Anda di halaman 1dari 21

ENERGI BARU TERBARUKAN(EBT):

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

NAMA : NADYA GISTRIAGUNG


NPM : 1806195053
No.Absen : 39
Lokasi : BEKASI
TERMONOLOGI

• Energi Baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakaan secara
massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan.

• Energi Terbarukan : Energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan setelah


sumber itu digunakan atau dihabiskan.

• Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) : Pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik.

• Panel surya adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut
efek photovoltaic.
ENERGI SURYA DI INDONESIA

• Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari • Indonesia berpotensi untuk menjadikan solar sel sebagai
hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 salah satu sumber energi masa depannya mengingat
persen dari total energi pancaran matahari. posisi Indonesia pada daerah khatulistiwa.
• Suplai energi surya dari sinar matahari yang • Dalam kondisi puncak atau posisi matahari tegak lurus,
diterima oleh permukaan bumi mencapai 3 x sinar matahari yang jatuh di permukaan panel surya di
1024 joule pertahun (setara dengan 2 x 1017 Indonesia seluas 1 m2 mampu mencapai 900 hingga
Watt). 1000 Watt.
• Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000
kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini . • Total intensitas penyinaran perharinya di Indonesia
• Menutup 0,1 persen saja permukaan bumi mencapai 4500 watt hour/ m2 yang membuat Indonesia
dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi tergolong kaya sumber energi matahari ini.
10 persen sudah mampu untuk menutupi • Dengan letaknya di daerah katulistiwa, matahari di
kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini Indonesia mampu bersinar hingga 2.000 jam pertahunnya
ENERGI SURYA

• Potensi energi surya sangat bergantung pada posisi kedudukan matahari


dengan koordinat wilayah tersebut dipermukaan bumi .
• Perubahan ini juga dipengaruhi oleh perubahan tiap waktu, sudut datang,dan
tergantung kondisi atmosfer.
• Pada waktu cahaya melintasi atmosfer, sebagian energi terserap. Besarnya
penurunan energi sepanjang garis lintang ini ditentukan oleh konstanta
penurunan energi (extinction coefficient) B.

  IDN = A exp Ket :


IDN = radiasi langsung (W/m2).
A, B= tetapan.
H = ketinggian suatu tempat di atas permukaan laut (m).
P/Po = nisbah tekanan di suatu tempat terhadap tekanan atmosfer
  baku.
= exp
θz = sudut datang terhadap normal, zenith (derajat).
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
ENERGI SURYA

Pembangkitan listrik mengggunakan energi surya bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu ;
• Secara langsung menggunakan fotovoltaik
Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF)
• Secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya (Termal).
I. SISTEM ENERGI SURYA TERMAL

• Pembangkit listrik ini menggunakan energi sinar matahari untuk memanaskan suatu fluida. Fluida tersebut kemudian akan
memanaskan air dan menghasilkan uap. Uap tersebutlah yang akan digunakan untuk memutar turbin sehingga
menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik ini juga biasa dikenal sebagai pembangkit listrik surya terkonsentrasi
(concentrated solar power plants). Tipe yang paling banyak digunakan adalah desain parabola cekung.
• Rancangan cermin parabola dibuat untuk menangkap dan memfokuskan berkas cahaya ke satu titik fokus. Pada titik fokus
tersebut, tersedia pipa hitam panjangnya sama dengan cermin. Di dalam pipa, terdapat fluida yang dipanaskan hingga
temperatur sangat tinggi (biasanya diatas 300 derajat Fahrenheit). Fluida panas dialirkan ke dalam pipa menuju ruang
pembangkitan energi listrik untuk memasak air dan kemudian menghasilkan uap air yang akan menghasilkan energi listrik.
11. SISTEM ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK (SESF)

• Komponen utama suatu SESF adalah sel fotovoltaik yang mengubah penyinaran/radiasi matahari menjadi listrik secara
langsung (direct conversion). Teknologi sel fotovoltaik yang banyak dikembangkan dewasa ini pada umumnya
merupakan jenis teknologi kristal yang dibuat dengan bahan baku berbasis silicon. Balance of System (BOS) yang
meliputi controller, inverter , kerangka modul,peralatan listrik, seperti kabel, stop kontak, dan lain-lain. Ada juga unit
penyimpan energi (baterai) dan peralatan penunjang lain seperti inverter , sistem terpusat, sistem hybrid.
PRINSIP KERJA SESF

• Dalam mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik, panel surya memiliki 2 cara yaitu;
• Prinsip Semikonduktor :
ketika pancaran sinar matahari yang tersusun dari foton menabrak atom semikonduktor silikon
dari solar panel. Sehingga bisa menimbulkan energi besar yang mampu untuk memisahkan
elektron dari struktur atomnya. Elektron yang sudah berpisah serta memiliki muatan negatif
akan bergerak ke daerah konduktor dari material semikonduktor. Dan pada atom yang telah
hilang elektronnya, maka strukturnya akan kosong yang disebut dengan hole yang bermuatan
positif.
Jika ada elektron bebas yang sifatnya negatif, maka bisa menjadi pendonor elektron atau
disebut dengan semikonduktor tipe “n”. Dan untuk semikonduktor dengan hole bermuatan
positif akan menjadi penerima elektron atau semikonduktor tipe “p”. Antara daerah positif dan
negatif itulah bisa memunculkan energi yang kemudian mendorong elektron dan hole menjadi
berlawanan. Di mana elektron akan jauh dari daerah negatif dan hole akan jauh dari daerha
positif.
PRINSIP KERJA SESF

• Prinsip Photovoltaic
fenomena yang memunculkan tegangan listrik dikarenakan ada hubungan antara dua elektroda. Di
mana kedua elektroda tersebut saling dihubungkan dengan menggunakan sistem padatan atau cairan
ketika mendapatkan cahaya.
Cara kerja fotovoltaik ini dengan mengubah energi matahari dengan menggunakan semikonduktor,
yang terdiri dari lempengan silikon yang dipasang sejajar. Lempengan silikon tersebut di pasang
kabel dengan rangkaian seri yang digunakan untuk penghantar arus listrik. Bila sel surya terkena
matahari maka pada lapisan silikon akan terjadi pemisahan elektron dari atom silikon sehingga
menghasilkan arus listrik.
Arus listrik timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil
membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P untuk mengalir.
Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini juga memiliki kaki Positif dan
kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat yang memerlukan sumber listrik.
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki permukaan yang
sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih sensitif
terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari Dioda Foto
pada umumnya.
PERKEMBANGAN SEL SURYA

• Generasi I : Crystaline Silicon & Monocrystaline

 Jenis Crystaline merupakan sel surya yang


memiliki susunan kristal acak.
Memerlukan luas permukaan yang lebih
besar dibanding jenis monokristal untuk
menghasilkan daya listrik yang sama,
tetapi masih bisa menghasilkan listrik
pada saat cahaya lemah (cuaca mendung).
 Jenis Monocrystaline merupakan jenis sel
surya yang paling efisien, menghasilkan
daya listrik persatuan luas yang paling
tinggi. Efisiensi < 15%. Efisiensi turun
drastis dalam cuaca berawan.
PERKEMBANGAN SEL SURYA

• Generasi II : Amorphous Cilicon

Silikon amorphous (a-Si), sering digunakan sebagai


sumber daya perangkat berdaya rendah. Efisiensinya
hanya + 9%, tetapi biaya pembuatannya murah karena
hanya menggunakan + 1% jumlah silikon pada sel
crystalline.

Film tipis
PERKEMBANGAN SEL SURYA

• Generasi III : Carbon Nanotubes dan Graphene

OSCs PSCs DSSCs (Dye-


(Organic (Perovskite Sensitized
Solar Cells) Solar Cells) Solar Cells)

Terbuat dari bahan polimer foto-reaktif. Bahan ini bisa dicetak atau
dilapiskan dengan murah ke substrat yang fleksibel menggunakan
roll-to roll manufaktur.
EFISIENSI & PERBANDINGAN
DAMPAK PENGEMBANGAN ENERGI
SURYA PHOTOVOLTAIC

• Mengembangkan SESF untuk program listrik perdesaan, khususnya untuk memenuhi


kebutuhan listrik di daerah yang jauh dari jangkauan listrik PLN.
• Meningkatkan penggunaan teknologi hibrida, khususnya untuk memenuhi kekurangan pasokan
tenaga listrik dari isolated PLTD.
• Mengganti seluruh atau sebagian pasokan listrik bagi pelanggan Sosial Kecil dan Rumah
Tangga Kecil PLN dengan SESF. Pola yang diusulkan adalah:
• Memenuhi semua kebutuhan listrik untuk pelanggan S1, S2 dengan batas daya 220 VA; 450 VA
dan 900 VA
• Mengembangkan pemanfaatan SESF di perdesaan dan perkotaan.
• Mendorong komersialisasi SESF dengan memaksimalkan keterlibatan swasta.
• Mengembangkan industri SESF dalam negeri yang berorientasi ekspor.
DAMPAK PENGEMBANGAN ENERGI SURYA
TERMAL

• Melaksanakan standarisasi nasional komponen dan sistem teknologi fototermik.


• Mengkaji skema pembiayaan dalam rangka pengembangan manufaktur nasional.
• Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk berbagai teknologi fototermik.
• Meningkatkan produksi lokal secara massal dan penjajagan untuk kemungkinan ekspor.
• Pengembangan teknologi fototermik suhu tinggi, seperti: pembangkitan listrik, mesin
stirling , dan lain-lain.
PEMANFAAT ENERGI SURYA
PHOTOVOLTAIC

• Penyedia Lampu penerangan jalan dan lingkungan.


• Penyediaan listrik untuk rumah peribadatan. SESF sangat ideal untuk dipasang di tempat-
tempat ini karena kebutuhannya relatif kecil.
• Penyediaan listrik untuk sarana umum. Dengan daya kapasitas 400 Wp sudah cukup untuk
memenuhi listrik sarana umum.
• Penyediaan listrik untuk Kantor Pelayanan Umum Pemerintah.
• Untuk pompa air ( solar power supply for waterpump ) yang digunakan untuk pengairan
irigasi atau sumber air bersih (air minum).
PEMANFAAT ENERGI SURYA
TERMAL

• Industri, khususnya agro-industri dan industri pedesaan, yaitu untuk penanganan pasca-panen hasil-hasil
pertanian, seperti: pengeringan (komoditi pangan, perkebunan, perikanan/peternakan, kayu olahan) dan
juga pendinginan (ikan, buah dan sayuran).
• Bangunan komersial atau perkantoran, yaitu: untuk pengkondisian ruangan (Solar Passive Building , AC)
dan pemanas air.
• Rumah tangga, seperti: untuk pemanas air dan oven/ cooker.
• PUSKESMAS terpencil di pedesaan, yaitu: untuk sterilisator, refrigerator vaksin dan pemanas air.
KELEBIHAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS)

• Tidak menggunakan bahan bakar.


• Tidak mengeluarkan bunyi atau suara apapun dan tidak menimbulkan polusi.
• Hanya memerlukan sedikit perawatan dan bisa bertahan sampai 15-25 tahun.
• Menjadi sangar ekonomis untu peralatan beban yang tidakmembutuhkan power
supply listrik yang besar.
• Dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dan dapat ditambah daya
dengan mudah.
• Bersifat lebih aman dan memiliki resiko bahaya tersetrum dan kebakaran yang
rendah.
KEKURANGAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS)

• Tidak dapat secara maksimal digunakan karena perubahan iklim.


• Biaya pembuatan tidaklah sedikit (mahal).
• Tidak terlalu cocok untuk peralatan listrik berdaya besar.
• Membutuhkan tempat yang luas untuk peletakan panel surya / solar cell.
CARA PERAWATAN

• Cek permukaan solar panel apakah ada masalah seperti adanya kotoran atau
bayangan. Jika ada dapat dibuang dan dibersihkan.
• Cek sistem bekerja secara normal atau tidak.dengan cara memanfaatkan sistem
pemantauan.
• Pastikan output daya panel sesuai dengan keinginan.
• Pastikan output daya inverter sesuai dengan keinginan.
• Jika menggunakan baterai , pastikan kapasitas abterai
• Pastikan semua koneksi dan kabel yang ada tidak terdapat masalah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai