FARMAKOKINETIK OBAT
Terapi obat pada neonatus
dan pasien pediatri
Background
• Uji klinis
Bayi prematur dengan resiko tinggi infeksi 4 kelompok
(1.tanpa ab, 2. penisilin dan streptomisin, 3. kloramfenikol,
dan 4. tiga ab mortalitas (3) ↑, bahkan dibandingkan
dengan kelompok 1, mortalitas ↑ toksisitas kloramfenikol
Penelitian farmakokinetik kloramfenikol di neonatus dan
anak
• Kloramfenikol di detoksifikasi di hati melalui konjugasi
glucoronide.
• Neonatus penurunan kapasitas untuk metabolisme
kloramfenikol melalui konjugasi glukoronide Terdapat
konsentrasi tinggi kloramfenikol dan akumulasi
metabolitnya toksisitas
• Metabolisme kloramfenikol sangat bergantung dengan
usia
• T1/2 neonatus 26 jam
• T1/2 bayi 10 jam
• T ½ anak-anak 4 jam
Terapi zidovudine pada neonatus, bayi dan
anak
• Zidovudine merupakan analog sintetik nukleosida yang memblok
replikasi HIV dengan menghambat enzim reverse transkriptase
• Indikasi primer zidovudine pencegahan transmisi vertikal hiv
• Zidovudine eliminasi melalui konjugasi glucoronide neonatus
kemampuan eliminasi ↓
• Zidovudine karena pemberiannya digunakan luas pada neonatus
dan bayi yang lahir dari ibu HIV sehingga farmakologi dan
keamanan sudah dipelajari dosis pedoman sesuai usia
• Zidovudin ini juga diteliti pada wanita hamil untuk melihat apakah
zidovudine dapat menghambat transmisi HIV ibu-fetus dilakukan
uji klinis acak dengan kontrol plasebo, tersamar-ganda ibu
menerima 100 mg zidovudine oral 5x/hari, kemudian saat akan
melahirkandiberikan infus iv zidovudine (1 mg/kg/jam)
• Neonatus akan diberikan 2 mg/kg/oral zidovudine setiap 6 jam
selama 6 minggu
• Didapatkan penurunan rasio transmisi HIV dengan pemberian
zidovudine sebelum, selama dan setelah persalinan serta tidak
ditemukan kejadian yang tidak diinginkan dari regimen ini
Perkembangan peraturan pemerintah
• 1938 107 anak meninggal dari eliksir
sulfanilamide yang mengandung dietilen glikol
sebagai pembawa
• Konsumsi thalidomide malformasi fetus
• Dilaporkan lebih 10.000 kasus dari 46 negara
maka dibuatlah 1962 Harris-Kefauver
Ammandemen keamanan dan efikasi dari
suatu populasi tidak bisa di peroleh dari
populasi lainnya, terutama uji pada dewasa
tidak bisa dipindahkan ke anak atau bayi.
• FDA tahun 1979 mengeluarkan regulasi untuk meningkatkan jumlah
obat yang tersedia pada bayi dan anak
• Tahun 1994 FDA meminta perusahaan obat untuk melakukan survei
data yang ada untuk mendukung pelabelan pada obat-obat anak-anak
• Namun hanya 430 lampiran/tambahan yang dilaporkan sebagai tanggapan
peraturan ini dan hanya 63 lampiran yang menampilkan data yang cukup untuk
mendukung pelabelan baru untuk semua kelompok usia
• Sisanya hanya menambahakan peringatan “keamanan dan efektifitas pada
anak belum pasti”
• Tahun 1998 FDA mengeluarkan Pediatric Final Rule
mensyaratkan perusahan farmasi untuk melakukan uji pada anak
sebagai bagian perkembangan obat baru bila ternyata obat itu
memiliki potensi untuk digunakan pada anak
• Dibawah pediatric final rule ini dari tahun 1999-2002 12 obat
disetujui untuk anak-anak atau diberi label untuk penggunaan pada
populasi pediatri
• Kongres USA menyampaikan Best Pharamaceuticals for
Children Act (BPCA) yang memiliki pasal untuk obat on-patent
dan off patent
• Pada akhir tahun 2004 85 produk yang diteliti di bawah program ini
dan di label sesuai populasi pediatrik
• Tahun 2003 Pediatric Research Equity Act ditandatangani
menjadi undang-undang. Pediatric Research Equity Act ini
mensyaratkan semua permohonan untuk bahan aktif baru,
indikasi baru atau bentuk sediaan baru, regimen atau rute
pemberian baru, agar mengandung penilaian untuk pediatrik.
• Tujuan regulasi-regulasi ini untuk memastikan informasi
pemberian dosis pediatrik yang benar dan berguna pada
semua produk farmasi yang digunakan pada populasi pediatrik
• Informasi yang tidak adekuat tentang dosis pediatrik berakibat
peningkatan resiko toksisitas, pengobatan yang tidak efektif karena
dosis yang rendah dan keengganan dokter untuk meresepkan obat
terbaru yang lebih efektif karena tidak adanya rekomendasi dosis
Ontogeny dan Farmakologi
Obat Pka
Penisilin 1.8
Ampisilin 2.5
Teofilin 8.8
Fenitoin 8.3
Asetaminofen 9.5
Fenobarbital 7.4
Pengosongan lambung
• Contoh zidovudine
• Klirens zidovudine lebih tinggi pada
anak-muda dibandingkan anak-yang
lebih tua
• Sehingga dosis pada anak-muda yang
diukur menggunakan berat badan
akan menghasilkan konsentrasi serum
yang lebih rendah dibandingkan pada
anak-tua
• Bila digunakan luas permukaan tubuh,
biasanya akan menghasilkan
konsentrasi plasma yang lebih
seragam
Efek pada farmakokinetik
• Penyesuaian dosis menggunakan luas permukaan tubuh tidak selalu menjadi
metode yang baik.
• Contohnya pada vincristine, suatu obat anti kanker yang menyebabkan neuropati
perifer. Klirens vincristine berdasarkan luas permukaan tubuh lebih rendah pada
bayi dibandingkan anak-tua dan remaja, karena itu penyesuaian dosis
menggunakan luas permukaan tubuh dapat menyebabkan konsentrasi plasma
yang lebih tinggi pada pasien yang lebih muda dan risiko toksisitas lebih besar
• Maka pada vincristine dipakai penyesuaian dosis menggunakan berat badan
Efek pada farmakodinamik
• Proses penuaan otak terjadi dengan cara yang relatif selektif, paling
sering terjadi di korteks prefrontal, nucleus monoaminergik
subkortikal
• Pada korteks prefrontal
• Penurunan volume progresif yang konsisten muncul seiring penuaan
• Fungsi pengolahan mental (fungsi untuk mengkode dan pengambilan
memori) yang melambat terkait usia merupakan penemuan yang
konsisten mekanismenya belum di ketahui
• Individu yang lebih tua memilki aktivasi otak terkait tugas yang menyebar
dibandingkan individu yang lebih muda
• Hal ini karena orang yang lebih tua mengerahkan sumber daya otak yang
lebih besar untuk menghasilkan fungsi memori yang sama
• Gangguan dopaminergic tampak jelas pada proses terkait reseptor dopamine
D2
• Prinsip farmakodinamik penting lain sensitivitas lansia lebih tinggi
terhadap beberapa obat-obatan depresan CNS (contohnya agen
induksi anestesi opiate seperi Propofol, fentanyl dan alfentanil
• Propofol, fentanyl dan alfentanil
• Konsentrasi yang dibutuhkan untuk menganastesi individu sehat 75 tahun kira-kira
setengah yang dibutuhkan individu usia 25 tahun
• Lansia (usia sampai 89 tahun) memerilukan penurunan dosis 50% untuk menginduksi
efek yang sama pada individu yang lebih muda
• Sedangkan pada obat barbiturate thiopental dan benzodiazepine
midazolam dan triazolam
• Walaupun dosis obat yang lebih rendah sudah bisa menginduksi anestesi
karena ada efek farmakokinetik penuaan (penurunan metabolisme sehingga
klirens menurun akumulasi obat ↑)
• Pada lansia meminum benzodiazepine dengan waktu paruh panjang
peningkatan insidens fraktur pinggul
• Untuk efek obat antidepresan dan neuroleptik datanya masih sedikit
• Grafik Pasien yang lebih tua memilki 3 hingga 5 kali lipat lebih tinggi insidens
terjadinya tardive dyskinesia dibandingkan pasien yang lebih muda ketika diberikan
neuroleptik atipikal (seperti fenothiazin dan haloperidole)
• 10-20% pasien yang lebih muda akan mengalami tardive dyskinesia 3 tahun setelah pengobatan
neuroleptik
• 40-60% pasien yang lebih tua akan mengalami tardive diskinensia dengan pengobatan yang sama
Sistem saraf otonom
• Data mengenai efek obat yang berubah karena gangguan sistem saraf
otonom jarang ditemukan, mungkin karena kesulitan menilai efek obat
tertentu pada fungsi sistem saraf otonom tertentu
• Efek antikolinergik banyak obat seperti antihistamin dan neuroleptik
tidak hanya menonjolkan perubahan tekanan darah ortostatik, tapi juga
dapat meningkatkan gangguan kognitif pada lansia
• Gangguan termoregulasi bisa juga ditonjolkan dnegan pemberian obat-
obat ini karena mereka memilki efek antikolinergik kuat yang
memperparah respon termoregulasi
• Peningkatan usia berkaitan dengan efek proaritmia dari obat neuroleptik
• Perubahan sistem saraf otonom menyebabkan perubahan respons
sistem kardiovaskular terhadap obat seperti penghambat alfa dan beta
adrenergik seperti labetalol
• Pemberian labetalol dosis 200
mg pada lansia, penurunan
tekanan darah lebih besar
dibandingkan individu yang
muda
• Tidak ada perbedaan antara
tekanan darah duduk (o) atau
berdiri ( )pada lansia atau
individu yang muda
Fungsi kardiovaskular