Anda di halaman 1dari 28

DANA PENSIUN

Untuk Masa Tua Mandiri dan Sejahtera

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN 1


Tahukah Anda?
Masa Tua/Pensiun
Mandiri dan bahagia
Belajar Produktif

2 3

1. Berapa usia harapan hidup orang Indonesia?


2. Berapa tahun orang berpenghasilan karena bekerja?
3. Berapa tahun masa tua tanpa bekerja atau pensiun?
4. Darimana uang untuk membiayai hidup masa tua/pensiun?
5. Apa yang perlu disiapkan untuk masa tua/pensiun?
6. Apa perbedaan kondisi orang tua di Indonesia dengan di Australia
atau Malaysia?

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 2


Mana Yang Akan Anda
Nikmati Dimasa Tua?

1. Tabungan ?
2. Kekayaan/ sewa tanah bangunan dan barang lain?
3. Investasi yang menguntungkan
4. Kekayaan intelektual/ hak paten?
5. Santunan Asuransi?
6. Usaha/ kembali aktif bekerja pada bidang lainnya?
7. Uang yang dibayarkan oleh Dana Pensiun?

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 3


Dana Pensiun
“Dana Pensiun (DP)” adalah Badan Hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.

 Manfaat Pensiun = uang yang dibayarkan setelah peserta pensiun.


 Tujuan pendirian Dana Pensiun = meningkatkan motivasi pekerja dan
memberi kesinambungan penghasilan di masa pensiun.
 Kewajiban peserta (dan pemberi kerja) adalah membayar iuran bulanan.
 Himpunan dana diinvestasikan ke portofolio yang diijinkan.
 Dana Pensiun mendapat keringanan pajak untuk Deposito,SUN/Obligasi.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 4


Tugas dan Fungsi Dana Pensiun

Tugas Dana Pensiun Fungsi Program Dana


Pensiun Bagi Peserta
a. Mengumpulkan dan mengelola a. Tabungan dan investasi.
iuran. b. Uang dibayarkan setelah peserta
b. Mengembangkan dana yang pensiun.
dikelolanya. c. Asuransi, bila peserta meninggal/
c. Membayarkan manfaat pensiun uzur sebelum usia pensiun, maka
sesuai hak pesertanya. dalam perhitungan manfaat pensiun
dianggap masa kerjanya mencapai
usia pensiun.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 5


3 Jenis Program Pensiun di Indonesia
dan Perbedaannya
Program Pensiun Manfaat Pasti Program Pensiun Iuran Dana Pensiun
(PPMP) Pasti (PPIP) Berdasar Keuntungan
a. Manfaat Pensiun (MP) sudah a. Besar Iuran sudah PPIP yang iurannya
ditetapkan sesuai yang dijanjikan. ditetapkan hanya dari Pendiri
b. Manfaat pensiun , MP = MK x F x b. Peserta mempunyai yang didasarkan
PhDP* buku rekening pada rumus yang
c. Pendiri menjamin kecukupan c. Risiko investasi dikaitkan dengan
dana dan risiko investasi. ditanggung oleh keuntungan .
d. Perhitungan kewajiban oleh peserta (Hingga saat ini
Aktuaris d. MP tergantung belum ada yang
e. Tidak ada rekening bagi peserta akumulasi iuran dan mendirikan)
f. DP boleh membayarkan MP hasil investasi
secara bulanan e. Pembayaran MP
g. Pembayaran MP sekaligus dan bulanan harus melalui
atau bulanan. asuransi jiwa dengan
membeli anuitas

MP: Manfaat Pensiun


MK: Masa kerja
F: Faktor Penghargaan Tahunan
PhDP: Penghasilan Dasar Pensiun

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 6


Pengelolaan Dana Pensiun
PPMP

PPMP

1 2 Penjelasan:
1. Iuran dari peserta dan pendiri.
2. Akumulasi iuran oleh dana pensiun diinvestasikan.
3. Dana pensiun menghitung kewajiban aktuaria dan
4 membandingkan dengan kekayaan bersih dana
pensiun.
4. Apabila kewajiban aktuaria lebih besar dari
3 kekayaan bersih maka pendiri harus membayar
iuran tambahan.
5. Biaya yang menjadi beban dana pensiun adalah
5 6 biaya operasional, pajak dan iuran kepada OJK.
6. Dana pensiun membayarkan manfaat pensiun
sesuai dengan yang dijanjikan dalam Peraturan
Dana Pensiun dari masing-masing dana pensiun.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 7


Pengelolaan Dana Pensiun
PPIP

PPIP

1 Penjelasan:
3 1. Peserta maupun pendiri membayar iuran
sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun.
2. Kewajiban pendiri hanya sampai
membayar iuran. Tidak ada jaminan atau
iuran tambahan.
3. Akumulasi iuran oleh dana pensiun
diinvestasikan. Semua hasil investasi harus
4 5 kembali ke dana pensiun.
4. Biaya yang menjadi beban dana pensiun
adalah biaya operasional, pajak dan iuran
kepada OJK.
5. Manfaat pensiun bagi masing-masing
orang tergantung dari akumulasi iuran dan
hasil investasinya.
Kelompok Kerja Literasi Keuangan 8
Perbedaan PPMP dengan PPIP
ASPEK PPMP PPIP
PENYELENGGARA PT Taspen, PT Asabri, DPPK, BPJS KK DPPK, DPLK
IURAN PEKERJA Sudah ditetapkan Sudah ditetapkan, tetapi Peserta
boleh menambah
IURAN PENDIRI Dihitung oleh Aktuaris Sudah ditetapkan
IURAN TAMBAHAN/ Bila kekayaan bersih Dana Pensiun lebih kecil Tidak ada jaminan atau Iuran
JAMINAN PENDIRI dari Kewajiban Aktuaria, Pendiri harus Tambahan Pendiri.
membayar Iuran Tambahan.
REKENING PESERTA Tidak ada rekening bagi tiap Peserta Ada Rekening bagi tiap Peserta.
INVESTASI Untuk membantu Pendiri mencukupi Kewajiban Untuk pengembangan dana Peserta.
Aktuaria. Risiko ditanggung Pediri. Risiko ditanggung Peserta.
MANFAAT PENSIUN Sudah ditetapkan di dalam Peraturan Dana
Pensiun. Tidak ada risiko bagi Peserta.
PAST SERVICE Diakui sebagai beban Pendiri Tidak ada PSL
LIABILITY (PSL)
KENAIKAN MANFAAT Tergantung PDP, bila Pendiri mau dan mampu Tidak ada, tergantung hasil ivestasi
PENSIUN (MP) bisa menaikkan MP
PEMBAYARAN MP Sekaligus atau bulanan dapat dilakukan sendiri . Pembayaran secara bulanan harus
membeli Anuitas dari Asuransi Jiwa.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 9


Contoh Perhitungan PPMP

Pak Tori merupakan pegawai PT ABC dan sudah menjadi peserta Dana Pensiun
selama 29 tahun. Satu tahun lagi pak Tori akan memasuki masa pensiun dengan
masa kerja 30 tahun serta gaji pokok terakhir sekitar Rp3.000.000,00.

Dana Pensiun PT ABC menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan Iuran
Peserta sebesar 5% dari PhDP.

Apabila rumus manfaat pensiun di Dana Pensiun PT ABC adalah:


MP = MK x F x PhDP , Faktor penghargaan tahunan F= 2,5% dan PhDP= Gaji pokok
terakhir, maka manfaat pensiun per bulan yang akan diterima oleh Pak Tori adalah:

MP = 30 x 2,5% x Rp3.000.000,00 = Rp2.250.000,00.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 10


Contoh Rekening Peserta PPIP

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 11


Investasi Bagi Dana Pensiun
POJK No. 3/POJK.05/2015
1. Tabungan pada bank; deposito on call pada bank;
2. Deposito berjangka pada bank; sertifikat deposito pada bank;
3. Surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia;
4. Surat Berharga Negara;
5. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
6. Obligasi korporasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
7. Reksa Dana yang terdiri dari:
a. Reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa
dana saham;
b. Reksa dana terproteksi, reksa dana dengan penjaminan dan reksa dana indeks;
c. Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas;
d. Reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia;
8. Medium Term Notes (MTN); dan Efek Beragun Aset (EBA);
9. Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbentuk kontrak investasi kolektif;
10. Kontrak opsi dan kontrak berjangka efek yang diperdagangkan di Indonesia;
11. Repurchase Agreement (REPO);
12. Penyertaan langsung baik di Indonesia maupun di luar negeri;
13. Tanah dan/ atau Bangunan di Indonesia.

Portofolio penempatan investasi dana pensiun diatur lebih lanjut dalam arahan investasi dari pendiri dana
pensiun atau dewan pengawas dana pensiun

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Lembaga Dana Pensiun untuk PNS dan
TNI/Polri
LEMBAGA Badan Usaha Milik Negara di bidang Badan Usaha Milik Negara di bidang
Tabungan Hari Tua dan Dana Pensiun Asuransi Sosial khusus bagi Prajurit TNI,
Pegawai Negeri Sipil (PT Taspen) Polri dan PNS Dep.Hankam (PT Asabri)
Jenis Program Manfaat Pasti Manfaat Pasti
Dasar Hukum UU No. 11 /1969 , PP 26 / 1981, UU UU No. 11 / 1969, UU No. 6 /1966. UU
No. 43 / 1999 dan PP 25 / 1981. No. 8 / 1974, UU No. 2 / 1988, PP 36
/1968 dan PP 67 / 1991 dan PP no. 44 &
45 / 1971, PP. 68 / 1991
Sifat Pendirian Wajib Wajib
Sifat Kepesertaan Wajib bagi pegawai negeri sipil kecuali Wajib bagi Prajurit TNI, Polri dan PNS
yang di Kemenhan Kemenhan
Pendiri Negara Negara
Penanggung Risiko Negara Negara
Investasi
Peserta Pegawai Negeri Sipil Prajurit TNI, Polri dan PNS Kementerian
Hankam

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 13


Lembaga Dana Pensiun untuk Karyawan dan
Pekerja Mandiri
LEMBAGA Badan Penyelenggara Dana Pensiun Lembaga Dana Pensiun Pemberi
Jaminan Sosial (BPJS) Keuangan (DPLK) Kerja (DPPK)
Ketenagakerjaan
Jenis Program Manfaat Pasti Iuran Pasti Manfaat Pasti atau Iuran
Pasti.
Dasar Hukum UU No. 40/2004, UU No. UU No. 11/1992, PP 77/ UU No. 11/1992, PP 76
24/2011. PP 109/ 2013, PP 1992 /1992
45/2015, PerMen Tenaga
Kerja No. 29/2015
Sifat Pendirian Wajib bagi semua pekerja Sukarela Sukarela
mulai tanggal 1 Juli 2015.
Sifat Kepesertaan Wajib Sukarela Sukarela
Pendiri Negara Bank atau Asuransi Jiwa Pemberi Kerja
Penanggung Negara Peserta Pendiri untuk PPMP atau
Risiko Investasi Peserta untuk PPIP
Peserta Seluruh karyawan Umum, Karyawan dan Seluruh atau sebagian
Umum juga bisa pekerja mandiri karyawan pendiri

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 14


Produk Layanan
Uraian PT TASPEN PT ASABRI BPJS KK DPPK DPLK
Produk MP(PPMP) MP(PPMP) MP(PPMP) MP(PPMP/PPIP) MP(PPIP)
THT : Asuransi : JKK
- Asuransi Dwiguna - Hak Pensiun JHT THT (Bila *Peserta mandiri
- Asuransi Kematian - Nilai Tunai JKM menangani) dapat
- Kematian Dinas memperoleh
- Kematian Gugur produk dana
- Biaya Pemakaman pensiun di DPLK
- Cacat Dinas mulai dengan
- Cacat Buka Dinas iuran
- Pemakaman Anak Rp100.000,-
Iuran Peserta : 4,75 % Gaji Peserta : 4,75 % Gaji Peserta 1 % Gaji Tergantung Tergantung
Pokok minus minus tunjangan Pemberi Kerja 2 kesepakatan Individu atau
tunjangan untuk untuk Pensiun dan % Gaji Peserta dan kesepakatan
Pensiun dan 3,25 % 3,25 % untuk Pemberi Kerja Pekerja dan
untuk THT. Asuransi. Pemberi Kerja.
Negara: dihitung Negara: Dihitung
oleh aktuaris oleh Aktuaris
Ketentuan Usia minimal 50 th Sesuai ketentuan Kepesertaan Kepesertaan min. Sesuai perjanjian
hak dan masa kerja 20 th. yang dikaitkan minimal 15 th. 3 th, usia 46 th /Form.
dengan tugas dan (dipercepat ) Bisa ambil MP
kepangkatan. dipercepat 10Th.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 15


Diskusi

Menurut Anda mana yang lebih menguntungkan:


1. Ikut DPPK atau uangnya dideposito/ investasikan?
2. Ikut DPLK atau uangnya dideposito/ investasikan?

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 16


Anuitas
1. Membeli anuitas adalah menukarkan MP sekaligus dengan MP secara bulanan dari asuransi jiwa. Misalnya:
MP Rp1.000.000.000,00 - pajak 5%, sisa Rp950.000.000,00. Untuk bagian 20% diambil sekaligus dan
membayar fee, sisa Rp760.000.000,00 dijadikan premi untuk mendapatkan manfaat pensiun bulanan.
2. Besar MP bulanan tergantung pada berbagai asumsi :
a. bentuk investasi, jumlah istri/ suami dan anak,
b. angka mortalitas dan usia harapan hidup,
c. suku bunga bank dan pertumbuhan investasi yang dijamin serta fee yang harus dibayar .
4. Anuitas dapat berupa anuitas tetap atau anuitas variabel.
5. MP tergantung hasil investasi. Peserta dapat meminta jaminan agar investasi tidak akan turun lebih dari angka
tertentu.
6. Pembayaran MP dapat ditangguhkan dalam arti apabila premi dibayar sekarang, maka MP bulanan baru mulai
diterima setelah 3 tahun. Atau segera dalam arti sekarang membayar premi, satu periode berikutnya baru
menerima manfaat pensiun.
7. Anuitas terdiri dari premi tunggal dan premi fleksibel.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk layanan DPLK, dapat ditanyakan kepada DPLK terdekat.

Masing-masing DPLK memiliki skema dan besaran anuitas yang berbeda

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 17


Pentingnya Dana Pensiun

1. Sumber keuangan mandiri masa tua yang aman


2. Pensiunan mempunyai aktualisasi yang lebih baik
3. Penghargaan dari Pemberi Kerja dan meningkatkan motivasi karyawan
4. Perhimpunan dana yang bisa digunakan untuk pembangunan nasional
5. Meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 18


Mejadi Peserta Dana Pensiun
Profesi Dana Pensiun Cara Mendaftar Keterangan
Pegawai Negeri 1. PT Taspen, wajib Kolektif melalui bagian kepegawaian Otomatis
2. DPLK, secara mandiri Pilih, mendatangi DPLK terdekat KTP, KK, giral untuk iuran, usia pensiun
Anggota TNI, 1. PT Asabri, wajib Kolektif melalui bagian Otomatis
Polri dan Sipil kepegawaian/BKN
Kemenhan
2. DPLK, secara mandiri Pilih, mendatangi DPLK terdekat
Karyawan 1. BPJS Ketenagakerjaan, wajib. Mintalah kolektif oleh Pemberi Kerja.
2. DPLK, sukarela didukung Serikat Karyawan memilih DPLK dan Biasanya dicantumkan didalam PKB antara
Pemberi Kerja. protofolio investasi Karyawan dan Pemberi Kerja
3. DPLK, mandiri Pilih, mendatangi DPLK terdekat Sampaikan besar iuran, masa iur, pilihan
anuitas dsb.
4. DPPK yang sudah didirikan Bila memenuhi syarat, bag. Karena untuk seluruh atau sebagian
Pemberi Kerja Kepegawaian akan mendaftarkan karyawan.
5. Bila ingin Pemberi Kerja Melalui Serikat melobi Pemberi Kerja
mendirikan DPPK
Profesional DPLK, mandiri Pilih, mendatangi DPLK terdekat Sampaikan besar iuran, masa iur.

Pekerja Mandiri 1. DPLK, mandiri Pilih, mendatangi DPLK terdekat Sampaikan besar iuran, masa iur, pilihan
anuitas dsb.
2. BPJS Ketenagakerjaan, opsi Datangi BPJS, sampaikan Kesanggupan membayar iuran secara rutin
kesediaan/komitmen menjadi peserta

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 19


Profesi dan Teori Pendukung
Dana Pensiun
Teori Motivasi
Teori state preference Arrow-Debreu (1954) - Alokasi aset optimal kondisi ketidakpastian.
Keamanan Finansial dan Teori keuangan dinamis berkelanjutan (continuous-time finance) dari Merton (1989)
Penghargaan Teori Life-cycle Hypothesis dari Modigliani (1966)

PESERTA
HAKEKAT DANA • Iuran Peserta (Financial Planning)
PENSIUN
• Tabungan PEMBERI KERJA (Teori Anggaran)
• Investasi vs Inflasi • Penghargaan Pemberi Kerja
• Asuransi • Jaminan Pemberi Kerja
• Teori Aktuaria
• Teori Asset Liability
Matching (ALM)
MITRA DANA PENSIUN
• Perbankan, Pasar Modal MANAJEMEN DANA PENSIUN
• Pasar Uang • Manajemen Pelayanan
• Sektor Riel • Manajemen Keuangan
• Pendukung Investasi • Manajemen Investasi & Portofolio
• Serikat Pekerja dan • Manajemen Kemitraan Manfaat Pensiun)
Perkumpulan Pensiunan • Manajemen Perpajakan
• Aktuaris, KAP/Auditor • Manajemen Resiko dan Kepatutan
• Aneka Konsultan ASURANSI JIWA
• Manajemen Pendukung
• Dirjen Pajak • Teori Anuitas

Ada Lembaga Sertifikasi Dana Pensiun (LSDP) yang didirikan oleh Perkumpulan Dana Pensiun Indonesia yang
memberikan pelatihan dan sertifikasi profesi di bidang dana pensiun.
21
Kelompok Kerja Literasi Keuangan
Diskusi

Bagi kelas dalam 2 kelompok, satu kelompok memerankan sebagai Pemberi


Kerja dan kelompok lain sebagai Pekerja.
Masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1 Kalau institusi tempat bekerja mau mendirikan dana pensiun sendiri,


sebaiknya mendirikan DPPK PPMP atau DPPK PPIP dan apa alasannya?

2 Berapa iuran dana pensiun yang sanggup dibayar pekerja dan berapa oleh
Pemberi Kerja dari segi prosentase terhadap take home pay bulanan?

3 Bila institusi tempat bekerja tidak mendirikan dana pensiun sendiri, pekerja
sebaiknya dimasukkan ke dana pensiun program BPJS Ketenagakerjaan atau
dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), atau kombinasi semua yang bisa ?
Mengapa?

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 24


Kemungkinan Jawaban
1. Kalau institusi tempat bekerja mau mendirikan dana pensiun sendiri, sebaiknya mendirikan DPPK
PPMP atau DPPK PPIP dan apa alasannya?

Institusi Pemberi Kerja:


a. Tergantung tingkat risiko yang mau ditanggung antara lain risiko :
1) Rancangan peraturan dana pensiun dan hubungan antara kenaikan gaji dan manfaat pensiun (risiko strategis)
2) Pengurusan, pengelolaan dan operasional
3) Investasi, aset dan liabilitas yang juga dikaitkan kondisi ekonomi global dan domestik
4) Pembiayaan iuran tambahan dan operasional
5) Tuntutan penerima manfaat pensiun untuk menaikkan manfaat pensiun.
b. Bila pemberi kerja kiranya mampu dan mau menanggung penuh risiko, maka pemberi kerja bisa mendirikan DPPK
PPMP. Pemberi kerja perlu memikirkan “ Beban Jaminan untuk jangka panjang” yang besarnya tidak pasti. Makin kuat
ikatan antara pemberi kerja dengan pekerjanya, makin memilih DPPK PPMP.
c. Bila pemberi kerja hanya mau membayar iuran dan menanggung personil dan biaya operasional, maka bisa memilih
mendirikaan DPPK PPIP.

Pekerja :
a. Akan melihat peluang pertumbuhan investasi:
1) Bila ekonomi sedang bergejolak, akan memilih yang aman dan dijamin (DPPK PPMP). Bila ekonomi bagus
akan mempertimbangkan DPPK PPIP.
2) Kebanyakan pekerja ingin kepastian atau memilih DPPK PPMP dan menginginkan pemberi kerja memberikan
jaminan.

Forum diskusi perjanjian kerja bersama (PKB) antara karyawan dan pemberi kerja akan ramai membahas hal ini.
Perlu kesiapan masing-masing pihak dan kepiawaian dalam bernegosiasi berdasarkan alasan dan data-data.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 25


Kemungkinan Jawaban
2. Berapa iuran dana pensiun yang sanggup dibayar pekerja dan berapa oleh
Pemberi Kerja dari segi prosentase terhadap take home pay bulanan?
Pemberi Kerja:
a. Tergantung komponen biaya pegawai apa saja dan berapa yang sudah dibayar sebagai biaya atau
beban :
1) Berapa plafon biaya pegawai maksimum terhadap total biaya atau terhadao pendapatan
2) Apa masih ada potensi beban pegawai yang lain, misal kesehatan, inse.ntif, perumahan,
tunjangan cuti dsb.
3) PhDP dihitung berdasarkan apa ? ( gaji dasar, gaji dasar+tunjangan atau take home pay ?)
4) Iuran untuk dana pensiun berapa % dari PhDP
b. Apa ada komitmen pembayaran iuran dengan peningkatan produktivitas karyawan
c. Persiapan bahan untuk diskusi PKB, berapa maksimum yang disanggupi pemberi kerja

Pekerja :
a. Pekerja yang paham manfaat dana pensiun akan rela gajinya dipotong berapa saja untuk dana
pensiun. Makin besar faktor penghargaan dalam rumus manfaat pensiun DPPK PPMP, makin
semangat untuk menaikkan iuran agar manfaatnya makin besar. `Untuk DPPK PPIP, makin bagus
kondisi ekonomi makin ingin menaikkan iuran.
b. Pekerja yang belum paham atau sadar manfaat dana pensiun, gaji dipotong iuran 8 % saja akan teriak
dengan alasan gaji masih kurang.

Kekompakan serikat pekerja diperlukan dalam membahas dana pensiun dan iurannya.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Kemungkinan Jawaban
3. Bila institusi tempat bekerja tidak mendirikan dana pensiun sendiri, pekerja sebaiknya dimasukkan ke
dana pensiun program BPJS Ketenagakerjaan atau dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), atau
kombinasi semua yang bisa ? Mengapa?

Pemberi Kerja:
a. Karena kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan bersifat wajib, maka pekerja harus didaftarkan ke BPJS.
b. Kalau masih ada sisa anggaran untuk iuran, baru dimasukkan ke DPLK

Pekerja :
a. Pekerja akan ikut aturan BPJS. Namun karena Faktor Penghargaan dalam rumus manfaat pensiun BPJS
kecil ( 1% per tahun ?), maka pekerja akan berusaha agar sebagian besar iuran yang bisa ditanggung
pemberi kerja dan pekerja bisa dimasukkan ke DPLK.
b. Makin tinggi tingkat pemahaman dan penghasilan pekerja, minat menjadi peserta DPLK makin besar.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Studi Kasus

1. Pada Dana Pensiun “A” Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan Program Pensiun
Manfaat Pasti.
2. Pada Peraturan Dana Pensiun “A” ditetapkan bahwa peserta sebelum
pensiun harus membayar iuran sekitar 5% dari gaji dasar bulanan dan
setelah pensiun akan menerima manfaat pensiun sekitar 1,5 kali Gaji Dasar
Terakhir.
3. Gaji dasar di Institusi “A” rata-rata 40% dari Take Home Pay, tidak ada janji
kenaikan manfaat pensiun.
4. Untuk mencukupi kewajiban pembayaran manfaat pensiun tersebut, Pendiri
Dana Pensiun “A” telah menetapkan agar investasi Dana Pensiun “A” dapat
menghasilkan pertumbuhan 12% per tahun dan bila dana tidak mencukupi
maka kekurangannya menjadi beban Pendiri Dana Pensiun “A”.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 28


Studi Kasus

1. Setelah berjalan sekian tahun, Penerima Manfaat Pensiun (peserta yang


sudah pensiun) merasa bahwa manfaat pensiun yang diterima tidak bisa
mencukupi kebutuhan hidup. Mereka meminta agar Dana Pensiun “A”
maupun Pendiri Dana Pensiun “A” menaikkan manfaat pensiun mereka
sebesar 15% pertahun.
2. Karena Dana Pensiun maupun Pendiri Dana Pensiun “A” tidak memberi
kenaikan manfaat pensiun yang diminta, maka para pensiunan melakukan
demonstrasi dan mengirim surat ke Menteri yang membawahi tenaga kerja,
DPR dan OJK.
3. Menteri dan DPR meminta Institusi Pendiri Dana Pensiun “A” dapat
menyelesaikan kasus tersebut, sedangkan OJK memanggil Dana Pensiun dan
Institusi Pendiri Dana Pensiun “A” untuk mendalami permasalahannya.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 29


Studi Kasus

Pertanyaan:
Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk
melihat kasus ini dan penyelesaian yang mungkin
dilakukan oleh Pensiunan, Dana Pensiun “A” dan Pendiri
Dana Pensiun “A”?

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 30


Kemungkinan Analisa Kasus

a. Dalam aturan DPPK PPMP, kewajiban Pendiri dan Dana Pensiun hanya membayar
manfaat pensiun sesuai yang dijanjikan.
b. Bila rasio kecukupan dana (RKD) di atas 100 %, Pendiri BISA merubah PDP dan menaikkan
manfaat pensiun bila tidak dibayangi risiko investasi. Namun bila RKD di atas 120%, maka
kelebihan dana harus diperhitungkan sebagai iuran pendiri. Secara finansial dikatagorikan
MAMPU. Tinggal Pendirinya MAU apa TIDAK?
c. Namun bila RKD masih di bawah 100%, pendiri masih harus menjamin atau membayar
iuran tambahan. Bila akan menaikkan manfaat pensiun, pendiri MAMPU dan MAU apa
TIDAK?
d. Pendiri selain menanggung beban iuran dana pensiun juga menanggung beban biaya
kesehatan, perumahan, pesangon dan sebagainya bagi pekerjanya. Pencatatan
akuntansinya bermacam-macam. Ada yang digabung dan bisa dioffset, ada yang sendiri-
sendiri. Bila di offset, bisa saja kekurangan yang lain ditutup dengan kelebihan yang lain.
Ini trik akuntansi agar laporan keuangan pendiri terlihat baik.
e. Selayaknya, bila RKD dana pensiun di atas 100 %, manfaat pensiun bisa dinaikkan
mengikuti porsi kelebihan RKD.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan

Anda mungkin juga menyukai