Anda di halaman 1dari 36

ARITMIA

&
Tatalaksana Tindakannya
Dr. M. Fuad Arbi, SpJP, FIHA
ARITMIA JANTUNG & TINDAKANNYA

• Defibrilasi
• Kardioversi
• Pacemaker
• ICD (Defibrilator Kardioverter Implan)
DEFIBRILASI
DEFIBRILASI

• Definisi
 suatu tindakan terapi dengan cara memberikan aliran listrik yang kuat dengan metode
asinkron ke jantung pasien melalui paddle yang ditempatkan pada permukaan dada
pasien.
• Defibrilator  alat yang digunakan untuk melakukan tindakan defibrilasi dan
kardioversi
• Indikasi Defibrilasi
 VF (Ventricle Fibrillation)
 VT (Ventricle Tachycardia) tanpa nadi
VF

VT tanpa nadi
KARDIOVERSI
KARDIOVERSI

• Definisi
 suatu tindakan terapi dengan cara memberikan aliran listrik yang kuat dengan metode
sinkron ke jantung pasien melalui paddle yang ditempatkan pada permukaan dada
pasien.

• Indikasi Kardioversi
 AF (Atrial Fibrillation) unstable
 SVT (SupraVentricular Tachycardia) unstable
 VT dgn Nadi
AF

SVT unstable

VT dgn Nadi
KOMPLIKASI DEFIBRILASI

• Henti jantung-nafas dan kematian


• Anoxia cerebral sampai dengan kematian otak
• Gagal nafas
• Asistole
• Luka bakar (pd tempat paddle diletakkan)
• Hipotensi
• Disfungsi pace-maker
PERSIAPAN PERALATAN DEFIBRILASI

• Defibrillator
• Jelly
• Obat-obat Emergency (Epinephrine, Lidocain, SA, Procainamid, dll)
• Oksigen
• Face mask
• Papan resusitasi
• Peralatan intubasi dan suction
PERSIAPAN PASIEN DEFIBRILASI

• Pastikan pasien dan atau keluarga mengerti prosedur yang akan dilakukan
• Letakkan pasien diatas papan resusitasi pada posisi supine
• Jauhkan barang-barang yang tersebut dari bahan metal dan air disekitar pasien
• Lepaskan gigi palsu atau protesa lain yang dikenakan pasien untuk mencegah obstruksi
jalan nafas
• Lakukan RKP secepatnya jika alat defibrillator belum siap untuk mempertahankan
cardiac output yang akan mencegah kerusakan organ dan jaringan yang irreversible.
PERSIAPAN PASIEN DEFIBRILASI

• Berikan oksigen dengan face masker untuk mempertahankan oksigenasi tetap adekuat
yang akan mengurangi komplikasi pada jantung dan otak
• Pastikan mode defibrillator pada posisi asyncrone
• Matikan pace maker (TPM) jika terpasang.
PROSEDUR DEFIBRILASI

• Oleskan jelly pada pedal secara merata


• Pastikan posisi kabel defibrillator pada posisi yang bisa menjangkau sampai ke pasien
• Nyalakan perekaman EKG agar mencetak gambar EKG selama pelaksanaan defibrilasi
• Letakkan pedal pada posisi apeks dan sternum.
• Charge pedal sesuai energi yang diinginkan (360 joule)
• Pastikan semua “clear” atau tidak ada yang kontak dengan pasien, bed dan peralatan
pada hitungan ketiga (untuk memastikannya jangan lupa lihat posisi semua personal
penolong)
PROSEDUR DEFIBRILASI

• Pastikan kembali gambaran EKG (lihat pd monitor defibrilator)


• Tekan tombol pada kedua pedal sambil menekannya di dinding dada pasien, jangan
langsung diangkat, tunggu sampai semua energi listrik dilepaskan.
• Nilai kembali gambaran EKG dan kaji denyut nadi karotis
• Jika tidak berhasil, langsung charge ulang pedal dengan energi 360 joule
• Jika kejutan kedua tidak berhasil, lakukan tahapan ACLS berikutnya
• Bersihkan jelly pada pedal dan pasien
MONITORING PASIEN SETELAH DEFIBRILASI

• Evaluasi status neurology, orientasikan klien terhadap orang, ruang, dan waktu
• Monitor status pulmonary (RR, saturasi O2)
• Monitor status kardiovaskuler (TD, HR, Ritme) setiap 15 menit
• Monitor EKG
• Mulai berikan obat anti disritmia intravena sesuai dengan anjuran dokter
• Kaji apakah ada kulit yang terbakar
• Monitor elektrolit (Na. K, Cl)
PACEMAKER
PACEMAKER (ALAT PAJU JANTUNG)

• Definisi  alat bantu artificial yang menghasil impulse listrik kontinyu dan reguler ke
myocard (jantung)
• Ada 2 jenis pacemaker: permanent pacemaker (PPM) dan temporary pacemaker (TPM)
• Indikasi pemasangan pacemaker  (berdasarkan EKG dan klinis)
 AV block derajat 2 tipe 1 dan 2 yang simtomatis dan unstable
 AV block derajat 3 (AV block total)
 Bradikardia intermitten dan bradikardia menetap/permanent
INDIKASI PEMASANGAN JANTUNG
PEMASANGAN PACEMAKER

• Dilakukan di laboratorium elektrofisiologi, laboratorium kateterisasi, atau kamar operasi.


• Personel minimal yang dibutuhkan untuk implantasi APJP terdiri atas operator, perawat
pendamping, dan perawat sirkulasi atau teknisi.
 Perawat pendamping diperlukan untuk membantu operator selama prosedur.
 Perawat sirkulasi atau teknisi dibutuhkan untuk mempersiapkan dan memasukkan
obat-obatan, serta untuk mengoperasikan pacing system analyzer.
• Fluoroskopi dan EKG.
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

• Sebelum implantasi pacemaker, persetujuan tindakan harus didapatkan secara tertulis.


• Manfaat serta resiko/komplikasi harus didiskusikan secara menyeluruh dengan pasien
atau keluarga pasien.
• Indikasi dari pemacuan harus dijelaskan kepada pasien.
• Perlunya pemantauan seumur hidup harus ditekankan dan pasien harus diberitahukan
tentang kemungkinan penggantian generator maupun kabel-pacu di masa depan (PPM).
KOMPLIKASI PEMASANGAN PACEMAKER

• Haematoma
• Arrhythmia
• Perforation  cardiac tamponade
• Infection
PACU JANTUNG SEMENTARA (TPM)

• Akses melaui vena


• Melalui vena femoralis atau vena jugularis interna
• Ada 3 jenis TPM, yaitu:
- External pacemaker (transkutan)
- Endocardial pacemaker (transvenous)
- Pericardial pacemaker
KOMPONEN TPM (ENDOCARD)

Generator Connecting cable Bipolar catheter


ENTRY SITE

Subclavia Vein

Brachialis vein
Interna jugularis vein

Femoralis Vein
PERMANENT PACEMAKER (PPM)
DEFIBRILASI KARDIOVERTER IMPLAN
DEFIBRILASI KARDIOVERTER IMPLANT (DKI)

• Definisi
 sebuah alat yang dapat ditempatkan di dada pasien untuk mengatasi kegawatan yang
terjadi akibat gangguan irama jantung yang berbahaya, terutama yang dapat
menyebabkan kematian mendadak.
• Terdiri dari :
 Kabel pacu
 Kabel defibrillator
 Generator
INDIKASI PEMASANGAN DKI
INDIKASI PEMASANGAN DKI
INDIKASI PEMASANGAN DKI
INDIKASI PEMASANGAN DKI
KOMPLIKASI PEMASANGAN DKI

• Haematoma
• Arrhythmia
• Perforation  cardiac tamponade
• Infection

Anda mungkin juga menyukai