0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan4 halaman
Pemeriksaan antenatal merupakan upaya preventif untuk mengoptimalkan hasil kehamilan melalui serangkaian pemantauan rutin. Pemeriksaan meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik umum dan khusus kebidanan, auskultasi jantung janin, dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan USG. Ibu hamil akan mendapatkan penjelasan tentang kehamilan, jadwal pemeriksaan, dan tanda bahaya yang perlu diwas
Pemeriksaan antenatal merupakan upaya preventif untuk mengoptimalkan hasil kehamilan melalui serangkaian pemantauan rutin. Pemeriksaan meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik umum dan khusus kebidanan, auskultasi jantung janin, dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan USG. Ibu hamil akan mendapatkan penjelasan tentang kehamilan, jadwal pemeriksaan, dan tanda bahaya yang perlu diwas
Pemeriksaan antenatal merupakan upaya preventif untuk mengoptimalkan hasil kehamilan melalui serangkaian pemantauan rutin. Pemeriksaan meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik umum dan khusus kebidanan, auskultasi jantung janin, dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan USG. Ibu hamil akan mendapatkan penjelasan tentang kehamilan, jadwal pemeriksaan, dan tanda bahaya yang perlu diwas
PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Upaya preventif program pelayanan kesehatan obstertrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, petugas pelaksana asuhan harus memiliki kompetensi untuk mengenali perubahan hormonal, anatomi dan fisiologi yang terkait dengan proses kehamilan. Pemahaman perubahan fisiologis tersebut adalah dasar untuk mengenali kondisi patologis kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya, termasuk melakukan rujukan optimal dan tepat waktu. Diagnosis a. Anamnesis : Riwayat perkawinan Riwayat haid, hari pertama haid terakhir Riwayat penyakit ibu dan keluarga (yang berkaitan dengan masalah kehamilan) Kebiasaan (merokok, obat dan jam, hewan peliharaan) Riwayat persalinan b. Pemeriksaan Umum Keadaan Umum Tipe badan (astenikus,atletikus,piknikus) Tinggi badan Berat badan Warna konjungtiva,ikterus,edema,kloasma gravidarum Mulut,tenggorok:karies dentis,tonsil,faring Tanda vital (tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu tubuh) Kondisi jantung dan paru Palpasi hati dan limpa c. Pemeriksaan Khusus Obstetri Inspeksi: Tinggi fundus uteri, diukur dalam cm setelah kehamilan 20 minggu Hiperpigmentasi dan striae Parut bekas operasi Palpasi: Leopold 1 a. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan di bagian lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis) b. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu) c. Letakkan ujung telapak kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian Leopold 2 a. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama b. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas) Leopold 3 a. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu b. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu c. Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk menentukan bagian terbawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen, adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris, adalh bokong) Leopold 4 a. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis b. Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus c. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen atau divergen) d. Setelah itu, pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi). Auskultasi Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin (Bila kehamilan telah memasuki usia 38 minggu, pada primigravida dan multigravida yang kepala bayi belum masuk pintu atas panggul,lakukan pemeriksaan panggul) a. Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil stetoskop monoaural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung bayi (bagian memanjang dan rata) b. Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama, bunyi jantung tersebut kurang jelas,upayakan untuk mendapatkan punctum maksimum). Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk mendengarkan bunyi jantung bayi, pindahkan ujung stetoskop pada dinding perut yang relatif tipis yaitu sekitar 3 cm di bawah pusat (sub-umbilikus) c. Dengarkan dan hitung bunyi jantung bayi setiap 5 detik sebanyak 3 kali pemeriksaan, dengan interval 5 detik di antara masing-masing perhitungan d. Jumlahkan hasil penghitungan 1,2 dan 3 kemudian dikalikan dengan angka 4 untuk mendapatkan frekuensi denyut jantung bayi per menit (perhatikan perbedaan jumlah masing-masing penghitungan untuk menilai irama atau keteraturan bunyi jantung) d. Status Lokalis Inspeksi Labium dan perineum Muara urethra Flour albus atau sekret abnormal Inspekulo Dinding vagina dan forniks Warna dan besar porsio Flour albus atau sekret dalam lumen vagina Periksa dalam Vagina Besar dan konsistensi porsio Besar dan arah korpus uteri Tanda Hegar Adneksa Klasifikasi - Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium rutin dan khusus, Pelvimeter penunjang (kehamilan >36 minggu), USG Konsultasi Tidak diperlukan Terapi Menjelaskan tentang kondisi kehamilan dan rencana asuhan antenatal yang akan dijalankan Mendiskusikan tentang jadual pemeriksaan dan hasil yang diharapkan dari penatalaksanaan asuhan antenatal Menjelaskan apabila diperlukan pemeriksaan khusus atau konsultasi kebidang keilmuan lain Bila diperlukan, ibu dapat dirujuk ke tenaga ahli dan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap Memberitahu tenteng beberapa hal atau gejala klinis penting dalam kehamilan yang menyebabkan ibu harus melakukan kunjungan ulang Memberitahu tentang fasilitas kesehatan dan sistem yang ada untuk melakukan rujukan Memastikan ibu mengerti tentang informasi dan hasil pemeriksaan Perawatan Tidak diperlukan rumah sakit Penyulit Pemantauan tanda dan bahaya selama kehamilan a. Perdarahan pada kehamilan muda dan lanjut b. Hipertensi atau kejang c. Nyeri perut menjelang persalinan d. Beberapa gejala dan tanda terkait dengan gangguan kehamilan adalah : Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan Disuria Mengigil atau demam Ketuban Pecah Dini atau sebelum Waktunya Uterus lebih besar/lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya e. Gangguan kesehatan dan penyakit berbahaya yang menyertai kehamilan Tuberkulosis Paru Malaria Hepatitis B Infeksi Menular Seksual (IMS) Dekompensatio Kordis HIV/AIDS (Prevention of Mother to Child Transmission PMTCT) Prognosis Berkaitan dengan hasil pemeriksaan yang baru dilakukan