. Menetapkan waktu yang teratur untuk buang air besar.
8. Mendiskusikan dengan dokter untuk pemberian pelunak tinja dan / atau obat
pencahar.
c. PELAKSANAAN
Implementasi masalah no 4:
1. Memperkuat strategi untuk menghindari konstipasi.
2. Mendorong ibu untuk tidak menghindari buang air besar.
3. Mendiskusikan perawatan hemoroid termasuk pengunaan bantal hemoroid
dan krim hemoroid.
4. Mendiskusikan penggunaan pelunak feses.
5. Menganjurkan ibu untuk menghindari mengejan pada saat BAB.
6. Menganjurkan untuk diet yang tinggi serat, olahraga, dan meningkatkan
asupan cairan pada sembelit.
Penatalaksanaan KOMPLIKASI KEHAMILAN
Implementasi masalah no 1:
1. Menyediakan waktu untuk pasien dan keluarga untuk
mengekspresikan keprihatinan mereka mengenai luaran
(outcome) janin.
2. Mendorong ibu untuk melampiaskan ketakutan, ketidakpastian,
kemarahan, ketakutan, dan/atau khawatir.
3. Mendiskusikan hasil kehamilan sebelumnya jika ada.
4. Membantu ibu untuk memperoleh dukungan sosial yang
dibutuhkan.
Penatalaksanaan KOMPLIKASI KEHAMILAN
Implementasi masalah no 2:
1. Mendorong pengungkapan perasaan.
2. Mendengarkan secara aktif.
3. Memberikan dukungan emosional.
4. Mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan.
Penatalaksanaan KOMPLIKASI KEHAMILAN
Implementasi masalah no 3:
1. Menenangkan dan yakinkan interaksi pasien dengan keluarga.
2. Menjelaskan ulang semua informasi berhubungan dengan
komplikasi.
3. Memberikan otonomi dan pilihan.
4. Mendorong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan
perasaan mereka mengenai diagnosis dengan mengajukan
pertanyaan terbuka.
5. Menganjurkan untuk banyak berdoa sesuai keyakinannya
Penatalaksanaan KOMPLIKASI KEHAMILAN
Implementasi masalah no 4:
1. Membiarkan ibu untuk mengungkapkan perasaannya terkait dengan hilangnya
kehamilan yang normal.
2. Membiarkan ibu untuk mengungkapkan perasaannya terkait dengan tidak
memiliki persalinan normal.
3. Membiarkan ibu untuk mengungkapkan perasaannya terkait dengan
ketidakpastian luaran (outcome) janin.
4. Menyediakan pilihan yang berhubungan dengan manajemen bila memungkinkan
D. Evaluasi
Anda dapat melihat hasil yang sesuai dengan masalah keperawatan, pada
poin perencanaan
Makasih.............,
Stay at Home, Stay Healt!