Anda di halaman 1dari 101

ZAT PADAT FARMASI

KARAKTERISASI ZAT
PADAT
KARAKTERISASI ZAT PADAT BISA DILAKUKAN
DENGAN:

1. Analsis Termal (DTA/ DSC/ TG)

2. Hot Stage Microskopy (HSM)

3. Difraksi Sinar X (Serbuk + Kristal Tunggal)

4. Spektroskopi Raman

5. Spektroskopi Infra Merah


1. Analisis Termal
1. Definisi:

Kelompok teknik dimana sifat sampel diukur terhadap


waktu dan suhu.

Suhu sampel disesuaikan dengan lingkungan


atmosfer tertentu melalui pemanasan atau
pendinginan pada laju perubahan suhu secara tetap
atau dipertahankan konstan
2. Jenis Analisis Termal:
a. DSC/DTA
b. Thermografimetric (TG)

3. Aplikasi Analisis termal di Farmasi


2.1 Differential Scanning Calorimetry (DSC)

Aplikasi dari signal pemanasan dan pendinginan


sampel yang kemudian mengukur suhu dan energi
dihubungkan dengan rentang suhu yang meliputi
peleburan, kristalisasi, transisi gelas dan reaksi
dekomposisi

Keuntungan:
sampel sedikit (1 – 10 mg)
pengukuran sederhana dan cepat
rentang suhu (-120 sampai 600C)
Apa perbedaan DTA dan DSC?

Prinsip kerja DTA

- Perbedaan suhu sampel dan reference


DTA
Termogram DTA Eritromisin stearat
Termogram DTA ERS-PEG 6000
Seperangkat alat DTA
Prinsip Kerja DSC:

-Suhu dibuat tetap, power listrik berbeda 


power compensation  heat flux berbeda

Single Furnace Design DSC


Double Furnace Design DSC
Pemanas DSC
Heat Flux DSC

dQ/dt = T/R

Q = panas (berubah)
t = waktu
T = perbedaan temperatur antara furnace dan crucible (tetap)
R = tahanan panas pada jarak antara furnace dan crucible (tetap)
Power compensation DSC
Interpretasi Dasar Data DSC

Tb = temperature baseline
Tm = onset temperature (ekstrapolasi)
Tp = peak temperature
Te = trace return temperature
Optimasi DSC

Berdasarkan rumus :

dQ/dt = T/R

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. The heating rate


2. The heat capacity
3. Kinetic events (melting or degradation)
4. Thermal resistance between the sample and reference
5. The temperature difference between the sample and
reference
Optimasi : Equiqment dan pada seperangkat alat DSC

Equipment:
-Analytical Balance:
5 digit , 10-20 mg
6 digit, 1-10 mg
7 digit, < 1 mg

-Purge Gas (Aliran Gas)

-Purge Flow

DSC:

- Temperature Calibration
- Enthalpy Calibration ( Bahan yang sudah tersatandar)
Pengaruh kecepatan pemanasan
Preparasi sampel:

Padatan : free flowing, ukuran seragam, diayak 50-100 um)


Liquid : Pipet pasteur
Cream dan Emulsi : diaduk dulu untuk homogenitas
Sampel Pan:
2.2 Thermogravimetric Analysis (TGA/TG)
DTG = Differential Thermogravimetric

Perubahan massa digunakan untuk mendeteksi perubahan/ proses


kimia dan fisika
Seperangkat alat TGA
Aplikasi di Farmasi:

1. Deteksi dan karakterisasi polimorf


a. monotropi dan enantiotrop
b. transisi polimorf
2. Deteksi Hidrat dan Solvat (pseudopolimorf)
3. Bahan-bahan glass/ Amorf
4. Interaksi antar bahan
5. Kemurnian bahan padat
Monotropi dan
enantiotropi
Enantiotropic
Monotropic
Deteksi hidrat/ solvat
Solvat asam dan basa
Solvat metanol
Bahan-bahan glassy
Interaksi
Termogram DTA tablet campuran ERS-TALK

A= ERS : TALK (0:100) %b/b


B= ERS : TALK (10:90) %b/b
Lepasnya air yang terikat pada permukaan talk
C= ERS : TALK (30:70) %b/b
D= ERS : TALK (50:50) %b/b (Rotenberg dkk, 2011)
E= ERS : TALK (70:30) %b/b
F= ERS : TALK (90:10) %b/b
G= ERS :TALK (100:0) %b/b
Termogram DTA tablet campuran ERS-SDL Diagram fasa campuran ERS-SDL

250

200

150

C
0
SUHU
100

50

0
0 20 40 60 80 100
% ERS
Suhu endotermik-1 Suhu endotermik-2

KETERANGAN: Tidak tampak terjadi interaksi antar bahan,


A= ERS : SDL (0:100) %b/b masing2 melebur sesuai dengan titik
B= ERS : SDL (10:90) %b/b
leburnya (Nichols dkk., 2011).
C= ERS : SDL (30:70) %b/b
D= ERS : SDL (50:50) %b/b
E= ERS : SDL (70:30) %b/b
F= ERS : SDL (90:10) %b/b
G= ERS : SDL(100:0) %b/b
210
205 TLTMP
200
195
190
Temperatur(°C)

185 TLTMP-SMZ
E1
180
TL SMZ
175
170
E2
165
160
155
150
145
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
Fraksi Mol Sulfametoksazol

 
Gambar . Diagram fasa sistem biner campuran fisika SMZ dan TMP (Erizal, 2010)
Kemurnian bahan padat
Figure 1: DTA thermogram KTZ (A), SA (K), KTZ-SA physical mixture (9:1) (B), (8:2)
(C), (7:3) (D), (6:4) (E), (5:5) (F), (4:6) (G), (3:7) (H), (2:8) (I), (1:9) (J).
Phase diagram of binary system KTZ-SA with various compared of fraction mol.
Microscopy

Hot-stage microscopy (HSM), fusion method ---Kofler

Scanning Electron Microscopy (SEM)


2.Thermal Microscopy
Hot-stage microscopy (HSM), fusion method ---Kofler
DATA Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi

a b c

Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi ERS (a) saat melebur (± 110C)


(b) mulai mengkristal (± 100C) (c) Kristal (suhu kamar) dengan perbesaran 200x

3/9/21 57
DATA Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi

a b

Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi (a) dan (b) PEG 6000 (± 65C)
perbedaan sudut pandang dengan perbesaran 400X

3/9/21 58
DATA Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi

a b c

Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi ERS-PEG 6000 (a) mulai mengkristal (± 100C)
(b) kristal (suhu kamar) perbesaran 200X (c) kristal (suhu kamar) perbesaran 400x

3/9/21 59
DATA Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi

a b

Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi PVP K-30 (a) sebelum melebur


(b) setelah melebur (150°C) perbesaran 400X

3/9/21 60
DATA Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi

a b

Hot-stage microscopy (HSM) polarisasi ERS-PVP K-30 (a) (150°C) perbesaran 200x
dan (b) 150°C perbesaran 400x

3/9/21 61
The mixed fusion behavior of ibuprofen and stearic acid,
A. Contact area is formed, and B. Contact area is melted first.
Gambar Mikrofoto polarisasi metode kontak panas Kofler antara
A) SMZ dan, B) zona kontak antara TMP dan SMZ dan C) TMP (Erizal, 2010)
Scanning Electron Microscopy (SEM)
Foto mikrograf A1 A2 A3
SEM serbuk dan
tablet eksipien
hidrofilik plastis
A-1. Serbuk SDL
B2
A-2. Tablet SDL (atas)
B1 B3 A-3. Tablet SDL (patahan)
B-1. Serbuk MCC
B-2. Tablet MCC (atas)
B-3. Tablet MCC (patahan)
C-1. Serbuk AMI
C-2. Tablet AMI (atas)
C-3. Tablet AMI (patahan)
C1 C2 C3 D-1. Serbuk SSG
D-2. Tablet SSG (atas)
D-3. Tablet SSG (patahan)

A,B,C dan D perbesaran 1000X

D1 D2 D3
Fotomikrograf SEM serbuk TERS 29,4 kN dan
serbuk ERS murni

A B C

A. Serbuk TERS (50 X)


B. Serbuk TERS ( 500 X)
C. Serbuk TERS (5000 X)
D. Serbuk ERS murni (1000 X)

Serbuk TERS setelah penggilingan masih tampak sintering


DIFRAKSI SINAR- X SERBUK

Prinsip

Instrumentasi

Aplikasi
73
Apa itu X-ray Powder Diffraction (XRD)

 Difraksi sinar-X-ray (XRD) adalah teknik analisis yang cepat


terutama digunakan untuk identifikasi fase bahan kristal dan dapat
memberikan informasi tentang dimensi sel satuan.
HISTORY
 Max von Laue, pada tahun 1912, menemukan bahwa
zat kristal bertindak sebagai kisi-kisi difraksi tiga
dimensi dari panjang gelombang sinar-X yang mirip
dengan jarak bidang dalam kisi kristal.

Metode serbuk telah dibuat secara independen oleh


Debye dan Scherrer di Jerman dan oleh Hull di
Amerika pada sekitar waktu yang sama.
Fundamental Principles of
X-ray Powder Diffraction (XRpD)
Difraksi sinar-X didasarkan pada interferensi konstruktif sinar-X monokromatik dan
sampel kristal.

Sinar-X ini dihasilkan oleh tabung sinar katoda, disaring untuk menghasilkan radiasi
monokromatik, collimated untuk mengumpulkan sinar dan diarahkan sampel.

Untuk setiap bidang kristal, satu atau lebih kristal akan di orientasi sehingga
memberikan sudut Bragg yang benar untuk memenuhi persamaan Bragg.

Setiap baris difraksi terdiri dari sejumlah besar titik-titik kecil, masing-masing dari
kristal yang terpisah.

Setiap titik yang begitu kecil untuk memberikan tampilan garis kontinu.

Setiap bidang kristal mampu memberikan difraksi.


 Pola x-ray dari zat kristal murni dapat dianggap sebagai
"sidik jari" dari masing-masing bahan mempunyai pola
difraksi yang unik.
X-RAY POWDER DIFFRACTION (XRD)
INSTRUMENTATION - HOW DOES IT WORK?

-Panjang gelombang Sinar-X 100-0,02 Å (10 nm- 2 pk)


-K = 1,54 nm
Sampel dan detektor diputar, intensitas sinar-X yang
dipantulkan direkam.

Ketika geometri dari sinar -X menimpa sampel memenuhi
persamaan Bragg, interferensi konstruktif terjadi dan
puncaknya pada intensitas terjadi.

Sebuah catatan detektor dan proses sinyal X-ray ini akan
mengubah sinyal menjadi angka-angka kemudian output ke
perangkat seperti printer atau monitor komputer
X-ray single
kristal
Parasetamol

Monoklinik dan orthorombik

Anda mungkin juga menyukai