Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN SAMPAH

Jenis Penyakit Yang Ditularkan Melalui Sampah

A. Penyakit yang Diakibatkan Sampah

Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokan

menjadi efek langsung dan tidak langsung.

Efek langsung : efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan samp

Ex : sampah beracun, sampah korosif terhadap tubuh, yang karsinogenik, sampah yang mengandung kuman

pathogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain

sampah industri.

Pengaruh tidak langsung : dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan

sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara

fakultatif, dan secara anaerobik, apabila oksigen telah habis. Efek tidak langsung lagi

lainya berupa penyakit bawaan vector yang berkembang biak di dalam sampah.
Penyakit Bawaan Sampah

Nama Penyakit Penyebab penyakit


Bawaan Lalat :  
Dysenteriterie basillaris Shigella shegae
Dysenteriterie amoebica Entamoeba histolytica
Typus abdominalis Salmonella typhi
Cholera Vibrio cholera
Ascariasis A. Lumbricoides
Ancylostomiasis B. duodenale
Bawaan Tikus/pinjal :  
Pest  
Leptospirosis Pasteurella pastis
Icterohaemorrhagica Leptospira icterohaemorrhagica
Rat bite fever Strepbacillus moniliformis
 
Keracunan :  
Metan
Carbon Monoxica, Dioxide
Hydrogen sulfide
Logam berat, dst.
PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN SAMPAH
•Sampah yang dibuang ke lingkungan akan menimbulkan masalah
bagi kehidupan dan kesehatan lingkungan, terutama kehidupan
manusia. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan
sampah, diantaranya:
a. Masalah estetika (keindahan) dan kenyamanan yang merupakan gangguan
bagi pandangan mata. Adanya sampah yang berserakan dan kotor, atau
adanya tumpukan sampah yang terbengkelai adalah pemandangan yang tidak
disukai oleh sebagian besar masyarakat.
a. Sampah yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila
terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar,

* merupakan sarang atau tempat berkumpulnya berbagai binatang yang dapat

menjadi vektor penyakit, seperti lalat, tikus, kecoa, kucing, anjing liar,

dsbnya.

* merupakan sumber dari berbagai organisme patogen, shg akumulasi

sampah merupakan sumber penyakit yg akan membahayakan kesmas,

terutama yang bertempat tinggal dekat dengan lokasi pembuangan sampah


• A. Sampah yang berbentuk debu atau bahan membusuk dapat mencemari udara. Bau yang timbul
akibat adanya dekomposisi materi organik dan debu yang beterbangan akan mengganggu saluran
pernafasan, serta penyakit lainnya.

a. Timbulan lindi (leachate), sebagai efek dekomposisi biologis dari sampah memiliki potensi
yang besar dalam mencemari badan air sekelilingnya, terutama air tanah di bawahnya.
Pencemaran air tanah oleh lindi merupakan masalah terberat yang mungkin dihadapi dalam
pengelolaan sampah.

b. Sampah yang kering akan mudah berterbangan dan mudah terbakar. Misalnya tumpukan sampah
kertas kering akan mudah terbakar hanya karena puntung rokok yang masih membara. Kondisi
seperti ini akan menimbulkan bahaya kebakaran.
a. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran-saluran air
buangan dan drainase. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan bahaya banjir
akibat terhambatnya pengaliran air buangan dan air hujan.
b. Beberapa sifat dasar dari sampah seperti kemampuan termanfaatkan yang terbatas,
keanekaragaman komposisi, waktu untuk terdekomposisi secara sempurna yang cukup lama, dan
sebagainya, dapat menimbulkan beberapa kesulitan dalam pengelolaannya. Misalnya, diperlukan
lahan yang cukup luas dan terletak agak jauh dari pemukiman penduduk, sebagai lokasi
pembuangan akhir sampah. Volume sampah yang besar merupakan masalah tersendiri dalam
pengangkutannya, begitu juga dengan masalah pemisahan komponen-komponen tertentu
sebelum proses pengolahan.
• Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kurangnya kemampuan
pendanaan, skala prioritas yang rendah, kurangnya kesadaran penghasil sampah
merupakan masalah tersendiri dalam pengelolaan sampah, khususnya
• Diidentifikasi masalah-masalah pokok dalam pengelolaan persampahan kota, diantaranya :
a. Bertambah kompleksnya masalah persampahan sebagai konsekuensi logis dari pertambahan penduduk kota.
b. Peningkatan kepadatan penduduk menuntut pula peningkatan metode/pola pengelolaan sampah yang lebih baik.

c. Keheterogenan tingkat sosial budaya penduduk kota menambah kompleksnya permasalahan.

d. Situasi dana serta prioritas penanganan yang relatif rendah dari pemerintah daerah merupakan masalah umum
dalam skala nasional.

e. Pergeseran teknik penanganan makanan, misalnya menuju ke pengemas yang tidak dapat terurai seperti plastik.

f. Keterbatasan sumber daya manusia yang sesuai yang tersedia di daerah untuk menangani masalah sampah.

g. Pengembangan perancangan peralatan persampahan yang bergerak sangat lambat.

a. Partisipasi masyarakat yang pada umumnya masih kurang terarah dan terorganisir secara baik.

b. Konsep pengelolaan persampahan yang kadangkala tidak cocok untuk diterapkan, serta kurang
terbukanya kemungkinan modifikasi konsep tersebut di lapangan.
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan aktivitas penduduk
yang dalam hal ini juga dapat peningkatan jumlah timbulan sampah. Masalah
pengelolaan sampah perkotaan antara lain adalah keterbatasan peralatan, lahan,
dan sumber daya manusia. Masalah ini timbul di kota-kota besar ataupun kota-
kota kecil, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Pengelolaan persampahan
mempunyai beberapa tujuan yang sangat mendasar yang meliputi :

a. Meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat

b. Melindungi sumber daya alam (air, dan tanah)

c. Melindungi fasilitas sosial ekonomi

d. Menunjang pembangunan sektor strategis.

Anda mungkin juga menyukai